Eva Fitrianti
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TINDAK TUTUR DAN MAKNA PRAGMATIK DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR Widia Santri; Eva Fitrianti; Susanti Marisya
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JULY-DECEMBER 2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v1i2.27

Abstract

Penelitian ini membahas jenis tindak tutur dan makna pragmatik dalam percakapan antar tokoh atau penutur pada novel Ayah Mengapa Aku Berbeda? Karya Agnes Davonar. Latar belakang penulis melakukan penelitian ini adalah novel ini memiliki tindak tutur yang bervariasi, sehingga pembaca dapat memanfaatkan novel tersebut sebagai media untuk belajar memahami makna tuturan para peserta tutur dalam cerita novel. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis tindak tutur dan makna pragmatik dalam novel Ayah Mengapa Aku Berbeda? karya Agnes Davonar. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrumen tambahan adalah tabel data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumen dan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan hasil penelitian atau verifikasi.Hasil penelitian ini adalah data yang ditemukan berjumlah 93 data, terdiri atas tindak tutur asertif berjumlah 10 data, tindak tutur komisif 7 data, tindak tutur direktif 43 data, tindak tutur ekspresif 25 data, dan tindak tutur deklaratif berjumlah 8 data. Data-data tersebut memiliki makna prgamatik yang berbeda, sesuai dengan konteks yang ada dan mempengaruhi tindak tutur. Tindak tutur yang dominan muncul dalam tuturan tokoh novel Ayah Mengapa Aku Berbeda? karya Agnes Davonar adalah tindak tutur direktif.
ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL SELAMAT TINGGAL KARYA TERE LIYE Fevi Adriana; Zuraida Khairani; Eva Fitrianti
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JULY-DECEMBER 2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v1i2.28

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis penokohan dan teknik penokohan novel Selamat Tinggal karya Tere Liye. Terkait dengan hal ini, masih banyak mahasiswa yang kurang tepat dalam membedakan antara tokoh dan penokohan, bahkan kurang tepat menentukan teknik-teknik penokohan yang dimanfaatkan oleh pengarang, sehingga mahasiswa tersebut tidak mampu mendapatkan pesan yang disampaikan oleh pengarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrumen tambahan adalah alat tulis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumen dan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan hasil penelitian atau verifikasi. Penelitian ini menghasilkan penokohan yang dominan muncul adalah Sintong,sebagai mahasiswa yang punya bakat menulis. mahasiswa yang memiliki prinsip hidup yang kuat, dan mahasiswa yang mau bekerja keras. Teknik penokohan dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye terdiri atas teknik analitik dan dramatik.
PENGGUNAAN PREPOSISI DAN KONJUNGSI DALAM TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG Lina Handayani; Eva Fitrianti; Susanti Marisya
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 3 No. 1 (2025): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v3i1.44

Abstract

Background research shows that the language skills that students must have in order to communicate effectively are to master four skills, namely listening skills, speaking skills, reading skills and writing skills. The objectives of this research are as follows. First, describe the form and function of prepositions in the descriptive text of class VII students at SMP Negeri 11 Padang. Second, to describe the form and function of conjunctions in the descriptive text of class VII students at SMP Negeri 11 Padang. This type of research is qualitative research using descriptive methods. The data used in this research are words in the form of prepositions and conjunctions in the descriptive text of class VII students at SMP Negeri 11 Padang. The data source in this research is descriptive text written by class VII students of SMP Negeri 11 Padang. The instrument of this research is your own research. Assisted with student work sheets, data collection formats and documents. Based on the results of the research and discussion, two things were concluded. First, the form and function of prepositions used in the description text of class VII students of SMP Negeri 11 Padang were found to be 72. These prepositions included 9 prepositions on, 11 prepositions from, 2 prepositions since, 1 preposition with, 32 prepositions in, 4 prepositions for , 1 preposition would, 4 prepositions like, and 1 preposition by. The most frequently found preposition is the preposition at and the least frequently found prepositions are the prepositions with, will, and by. Second, there were 165 forms and functions of conjunctions used in the description text of class VII students at SMP Negeri 11 Padang. The conjunctions included 70 conjunctions and, 9 conjunctions or, 2 conjunctions but, 3 conjunctions so, 1 conjunction until, 1 conjunction although , 3 conjunctions although, 11 conjunctions because, 15 conjunctions with, 52 conjunctions which.
PENGGUNAAN KATO NAN AMPEK DI KALANGAN REMAJA JORONG BALAI SATU NAGARI PANINJAUAN, KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR Rissa Monika Putri; Eva Fitrianti; Susanti Marisya
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 3 No. 1 (2025): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v3i1.45

