Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Cyberporn (Pornografi Online) dan Dampaknya Terhadap Pelajar Thariq Syah, M Kautsar; Sa'adah, Putri Lailatus; Nurcahya, Yan; Arsyad, M Fikri
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1.2413

Abstract

Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi dan media elektronik berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi dan media elektronik diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan manusia. Penggunaan pornografi dalam waktu lama dapat menyebabkan perilaku peniruan yang muncul secara eksplisit dalam pornografi pantat. Perilaku imitasi ini dapat berkisar dari perilaku seksual ringan seperti berciuman dan berpelukan hingga perilaku seksual yang lebih serius seperti bersenggama. Langkah dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan sumber, dan tahap penyajian hasil analisis. Pengumpulan sumber dalam penelitian ini menggunakan teknik library research (penelitian pustaka). Pada 30 Oktober 2008, DPR mengesahkan RUU Pornografi menjadi RUU Pornografi yang semula dirancang dan menuai pro-kontra. Selain itu, dijelaskan dalam Al Quran pada surat QS. Ayat An-Nur: 30 dan 31 serta surat QS. Al-Ahzab: 59 dalam mengartikan aurat sebagai bagian dari tubuh manusia yang mematikan jika dilihat dan dapat menimbulkan fitnah jika dibiarkan terbuka.
Sejarah Perkembangan Ilmu Hadits dan Kelompok Ingkar Sunnah Abdul Karim, Mohamad Aqbil Wikarya; Avicena, Muhamad Zaky; Ahmad, Nurwadjah; Yuda, Dendi; Arsyad, M Fikri; Nurcahya, Yan; Oksa Putra, M Zikril
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1.2565

Abstract

This article examines the development of the science of hadith as a crucial pillar in Islamic scholarly tradition and the emergence of the Qur'anists (commonly referred to as Ingkar Sunnah), who reject the authority of hadith as a source of Islamic law and teachings. The study explores the historical evolution of hadith science from the time of Prophet Muhammad (PBUH) to the contemporary era, including the establishment of methodologies for sanad (chain of transmission) and matan (content) criticism, as well as the role of scholars in preserving the authenticity of hadith. On the other hand, the article analyzes the thoughts and arguments of Qur'anists, focusing on their historical background, factors contributing to their spread, and the ideological and practical implications of their rejection of hadith. Using a qualitative approach based on literature review, the article finds that the development of hadith science has significantly contributed to safeguarding the authenticity of Islamic tradition, while the Qur'anist movement often arises as a response to specific social, political, and intellectual dynamics. This study highlights the importance of scholarly dialogue and comprehensive education in addressing the challenges posed by this group, while reinforcing the appreciation of hadith science as an integral part of Islamic intellectual heritage.  
Peran Keramat Pamijahan dalam Penyebaran Islam Syekh Abdul Muhyi (Abad 17-18) Supendi, Usman; Arsyad, M Fikri
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1b (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025 (TAMBAHAN)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1b.2724

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Syeikh Abdul Muhyi dalam menyebarkan Islam di Priangan Timur pada abad ke-17 dan ke-18. Sebagai seorang ulama besar yang berasal dari dunia pesantren, Syeikh Abdul Muhyi memiliki pengaruh yang kuat dalam memperkenalkan dan mengembangkan ajaran Islam di daerah Priangan, Jawa Barat. Melalui pendekatan dakwah yang fleksibel dan penuh kecermatan terhadap budaya lokal, beliau mampu mengadaptasi ajaran Islam dengan kearifan lokal masyarakat Priangan. Hal ini memungkinkan dakwah yang dilakukan tidak hanya diterima, tetapi juga berkembang pesat, sekaligus mempengaruhi perubahan sosial dan budaya di wilayah tersebut. Syeikh Abdul Muhyi dikenal sebagai salah satu ulama yang memegang peranan penting dalam memperkenalkan ajaran tasawuf dan syariat Islam, serta memperkenalkan praktik-praktik keagamaan yang lebih mendalam, seperti ritual shalat, puasa, dan zikir. Metode dakwah yang dilakukan beliau mencakup pengajaran agama melalui majelis taklim, pembukaan pesantren, dan peran aktif dalam kehidupan sosial masyarakat setempat. Dengan pendekatan yang mengutamakan dialog dan kedamaian, beliau mampu menghilangkan ketegangan antara kelompok masyarakat yang sebelumnya berbeda pandangan dalam hal keyakinan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan analisis kritis terhadap berbagai sumber tertulis, termasuk manuskrip dan catatan sejarah terkait, untuk mengungkapkan pengaruh dakwah Syeikh Abdul Muhyi dalam proses Islamisasi di Priangan Timur.
Agricultural mantra culture in the study of the Melak Pare Manuscript Supendi, Usman; Solehudin, Solehudin; Sopiah, Eva; Nuraidah, Syifa; Arsyad, M Fikri; Hambaliana, Dandie
Socio Politica : Jurnal Ilmiah Jurusan Sosiologi Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Socio-Politica
Publisher : FISIP UIN SGD Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/socio-politica.v15i2.46026

