Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Konselor Profesional Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Abad 21 Muhamad Ayub; Endah Nuryana; Herdi Herdi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.323 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i2.3852

Abstract

Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah mengubah bingkai pendidikan dan meningkatkan peluang bagi para pendidik untuk merangkul teknologi demi kemajuan pembelajaran serta peningkatan produktifitas, apabila konselor professional yang tidak menguasai ilmu pengetahuan akan tercecer bahkan menjadi budak dari konselor yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap profesi memiliki kode etik berupa perangkat regulasi perilaku bagi pengembangan profesi. Konselor profesional harus memiliki kompetensi  yang di wajibkan (Johnson, 2002)  menyatakan bahwa konselor masa depan memiliki paradigma berbasis pelayanan dan menguasai sistem diantaranya  : (1) program (2) pelayanan (3) isi (4) proses (5) prosedur (6) asesmen (7) diagnostik (8) evaluasi (9) paham akan teknologi untuk menunjang pelayanan bimbingan dan konseling. Penulis menulis beberapa hal mengenai artikel konseptual dengan menyajikan literatur berdasarkan hal yang relevan pada abad 21  artikel dengan metode literature riview bertujuan untuk menjaring wawasan koonselor profesional dengan adanya kreatifitas dan inovasi dalam menggunakan teknologi, konselor akan senantiasa memiliki ketentuan kopetensi profesional serta mendorong kebermanfaatan konselor agar terus bergerak mengikutu perkembangan teknologi. Kata Kunci : Konselor Profesional, Teknologi Informasi dan komunikasi, Abad 21
Pelatihan dan Pendampingan Asesmen Adaptabilitas Karir Peserta Didik Berbasis Computer Assisted Testing sebagai Dasar Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Karir di Sekolah Menengah Pertama Herdi Herdi; Ahmad Rifqy Ash-Shiddiqy
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1080

Abstract

Kajian teoretis dan fakta empiris menunjukkan tentang pentingnya adaptabilitas karir peserta didik di era revolusi industri 4.0. Namun, kajian tentang asesmen adaptabilitas karir peserta didik Sekolah Menengah Pertama masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan pendampingan asesmen adaptabilitas karir peserta didik Sekolah Menengah Pertama berbasis computer assisted testing. Pengabdian masyarakat menggunakan scientist-practitioner model dengan melibatkan 48 orang peserta didik, 1 guru bimbingan dan konseling, dan 1 wakil kepala sekolah SMP YWKA 2 dan Trisula Perwari 3 Jakarta. Data diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale-Short Form dan dianalisis menggunakan rata-rata dan simpangan baku. Secara operasional, analisis data menggunakan Rash Model 3.75.0 dan SPSS v. 25.0. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pelatihan dan pendampingan asesmen adaptabilitas karir dapat memfasilitasi peserta didik dan guru bmbingan dan konseling memahami profil adaptabilitas karir dirinya. Adaptabilitas karir peserta didik SMP cenderung berada pada katgori tinggi, baik secara keseluruhan maupun dimensi keyakinan, kepedulian, dan keingintahuan, namun cenderung rendah pada dimensi pengendalian karir. Hasil ini dapat dijadikan baseline pengembangan program bimbingan dan konseling karir/peminatan untuk meningkatkan adaptabilitas karir peserta didik SMP.
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE BERMAIN TERHADAP PERILAKU RENDAH HATI SISWA KELAS II Maureen Ariesty Ningrum; Wirda Hanim; Herdi Herdi
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 2 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.005 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.042.11

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data empiris tentang pengaruh bimbingan kelompok dengan metode bermain ular tangga terhadap peningkatan rendah hati siswa kelas 2 SDN Pulogebang 25 Pagi. Metode yang digunakan adalah true experimen dengan pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan probability sampling dengan teknik pengambilan simple random sampling. Pengujian perhitungan validitas instrumen diolah menggunakan Microsoft Excel dengan rumus Product Moment. Hasil perhitungan validitas menyatakan 21 butir item valid dan 9 butir item tidak valid, sedangkan reliabilitas intrumen dihitung menggunakan rumus Alpha menunjukkan 0.826 yang berarti instrumen termasuk dalam kategori reliabilitas yang tinggi. Teknik analisis data untuk hipotesis menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows yang menunjukan bahwa nilai Asymp. sig sebesar 0,001, yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Skor rata-rata peningkatan rendah hati siswa kelompok eksperimen berupa bimbingan kelompok dengan metode bermain ular tangga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata rendah hati siswa yang tidak mendapatkan perlakuan berupa bimbingan kelompok dengan metode bermain ular tangga. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini, bimbingan kelompok dengan metode bermain ular tangga dapat meningkatkan rendah hati siswa kelas II SDN Pulogebang 25 Pagi. Kata Kunci : rendah hati, bimbingan kelompok, metode bermain, ular tangga
Pengaruh Model Simulasi Dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Disiplin Diri Peserta Didik Kelas XI Wirda Hanim; Herdi Herdi; Siti Aminah
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 7 No 1 (2018): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/insight.071.06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model simulasi dalam bimbingan kelompok terhadap disiplin diri di kelas XI SMK Negeri 26 Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 20 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling sesuai tujuan yang akan dicapai peneliti, yang terdiri dari 10 orang pada kelompok eksperimen dan 10 orang pada kelompok kontrol. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen, Nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan data menggunakan instrumen disiplin diri. Analisis yang digunakan adalah analisis Mann Whitney U test, yang bertujuan menguji pengaruh hasil kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis yang didapatkan H0 ditolak dan H1 diterima, dengan nilai sig=0.000, hal ini menunjukan probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi α=0.05. Hasil penelitian menunjukan rata-rata skor disiplin diri peserta didik yang mendapatkan bimbingan kelompok dengan menggunakan model simulasi lebih besar dibandingkan rata-rata peningkatan disiplin diri peserta didik yang tidak mendapatkan bimbingan kelompok dengan menggunakan model simulasi. Kata Kunci: Model Simulasi, Bimbingan Kelompok, Disiplin Diri.
Perbedaan Resiliensi Mahasiswa Rantau Ditinjau Berdasarkan Gegar Budaya Herdi Herdi; Fitriana Ristianingsih
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 10 No 1 (2021): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.187 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.101.05

