Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemikiran Pendidikan Kaum Perempuan: Tengku Agung Syarifah Latifah, R.A Kartini, Rasuna Said dan Rahmah El-Yunusiyah Harmaini; Ritonga, Supardi; Fariati, Betti; Uri, Fatimah; Susanti, Elya; Nopita, Rini
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 1 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i1.344

Abstract

Pada awal abad ke-20, pendidikan perempuan mulai berkembang dengan berdirinya sekolah-sekolah khusus perempuan, seperti Sekolah Kartini yang didirikan di berbagai daerah. Tokoh-tokoh seperti Tengku Agung Syarifah Latifah, Rasuna Said dan Rahmah El-Yunusiyah, juga mendirikan lembaga pendidikan untuk perempuan. Mereka percaya bahwa perempuan yang terdidik akan lebih mampu mengembangkan potensi dirinya dan berkontribusi bagi keluarga serta masyarakat. Setelah kemerdekaan, akses pendidikan bagi perempuan mulai terbuka lebih luas, tetapi tantangan masih ada, seperti kemiskinan, budaya patriarki, yakni sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam berbagai peran di masyarakat, dan minimnya fasilitas di daerah terpencil. Pemerintah mulai menginisiasi program-program untuk mendorong pendidikan universal, termasuk bagi perempuan. Pemikiran pendidikan kaum perempuan di Indonesia adalah perjalanan kolektif menuju kesetaraan, yang diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera. Raden Ajeng Kartini atau yang sering dikenal R.A Kartini adalah tokoh emansipasi dan pendidikan perempuan yang telah lama dikenal di kalangan generasi emas Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya bukan hanya sosok Kartini saja yang berperan dalam memajukan pendidikan di masa sebelum kemerdekaan. Hal tersebut juga dikarenakan kurangnya produksi sejarah lokal terutama mengenai peranan perempuan dalam pendidikan dan perjuangan bangsa selain Kartini. Tokoh-tokoh perempuan inspiratif di bidang pendidikan telah memberikan kontribusi yang luar biasa baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Mereka adalah sosok-sosok yang telah membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah dunia dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitik, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan dokumen. Kemudian dilakukan analisis dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan mengenai masalah yang diteliti.
The Integration of Science and Technology in Islamic Fiqh: A Contemporary Perspective Feriati, Betti; Nopita, Rini; Riadi, Haris; Harmaini, Harmaini; Sulwana, Siti; Uri, Fatimah
Indonesian Journal of Education Research (IJoER) Vol. 6 No. 1 (2025): February
Publisher : Cahaya Ilmu Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37251/ijoer.v6i1.1407

Abstract

Purpose of the study: This study aims to explore how fiqh provides moral and ethical foundations for integrating science and technology within the framework of maqāṣid al-sharī‘ah. Methodology: This research employs a qualitative descriptive-analytical method using a literature review approach. Primary data sources include classical and contemporary fiqh texts, supported by scholarly works on the integration of science and technology. The study also examines qiyās and ijtihād as dynamic tools for addressing contemporary scientific and technological challenges. Main Findings: The findings reveal that fiqh offers a structured ethical framework to align scientific and technological advancements with sharī‘ah principles. Through maqāṣid al-sharī‘ah, it ensures that technological progress remains within moral and spiritual boundaries, promoting accountability and ethical responsibility. The study highlights how ijtihād plays a crucial role in interpreting new developments in light of Islamic jurisprudence. Novelty/Originality of this study: This study provides a fresh perspective by linking fiqh principles with contemporary scientific and technological challenges. It contributes to the ethical governance of scientific advancements while reaffirming the relevance of fiqh in addressing modern issues through qiyās and ijtihād.
Relevance of Islamic Education Values in Malay Pantun Suhernawati, Suhernawati; Jarir, Jarir; Nopita, Rini; Fariati, Betti
Jurnal Pendidikan Agama Islam Indonesia (JPAII) Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Cahaya Ilmu Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37251/jpaii.v6i1.1411

Abstract

Purpose of the study: Malay pantun, as an oral cultural heritage, carries noble values that transcend generations. This study aims to analyze the relevance of Islamic educational values embedded in Malay pantun within the context of contemporary society. It explores how these values can serve as a moral compass in shaping individual and societal character. Methodology: This research employs a qualitative descriptive approach with textual analysis to examine selected Malay pantun. The data were obtained through literature review and document analysis, focusing on identifying Islamic values such as honesty, patience, tolerance, and compassion within the pantun texts. Main Findings: The analysis reveals that Malay pantun contains fundamental Islamic educational values that remain relevant despite the evolving socio-cultural landscape. These values continue to play a significant role in character formation, fostering moral awareness and strengthening social harmony. Additionally, Malay pantun serves as an effective medium for da'wah, as its poetic and rhythmic nature enhances the reception of religious and ethical teachings. Novelty/Originality of this study: This study highlights the untapped potential of Malay pantun as a tool for cultural preservation and Islamic education in modern contexts. It provides new insights into how traditional oral literature can be adapted to contemporary educational frameworks, ensuring that Islamic teachings remain accessible and engaging for younger generations.
Evaluasi media e-learning dengan tema mengkafani Jenazah di MA Al-Huda Bengkalis Nopita, Rini; Vebrianto, Rian
Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 11 No. 1 (2025): Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPT-P4M) STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/aulia.v11i1.2601

