Claim Missing Document
Check
Articles

Higiene Sanitasi dengan Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu Sri Dwi Nengsih; Riska Yanuarti; Wulan Angraini; Nopia Wati
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.144

Abstract

Latar Belakang : Standar mutu air minum ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002. Data Puskesmas Teluk Segara tahun 2020,Terdapat 23 Depot Air Minum Isi Ulang, 2 Depot Air Minum tidak memenuhi SyaratMetode : Jenis rancangan penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh depot air minum yang berada di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu yaitu 23 depot air minum. Analisis data univariat, distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil : menunjukan higiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Teluk Segara 13 depot (56,52%) memenuhi syarat kelaikan fisik, 10 depot  (43,48%) tidak memenuhi persyaratan kelaikan fisik.Hasil uji laboraturium untuk bakteriologis air minum 2 depot (8,7%) memenuhi syarat jumlah bakteriologis, 21 depot (91,3%) tidak memenuhi syarat jumlah bakteriologis. Hasil pengolahan data diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,486 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 artinya tidak ada hubungan higiene sanitasi dengan kualitas bakteriologi depot air minum di Kecamatan Teluk Segara.Simpulan : Tidak ada keterkaitan diantara Hygiene sanitasi dengan mutu Bakteriologi Depot Air Minum di Kecamatan Teluk Segara ( p Value 0,486 > 0,05) pada 23 sampel yang dianalisisKata Kunci : Bakteriologis,DAMIU, Higiene Sanitasi
PELAKSANAAN KLINIK SANITASI LINGKUNGAN PUSKESMAS JALAN GEDANG KOTA BENGKULU Eva Oktavidiati; Sandos Yedilau; Nopia Wati; Riska Yanuarti
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 3 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v17i3.4582

Abstract

Sanitation clinics are created to improve the health status of the community through promotive, preventive, and curative efforts that are carried out in an integrated, focused and continuous manner. This study aims to see the implementation of a sanitation clinic at Jalan Gedang Health Center. This research is a qualitative research with a descriptive approach that describes the state of the object under study. The data collection used is by interview and observation with interview guidelines and observation sheets. Informants in this study were sanitarian officers, poly officers, head of RT, community, head of Jalan Gedang Public Health Center. This research was conducted on August 10 s.d. August 20, 2022 in the Working Area of ​​Jalan Gedang Health Center, Bengkulu City. The results of the research in the Working Area of ​​Jalan Gedang Health Center showed that there were 2 activities that had been going well and in accordance with the Minister of Health Regulation No. 13 of 2015, namely there had been counseling activities carried out by the Puskesmas in order to solve health problems due to the environment and the Puskesmas had several field review programs. namely IKL SAB, TTU Sanitation, Healthy Homes, and Drinking Water Depot Sanitation. There is 1 sanitation clinic activity at the Puskesmas that is not appropriate, namely intervention activities in the community which are only carried out if a case has occurred in the community. The conclusion of this study is that Jalan Gedang Health Center has several programs that function in preventing environmental-based diseases. However, intervention programs in the community must be implemented better before environmental-based disease cases arise.
SOSIALISASI CARA PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG AMAN PADA MASYARAKAT DESA TEBING PENYAMUN Tiara Monica; Feni Ramandani; Riska Yanuarti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (JIMAKUKERTA) Vol. 2 No. 3 (2022): JIMAKUKERTA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tebing Penyamun merupakan sebuah Desa yang berbatasan dengan Desa Talang Karet dibagian Barat dan bagian Timur berbatasan dengan Desa Peraduan Binjai. Di Desa Tebing Penyamun ini memliki beberapa sarana-prasarana, salah satunya yaitu Balai Desa yang digunakan untuk pertemuan atau kegiatan sosialisasi. Mayoritas masyarakat desa Tebing Penyamun bekerja sebagai petani, banyak masyarakat yang masih bercocok tanam pada tumbuhan yang mengandung khasiat obat. Seiring dengan perkembangan zaman maka masyarakat tidak hanya mengkonsumsi obat tradisional yang dapat mereka racik sendiri tetapi juga dibeli dalam bentuk kemasan. Kebanyakan masyarakat Desa Tebing Penyamun membeli obat radisional bentuk kemasan tetapi belum memperhatikan standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh BPOM, selain itu mereka juga sudah menggunakan HandPhone tetap belum pandai dalam menggunakan bahkan belum mengetahui adanya aplikasi BPOM Mobile untuk mengecek apakah produk obat yang mereka beli sudah terstandarisasikan. Di Desa Tebing Penyamun ini akhirnya dilakukan Sosialisasi (KIE) cara pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang aman. Dari hasil sosialisasi tersebut masyarakat diberikan pengetahuan bagaimana cara memilih produk obat kemasan yaitu dengan Cek KLIK (Cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kadaluwarsa), dijelaskan juga aplikasi BPOM Mobile untuk mengecek standar obat tradisional. Kata Kunci: obat, tradisional, masyarakat
Kesehatan Reproduksi Remaja Pesisir Emi Kosvianti; Riska Yanuarti; Nopia Wati; Egi Alifia putri
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2023): MEI
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jupengkes.v1i2.124

