Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LEGAL CONSEQUENCES FOR DEVELOPERS WHO MAKE GAMES CONTAINING ADULT CONTENT IN INDONESIA Bagus Gede Ari Rama
Kerta Dyatmika Vol 23 No 2 (2024): Kerta Dyatmika
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/kd.23.2.1569.27-35

Abstract

This study explores the legal framework governing adult content in video games in Indonesia, focusing on the Electronic Information and Transactions Law (Law No. 11/2008) and Ministerial Regulation No. 11/2016. The study finds that game developers can face various penalties, including administrative, criminal, and civil sanctions, if their games contain adult content that violates legal standards. The research underscores the necessity for laws that adapt to technological advancements and regional differences, ensuring that regulations effectively safeguard youth from inappropriate content.
Optimalisasi Fungsi Desa Adat dalam Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem: Pengabdian Bagus Gede Ari Rama; Ni Nyoman Juwita Arsawati; I Gede Agus Kurniawan; Kadek Julia Mahadewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.799

Abstract

Sustainable environmental management in Tenganan Pegringsingan Indigenous Village reflects harmony between local wisdom, environmental preservation, and ecotourism development. This village preserves the Bali Aga tradition, which upholds customary values in protecting nature, such as the awig-awig system and the Tri Hita Karana philosophy. The local community practices conservation by limiting natural resource use, prohibiting harmful chemicals, and protecting forests and water sources. Ecotourism is developed participatively and sustainably, emphasizing community involvement, cultural integrity, and minimal environmental impact. Through this community service activity, assistance was provided to strengthen local capacity, enhance community awareness of environmental management, and identify potential tourism based on culture and nature. This collaborative approach, integrating customary values and academic knowledge, demonstrates that local wisdom can serve as a fundamental basis for supporting the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly in environmental conservation and community empowerment.
Analisis Yuridis Tanggung Jawab Hukum Reuopload Konten Digital Dalam Youtube Luh Made Mirah Rahma Dewi; Kadek Julia Mahadewi; I Gede Agus Kurniawan; Bagus Gede Ari Rama
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2230

Abstract

Fenomena reupload konten digital tanpa modifikasi di platform YouTube telah menjadi persoalan hukum yang kompleks karena melanggar hak moral dan hak ekonomi pencipta dalam ekosistem digital yang terus berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pertanggungjawaban hukum terhadap reuploader konten digital tanpa modifikasi dalam perspektif doktrin fair use, menilai relevansi penerapan doktrin tersebut dalam konteks hukum Indonesia, serta memberikan rekomendasi normatif untuk penguatan perlindungan hak cipta. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan teknik studi kepustakaan terhadap peraturan perundang-undangan, doktrin hukum, putusan pengadilan, serta literatur akademik nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan reupload tanpa modifikasi tidak dapat dibenarkan dalam kerangka fair use karena tidak bersifat transformatif dan seringkali bertujuan komersial, sehingga reuploader dapat dimintai pertanggungjawaban secara perdata, administratif, maupun pidana. Implikasi penelitian ini menegaskan perlunya pembaruan norma, pedoman implementasi yang lebih rinci, kolaborasi multisektor, dan pemanfaatan teknologi sebagai strategi integral untuk memperkuat rezim perlindungan hak cipta digital di Indonesia.