cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
IMPLEMENTASI METODE MURAJA’AH DALAM PENINGKATAN KUALITAS HAFALAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AMANATUL QUR’AN PACET MOJOKERTO Siti Inarotul Afidah; Fina Surya Anggraini
AL - IBRAH Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i1.192

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Kualitas hafalan Al Qur’an santri pada tingkat menengah (2) mengetahui penerapan metode murojaah pada tingkatan menengah dalam meningkatkan kualitas hafalan al qur'an di pondok pesantren Amanatul Qur'an dan (3) Untuk menganalisis dan memahami beberapa faktor pendukung dan penghambat yang ada pada tingkatan menengah dalam implementasi metode murojaah untuk meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur'an. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Case Study Research ( Studi Kasus ) dan bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi, penyajian, dan vertifikasi data. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sudah dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Kualitas hafalan pada tingkat menengah di pondok pesantren Amanatul Qur’an sudah bisa dikatakan baik jika dilihat dari beberapa indikator yang telah tentukan. Dan hal tersebut juga sudah bisa dibuktikan dari hasil evalusi yang sudah dilaksankan satu kali untuk per semesternya. (2) penerapan metode murajaah yang dilaksanakan pada tingkat menengah di pondok pesantren Amanatul Qur’an dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya yaitu tahap persiapan, tahap pengesahan ( tashih/setor ) dan tahap pengulangan. (3) Beberapa faktor pendukung pada penerapan Metode Muraja’ah di Pondok Pesantren Amanatul Qur’an yaitu adanya motivasi dari orang-orang terdekat, adanya kegiatan muraja’ah yang terkontrol dan lingkungan yang kondusif. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu adanya rasa malas, tidak bisa mengatur waktu, dan ayat yang mudah lupa dan hilang.
PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN AWAL BELAJAR MEMBACA DI KELOMPOK B DI TK TARBIYATUL ATHFAL BRAGANG KLAMPIS Idris Afandi; Nur Hasanah; Moh. Toyyib
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.197

Abstract

Penerapan permainan kartu kata bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca di kelompok B di TK TARBIYATUL ATHFAL Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui media kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca di kelas B. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan membaca permulaan masih tergolong rendah Rendahnya kemampuan awal membaca dilihat ketika guru melakukan proses pembelajaran membaca hanya beberapa anak yang bisa membaca dengan baik dan yang lain masih ada yang kesulitan dalam menyebutkan huruf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab rendahnya kemampuan membaca permulaan di kelompok B di TK. TARBIYATUL-ATHFAL Desa Bragang Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan ini adalah metode kualitatif melalui wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas B di Tk Tarbiyatul Athfal Desa Bragang Kecamatan Klampis. dengan jumlah 15 anak Hasil penelitian menunjukkan rendahnya membaca di kelompok B karena kurangnya media yang digunakan oleh guru untuk mengajarkan membaca permulaan.
KEBIJAKAN PEMBERIAN KOMPENSASI GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA MENGAJAR Tarisa Anjani; Zulfa Faiqotul Afridah; Alta Azkia Nadhila; Siti Maghfirotul Hasana; Imron Fauzi
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.198

Abstract

Kebijakan kompensasi guru di Indonesia masih diperdebatkan. Hal ini sangat penting karena kami percaya bahwa peran guru adalah membentuk kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya untuk menaikkan gaji guru, bagaimanapun, tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Guru atau guru hendaknya meningkatkan kemampuannya dalam mengajar dan meningkatkan kualitasnya masing-masing. Penelitian ini divalidasi dan dievaluasi dengan survei literatur dan data dari berbagai sumber seperti jurnal dan makalah akademis yang relevan dengan topik pembahasan. Yang kemudian dikaji lebih mendalam atau di analisis sehingga memprerleh data data yang yang diperoleh kajian. Dikajian, dikaji lebih mendalam atau analisis sehingga mereka memeroleh data yang akurat. Dengan demikian kesenjangan kompetisi seorang guru dapat dicapai dari seorang pengajar itu sendiri. melalui meningkatkan kemapuan atau meningkatkan kapasitas diri dari seorang pengajar itu sendiri.
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARAB MELAYU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SULTHAN SYARIF HASYIM SIAK SRI INDRAPURA Indah Fauziah; Nadia Rahmah; El Firdausia Yahfis; Hasnah Faizah
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.200