Abstract

Masyarakat pesisir pada umumnya telah menjadi bagian masyarakat yang pluraristik tapi masih tetap memiliki jiwa kebersamaan. Artinya bahwa struktur masyarakat pesisir ratarata merupakan gabungan karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan. Hal menarik adalah bahwa bagi masyarakat pesisir, hidup di dekat pantai merupakan hal yang paling diinginkan untuk dilakukan mengingat segenap aspek kemudahan dapat mereka peroleh dalam berbagai aktivitas kesehariannya. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Secara biologis ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya seks primer dan seks sekunder sedangkan secara psikologis ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak menentu. Masa remaja merupakan masa fungsi organ reproduksi dan sistem hormonal mulai bekerja, secara alamiah remaja menjadi sangat ingin tahu tentang seks. Keingintahuan remaja biasanya disalurkan lewat perbincangan dengan teman sebaya, mencari informasi dari sumber-sumber pornografi, dan lalu mempraktekkan dengan diri sendiri, pacar, teman, atau orang lain. Pada survey yang dilaksanakan tim ke SMK Negeri 07 Kota Bengkulu, yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2022, diketahui dari hasil wawancara dengan salah satu guru yang mengejar di SKM Negeri 07 Kota Bengkulu, siswa/i yang bersekolah di SMK 07 Negeri Kota Bengkulu memang banyak yang berasal dari masyarakat pesisir pantai, sehingga tim memutuskan melakukan kegiatan penyuluhan di SKM 07 Negeri Kota Bengkulu dengan pertimbangan pada sekolah tersebut ada beberapa kasus anak yang putus sekolah yang didukung banyak faktor seperti, pernikahan, kenakalan remaja dan masih banyak lagi. Sehingga tema yang akan kami sampaikan pada saat penyuluhan berkaitan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah kesehatan masyarakat pesisir.
EDUKASI BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN AIR SUNGAI KABUPATEN LEBONG ESSY TUWI SUSANTI; BINTANG AGUSTINA PRATIWI; RISKA YANUARTI; NOPIA WATI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4083

Abstract

Pendahuluan: Pengelolaan emas dengan mengunakan alat yang di sebut dengan proses almalgamasi dilakukan dengan cara tradisional dengan mengunakan merkuri (Hg) hingga menghasilkan limbah yang umumnya masih mengandung merkuri dibuang langsung ke air sungai dan bersentuhan dengan biota air dan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diketahui pengaruh edukasi booklet terhadap pengetahuan, sikap dan pemanfaatan masyarakat tentang bahaya merkuri. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experiment Design dengan metode kuantitatif analisis statistik yaitu uji Nonparametrik test Uji Wilcoxon. rancangan ini mengunkan 2 kelompok (KK dan KE) dengan pengukuran pretest-posttest dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 36 sampel yang terbagi atas kelompok eksprimen 18 dan kelompok kontrol 18, penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambang Saweak Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong yang di lakukan pada tanggal 28 Febuari-01 Maret 2022 dengan mengunakan istrumen berupa kuisioner, booklet, pena dan kamera. Hasil dan Pembahasan: Pada hasil analisis univariat diperoleh mayoritas umur responden berumur 37-47 tahun, jenis kelamin responden adalah perempuan dengan 36 responden, dengan pendidikan terakhir mayoritas responden adalah SD. Hasil Adanya pengaruh edukasi booklet tentang bahaya merkuri terhadap pengetahuan dan sikap. Kesimpulan: Sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat, edukasi menggunkan booklet efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat.
KEPATUHAN MEMBAYAR IURAN PESERTA MANDIRI BPJS KESEHATAN DI KECAMATAN SELEBAR Putri Wulan Dari; Bintang Agustina Pratiwi; Emi Kosvianti; Riska Yanuarti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Bertambahnya kepesertaan mandiri PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) tidak sejalan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), yang menyebabkan tunggakan iuran meningkat. Analisis variabel-variabel yang mempengaruhi kepatuhan peserta mandiri dalam membayar iuran BPJS Kesehatan merupakan tujuan utama penelitian iniMetode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan pengisian kuesioner oleh responden. Populasi  dalam penelitian ini adalah peserta mandiri BPJS Kesehatan yang berobat di Puskesmas Telaga Dewa Kecamatan Selebar dalam 3 bulan terakhir yaitu April-Juni 2022, yaitu 984 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sistematik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 orang. Teknik analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan (p-value = 0,180) dan pengetahuan (p-value = 0,663) tidak memiliki hubungan dengan kepatuhan peserta mandiri membayar iuran BPJS Kesehatan. Ada hubungan antara jumlah anggota keluarga terdaftar BPJS Kesehatan (p-value = 0,000), pendapatan (p-value = 0,000), dan persepsi (p-value = 0,002) dengan kepatuhan membayar iuran BPJS Kesehatan.Simpulan : Kepatuhan pembayaran iuran peserta BPJS mandiri dipengaruhi oleh faktor jumlah anggota keluarga yang terdaftar, pendapatan dan persepsi.
Edukasi Cara Mencuci Tangan Yang Baik dan Benar Di Sekolah Dasar Negri 67 Kota Bengkulu Sella Wiritanaya; Nopia Wati; Riska Yanuarti
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.395