Abstract

This study aims to explore the physical structure and content of the Melak Pare manuscript, which documents the agrarian traditions of the Sundanese people within the framework of local and Islamic spirituality. Employing a historical methodology that includes heuristics, verification, interpretation, and historiography, the data were gathered through literature reviews and field research on the original manuscript housed in the Sri Baduga Museum, Bandung. The findings reveal that the manuscript is written in Arabic Pegon script on fragile European paper now preserved with Japanese tissue. The content consists of agricultural mantras and prayers structured around stages of rice farming rituals—from hoeing and seed sowing to planting, maintenance, and harvesting. The inclusion of istighfar, shalawat, and invocations of Dewi Sri (Nyimas Puhaci Sangiyang Sri) demonstrates cultural assimilation between Islam and local beliefs. Symbolic references to cardinal directions, bodily movements, and ritual timing reflect a rich Sundanese agrarian cosmology imbued with spiritual significance. This research contributes to the preservation of local philological heritage, revitalization of agro-spiritual values, and advancement of interdisciplinary approaches to traditional manuscript studies. Contribution: This study contributes to the preservation of local philological heritage by documenting the physical and textual features of the Melak Pare manuscript, revitalizes agro-spiritual values by highlighting the integration of Sundanese agrarian traditions with Islamic spirituality.
Radicalism and Terrorists: Analyzing the Development of ISIS Thought Hambaliana, Dandie; Alfahmi, Ibrahim NH; Suprianto, Sopian; Arsyad, M Fikri; Gibran Lubis, Ahmad Khomeini Ali
Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padngsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/multidisipliner.v11i2.13457

Abstract

This study aims to analyze the history of the development of ISIS thought as one of the most significant radical and terrorist groups in the 21st century. The study traces the ideological roots of ISIS, including the influence of Salaf-Jihadi ideology, as well as how the group selectively uses religious literature to legitimize its actions. With a historical and multidisciplinary approach, this study uncovers the political, social, and economic factors that supported the emergence and development of ISIS, especially after the United States invasion of Iraq in 2003. The results of the analysis show that ISIS's thinking is not only rooted in extreme religious interpretations, but also influenced by geopolitical chaos, political marginalization, and the failure of local governments in the Middle East region. This study emphasizes the importance of understanding the ISIS phenomenon holistically to design effective strategies in preventing radicalism and terrorism in the future.
Challenges to the development of Islam in Germany Post World War II Supendi, Usman; Nurcahya, Yan; Sugiarto, Deri; Suwanda, Satya Adilaga; Arsyad, M Fikri; Aziz, Abdul; Sakinah, Syahidah Qolbiya
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v5i3.45190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan Islam Pasca Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua di Jerman. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Pada tahun 1922, sejumlah Muslim dari 44 etnis membangun komunitas Muslim di Berlin walaupun akhirnya mereka gagal mendirikan masjid karena masalah finansial. Masjid pertama di Jerman baru kemudian dibangun oleh komunitas Ahmadiyah (Lahore) pada tahun 1925. Ratusan ribu tentara Turki Usmani kembali didatangkan ke Jerman pada masa kepemimpinan Nazi untuk membantu Jerman dalam Perang Dunia II. Dalam perang ini Jerman menderita kekalahan yang mengakibatkan hancurnya perekonomian Jerman. Pasca Perang Dunia II, khususnya dekade 1960-1970-an, gelombang pekerja imigran dari Turki, Afrika Utara, dan bekas Yugoslavia, mulai didatangkan untuk membantu pembangunan infrastruktur di Jerman. Walaupun pada awalnya mayoritas adalah laki-laki, pada tahap berikutnya mereka bisa membawa keluarga mereka. Sejak 1980-an, jumlah imigran Muslim pencari suaka di Jerman mulai meningkat, terutama etnik Turki (Kurdi, Yezidis, dan Asyur). Mayoritas Muslim Turki di Jerman saat ini adalah generasi ke-3 dan ke-4 yang lahir di Jerman, walaupun tidak semuanya sebagai warganegara Jerman. Di samping itu, komunitas Muslim asal Iran dianggap paling bisa berintegrasi di Jerman karena jumlah akademisi dan pebisnis terus meningkat di atas rata-rata. Kata kunci : Jerman, Perkembangan Islam, Perang Dunia II