Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

PENERAPAN METODE SFA (STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA MOOTINELO, KWANDANG, GORONTALO UTARA Wila Rumina Nento; Arafik Lamadi; Moh. Muchlis Djibran
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract North Gorontalo Regency has great potential in the fisheries sector, the sea area reaches 587.6 km2 with a coastline length of 79.6 km (13.5% of the coastline of Gorontalo Province). One of the potential priorities in the aquaculture sector is vaname shrimp. One of the vaname shrimp cultivation centers in North Gorontalo Regency is Mootinelo Village which is located in Kwandang District. Shrimp ponds in Mootinelo Village are still classified as conventional with traditional management methods. Apart from the inadequate level of knowledge of the farmers, environmental quality that is less supportive, disease attacks and non-standard feeding are also factors causing the production of white shrimp in Mootinelo Village to not be optimal, which of course has an impact on the income of the farmers which is still classified as moderate or even low. . With an effort to approach technical efficiency, namely through the SFA (Stochastic Frontier Analysis) method, the main problems faced by partners, namely aspects of basic knowledge regarding the technical aspects of vaname shrimp cultivation and product processing aspects, can be resolved. In this case, there has been an increase in the knowledge of the 'Vaname Jaya' cultivator group regarding the technical characteristics and efficiency of cultivation using the SFA method, as well as an increase in skills in making processed shrimp products, namely eby furai. Abstrak Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi yang besar di bidang perikanan, luas perairan laut mencapai 587,6 km2 dengan panjang garis pantai 79,6 km (13,5% dari panjang pantai Provinsi Gorontalo). Salah satu potensi yang menjadi prioritas di bidang akuakultur adalah udang vaname. Salah satu sentra budidaya udang vaname di Kabupaten Gorontalo Utara adalah Desa Mootinelo yang terletak di Kecamatan Kwandang. Tambak udang di Desa Mootinelo masih tergolong konvensional dengan metode pengelolaan yang tradisional. Selain tingkat pengetahuan para petambak yang belum memadai, kualitas lingkungan yang kurang mendukung, serangan penyakit, serta pemberian pakan yang tidak standar juga merupakan faktor penyebab produksi udang vaname di Desa Mootinelo tidak maksimal, yang tentunya berimbas pada pendapatan para petambak yang masih tergolong sedang bahkan rendah. Dengan adanya suatu upaya pendekatan efisiensi teknis yaitu melalui metode SFA (Stochastic Frontier Analysis), dimana permasalahan utama yang dihadapi mitra yaitu aspek pengetahuan dasar mengenai teknis budidaya udang vaname dan aspek pengolahan produk dapat teratasi. Dalam hal ini, terjadi peningkatan pengetahuan kelompok pembudidaya ‘Vaname Jaya’ mengenai karakteristik dan efisiensi teknis budidaya melalui metode SFA, serta peningkatan keterampilan dalam membuat produk olahan udang yakni eby furai.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG CUMI BERBASIS POTENSI LOKAL Funco Tanipu; Wila Rumina Nento
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Community service in Kampung Cumi, Langgula Village, Batudaa Pantai Sub-district, Gorontalo Regency, aims to empower the community through the utilization of local potential, especially in processing squid as a superior product. This activity involves training on squid processing skills into various innovative products, such as squid sticks and squid chili sauce, which are expected to increase added value and community income. The results of the community service activities showed an increase in community knowledge and skills in product processing and marketing. Training participants reported an increased understanding of good processing techniques and effective marketing strategies. In addition, the training also covered aspects of business management, allowing the community to be more independent in managing their business. This activity not only improves individual skills, but also encourages the formation of business groups that can collaborate in marketing products more widely. With the support of digital marketing, processed squid products from Kampung Cumi began to be recognized in a wider market, thus increasing the economic potential of the village. Thus, this service succeeded in creating a positive impact on the Kampung Cumi community by increasing skills, knowledge, and income, and strengthening economic independence based on local potential. Keywords: squid village; local potential; processed products; squid; langgula Abstrak Pengabdian masyarakat di Kampung Cumi, Desa Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal, khususnya dalam pengolahan cumi sebagai produk unggulan. Kegiatan ini melibatkan pelatihan keterampilan pengolahan cumi menjadi berbagai produk inovatif, seperti stik cumi dan sambal cumi, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam proses pengolahan dan pemasaran produk. Peserta pelatihan melaporkan peningkatan pemahaman mengenai teknik pengolahan yang baik dan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, pelatihan ini juga mencakup aspek manajemen usaha, yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mandiri dalam mengelola usaha mereka. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individu, tetapi juga mendorong terbentuknya kelompok usaha yang dapat berkolaborasi dalam memasarkan produk secara lebih luas. Dengan dukungan pemasaran digital, produk olahan cumi dari Kampung Cumi mulai dikenal di pasar yang lebih luas, sehingga meningkatkan potensi ekonomi desa. Dengan demikian, pengabdian ini berhasil menciptakan dampak positif bagi masyarakat Kampung Cumi dengan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pendapatan, serta memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Kata Kunci: kampung cumi; potensi lokal; cumi-cumi;langgula produk olahan;