Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Deteksi Dini Gangguan Gizi Melalui Pengukuran Status Gizi di Sekolah Dasar Negeri Caringin Nunggal, Ciherang Ernawati , Ernawati; Destra, Edwin; Kurniawan, Junius; Enike, Syilvia Cendy; Khoto, Anthon Eka Prayoga; Fajarivaldi, Kresna Bambang; Syarifah, Andini Ghina
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v4i2.3021

Abstract

Nutritional status is an important determinant of overall health and well-being, having a major influence on growth, development, and overall health outcomes. The prevalence of stunting, wasting, and underweight among children in low- and middle-income countries around the world decreased by 29.1%, 6.3%, and 13.7% respectively between 2006 and 2018. For this investigation, PDCA (Plan-Do-Check-Action Method) is used. A total of 165 people participated in a community outreach initiative conducted in March 2024 at an elementary school located in West Java, Indonesia. Early detection of nutritional status is carried out by taking anthropometric measurements. Nutrition during childhood and adolescence is critical for optimal development, growth, and long-term health. Rapid assessment of nutritional status will facilitate timely interventions aimed at preventing disease and reducing premature mortality
PENCEGAHAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH SDN 01 CIHERANG MELALUI PEMERIKSAAN FISIK, SKRINING KONSUMSI OBAT CACING DAN VITAMIN Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Destra, Edwin; Fajarivaldi, Kresna Bambang
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i2.30515

Abstract

Anemia is a multifaceted health condition characterized by a deficiency in the number or quality of red blood cells or hemoglobin concentration that can cause significant impairment to cognitive and physical growth. Physical development and social welfare of school-aged children are profoundly impacted by anemia. Several risk factors including nutritional deficiencies (with particular emphasis on iron, vitamins A, and B12), genetic susceptibility, inflammatory mechanisms, and parasitic infection. In Indonesia, anemia is prevalent among children aged 5 to 12 years at a rate of 23%. An alarming prevalence of malnutrition and cognitive decline in low-income regions can be attributed to parasitic infections. In Indonesia, worm infections are prevalent among elementary school pupils at a rate of 29.7%. This demonstrates the criticality of deworming programs in academic institutions. A balanced and healthy nutritional intake is paramount in order to prevent vitamin deficiency. Vitamin supplementation can be given in conditions where optimal intake is not sufficient. This community service was conducted at SDN 01 Ciherang District, Cianjur, West Java. The present activity employed the PDCA method to assess for iron deficiency anemia, and vitamin supplementation. This task entails conducting a physical assessment and completing a survey. Result of screening showed that 13 students had anemia (8.6%), 41 students (27.14%) did not take worm medicine, and 86 students (56.9%) did not take vitamins. It is hoped that this community activity can prevent negative impacts of anemia due to worm infections ABSTRAK Anemia adalah suatu kondisi kesehatan multifaset yang ditandai dengan kekurangan jumlah atau kualitas sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin yang dapat menimbulkan hambatan besar terhadap pertumbuhan kognitif dan fisik. Anemia memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak usia sekolah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kekurangan nutrisi (khususnya zat besi, vitamin A, dan B12), kecenderungan genetik, proses inflamasi, dan invasi parasit. Prevalensi anemia pada anak usia 5-12 tahun di Indonesia sebesar 23%. Infeksi parasit merupakan penyebab utama malnutrisi dan penurunan kognitif, yang mencolok di wilayah berpendapatan rendah. Prevalensi infeksi cacing pada anak sekolah dasar di Indonesia adalah sebesar 29,7%. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya intervensi obat cacing di lembaga pendidikan. Asupan makanan yang sehat dan seimbang merupakan kunci untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin. Pemberian suplementasi vitamin dapat dilaksanakan bilamana diperlukan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di sekolah SDN 01 Ciherang, Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini disusun dengan menggunakan metode PDCA untuk menskrining anemia, konsumsi obat cacing, dan suplementasi vitamin. Kegiatan ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pengisian kuesioner. Skrining anemia pada siswa didapatkan 13 siswa mengalami anemia (8,6%), 41 siswa (27,14%) tidak mengkonsumsi obat cacing, dan 86 siswa (56,9%) tidak mengkonsumsi vitamin. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat mencegah dampak negatif anemia akibat infeksi cacingan
Waspada Risiko Diabaetes Melitus Tipe 2 Melalui Skrining Gula Darah Di Yayasan Baptis Cengkareng Tan, Sukmawati Tansil; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Dewanto, Paulus Gegana Thery; Fajarivaldi, Kresna Bambang
Compromise Journal : Community Professional Service Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v3i2.750

