Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI ECO LODGE SARINBUANA Lily Dianasari, Dewa Ayu Made
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Kepariwisataan-Maret
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Tri Hita Karana dalam pengembangan ekowisata, Eco Lodge Sarinbuana mengekspresikan aspek parahyangan ini dengan cara memberikan kesempatan ijin kepada karyawan disaat ada upacara keagamaan di desa, dan melaksakan persembahyangan bersama saat ada piodalan di pura Eco LodgeSarinbuana sendiri. Pada aspek pawongan untuk mewujudkan visinya, Eco Lodge Sarinbuana sangat berperan aktif dalam mendukung dan memberikan kontribusinya terhadap lingkungan disekitarnya.Sebisa mungkin mempekerjakan staf lokal dengan upah yang adil, berperan aktif dalam pertemuan desa/pemerintah, dan memberikan informasi mengenai ekowisata kepada semua yang terlibat dalam kegiatan Eco Lodge Sarinbuana.Aspek palemahan pengelolaan lingkungan Eco Lodge Sarinbuana menggunakan strategi pengelolaan lahan dan sistem yang melindungi lingkungan dari pencemaran dan kerusakan serta menggunakan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan, hal ini dapat dilihat dari peraturan yang dibuat oleh pihak pengelola bagi para tamu yang ingin menginap di Eco Lodge Sarinbuanadimana para tamu harus menjadi “tamu eco/ eco guests” agar sisa bahan kimia dari limbah cair yang dibawa aman bagi lingkungan.
ANALISIS DESA NYAMBU SEBAGAI DESA WISATA EKOLOGIS BERBASIS MASYARAKAT Lily Dianasari, Dewa Ayu Made
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Kepariwisataan-September
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyambu Village is Ecological Tourism Village which involves the local community in its development and management. The potencies of Nyambu Village as the ecological tourism village are biodiversity of flora and fauna, cultural diversity in the form of Balinese temple, indigenous art and ritual, local-structure community/cultural group and traditional game which still preserved until now. The method in this study is qualitative discriminative by observation, survey and in-depth interviews with community and management of tourism village. Random sampling technique is conducted to the community by distributing questionnaires to find out the public perception of principles factor of ecological tourism village. The development of Nyambu Village as an ecological tourism village is developed based on the principles of nature conservation, cultural conservation, community participation, economy, education and tourism. The result shows, the community perception score for conservation principles is 3.80; cultural conservation principles 3.82; principles of community participation 3.77; economic principles3.65; 3.83 educational principles and 3.83 tourism principles. Based on the average scores recommends that the dominant factor on the principle of education and tourism.
ANALISIS DESA NYAMBU SEBAGAI DESA WISATA EKOLOGIS BERBASIS MASYARAKAT Made Lily Dianasari, Dewa Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyambu Village is Ecological Tourism Village which involves the local community in its development and management. The potencies of Nyambu Village as the ecological tourism village are biodiversity of flora and fauna, cultural diversity in the form of Balinese temple, indigenous art and ritual, local-structure community/cultural group and traditional game which still preserved until now. The method in this study is qualitative discriminative by observation, survey and in-depth interviews with community and management of tourism village. Random sampling technique is conducted to the community by distributing questionnaires to find out the public perception of principles factor of ecological tourism village. The development of Nyambu Village as an ecological tourism village is developed based on the principles of nature conservation, cultural conservation, community participation, economy, education and tourism. The result shows, the community perception score for conservation principles is 3.80; cultural conservation principles 3.82; principles of community participation 3.77; economic principles 3.65; 3.83 educational principles and 3.83 tourism principles. Based on the average scores recommends that the dominant factor on the principle of education and tourism.
ANALISIS IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI ECO LODGE SARINBUANA Made Lily Dianasari, Dewa Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Tri Hita Karana dalam pengembangan ekowisata, Eco Lodge Sarinbuana mengekspresikan aspek parahyangan ini dengan cara memberikan kesempatan ijin kepada karyawan disaat ada upacara keagamaan di desa, dan melaksakan persembahyangan bersama saat ada piodalan di pura Eco Lodge Sarinbuana sendiri. Pada aspek pawongan untuk mewujudkan visinya, Eco Lodge Sarinbuana sangat berperan aktif dalam mendukung dan memberikan kontribusinya terhadap lingkungan disekitarnya.Sebisa mungkin mempekerjakan staf lokal dengan upah yang adil, berperan aktif dalam pertemuan desa/ pemerintah, dan memberikan informasi mengenai ekowisata kepada semua yang terlibat dalam kegiatan Eco Lodge Sarinbuana.Aspek palemahan pengelolaan lingkungan Eco Lodge Sarinbuana menggunakan strategi pengelolaan lahan dan sistem yang melindungi lingkungan dari pencemaran dan kerusakan serta menggunakan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan, hal ini dapat dilihat dari peraturan yang dibuat oleh pihak pengelola bagi para tamu yang ingin menginap di Eco Lodge Sarinbuanadimana para tamu harus menjadi “tamu eco/ eco guests” agar sisa bahan kimia dari limbah cair yang dibawa aman bagi lingkungan.
PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP THEME PARK DI BALI Liestiandre, Hanugrah Kristiono; Made Lily Dianasari, Dewa Ayu; Witari, Made
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 14 No 1 (2015): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali sebagai destinasi pariwisata Indonesia, te/ah mengalami perkembangan, baik dari jumlah wisatawan maupun produk wisatanya. Sa/ah satu jenis daya tarik wisata yang berkembang di Bali adalah daya tarik wisata buatan adalah Theme Park. Hingga saat ini te/ah berdiri beberapa theme park di Bali, diantaranya theme park dengan tema air seperti Waterbom, New Kuta Green Park, Circus Waterpark, dan Gran Surya Water Park, theme park dengan tema fauna seperti Bali Zoo, Bali Safari and Marine Park, Bali Bird Park, Elephant Safari Park Lodge, dan Taman Kupu-Kupu, serta theme park dengan tema budaya sepeti Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Taman Nusa.Preferensi pengunjung terhadap masing-masing atribut Bali Zoo dan Bali Bird Park berada pada kuadran 3 (kanan bawah) dengan keunggulan atribut park attraction dan shows in the park. Agar preferensi wisatawan tetap terjaga, hendaknya Bali Zoo harus dapat mempertahankan keunggulan-keunggulan yang dimi/ikinya. Circus Waterpark berada pada kuadran 1 (kiri alas) dengan keunggulan atribut theme of the park, clean{iness of the park dan park safety and security. Bali Safari and Marine Park, Elephant Safari Park Lodge dan Waterbom berada pada kuadran 2 (kanan atas) dengan keunggulan atribut atmosphere, park reputation,food and drink served in the park dan souvenir and merchandise. New Kuta Green Park berada kuadran 4 (kiri bawah) dengan keunggulan atribut park entrance fee.
KARANGASEM REGENCY AS CULTURE HERITAGE DESTINATION IN BALI IN THEME OF CULTURE EVENT Wiarti, Luh Yusni; Made Lily Dianasari, Dewa Ayu; Sabantini, Ni Luh; Sri Puspaadi, Ida Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 13 No 1 (2014): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Karangasem di Bali sangat kaya akan berbagai atraksi yang dapat dipernmjukkan kepada wisatawan. Karangasem memiliki banyak warisan budaya yang hingga sekarang masih diteruskan oleh generasi saat ini.Penelitian ini difokuskan pada 3 hal: even budaya yang dimiliki Kabupaten Karangasem yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, bagaimana masyarakat local berpartisipasi dalam even tersebut dalam proses berbagi dan melestarikan kesakralan yang dimiliki, dan bagaimana persepsl wisatawan terhadap even budaya yang ada di Kabupaten Karangasem. Penelitian menghasilkan bahwa even yang berkaitan dengan ritual dan upacara yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem hampir sama dengan yang dilaksanakan oleh masyarakat Bali secara umum yakni berdasarkan klas1fikasi yadnya, berdasarkan calendar Bali, berdasarkan kalender caka, dan upacara spesifik yang disebut "ngusabha". Masyarakat lokal di Kabupaten Karangasem terlibat dalam even budaya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat adat. Wisatawan yang berkunjung ke Karangasem sangat jarang mengetalmi even budaya yang ada di Karangasem. Yang sangat familiar bagi mereka adalah upacara religi di desa oleh karena mereka memperoleh pengalaman dan berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
ANALISIS DESA NYAMBU SEBAGAI DESA WISATA EKOLOGIS BERBASIS MASYARAKAT Made Lily Dianasari, Dewa Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyambu Village is Ecological Tourism Village which involves the local community in its development and management. The potencies of Nyambu Village as the ecological tourism village are biodiversity of flora and fauna, cultural diversity in the form of Balinese temple, indigenous art and ritual, local-structure community/cultural group and traditional game which still preserved until now. The method in this study is qualitative discriminative by observation, survey and in-depth interviews with community and management of tourism village. Random sampling technique is conducted to the community by distributing questionnaires to find out the public perception of principles factor of ecological tourism village. The development of Nyambu Village as an ecological tourism village is developed based on the principles of nature conservation, cultural conservation, community participation, economy, education and tourism. The result shows, the community perception score for conservation principles is 3.80; cultural conservation principles 3.82; principles of community participation 3.77; economic principles 3.65; 3.83 educational principles and 3.83 tourism principles. Based on the average scores recommends that the dominant factor on the principle of education and tourism.