Abstract

Kato nan ampek is a basis for how to speak to older people, to younger people, to mamak, datuak, in-laws, and in-laws, and also to peers. Not all teenagers in Jorong Balai Satu Nagari Paninjauan speak and behave in accordance with kato nan ampek. This research is a descriptive qualitative study describing the form and categorization of pronouns in the use of kato nan ampek among teenagers in Jorong Balai Satu Nagari Paninjauan. The instruments in this research were writing and recording equipment. The data in this study are pronouns in the use of kato nan ampek. Data were collected using note-taking and recording techniques. The results of this research show that in the use of pronouns in kato nan ampek, many teenagers still use pronouns that are not appropriate to their speech partners and there are still many teenagers who use words that are not in accordance with kato nan ampek. Pronouns that are still often used with older people are first person pronouns, the first person singular pronoun "den", the second person singular pronoun "kau/gau", and the third person singular pronoun "inyo/nyo". The pronouns that are often used with younger people are the first person singular pronoun "den" and the second person singular pronouns "you/gau" and "ang".
KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI ANTARMASYARAKAT DESA KAMPUNG TARANDAM GURUN PANJANG SELATAN KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Rela Karnila; Zuraida Khairani; Eva Fitrianti
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 3 No. 1 (2025): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research began with the researcher's observation of the form of politeness in language in Inter-Community Interaction in Kampung Tarandam Gurun Panjang Selatan Village, Bayang District, Pesisir Selatan Regency. The language used by the people of Kampung Tarandam Village is diverse, for example in the use of the word kau/waang, some people use the word and understand that the word is impolite. While some people say that the word kau/waang can be said to be polite if the interlocutor is someone of the same age and the interlocutor is not angry or offended if called kau/waang. The purpose of this study is to describe the form and meaning of politeness in the language of the people of Kampung Tarandam, Gurun Panjang Selatan, Pesisir Selatan. This type of research is qualitative, research that produces descriptive data in the form of written words, spoken words from people and observable behavior. The method used in this study is a descriptive method. Data collection techniques in this study are observation, documentation, listening techniques, recording, taking notes. Data analysis techniques in this study are data collection, data reduction, data presentation and conclusions. The results of this study indicate that the form and meaning of politeness in language in Inter-Community Interaction in Kampung Tarandam Gurun Panjang Selatan Village, Bayang District, Pesisir Selatan Regency obey the maxims of wisdom, generosity, sympathy, humility, and agreement. Of the five maxims, wisdom, generosity, sympathy, humility, and agreement, there are two maxims that are predominantly used by the people of Kampung Tarandam Gurun Panjang Selatan Village, Bayang District, Pesisir Selatan Regency. The maxims that are often used are the maxim of wisdom and the maxim of agreement
SOSIALISASI PEMBELAJARAN HIGHER ORDER THINGKING SKILL HOTS UNTUK GURU SMA NEGERI 1 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Zuraida Khairani; Eva Fitrianti; Novi Fitriani; Marzuki Saogo; Sindi Irawati
Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2024): Ekasakti Jurnal Penelitian & Pegabdian (Mei 2024 - Oktober 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The challenges of the 21st century require students to have the ability to analyse, solve problems, and creativity through Higher Order Thinking Skills (HOTS) based learning. Learning implemented in schools must be able to develop critical thinking, creative thinking, collaboration and communication skills. The main purpose of HOTS is to improve learners' thinking ability at a higher level, especially in receiving various types of information, solving problems, arguing well, and making decisions in complex situations. Through HOTS, learners are expected to learn new things and apply them to different situations. The methods used included lectures, questions and answers, and practice in preparing HOTS-based syllabus and lesson plans. The resource person provided material on the concept of HOTS and LOTS based on Bloom's Taxonomy, as well as how to integrate them in the syllabus and lesson plans. The results of this activity show that teachers have understood the preparation of HOTS-based syllabus and lesson plans, although there are still some obstacles in applying the HOTS concept.
PENGGUNAAN PAPAN MAGNETIK DALAMPEMBELAJARAAN HURUF VOKAL DAN KONSONAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SLB NEGERI 1 RANAH PESISIR Andini Deviyana; Eva Fitrianti; Zuraida Khairani
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2024): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2024)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v2i1.20