Abstract

Fasting blood sugar screening is a crucial step in the early detection of metabolic risks, including prediabetes and type 2 diabetes mellitus. This examination is useful for identifying at-risk individuals before clinical symptoms appear. Screening activities are carried out using the Plan–Do–Check–Act (PDCA) approach and the Point-of-Care Testing (POCT) tool. The examination was carried out on adult participants, followed by education using leaflets containing information about blood glucose control and the importance of physical activity. A total of 62 participants underwent the examination aged 23–76 years. Most participants were women (74.2%). Fasting blood sugar values ranged from 67.0 to 333.0 mg/dL with a median of 90.0 mg/dL. A total of 75.8% were in the normal category, 16.1% were pre-diabetic, and 8.1% were diabetic. Fasting blood sugar screening revealed a proportion of participants with impaired glucose regulation. These results emphasize the importance of early detection and health education, especially about physical activity which plays a role in increasing insulin sensitivity and lowering blood glucose levels. The combination of screening and education can be a preventive strategy to reduce the risk of diabetes.
PEMERIKSAAN LEMAK SUBKUTAN DENGAN SKINFOLD CALIPER EMPAT TITIK SEBAGAI EDUKASI PENCEGAHAN RISIKO HIPERTRIGLISERIDEMIA PADA DEWASA MUDA Yunita, Fenny; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Fajarivaldi, Kresna Bambang; Pratama, Muhammad Kevin Dava
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2605

Abstract

Lemak subkutan merupakan salah satu indikator awal dari potensi gangguan metabolik, termasuk hipertrigliseridemia. Distribusi lemak yang dominan di area sentral tubuh memiliki hubungan erat dengan peningkatan sintesis trigliserida hepatik, terutama pada individu usia produktif tanpa gejala klinis. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya promotif dan preventif terhadap risiko hipertrigliseridemia melalui pemeriksaan lemak subkutan dan edukasi gizi berbasis hasil pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan menggunakan skinfold caliper pada empat titik: biceps, triceps, suprailiac, dan subscapular. Hasil diinterpretasikan sebagai estimasi distribusi lemak subkutan, dan digunakan sebagai dasar dalam penyampaian edukasi visual. Dari 49 peserta, distribusi median lemak subkutan tertinggi ditemukan pada titik suprailiac (8,7 mm) dan subscapular (8,1 mm), diikuti triceps (6,6 mm) dan biceps (3,4 mm). Pola ini menunjukkan dominasi lemak di area tubuh bagian tengah, yang memiliki relevansi terhadap risiko metabolik. Edukasi dilakukan dalam kelompok kecil dan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan populasi secara agregat. Pemeriksaan lemak subkutan empat titik dapat digunakan sebagai pendekatan skrining awal untuk mendeteksi distribusi lemak berisiko, dan efektif mendukung edukasi gaya hidup sehat yang berfokus pada pencegahan hipertrigliseridemia. Kata Kunci: Skinfold Caliper; Lemak Subkutan; Distribusi Lemak Tubuh; Hipertrigliseridemia; Edukasi Gizi; Deteksi Dini
Menjaga Berat Badan Ideal Melalui Edukasi dan Skrining Indeks Massa Tubuh serta Rasio Pinggang-Pinggul Pada Populasi Usia Dewasa Kosasih, Robert; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Alexandro, Cristian; Fajarivaldi, Kresna Bambang
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 07 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i07.2413

Abstract

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di kalangan individu usia produktif dan memiliki dampak signifikan terhadap risiko penyakit kronis. Deteksi dini obesitas sangat penting untuk mencegah komplikasi metabolik dan kardiovaskular, terutama pada populasi rentan seperti penduduk di daerah perkotaan. Kegiatan pelayanan masyarakat ini dilakukan melalui skrining status gizi menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh (BMI) dan Rasio Pinggang-Pinggul (WHR) pada 107 peserta usia produktif di Desa Tanjung Duren, Jakarta Barat. Selain skrining, peserta juga menerima edukasi mengenai faktor risiko obesitas dan strategi pencegahan. Hasil skrining menunjukkan variasi status gizi, dengan 66,36% peserta dikategorikan obesitas berdasarkan BMI, dan 71,03% menunjukkan WHR tinggi, yang mengindikasikan obesitas sentral. Skrining antropometri terbukti efektif dalam deteksi dini risiko obesitas. Sesi pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya mengadopsi gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi terkait obesitas. Kegiatan ini berhasil mengidentifikasi risiko obesitas di masyarakat dan meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit. Program deteksi dini rutin dan pendidikan diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi beban penyakit terkait obesitas.