Abstract

Mencuci tangan merupakan langkah sederhana namun penting dalam menjaga kesehatan dengan mempraktikkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.Menurut WHO, ada enam langkah mencuci tangan yang benar. Waktu mencuci tangan yang disarankan adalah 30-60 detik. Sebaiknya selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggunakan toilet, bermain, serta sebelum dan sesudah beraktivitas.penyampaian materi edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi sehingga penyampaian materi lebih informatif,  materi menjadi lebih mudah dipahami, tidak membosankan, suasana penyampaian edukasi menjadi interaktif dan menyenangkan. Anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah dimana anak bisa belajar menimba hilmu serta berinteraksi dengan teman sebaya dan  aneka ragam kegiatan bersama warga lingkungan sekolah yang lainnya. Jika sekolah tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan risiko penularan penyakit. Anak usia sekolah juga merupakan masa dimana mereka lebih rentan terhadap penyakit, Anak yang tidak mencuci tangan dengan sabun dapat tertular kuman di tangannya sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti ISPA, COVID-19, diare, dan parasit. Tujuan dari edukasi ini untuk meingkatkan pengetahuan, pemahaman dan kebiasaan cuci tangan para siswa.
KUALITAS AIR MINUM RUMAH TANGGA DAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA Sefdiyanto, Riki; Pratiwi, Bintang Agustina; Afriyanto, Afriyanto; Yanuarti, Riska
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 20 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v20i1.46570

Abstract

Stunting sebagai salah satu penanda risiko kegagalan tumbuh kembang anak. Air yang dikonsumsi sehari-hari dalam masyarakat bervariasi, kesehatan air minum sangat penting. Secara fisik air minum yang sehat tidak berbau, bewarna dan berasa, selain itu itu tercemar secara radioaktif, mikrobiologis dan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kualitas air minum dengan kejadian stunting. Desain penilian yang digunakan yaitu Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita di Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara sebanyak 746 balita. Selanjutnya subjek dipilih dengan teknik random sampling, dengan jumlah sampel 260. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pH air minum dan mikrobiologi air minum dengan kejadian stunting pada tingkat kepercayaan 95% P Value 0,000 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara TDS air minum dengan kejadian stunting. Disarankan kepada petugas kesehatan memberikan sosialisasi dengan metode edukasi yang praktis dan efektif terkait kualitas air minum agar masyarakat dapat memahami tentang pentingnya mengkonsumsi air minum yang sehat untuk mencegah terjadinya stunting pada keluarga.
FACTOR PREDISPOSING PLAN OF MARRIAGE AMONG YOUTH Angraini, Wulan; Amrullah, Hilma; Febriawati, Henni; Yanuarti, Riska
Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Vol. 12 No. 2 (2023): JURNAL BIOMETRIKA DAN KEPENDUDUKAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbk.v12i2.2023.143-154

Abstract

The Government of Indonesia through the National Population and Family Planning Board has established the programme to raise the age of first marriage. Based on the Performance and Accountability Program Survey/Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program(SKAP) in 2019, there were 33% of teenagers in Indonesia did not know when to get married. The 2017 IDHS data shows 12,9% that women in Bengkulu have given birth and are pregnant with their first child aged 15-19 years. The cross-sectional study design used secondary data from the 2019 SKAP. Samples of this study were 341 teenager in Bengkulu Province. The instrument was instrument used in SKAP 2019, namely questionnaire for adolescents, families and women of childbearing age which consist of plan of age at first marriage. Analysis data univariable, analysis bivariable chi-square, and analysis multivariable logistic regression. The results showed that the majority of adolescents in Bengkulu Province (71.6%) had plans to marry at the age of 21 for girls and 25 for boys. The predisposing factors related to plan of age at first marriage are adolescent age, adolescent education, adolescent knowledge (Family Development, Family Planning, Adolescent Reproductive Health, Center for Information and Counseling-Adolescent Reproductive Health (PIK-KRR), family planning methods, the Planning Generation (GenRe) Program, impact of Early Marriage), Family Function Practice, Adolescent Attitudes (age of marriage, desire to have children), dating experience and sexual behavior. The most influential factor in the planning of the age at marriage among adolescents in Bengkulu Province is knowledge of reproductive health.
SUMBER INFORMASI MEDIA MASSA TERHADAP RENCANA MENIKAH REMAJA PROVINSI BENGKULU Angraini, Wulan; Amrullah, Hilma; Febriawati, Henni; Yanuarti, Riska
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.99

