Sarkasme adalah gaya bahasa yang tingkatannya paling kasar dari ironi dan sinisme. Penggunaan gaya bahasa sarkasme juga terdapat pada perakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo. Seiring berjalannya waktu sarkasme tidak lagi mutlak digunakan untuk menyakiti hati laan tuturnya, melainkan bisa menunjukan tingkat keakrabatan antara penutur dan lawan tutur. Namun, sarkame tetap terdengar tidak sopan untuk digunakan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah sarkasme dalam percakapan mahasiswa, dan peneliti akan mendeskripsikan bentuk dan fungsi sarkasme dalam percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah sarkasme dalam percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik sadap rekam dan teknik wawancara terstruktur yang mendalam. Hasil analisis data, peneliti menemukan jumlah keseluruhan data sebanyak 17 data sarkasme dalam percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo. Bentuk sarkasme tindakan 7, sarkasme hasil tindakan 2 dan sarkasme sebutan 8. Adapun fungsi sarkasme di antaranya, sarkasme sebagai wujud penyampaian penolakan 2, sebagai wujud penyampaian larangan 2, sebagai wujud penyampaian informasi 2, sebagai wujud penyampaian penegasan 4, sebagai wujud penyampaian pendapat 1, sebagai wujud penyampaian perintah 3, sebagai wujud penyampaian pertanyaan 2, sebagai wujud penyampaian persamaan 1. Adapun kata-kata yang mengandung sarkasme dalam penelitian ini di anataranya ada anjing, babi, anabeke, goblok, anj, bajingan, dan anjir