Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERAN KPPS DALAM PERSIAPAN PILKADA DI DESA PATUMBAK KAMPUNG TAHUN 2024 Sahala Fransiskus Marbun; Shintia Malau; Anju Diah Natalia Panjaitan; Feny Cristanti Siburian; Ahmad Fauzi Sinuraya; Lasmauli Marpaung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses demokrasi yang memerlukan persiapan matang untuk memastikan kelancaran pelaksanaan. Penelitian ini menganalisis tahapan persiapan Pilkada 2024 di Desa Patumbak Kampung dengan fokus pada peran anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami efektivitas tahapan persiapan serta kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap anggota KPPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan persiapan, seperti penyebaran undangan, distribusi kotak suara, dan sosialisasi, telah terlaksana dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Koordinasi antara perangkat desa dan KPPS juga berjalan lancar. Namun, kendala utama terjadi pada hari pemilihan, di mana hujan deras menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih. Secara keseluruhan, persiapan Pilkada di Desa Patumbak Kampung telah dilakukan secara optimal, meskipun faktor cuaca menjadi tantangan utama dalam meningkatkan partisipasi pemilih. 
Mengidentifikasi Permasalahan dalam Pengembangan Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Oleh Guru Kelas 8 di SMP Parulian 2 Medan Nurintan Nurintan; Anas Fela Naibaho; Feny Cristanti Siburian; Rusniatri Hasugian; Abdi Eralisasi Harefa; Rud Sahanaia Sari Nona; Grace Indah Situmeang; Lasmauli T.G Marpaung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh guru kelas 8 dalam pengembangan dan penyampaian materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Parulian 2 Medan serta merumuskan solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Materi IPS yang kompleks sering kali menjadi tantangan bagi guru, terutama dalam aspek perencanaan, penggunaan media pembelajaran, dan relevansi dengan karakteristik siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama meliputi metode pengajaran yang monoton, keterbatasan sumber belajar, minimnya penggunaan model pembelajaran inovatif, serta kurangnya integrasi nilai-nilai dan kearifan lokal dalam materi. Selain itu, keterbatasan waktu, biaya, serta kemampuan guru dalam mengembangkan materi turut menjadi faktor penghambat. Sebagai solusi, pendekatan personal terhadap siswa, pembelajaran berdiferensiasi sesuai gaya belajar siswa, serta pemanfaatan media pembelajaran yang menarik diusulkan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran IPS. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan inklusif untuk meningkatkan kualitas pendidikan IPS.
Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pinggiran Rel Kereta Api Kecamatan Medan Denai, Kota Medan Anas Fela Naibaho; Feny Cristanti Siburian; Lasmauli Marpaung; Grace Indah Situmeang
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan pinggiran rel kereta api di Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Kawasan ini dikenal dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan mayoritas penduduknya berada dalam kategori menengah ke bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik wawancara semi-terstruktur, yang melibatkan 30 responden dari masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan ini menghadapi berbagai permasalahan, termasuk tingginya tingkat kriminalitas, kondisi ekonomi yang memprihatinkan, dan permukiman yang tidak layak huni. Faktor-faktor penyebab kemiskinan diidentifikasi, antara lain keterbatasan kesempatan kerja, rendahnya tingkat pendidikan, dan minimnya dukungan pemerintah. Penelitian ini juga menemukan bahwa keberadaan rel kereta api berdampak negatif terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat, serta meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi dari pemerintah dan organisasi sosial untuk meningkatkan keamanan, pemberdayaan ekonomi, serta akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di kawasan ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi masyarakat pinggiran rel kereta api dan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Analisis Location Quotient (LQ) dalam Menentukan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Karo Shintia Malau; Nurintan Nurintan; Feny Cristanti Siburian; Joey Athana Sembiring; Mulhady Putra
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan ekonomi daerah bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan. PDRB menjadi indikator penting dalam menilai pertumbuhan ekonomi dan struktur sektoral. Pendekatan sektor unggulan, seperti metode Location Quotient (LQ), mengidentifikasi sektor basis sebagai pendorong ekonomi. Penelitian ini menganalisis sektor basis dan non-basis di Kabupaten Karo guna memahami penggerak utama ekonominya.Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis struktur ekonomi Kabupaten Karo melalui metode Location Quotient (LQ). Data sekunder dari BPS dianalisis guna mengidentifikasi sektor basis dan non-basis berdasarkan PDRB. LQ menunjukkan sektor unggulan yang berkontribusi besar terhadap ekonomi lokal dibandingkan provinsi, guna mendorong pembangunan berkelanjutan.Selama lima tahun, enam sektor di Kabupaten Karo tergolong sektor basis karena nilai LQ 1, dengan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai sektor unggulan. Prinsip geografi korologi menjelaskan keterkaitan kondisi fisik dan sosial wilayah, seperti topografi dan iklim, yang mendukung dominasi sektor ini sebagai penggerak utama ekonomi daerahSektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Kabupaten Karo merupakan sektor basis dan unggulan dengan LQ tertinggi (2,59) selama 2019–2023. Prinsip korologi menunjukkan bahwa kondisi geografis dan budaya lokal mendukung dominasi sektor ini. Komoditas unggulan dan infrastruktur yang berkembang menjadikan Karo lumbung pangan utama Sumatera Utara, menyuplai 65% kebutuhan provinsi.
Perspektif Mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan dalam Mewujudkan Nilai Pancasila di Kampus Multikultural Malau, Shintia; Feny Cristanti Siburian; Ahmad Fauzi Sinuraya; Joey Athana Sembiring; Angelo Simanulang; Lasmauli Marpaung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Indonesia berperan strategis sebagai simbol identitas nasional dan alat pemersatu dalam keberagaman. Di kampus multikultural, bahasa ini menginternalisasi nilai sila ketiga Pancasila—persatuan—serta mendorong toleransi, empati, dan karakter kebangsaan. Penggunaan Bahasa Indonesia memperkuat komunikasi, mencegah konflik sosial, dan menjadikan kampus sebagai pelopor integrasi melalui nilai-nilai Pancasila.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan 56 mahasiswa dari universitas multikultural sebagai sampel acak. Tujuannya untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan penguat nilai sila ketiga Pancasila. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase dan frekuensi untuk mengidentifikasi pola persepsi.Mayoritas dari 56 responden mahasiswa menunjukkan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia sebagai simbol persatuan. Mereka sepakat bahwa bahasa ini penting dalam membangun kesatuan di kampus multikultural, selaras dengan sila ketiga Pancasila. Dukungan terhadap penggunaannya dalam kegiatan resmi menunjukkan kesadaran kolektif akan peran Bahasa Indonesia sebagai identitas dan alat pemersatu bangsa.disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia masih berperan penting sebagai bahasa pemersatu. Mahasiswa menunjukkan sikap positif, menggunakannya dalam aktivitas formal dan santai. Bahasa Indonesia dinilai mampu mempererat hubungan, menumbuhkan cinta tanah air, serta memperkuat identitas nasional di tengah keberagaman budaya.