Abstract

Pembelajaran huruf vokal dan konsnan, khususnya dalam membaca permulaan pada siswa tunagrahita ringan, pendidik harus kreatif dalam memilih atau menentukan media yang digunakan karena sebagai seorang guru kita harus mengetahui dimana kekurangan dan kelemahan pembelajaran huruf vokal dan konsonan. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran huruf vokal dan konsonan pada siswa tunagrahita ringan kelas III SLB Negeri Ranah Pesisir Pesisir Selatan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat di simpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran mengenal huruf vokal dan konsonan, didapati pada siswa Hidayat terdapat perubahan yang cukup baik dalam mengenal huruf vokal dan konsonan, dan pada siswa Raju masih terdapat kesulitan dalam mengingat huruf vokal dan konsonan tetapi Raju sudah mulai mengenal huruf dengan cukup baik dan pada siswa Aidil hasil yang didapati cukup baik dalam mengenal huruf vokal dengan jumlah yang tidak banyak sedangkan pada huruf vokal siswa mengalami kesulitan karena jumalah huruf konsonan yang terbilang cukup banyak. Pada Raju dan Aidil mengalami sulitan dalam mengenal atau membedakan huruf /b/,/d/,/p/,/q/,m/,dan /n/. Ini disebabkan karena karakteristik pada siswa tunagrahita ringan yang memiliki keterbatasan dalam memsutatkan konsentrasi dan sukar dalam mempelajari hal baru.
PENERAPAN LITERASI SEBAGAI PEMBIASAAN UNTUK MELATIH KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS VIII SMP IT AL-A’LAM KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU Siti Ayuni; Zuraida Khairani; Eva Fitrianti
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2024): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2024)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v2i1.21

Abstract

Gerakan literasi sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan minat membaca dan juga menulis di sekolah sehingga terciptalah wawasan dan pola pikir yang kritis. Penerapan literasi di sekolah telah dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP IT AL-A’LAM Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan literasi yang dilaksanakan oleh siswa kelas VIII SMP IT AL-A’LAM Kabupaten Indragiri Hulu Riau hanya sampai pada tahap pembiasaan. Keterampilan membaca siswa tahap recording, decoding, dan meaning tingkat taksonomi Bloom yang paling banyak dicapai siswa adalah C1 (mengingat). Manfaat yang diperoleh oleh siswa setelah literasi yaitu mampu memahami suatu informasi dengan baik, mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru, mampu berkomunikasi dengan baik, memperkaya perbendaharaan kosa kata, membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi, mampu merangkai kata yang bermakna, dan mampu memecahkan permasalahan.
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PEDAGANG KUE CUBIT DI GOR HAJI AGUS SALIM PADANG (TINJAUAN PRAGMATIK) Olta Anditya Putri; Eva Fitrianti; Dwi Mutia Chan
Ekasakti Educational Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2024): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE 2024)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60034/eesj.v2i1.22

Abstract

Salah satu cabang ilmu linguistik yaitu pragmatik. Pragmatik mengkaji penggunaan bahasa dalam berkomunikasi untuk mengetahui maksud yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, sehingga menghasilkan informasi yang jelas sesuai dengan konteks ujaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, makna, dan fungsi tindak tutur ilokusi pada pedagang kue cubit di Gor Haji Agus Salim Padang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan dalam kajian pragmatik khususnya tindak tutur ilokusi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, simak, rekam, dan catat. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik simak bebas libat cakap karena peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Hasil temuan peneliti yaitu terdapat 132 data. Sebanyak 49 data asertif menyenangkan, 4 data asertif membual, 13 data asertif mengklaim, 1 data direktif memohon, 1 data direktif menasehati, 4 data direktif merekomendasikan, 2 data ekspresif berterima kasih, 1 data ekspresif selamat, 1 data ekspresif memita maaf, 55 data komisif menawarkan, dan 1 data komisif bersumpah. Sebanyak 3 data fungsi kompetitif, 66 data fungsi menyenangkan, 64 data fungsi bekerja sama. Makna tindak tutur ilokusi pada penelitian ini dipengaruhi oleh penggunaan konteks yang tepat.