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan resiliensi mahasiswa rantau ditinjau berdasarkan gegar budaya di Universitas Negeri Jakarta. Sampel pada penelitian ini berjumlah 1000 mahasiswa, sebanyak 105 mahasiswa memiliki gegar budaya sangat tinggi, 225 mahasiswa memiliki gegar budaya tinggi, 357 mahasiswa memiliki gegar budaya sedang, 237 mahasiswa memiliki gegar budaya rendah, dan 76 mahasiswa memiliki gegar budaya sangat rendah. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan studi komparasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan Resilience Question Test dan Inventory Culture Shock. Analisis uji validitas instrumen menggunakan Product Moment Pearson dengan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 26.0 hingga diperoleh 37 butir item valid pada Resilience Question Test dan diperoleh 23 butir item valid Inventory Culture Shock. Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach hingga diperoleh koefisien sebesar 0.880 pada Resilience Question Test dan 0.929 pada Inventory Culture Shock yang berarti bahwa instrumen memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik Uji Kruskal Wallis Test dan diperoleh nilai Asymp. Sig sebesar 0.000 (<0.05). Hasil menunjukkan bahwa terdapat 7,6% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sangat rendah, 23,7% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya rendah, sebanyak 35,7% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sedang, sebanyak 22,5% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya tinggi, selanjutnya 10,5% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sangat tinggi. Sebagian besar resiliensi mahasiswa rantau berdasarkan gegar budaya berada pada kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiliensi mahasiswa rantau ditinjau berdasarkan gegar budaya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang mempengaruhi gegar budaya tidak hanya mengenai nostalgia kampung, disorientasi dan hilangnya kebiasaan, gaya hidup, bahasa, dan simbol. Namun, resiliensi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gegar budaya.
Hubungan antara Resiliensi dan Dukungan Sosial dengan Stress Akademik Mahasiswa Baru di Jakarta pada Masa Pandemi Covid-19 Rinda Ramadanti; Herdi Herdi
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 10 No 2 (2021): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.357 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.102.07

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan dukungan sosial dengan stress akademik mahasiswa baru di Jakarta pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasi. Sampel penelitian berjumlah 470 mahasiswa baru di Universitas Negeri Jakarta yang ditentukan dengan teknik insidental. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPSS), dan Student Stress Inventory (SSI). Data dianalisis menggunakan uji korelasi berganda. Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara resilliensi dan dukungan sosial dengan stress akademik pada mahasiswa baru UNJ dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar -0.309 serta didapatkan nilai Sig. F Change sejumlah 0,000 < 0,05 yang berarti berkorelasi dan signifikan. Artinya, resiliensi dan dukungan sosial terbukti sebagai faktor yang mempengaruhi stress akademik. Hasil penelitian dapat memberikan informasi mengenai kondisi psikologis terkait resiliensi, dukungan sosial, serta stress akademik pada mahasiswa baru dan dijadikan sebagai bahan acuan untuk memberikan layanan psikologis bagi mahasiswa baru UNJ.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN PADA KASUS BULLYING ? IMPLIKASINYA TERHADAP MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH Anaway I. Mansyur; Herdi Herdi
PSIKOLOGI KONSELING Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v16i1.19139

