Wahyuni, A. Sri Astika
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYUSUNAN BUTIR SOAL BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 5 TAKALAR Wahyuni, A. Sri Astika; Abdullah, Helmi; Khaeruddin, Khaeruddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah masyarakat guru SMAN 5 Takalar. Masalahnya adalah: (1) Kurangnya pemahaman masyarakat guru tentang bagaimana mengembangkan butir soal berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran fisika, (2) Kurangnya kemampuan dan keterampilan masyarakat guru untuk membedakan cara menyusun butir tes berpikir Tingkat tinggi dengan butir soal dengan Tingkat kesukaran “sukar”. Sasaran eksternal adalah bank butir soal kemampuan berpikir Tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam asesmen pembelajaran fisika yang merupakan salah satu tuntutan dari pembelajaran abad 21. Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) masyarakat guru fisika telah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengembangkan butir soal berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran fisika, dan (2) masyarakat guru memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk membedakan butir soal berpikir Tingkat tinggi dengan butir soal dengan tingkat kesukaran “sukar” dalam pembelajaran fisika.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI FISIKA SMA NEGERI 2 MAKASSAR Putra, Rakha Novendra; Usman, Usman; Wahyuni, A. Sri Astika; Sakona, Aldena Aenun R; Setiawan, Trisno
Al-Irsyad Journal of Physics Education Vol 4 No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Darud Da'wah Wal Irsyad Pinrang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58917/ijpe.v4i2.403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI Fisika SMA Negeri 2 Makassar. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dalam pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika tidak hanya menuntut pemahaman terhadap konsep-konsep abstrak, tetapi juga penerapannya dalam konteks nyata dan kompleks. Oleh karena itu, kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah menjadi indikator penting dalam keberhasilan proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI Fisika SMA Negeri 2 Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Subjek dalam penelitian ini adalah 47 peserta didik kelas XI jurusan fisika. Instrumen penelitian berupa tes subjektif sebanyak 6 soal yang disusun berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut Polya, yaitu (1) memahami masalah, (2) merencanakan penyelesaian, (3) melaksanakan rencana, dan (4) meninjau kembali hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik sebagian besar berada pada kategori sedang (51%). Pada indikator memahami masalah, sebanyak 64% peserta didik berada pada kategori sedang. Namun demikian, pada indikator merencanakan penyelesaian, sebanyak 38% peserta didik berada pada kategori sedang hingga rendah. Sebanyak 45% berada pada kategori rendah untuk indikator melaksanakan rencana, dan 55% berada pada kategori rendah untuk indikator meninjau kembali. Penelitian ini penting dilakukan karena masih terbatasnya studi yang secara eksplisit menganalisis kemampuan pemecahan masalah fisika berdasarkan setiap tahap Polya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa guru perlu lebih menekankan pada pengembangan strategi berpikir sistematis siswa terutama dalam merencanakan solusi masalah fisika.
Conceptual Change Text based Analogy Model to Remedy Misconceptions on Eye Optics Palerangi, Andi Muadz; Wahyuni, A. Sri Astika; Nurlaela, Nurlaela
Publikasi Pendidikan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v14i3.66730

Abstract

Misconception is well-known as barrier to students in learning science, and many studies have tried to investigate the type of misconception and try to remediate the common misconception after finding the cause of it. A study about how to provide information about an overview of the eye optics concept in physics was conducted to analysis pre-service teacher misconceptions about the eye optics and provide solutions with conceptual change text-based analogy model in learning processing qualitatively. Data were collected from Open ended question in worksheet of exploration phase (WEF) and Open-ended question in worksheet of concept application phase (WCA). The study resulted in explanation that misconceptions occur in the preservice teacher, especially in the matter of the eye optics. There are three types of Misconceptions. Firstly, They thought that: 1) many understand that the eye as is a biological study and which is the five senses in living things/human body and the rather than they do not understand the eyes as an optical instrument that can detect light and how the eye itself can see objects as a result of the light reflecting process that occurs in the eye ; 2) in determining the nature of the image formed in the eye, it was written based on the experience of seeing in everyday life, namely: real, upright, equal in size. In fact, if it is depicted using a graph using the principle of the passage of light, then the nature of the image formed on the eye is real, inverted, and reduced. ; and 3) in determining the type of lens needed for those whose eyes have problem to be able to see properly that can be used by people with eye defects does not first determine the strength of the lens but is determined based on the type of eye defect suffered. For example, near sighted people (hypermetropy) use glasses with concave lenses and people with farsightedness (myopia) use convex lenses. So that when they encounter problems in the application of concepts to determine the strength of the lens for sufferers of eye defects, both near sighted and farsighted, they tend to be wrong because they do not pay attention to the use of a negative sign (-) in the object's image distance which is calculated mathematically. They immediately determine the power of the lens by solving it mathematically and later at the end of the new solution then they are given a mark based on the type of lens used for people with eye defects.
PKM Pelatihan Penyusunan LKPD Berbasis Inquiry Praktikum Fisika Menggunakan Alat Sederhana Herman, Nurul Muthmainnah; Nurhayati, Nurhayati; Wahyuni, A. Sri Astika; Hamzah, Ria Rezki
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru fisika dalam menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis inquiry dengan menggunakan alat praktikum sederhana. Pelatihan ini dilaksanakan di SMA Mahaputra dengan jumlah peserta sebanyak 16 orang guru fisika. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyampaian materi, diskusi, serta praktik penyusunan LKPD sesuai dengan tahapan inquiry learning. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas peserta memberikan respon sangat baik terhadap pelaksanaan pelatihan. Sebanyak 81% peserta menyatakan sangat puas dan merasa pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran fisika. Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi dalam menerapkan alat sederhana untuk mendukung kegiatan praktikum. Pelatihan ini efektif dalam mengoptimalkan kompetensi guru dan diharapkan dapat mendorong implementasi pembelajaran berbasis inquiry di sekolah menengah.Kata kunci: LKPD berbasis inquiry, alat praktikum sederhana, pembelajaran fisika
Analysis of Creative Thinking Skills among Grade 11 Students at SMAN 14 Gowa Nurasizha, Nurasizha; Usman, Usman; Wahyuni, A. Sri Astika; Setiawan, Trisno
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 11 No 2 (2025): July - December (In Press)
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v11i2.9600

Abstract

This study analyzes the creative thinking abilities of Grade 11 students at SMAN 14 Gowa on the topic of dynamic fluids. The researchers employed a quantitative descriptive design using a survey method. The study involved 82 students selected through purposive sampling. The researchers collected data using five validated open-ended questions, each representing an indicator of creative thinking ability: fluency, flexibility, originality, and elaboration. The results indicated that, overall, students’ creative thinking ability was categorized as fairly creative, with an average interval score of 14.7. Among the indicators, fluency showed the highest achievement (62.20%), classified as high, followed by flexibility (59%), elaboration (56%), and originality (52%), all of which fell into the moderate category. These findings suggest that students demonstrate strength in generating multiple ideas; however, further instructional support is needed to enhance their ability to produce original ideas and to develop and explain ideas systematically.