Abstract

Educational media is one of the most important components of the teaching and learning process. The researchers at MA AL-Huda Bengkalis therefore want to develop e-learning resources based on the Sholat Jenazah topic. Using the Research and Development (R&D) technique, 22 teachers and 30 students from class X took part in the study. The researchers directly gathered data through the use of questionnaires and observational techniques. The researchers explained the objectives and purpose of the instruments to the respondents before distributing the questionnaires for them to fill out. Respondents were asked to review the quality of the educational materials utilized and answer questions via the Google Form platform. The gathered data was examined using descriptive analysis.The average score for 30 students on the learning media components was 4.33 with a standard deviation of 0.2, which is also categorized as Strongly Agree, according to the research findings. The average score for 22 teachers was 4.6 with a standard deviation of 0.12. Consequently, it can be claimed that e-learning resources are of exceptionally high caliber, suitable for the current digital age, and built on cutting-edge technology to support interactive learning exercises.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN PAI Nopita, Rini; Harahap, Nasrun
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 6 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i6.2025.%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji, dalam kerangka pendidikan kontemporer, desain materi pembelajaran yang kreatif dan sukses untuk Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik studi literatur adalah metodologi yang digunakan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan pedagogis, kemajuan teknologi, dan prinsip-prinsip Islam harus semua diintegrasikan ke dalam desain materi pembelajaran PAI yang efektif. Telah terbukti bahwa sumber belajar berbasis teknologi seperti perangkat lunak interaktif, e-learning, dan film animasi meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap konten PAI. Untuk menyediakan materi pembelajaran yang relevan dan menarik, esai ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara pendidik, desainer, dan pengembang teknologi. Untuk menyediakan bahan ajar PAI yang tidak hanya edukatif tetapi juga memotivasi dan sesuai dengan tuntutan generasi digital, penelitian ini memberikan saran kepada pendidik dan produsen media.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA YANG BERKARAKTER Febriyani, Safna; Jarir, Jarir; Nopita, Rini
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 4 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i4.2025.1726-1733

Abstract

Pengembangan karakter moral dan watak positif siswa sangat dibantu oleh Pendidikan Agama Islam (PAI). Memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Islam yang diajarkan dalam pendidikan agama dapat membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana PAI membantu siswa mengembangkan karakter moral yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam dan untuk menunjukkan unsur-unsur yang membantu dan menghambat penerapan pendidikan karakter oleh institusi. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif, mengumpulkan data melalui tinjauan literatur, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa PAI memiliki peran dalam membangun nilai-nilai moral, etika, dan spiritual pada siswa, sehingga dapat membangun kepribadian yang disiplin, jujur, bertanggung jawab, serta memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi. Aspek pendukung utama dalam pembentukan karakter siswa melalui PAI adalah kurikulum yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, peran instruktur sebagai panutan, dan lingkungan pendidikan yang sesuai. Namun, ada sejumlah hambatan, termasuk kurangnya dukungan keluarga dan masyarakat dan kurangnya waktu untuk pendidikan PAI di sekolah. Oleh karena itu, untuk menciptakan generasi yang berintegritas dan berakhlak mulia, sekolah, keluarga, dan masyarakat harus bekerja sama untuk melakukan pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Islam.
Analysis of the Implementation of the Love Curriculum Replacing the Independent Curriculum in Madrasah Chanifudin, Chanifudin; Sa'diah, Halimatu; Nopita, Rini; Suswanto, Suswanto
Edunesia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Research, Training and Philanthropy Institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51276/edu.v6i3.1323

Abstract

The Independent Curriculum, implemented nationally since 2022, is viewed as not fully meeting the needs of Islamic education, which prioritizes the development of students’ spiritual, moral, and practical character. In the Madrasah context, a curriculum model is required that more explicitly integrates values of compassion, empathy, and love for God, fellow human beings, and the environment. Responding to this gap, the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia introduced the Love Curriculum as an alternative and corrective initiative to strengthen the value-based dimensions that are considered lacking in the Independent Curriculum.This article aims to analyze the implementation of the Love Curriculum as a substitute for the Independent Curriculum in Madrasah. A descriptive qualitative method was employed, involving interviews, classroom observations, and document analysis in selected educational institutions that have begun adopting the curriculum. The results indicate that the Love Curriculum effectively revitalizes the humanistic and transformative essence of Islamic education and contributes to the development of students’ noble character, social sensitivity, and spiritual awareness. Nonetheless, its implementation faces several challenges, including teacher readiness, the integration of values into lesson plans, and the monitoring of classroom practice. Therefore, continuous professional development and supportive policies are recommended to ensure the Love Curriculum becomes embedded in the learning culture of Madrasah in a consistent and sustainable manner