Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : GreenTech

Pemanfaatan Limbah Berbasis Protein Whey Tahu sebagai Sumber Nitrogen pada Produksi Nata De Cilla Wati, Afriliani Puja; Permata, Deivy Andhika; Santosa, Santosa
GreenTech Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i1.7

Abstract

Nata merupakan produk pangan fermentasi yang memerlukan nitrogen dalam proses pembentukannya. Salah satu sumber nitrogen yang dapat digunakan yaitu limbah whey tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan limbah whey tahu sebagai sumber nitrogen dalam pembuatan Nata de Cilla, mendapatkan konsentrasi yang tepat untuk menghasilkan penggunaan limbah whey tahu sebagai sumber nitrogen produksi Nata de Cilla, dan menganalisa besarnya nilai tambah yang diperoleh dengan memproduksi nata dari kulit semangka menggunakan sumber nitrogen limbah whey tahu. Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Jika hasil menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan maka dilanjutkan dengan uji Duncant’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 %. Penambahan limbah whey tahu pada pembuatan Nata de Cilla berpengaruh nyata terhadap sifat fisik yaitu nilai pH, ketebalan dan rendemen; sifat kimia yang meliputi kadar air dan kadar serat dan sensori rasa dan tekstur Nata de Cilla. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap sensori warna dan aroma Nata de Cilla. Penambahan terbaik limbah whey adalah pada perlakuan D (penambahan whey 200 ml). Nilai tambah pada pembuatan Nata de Cilla berbahan dasar kulit semangka untuk satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 14.150/kg kulit semangka dengan rasio nilai tambah sebesar 52,4 %.
Analisis Nilai Tambah pada Biokonversi Limbah Baglog Jamur Tiram yang Tidak Produktif Menjadi Biobriket Afebri, Fhadel Muhammad; Fiana, Risa Meutia; Permata, Deivy Andhika
GreenTech Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v2i1.31

Abstract

Baglog merupakan media tanam jamur tiram yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini, baglog hanya menjadi limbah yang dibiarkan menumpuk, sehingga berpotensi menjadi sarang hama dan sumber penyakit. Oleh karena itu, diperlukan upaya pemanfaatan limbah baglog menjadi produk yang bernilai ekonomi, salah satunya adalah biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai nilai tambah dari limbah baglog jamur tiram melalui pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan biobriket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami, dengan biobriket berbahan dasar limbah baglog jamur tiram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai output yang diperoleh sebesar Rp 53.169/kg. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai tambah yang dihasilkan mencapai Rp 13.985/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 40,42%. Rasio ini termasuk dalam kategori tinggi, sehingga menunjukkan bahwa pengolahan limbah baglog jamur tiram menjadi biobriket memiliki nilai ekonomis yang signifikan. Dengan demikian, biobriket dari limbah baglog dapat dijadikan sebagai produk olahan yang memiliki nilai jual dan memberikan keuntungan. Setiap 1 kg biobriket mampu memberikan nilai tambah sebesar 40,42%.
Karakteristik Enzim Invertase dari Saccharomyces cerevisiae pada Berbagai Kondisi Rozalia, Rozalia; Permata, Deivy Andhika; Sari, Dini Novita; Sara, Ayulian
GreenTech Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v2i1.38

Abstract

Sukrosa merupakan disakarida umum yang banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri molase. Sukrosa dapat dihidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa dengan bantuan enzim invertase. Gula invert sangat dibutuhkan dalam industri karena memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan sukrosa. Enzim invertase berperan penting dalam proses pemecahan sukrosa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara aktivitas enzim invertase dengan variasi konsentrasi substrat, pH, suhu, serta pengaruh penghambatan aktivitas enzim oleh CuSO₄. Tahapan penelitian dimulai dengan penyiapan larutan enzim invertase sebesar 0,04 g/L dan larutan sukrosa. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap pengaruh variasi konsentrasi substrat (0,0–3 mL), pengaruh pH (rentang pH 3 hingga pH 9), pengaruh suhu (18 °C, 30 °C, dan 95 °C), serta pengaruh penghambatan oleh CuSO₄ pada konsentrasi sukrosa 50 g/L dan 200 g/L terhadap aktivitas enzim invertase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemecahan sukrosa oleh enzim invertase memiliki pH optimum pada kisaran 3–4,5. Suhu optimum aktivitas enzim berada pada 30 °C. Peningkatan konsentrasi substrat menghasilkan peningkatan aktivitas enzim, ditandai dengan meningkatnya kadar gula pereduksi. Enzim menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi ketika jumlah substrat meningkat karena lebih banyak substrat yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Peningkatan konsentrasi CuSO₄ menunjukkan korelasi positif dengan peningkatan kadar gula sisa, yang mengindikasikan efek penghambatan terhadap aktivitas enzim.