Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Elvaria Mantao Eva; Dilla Srikandi Syahadat Dilla; Sitti Radiah; Nur Fadhilah Sari; Elvaria Mantao; Kiki Sanjaya; Sendhy Krisnasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15183

Abstract

WHO mengestimasikan prevelensi balita kerdil (Stunting) di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta. Berdasarkan survei status gizi Indonesia prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 pada angka 29,7%. Kasus stunting tertinggi di Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Sigi yaitu 40,7%, kasus Stunting tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Biromaru  dengan angka 20,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada anak 0-24 bulan di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, populasi berjumlah 308 orang, didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,001; OR=3.924; 95% CI=1.754-8.776), pemberian ASI eksklusif (p=0,000; OR=4.582; 95% CI=2.315-9.071), pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) (p=0,003; OR= 3.495; 95% CI=1.553-7.861), dan umur ibu saat hamil (p=0,000; OR=6.846; 95% CI = 3.436-13.637) dengan kejadian stunting pada anak 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Pengetahuan ibu tentang gizi, pemberian ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI dan umur ibu saat hamil merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru, Kabupaten Sigi.
HUBUNGAN KEJADIAN DIARE DENGAN SANITASI DASAR BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN PADA PENYITAS BENCANA BANJIR DESA BEKA KEC. MARAWOLA KABUPATEN SIGI Sanjaya, Kiki; Pitriani, Pitriani; Budiarto, Syam; Arwan, Arwan; Krisnasari, Sendhy; Mantao, Elvaria
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35712

Abstract

Bencana merupakan peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Salah satu bencana yang paling sering terjadi terutama Ketika musim penghujan adalah bencana banjir. Beberapa daerah di Sulawesi Tengah menjadi daerah yang rawan banjir, salah satu banjir yang berbahaya adalah banjir bandang dan beberapa daerah di Sigi rawan mengalaminya termasuk desa Beka. Kejadian banjir dapat mengakibatkan penularan penyakit salah satunya adalah penularan penyakit diare terutama kondisi pasca banjir karena dapat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi dasar kesehatan lingkungan. Kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, menyusui, penyandang cacat, lansia, dan orang sakit menjadi lebih rentan terhadap dampak kesehatan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kejadian diare dengan sanitasi dasar bidang kesehatan lingkungan bagi penyintas bencana banjir di Desa Beka Kec. Marawola Kab. Sigi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi kondisi lingkungan penyintas banjir. Pengujian hubungan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di desa Beka Kabupaten Sigi. Hasil analisis yang didapatkan dengan nilai ? Velue dari kejadian diare dan kebutuhan air bersih adalah ?=0,00, dimana nilai (?<0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di Desa Beka Kabupaten Sigi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan kejadian diare dengan ketersediaan air bersih di Desa Beka.