Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GREEN EDUCATION GUNA MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEJAK DINIBERBASIS BUSINESS MODEL CANVAS DI SEKOLAH ALTERNATIF “TEMBASALEKO”KOTABIMA APRIANTI, KARTIN; PRATIWI, ALIAH; MULYATI, MULYATI; SULISTIANINGSIH, SULISTIANINGSIH; ANANTA, ASTI
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i2.3336

Abstract

The partner of this community empowerment program for beginners (PMP) is the alternative school “Temba Saleko”. In addition to the main learning activities, the alternative school “Temba Saleko” is committed to developing children into creative and innovative individuals while still paying attention to environmental preservation. Based on the results of field visits and interviews, several problems faced by partners related to their students can be identified, namely: a) children's awareness and knowledge of environmental preservation is still low; b) low interest in entrepreneurship; and c) limited human resources who understand the business model canvas as a tool for developing creative ideas. The objectives and targets of this PMP are: a) fostering a proactive and adaptive attitude towards environmental problems; b) instilling and fostering an entrepreneurial spirit from an early age that supports green education and green economy; and c) making the business model canvas a tool for expressing creative ideas. Through the PMP grant program, the PMP team together with partners carry out various activities, including green education socialization, educational visits to the Main Waste Bank of Bima City, entrepreneurship seminars, and business model canvas training aimed at instilling an entrepreneurial spirit that supports green education and green economy from an early age. Based on the evaluation results, the PMP program showed an increase of 91.7% in knowledge, attitudes, and skills, and 97.9% of participants strongly agreed with the positive impact of the activities that had been implemented. From the activities that had been implemented, the PMP team produced several program products, including crafts from used plastic bottles, green education e-modules, waste sorting project e-modules, Kidspreneur green entrepreneurship e-modules, Kidspreneur-Project Model Canvas e-modules My Business, animated video "Entrepreneurial Inspiration", and animated video "My Trash, My Creation". ABSTRAKMitra program pemberdayaan masyarakat pemula (PMP) ini adalah sekolah alternatif “Temba Saleko”. Selain kegiatan utama pembelajaran, sekolah alternatif “Temba Saleko” berkomitmen untuk mengembangkan anak-anak menjadi individu kreatif dan inovatif dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan wawancara, beberapa permasalahan yang dihadapi mitra terkait peserta didiknya dapat diidentifikasi, yaitu: a) kesadaran dan pengetahuan anak-anak tentang pelestarian lingkungan hidup masih rendah; b) rendahnya minat berwirausaha; dan c) keterbatasan sumber daya manusia yang memahami business model canvas sebagai alat untuk mengembangkan ide kreatif. Tujuan dan target dari PMP ini adalah: a) menumbuhkan sikap proaktif dan adaptif terhadap masalah lingkungan; b) menanamkan dan menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini yang mendukung green education dan green economy; serta c) menjadikan business model canvas sebagai alat untuk mengekspresikan ide-ide kreatif. Melalui program hibah PMP, tim PMP bersama mitra melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sosialisasi green education, kunjungan edukatif ke Bank Sampah Induk Kota Bima, seminar kewirausahaan, dan pelatihan business model canvas yang bertujuan menanamkan jiwa wirausaha yang mendukung green education dan green economy sejak dini. Berdasarkan hasil evaluasi, program PMP menunjukkan peningkatan sebesar 91,7% dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta 97,9% peserta kegiatan sangat menyetujui dampak positif dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, tim PMP menghasilkan beberapa produk program, antara lain kerajinan dari botol plastik bekas, e-modul pendidikan hijau, e-modul proyek memilah sampah, e-modul Kidspreneur kewirausahaan hijau, e-modul Kidspreneur-Project Model Canvas Bisnisku, video animasi "Inspirasi Wirausaha", dan video animasi "Sampahku, Kreasiku".
LITERASI DIGITAL SEBAGAI LANGKAH AWAL SISWA DALAM MEMBERANTAS HOAX DAN UJARAN KEBENCIAN Permana, Sulwan; Ramadhan, M. Zilhan Salman; Fatah, Muhamad Abdu; Anwar, Saepul; Rohmah, Siti; Ibrahim, Galih; Farhani, Siti Aulia; Sastradipraja, R Muhammad Arya Fajar; Rizky, Muhammad Naufal; Arif, Zaenal; Nurlatifah, Sarah; Rohman, Asep Abdul; Al-Husein, Fajar; Ramdhani, Tio; Muharam, Muhammad Faisal; Jamami, Yadziz Siddik Al; Kristiawan, Diky; Muhammad, Faiz Mahatir; Ananta, Asti; Putri, Icha Aulia; Saumi, Ira Nurachma; Imamudin, Imamudin
Jurnal PkM MIFTEK Vol 5 No 2 (2024): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/miftek/v.5-2.1918

Abstract

Digital literacy is a competency that includes the ability to understand, use and assess information available through various digital platforms. These skills include not only the technical use of technology, but also the ability to assess the credibility of information and apply ethics in a digital environment. In the ever-growing information era, digital literacy is becoming increasingly important for active participation in digital society, both in the context of education, work and everyday life. The main challenges in increasing digital literacy include gaps in access to technology, lack of adequate education, and the risk of spreading misinformation. Students who are still vulnerable to hoaxes and hate speech need to be given understanding through digital literacy. The aim of this digital literacy activity is to provide students with an understanding of hoaxes and hate speech. Therefore, digital literacy must be seen as an essential competency that is not only technical, but also includes social aspects that are crucial in facing the dynamics of today's digital world.
EDUKASI MENANAMKAN GEMAR MENABUNG KEPADA ANAK SEKOLAH DASAR Haryanti, Intisarih; Muniarty, Puji; Arlin, Wulan; Ananta, Asti; Molita
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i2.296