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Rencana menikah merupakan sebuah pemikiran yang ahrus dipersiapkan setiap individu pada masa sduah beranajk remaja hal ini diperlukan untuk nantinya mewujudkan keluarga yang bahagia, sehta dan sejahtera. Remaja di Bengkulu yang mendengar/melihat/membaca informasi berkaitan dengan pembangunan keluarga 61,67% dibawah angka nasional 71,35%. Penelitian bertujuan sumber informasi media massa terhadap rencana menikah remaja di Provinsi Bengkulu Metode: Desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Kinerja Akuntabilitas Program Remaja dan Keluarga. Populasi penelitian merupakan keluarga yang berhasil diwawancarai pada saat petugas mendatangi rumah penduduk yang berjumlah 69.662 keluarga. Sampel adalah remaja yang bertempat tinggal di wilayah Bengkulu berjumlah 341 orang. Analisis data univariabel, analisis bivariabel chi-square dan analisis multivariabel regresi logistic berganda. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar memiliki rencana menikah pada usia lebih dari 21 tahun untuk perempuan dan lebih dari 25 tahun untuk laki-laki. Sebagian besar remaja tidak mendapatkan informasi media masaa terkait Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Generasi Berencana. Sebagian besar remaja dan ibu mendapatkan informasi kesehatan reproduksi remaja, ibu remaja mendapatkan informasi keluarga berencana. Remaja yang mendapatkan informasi media massa terkait Pembangunan Keluarga akan berencana menikah pada umur lebih dari 21 tahun untuk wanita dan lebih dari 25 tahun untuk pria sebesar 2,82 kali dibandingkan remaja yang tidak mendapatkan informasi tentang pembangunan keluarga (95% CI = 1.43-5.55) setelah dikontrol oleh variabel sumber informasi media massa remaja terkait Keluarga Berencana dan sumber informasi media masssa ibu remaja Keluarga Berencana. Kesimpulan: Sumber informasi media massa terkait Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Generasi Berencana perlu dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan berbagai media yang kekinian yang lebih inovatif dan informatif .
Co-Authors Achmad Allfaress , Reffky Afriyanto Afriyanto Afriyanto Agung Suhadi Agus Ramon Agus Ramon, Agus Agustinawati, Zulaikha Amrullah, Hilma Andri, Juli Aprilia, Miranti ardianti, jeni Betri Anita Betri Anita Betrianita Betrianita Bintang Agustina Pratiwi Cahyo Prihantoro Delvita Efrianti Desri Suryani Egi Alifia putri Emi kosvianti1, 2 , Emy Susanti3 , Windhu Purnomo4, Agung Suhadi5 Erni Riany ESSY TUWI SUSANTI EVA OKTAVIDIATI, EVA Fandini, Mutia Ade Fatmawati, Tresna Fauzia Farah Az Zahra Febyona Jolest Puteri Feni Ramandani Fitri Wulandari Harjuita, Tiara Rifki Heldi Saputra Heni Helvia Henni Febriawati Henni Febriawati Henni Febriawati Henni Febriawati, Henni Hilma Amrullah Husin, Hasan Ida Samidah Kambera, Loli Lina, Liza Fitri Loli Kambera Loli Kambera Lusi Okavianti M. Amin M. Amin M. Amin M. Amin M. Ismail Shaleh Maghfiroh, Arina Amalia Mandraguna, Yosa Meilanda, Vella Mohammad Amin Mohammad Amin Mohammad Amin Muhammad Amin Muhammad Arif Tobing Mutia Ade Fandini Okavianti, Lusi Oktarianita, Oktarianita P, Bintang Agustina Padila Padila Padila Padila, Padila Pebi Fermana Pradani, Ahmad Bagas PRAMITA, CHANDRA WIDIATNI Putri Wulan Dari Raju Sungsang Amir Rizal, Achmad Faisal Sabrina Sella Samidah, Ida Sandos Yedilau Sefdiyanto, Riki Sella Wiritanaya Selvia Novitasari Shaleh, M. Ismail Sinta, Fera Siti Nurazisah Sri Dwi Nengsih Tiara Monica Tiara Rifki Harjuita Wati, Nopia Wulan Angraini Wulan Angraini Yandrizal Yandrizal Yanti, Lussyefrida Yulia Afriza Yundari, Yundari Yuni Kartika Zulaikha Agustina Wati Zulaikha Agustinawati