ANALISIS IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI ECO LODGE SARINBUANA Made Lily Dianasari, Dewa Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Tri Hita Karana dalam pengembangan ekowisata, Eco Lodge Sarinbuana mengekspresikan aspek parahyangan ini dengan cara memberikan kesempatan ijin kepada karyawan disaat ada upacara keagamaan di desa, dan melaksakan persembahyangan bersama saat ada piodalan di pura Eco Lodge Sarinbuana sendiri. Pada aspek pawongan untuk mewujudkan visinya, Eco Lodge Sarinbuana sangat berperan aktif dalam mendukung dan memberikan kontribusinya terhadap lingkungan disekitarnya.Sebisa mungkin mempekerjakan staf lokal dengan upah yang adil, berperan aktif dalam pertemuan desa/ pemerintah, dan memberikan informasi mengenai ekowisata kepada semua yang terlibat dalam kegiatan Eco Lodge Sarinbuana.Aspek palemahan pengelolaan lingkungan Eco Lodge Sarinbuana menggunakan strategi pengelolaan lahan dan sistem yang melindungi lingkungan dari pencemaran dan kerusakan serta menggunakan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan, hal ini dapat dilihat dari peraturan yang dibuat oleh pihak pengelola bagi para tamu yang ingin menginap di Eco Lodge Sarinbuanadimana para tamu harus menjadi “tamu eco/ eco guests” agar sisa bahan kimia dari limbah cair yang dibawa aman bagi lingkungan.
PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP THEME PARK DI BALI Liestiandre, Hanugrah Kristiono; Made Lily Dianasari, Dewa Ayu; Witari, Made
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 14 No 1 (2015): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali sebagai destinasi pariwisata Indonesia, te/ah mengalami perkembangan, baik dari jumlah wisatawan maupun produk wisatanya. Sa/ah satu jenis daya tarik wisata yang berkembang di Bali adalah daya tarik wisata buatan adalah Theme Park. Hingga saat ini te/ah berdiri beberapa theme park di Bali, diantaranya theme park dengan tema air seperti Waterbom, New Kuta Green Park, Circus Waterpark, dan Gran Surya Water Park, theme park dengan tema fauna seperti Bali Zoo, Bali Safari and Marine Park, Bali Bird Park, Elephant Safari Park Lodge, dan Taman Kupu-Kupu, serta theme park dengan tema budaya sepeti Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Taman Nusa.Preferensi pengunjung terhadap masing-masing atribut Bali Zoo dan Bali Bird Park berada pada kuadran 3 (kanan bawah) dengan keunggulan atribut park attraction dan shows in the park. Agar preferensi wisatawan tetap terjaga, hendaknya Bali Zoo harus dapat mempertahankan keunggulan-keunggulan yang dimi/ikinya. Circus Waterpark berada pada kuadran 1 (kiri alas) dengan keunggulan atribut theme of the park, clean{iness of the park dan park safety and security. Bali Safari and Marine Park, Elephant Safari Park Lodge dan Waterbom berada pada kuadran 2 (kanan atas) dengan keunggulan atribut atmosphere, park reputation,food and drink served in the park dan souvenir and merchandise. New Kuta Green Park berada kuadran 4 (kiri bawah) dengan keunggulan atribut park entrance fee.
KARANGASEM REGENCY AS CULTURE HERITAGE DESTINATION IN BALI IN THEME OF CULTURE EVENT Wiarti, Luh Yusni; Made Lily Dianasari, Dewa Ayu; Sabantini, Ni Luh; Sri Puspaadi, Ida Ayu
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 13 No 2 (2014): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Karangasem di Bali sangat kaya akan berbagai atraksi yang dapat dipernmjukkan kepada wisatawan. Karangasem memiliki banyak warisan budaya yang hingga sekarang masih diteruskan oleh generasi saat ini.Penelitian ini difokuskan pada 3 hal: even budaya yang dimiliki Kabupaten Karangasem yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, bagaimana masyarakat local berpartisipasi dalam even tersebut dalam proses berbagi dan melestarikan kesakralan yang dimiliki, dan bagaimana persepsl wisatawan terhadap even budaya yang ada di Kabupaten Karangasem. Penelitian menghasilkan bahwa even yang berkaitan dengan ritual dan upacara yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem hampir sama dengan yang dilaksanakan oleh masyarakat Bali secara umum yakni berdasarkan klas1fikasi yadnya, berdasarkan calendar Bali, berdasarkan kalender caka, dan upacara spesifik yang disebut "ngusabha". Masyarakat lokal di Kabupaten Karangasem terlibat dalam even budaya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat adat. Wisatawan yang berkunjung ke Karangasem sangat jarang mengetalmi even budaya yang ada di Karangasem. Yang sangat familiar bagi mereka adalah upacara religi di desa oleh karena mereka memperoleh pengalaman dan berpartisipasi pada kegiatan tersebut.