Abstract

Menabung merupakan praktik keuangan yang fundamental, melibatkan pengalokasian sebagian pendapatan untuk digunakan di masa mendatang. Studi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang menabung kepada anak-anak usia dini dan Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi siswa agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya pengelolaan keuangan dengan cara menabung. diharapkan dapat menjadi tempat sebagai pengamalan ilmu dengan wujud peranan secara nyata melalui pengabdian diri kepada masyarakat. kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki perencanaan keuangan yang baik kedepannya. Metode yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan ini melalui pemberian materi yang berisi tentang pentingnya menabung dan pembuatan celengan kreatif dengan berbagai bentuk. Kegiatan ini dilaksanakan SDN 07 Kumbe Kota Bima yaitu pada siswa kelas 6. Siswa diajak untuk memahami konsep menabung, manfaatnya, dan cara-cara mengelola uang saku dengan bijak. Hasil dari kegiatan ini siswa mampu menjelaskan pentingnya menabung. mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang dijelaskan dengan  menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk dapat ditabung. Mereka juga sangat antusias untuk menabung dan mampu membuat celengan kreatif sehingga memiliki tabungan celengan kreatif masing masing.
PELATIHAN UMKM DENGAN INOVASI GULA NIRA CAIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT Ernawati, Sri; Arlin, Wulan; Sandrawati; Apriani; Ananta, Asti
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i2.311

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan menengah adalah pilar penting perekonomian Indonesia. Nira memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai tambah yang dapat menarik minat pasar.Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pelatihan dengan inovasi produk gula nira cair menjadi sebuah langkah strategis meningkatkan pendapatan masyarakat Kelurahan Oi Mbo. Kegiatan ini bertujuan mengajak petani dan masyarakat sebagai pelaku UMKM di Kelurahan Oi Mbo untuk memproduksi gula nira cair sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan  selama  pelaksanaan  kegiatan  ini meliputi tahap sosialisasi,tahap pelatihan yang mana tidak hanya berfokus pada teori namun juga pada praktik langsung mengenai proses pembuatan gula nira cair yang bagus dengan kualitas yg premium,serta tahap akhir yaitu evaluasi.Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di UMKM Rumah Lontar yang terletak di Kelurahan Oi Mbo,Kota Bima,Nusa Tenggara Barat. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta terkait usaha gula nira cair. Peserta mampu mengidentifikasi permasalahan yang sering terjadi dalam proses produksi dan menerapkan solusi tepat. Hal ini berdampak positif pada kualitas dan kuantitas produksi gula nira cair.Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dan mampu memproduksi gula nira cair dengan kualitas yang cukup baik. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan modal, keterbatasan akses pasar, dan kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha.Usaha Mikro, Kecil, dan menengah adalah pilar penting perekonomian Indonesia. Nira memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai tambah yang dapat menarik minat pasar.Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pelatihan dengan inovasi produk gula nira cair menjadi sebuah langkah strategis meningkatkan pendapatan masyarakat Kelurahan Oi Mbo. Kegiatan ini bertujuan mengajak petani dan masyarakat sebagai pelaku UMKM di Kelurahan Oi Mbo untuk memproduksi gula nira cair sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan  selama  pelaksanaan  kegiatan  ini meliputi tahap sosialisasi,tahap pelatihan yang mana tidak hanya berfokus pada teori namun juga pada praktik langsung mengenai proses pembuatan gula nira cair yang bagus dengan kualitas yg premium,serta tahap akhir yaitu evaluasi.Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di UMKM Rumah Lontar yang terletak di Kelurahan Oi Mbo,Kota Bima,Nusa Tenggara Barat. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta terkait usaha gula nira cair. Peserta mampu mengidentifikasi permasalahan yang sering terjadi dalam proses produksi dan menerapkan solusi tepat. Hal ini berdampak positif pada kualitas dan kuantitas produksi gula nira cair.Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dan mampu memproduksi gula nira cair dengan kualitas yang cukup baik. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan modal, keterbatasan akses pasar, dan kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha.
Analisis Perbandingan Framework Keamanan Jaringan(NIST CSF, CIS Controls, ISO 27001) Rahman, Rakhmadi; Ananta, Asti; Surianti, Besse
Technology Sciences Insights Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Technology Sciences Insights Journal
Publisher : MID Publisher International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60036/z05cpv06

Abstract

Keamanan jaringan menjadi elemen krusial dalam mendukung keberlangsunganoperasional organisasi pada era digital saat ini. Riset ini mengkaji dan membandingkan tiga framework keamanan informasi terkemuka: NIST Cybersecurity Framework (CSF), CIS Controls, dan ISO/IEC 27001, untuk menentukan pendekatan yang paling sesuai berdasarkan skala dan kebutuhan organisasi. Metode deskriptif-komparatif digunakan dalam penelitian ini dengan mengandalkan data sekunder dari standar resmi, literatur akademik, dan studi kasus. Hasil studi menunjukkan bahwa NIST CSF unggul dalam fleksibilitas dan dapat diterapkansecara modular, CIS Controls efektif secara teknis untuk organisasi dengan sumber daya terbatas, sementara ISO/IEC 27001 menawarkan sistem manajemen keamanan informasi yang komprehensif dan bersertifikasi. Penelitian ini menyarankan kombinasi penggunaan framework agar dapat membentuk strategi keamanan informasi yang berkelanjutan dan kontekstual.