Abstract

Teenagers who are victims of bullying are more at risk of experiencing various health problems, both physically and mentally. The problems that are more likely to be suffered by children who are victims of bullying, among others, the emergence of various mental problems such as depression, anxiety and sleep problems that may be carried into adulthood, physical health complaints, such as headaches, abdominal pain and muscle tension, a sense of not safe while in the school environment, and decreased learning enthusiasm and academic achievement. In fairly rare cases, children who are victims of bullying may show violence. Coloroso (2007) states that victims of bullying are usually new children in an environment, the youngest child in school, usually a smaller child, fearful, perhaps unprotected, a child who has experienced trauma or has been hurt before and is usually very sensitive, avoiding peers to avoid more severe pain, and find it difficult to ask for help. This article aims to find out about counseling service management in nine countries in overcoming the problem of bullying, and the factors that cause bullying. The data source of this paper is done by the documentation study method. In this article the results show that the factors that influence the occurrence of bullying can come from individuals, families, play groups, to the community environment of the perpetrators. This action is closely related to the world of social work, which in this case is required to be a counselor for bullying perpetrators.Keywords: Bullying; Counseling Service Management
New Group Counseling Competencies Scale-Short Form to Supervise Group Counselor Candidates Agus Taufiq; Herdi Herdi
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v5i22020p055

Abstract

Abstract: Assessment of Group Counseling Competencies Scale (AGCCS) is one of the questionnaires important to assess group counseling competencies. The objective of this study is to adopt and test the psychometric properties of New Group Counseling Competencies Scale-Short Form (NGCCS-SF). This study used a new instrument adaptation procedure. A total of 73 candidates of group counselors from twoStudy Program of Guidance and Counseling in Indonesia were the participants of this study. The data of group counseling competencies were measured using NGCCS-SF. Operationally, data analysis used Rasch Model 3.75. The results of the study show that NGCCS-SF has satisfying psychometric properties. NGCCS-SF can be used as an effective and valid assessment tool for group counselor candidates in counselor education and supervision in Indonesia.Abstrak: AGCCS menjadi salah satu kuesioner yang penting untuk menilai kompetensi konseling kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengadaptasi dan menguji properti psikometrik NGCCS-SF. Penelitian ini menggunakan prosedur adaptasi instrumen baru. Sebanyak 73 calon konselor kelompok dari dua Program Studi Bimbingan dan Konseling di Indonesia menjadi partisipan penelitian. Data kompetensi konseling kelompok diukur menggunakan NGCCS-SF. Secara operasional, analisis data menggunakan Rasch Model 3.75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NGCCS-SF memiliki properti psikometrik yang memuaskan. NGCCS-SF dapat menjadi alat asesmen calon konselor kelompok yang efisien dan valid dalam pendidikan dan supervisi konselor di Indonesia.
ORIENTASI KARIR PADA GURU MADRASAH ALIYAH UNGGULAN DI INDONESIA (Studi Deskriptif Berdasarkan Teori Jangkar Karir Schein) Khaeriah khaeriah; Dede Rahmat Hidayat; Herdi herdi
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmbkan.v7i3.5430

Abstract

Orientasi karir pada guru menjadi hal yang menarik untuk dikaji, karena guru menjadi salah satu pekerjaan yang banyak didambakan oleh banyak orang juga memiliki prosepek masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspolorasi orientasi karir pada guru berdasarkan latar belakang gender, jenjang pendidikan dan asal daerah (letak geografis). Schein merujuk orientasi karir seseorang pada 9 dimensi jangkar karir. Sampel penelitian yaitu guru-guru dari sembilan MAN IC yang terdiri dari 157 responden. Pemilihan populasi dan sampel menggunakan teknik area sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama gambaran umum orientasi karir pada guru man ic yang paling tinggi rata-ratanya yaitu pada dimensi keamanan kerja. Kedua, dari 9 jangkar karir, 8 dimensi tidak terdapat perbedaan orientasi karir pada guru laki-laki maupun perempuan, kecuali pada dimensi kompetensi manajerial. Ketiga tidak terdapat perbedaan orientasi karir pada guru berdasarkan jenjang pendidikan, baik dari S1, S2 maupun S3. Keempat, dari 9 jangkar karir, 7 dimensi jangkar karir tidak terdapat perbedaan orientasi karir guru berdasarkan asal daerah (letak geografis), kecuali pada dimensi kompetensi manajerial dan keamanan kerja.
The influence of personal and multicultural wisdom on the adherence to the ethical principles of multicultural counselor’s candidates Herdi Herdi
Konselor Vol 10, No 1 (2021): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.055 KB) | DOI: 10.24036/02021101111584-0-00

Abstract

The excellent performance of multicultural counselors are influenced by wisdom and counselor adherence to ethical principles. This study is to examine the influence of personal wisdom and multicultural wisdom on the adherence to the ethical principles of multicultural counselor’s candidates. This study used a correlational method with 517 counselor’s candidates from 11 Guidance and Counseling Departments in Indonesian. The research data was collected by using Three-Dimensional Wisdom Scale-Short Form, the Wisdom Scale for Multicultural Counselors, and the Counselor’s Principles of Ethical Scale. The data analysis technique used correlation and multiple linear regressions. The results show that there was a significant positive effect between personal wisdom and multicultural wisdom on adherence to the ethical principles of multicultural counselor’s candidates. The implication is that counselor educators need to facilitate the development of personal wisdom and multicultural wisdom to increase adherence to the ethical principles in counseling education and supervision.