Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa

Penggunaan Game Detective Bull Dalam Mengatasi Bullying Di Sekolah Dasar Lestari, Myrna Apriany; Hermawati, Eli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 2 (2024): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i2.830

Abstract

Kasus perundungan/bullying yang semakin marak terjadi disemua satuan pendidikan menjadi sebuah indikasi bahwa dunia pendidikan Indonesia hari ini dalam kondisi memprihatinkan. Perlu upaya nyata yang sistematis dan terencana untuk menuntaskan masalah tersebut. Salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi perundungan di sekolah adalah dengan membentuk agen anti perundungan yang beranggotakan guru, sekolah dan komite orang tua siswa. Agen anti perundungan ini nantinya bersama-sama akan menyusun Program Anti Perundungan di sekolah. Untuk menyusun program tersebut perlu dilakukan identifikasi/analisis kebutuhan terlebih dahulu. Penentuan mana siswa yang terindikasi sebagai pelaku, korban ataupun saksi untuk akhirnya ditetapkan bantuan yang tepat (psikologis dan non psikologis), setelah itu program tersebut akan dievaluasi. Pada pengabdian ini digunakan sebuah permainan bernama “Detactive Bull” yang berfungsi untuk mengungkap siapa pelaku, korban dan saksi pada sebuah kasus perundungan dengan cara yang tepat dan menyenangkan bagi siswa. Tujuan pengabdian ini adalah mensosialisasikan tentang perundungan pada siswa serta penggunaan permainan Detective Bull untuk mengambil data sebagai bahan penyusunan Program Anti Perundungan di sekolah. Metode pelaksanaannya dilakukan dengan ceramah, diskusi interaktif serta permainan. Dari kegiatan pengabdian ini, para siswa memperoleh informasi mengenai perundungan (definisi, bentuk-bentuk, dampak dan upaya pencegahan) dan data hasil identifikasi mengenai siswa yang terindikasi menjadi pelaku, korban dan saksi di sekolah. Sehingga dapat disimpulkan Permainan Detective Bull ini membantu proses mengumpulkan data yang dibutuhkan)
Peran Parent-Child Attachment dalam Meningkatkan Resiliensi Anak Usia Sekolah Dasar Lestari, Myrna Apriany; Hermawati, Eli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.2003

Abstract

Resiliensi merupakan kompetensi individu untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit, untuk bertahan dan bangkit dari berbagai tantangan kehidupan dapat menjadi sumber stres dan trauma. Resiliensi ini menjadi kompetensi penting bagi setiap individu namun dia tidak dapat berkembang dengan sendirinya melainkan harus dikembangkan melalui latihan sejak dini. Usia sekolah dasar menjadi usia yang krusial karena individu mulai dihadapkan pada berbagai tuntutan perkembangan baik akademik, sosial, maupun emosional. Teori dan hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap resiliensi individu adalah pola asuh otoritatif dan hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak (parent-child attachment). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan resiliensi anak usia sekolah dasar melalui penguatan parent-child attachment. Program dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada orang tua dan guru di lingkungan sekolah dasar, dengan fokus pada strategi membangun hubungan yang positif, komunikasi yang efektif, serta pemahaman kebutuhan emosional anak. Metode yang digunakan meliputi seminar dan lokakarya interaktif sebagai sesi pertama. Simulasi kasus dan pemberian modul pendampingan praktik di rumah akan diberikan di sesi selanjutnya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman orang tua mengenai pentingnya parent-child attachment. Kegiatan ini menegaskan bahwa penguatan parent-child attachment dapat menjadi strategi efektif dalam membangun resiliensi anak usia sekolah dasar, sekaligus mendukung perkembangan mereka secara holistik. Diharapkan, program ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dengan dukungan sekolah dan komunitas setempat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ketahanan anak secara optimal