Abstract

On the basis of a sense of responsibility and concern for the problem of ability in language skills and the lack of interest and motivation of students in studying Arabic Malay which is integrated with the Riau Malay Culture course which is only studied once during their study period, the researcher is sensitive and motivated to conduct research on one of the one language skill associated with Arabic-Malay teaching, namely the skill of reading comprehension of Arabic-Malay discourse. The problem in this study is how the ability to read and understand Arabic-Malay discourse of students of the Islamic Religious Education Study Program at the Islamic College of Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura. Researchers provide limitations on the ability to read comprehension, namely the ability to determine the four aspects of reading comprehension including: main ideas, explanatory ideas, messages/mandates, and conclusions in Arabic-Malay discourse. This study aims to determine and describe the ability to read Arabic-Malay discourse comprehension in the four aspects of reading comprehension. The method used in this study is a descriptive method with a research sample of 30 students in the fifth semester of the Islamic Religious Education Study Program, Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Islamic College for the 2022/2023 Academic Year. This sampling is known as a full sample or 100% of the total research population. The data collection technique used in this study was an objective test technique (multiple choice questions). Data analysis techniques by collecting test results, providing assessments according to the scoring reference, finding the percentage of each aspect of reading comprehension, and finding/calculating the average value. The results of the study concluded that the ability to read Arabic-Malay discourse varied, namely (1) the ability to determine main ideas was in the low category with an average of 25.00 (2) the ability to determine explanatory ideas was in the low category with an average of 26.67 (3) the ability to determine messages/mandates was in the low category with an average of 45.00 and (4) the ability to determine conclusions is in the low category with an average of 8.33. Overall, the ability to read and understand Arabic-Malay discourse among students of the Islamic Religious Education Study Program at the Islamic College of Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura is in the low category with an average of 26.25.
PERAN PAI MULTIKULTURAL DALAM MENUMBUHKAN NILAI TOLERANSI SISWA DI SMPN 1 SULING TAMBUN Bendri Susanto
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.206

Abstract

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan pluralitasnya. Karena Indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan berupa perbedaan suku, ras, bahasa, bahkan agama. Oleh karena itu, dengan banyaknya perbedaan yang ada, tentu tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik, baik itu konflik antar suku, ras, maupun agama. SMPN 1 Suling Tambun merupakan salah satu sekolah yang banyak terdapat perbedaan tersebut, baik itu perbedaan suku, budaya maupun agama. Oleh karena itu, PAI Multikultural memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dan menanamkan pemahaman terkait multikulturalisme serta menumbuhkan nilai-nilai toleransi bagi mahasiswa yang ada disana. Untuk mengetahuinya maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Berapa nilai toleransi di SMPN 1 Suling Tambun? 2) Bagaimana peran PAI Multikultural dalam menumbuhkan nilai toleransi siswa SMPN 1 Suling Tambun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Kemudian untuk pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dari proses penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Nilai toleransi antar umat beragama di SMPN 1 Suling Tambun a) Saling memahami dan mengakui setiap perbedaan yang ada b) Mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan c) Mohon bantuan dan tolong menolong dalam apapun d) ) Tata krama dan komunikasi yang baik. PAI Multikultural dalam menumbuhkan nilai toleransi siswa di SMPN 1 Suling Tambun memiliki peran yang sangat penting dan sangat berpengaruh. Diantaranya sebagai sarana untuk memberikan pemahaman, bimbingan, arahan dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi.
PENGARUH PEMBIASAAN SHALAT TAHAJUD TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN MAMBAUL HIKMAH DLANGGU MOJOKERTO Miftachul Ilmi; Fina Surya
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan sholat tahajud, tingkat kecerdasan spiritual dan juga bagaimana pengaruh sholat tahajud terhadap kecerdasan spiritual santri di Pesantren Mambaul Hikamah Dlanggu Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey. Teknik pengumpulan data adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan persentase, uji normalitas, uji normalitas, dan uji linieritas. Pada penelitian ini terlihat bahwa pelaksanaan pembiasaan sholat Tahajud di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil kuesioner sebesar 42,6%. Sedangkan kecerdasan spiritual juga cukup baik, hal ini terlihat dari persentase hasil kuesioner sebesar 49,6%. Sedangkan nilai aktivitas sholat Tahajud yang mempengaruhi kecerdasan spiritual santri putri di Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Dlanggu Mojokerto adalah terdapat pengaruh yang cukup baik antara aktivitas sholat Tahajud terhadap kecerdasan spiritual santri yang ditunjukkan dengan paparan data Koefisien diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini juga terlihat pada tabel Model Summary dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,650. Dari output diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,422 yang berarti pengaruh variabel bebas (sholat tahajjud) terhadap variabel terikat (kecerdasan spiritual) sebesar 42,2%.
FENOMENA MANDI LUMPUR LIVE TIKTOK DALAM PERSPEKTIF ISLAM Muhammad Fauzi; Moh. Samsul Arifin; Hibrul Umam
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.209

Abstract

Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) membawa beberapa perubahan di masyarakat. TikTok, Facebook, dan Instagram, sebagai Media sosial terlaris, memainkan peran sangat penting dalam perubahan-perubahan sosial budaya tersebut, khususnya pemuda yang paling banyak menjadi konsumennya. Khususnya kehadiran TikTok (yang pada tahun 2021 menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh, dikutip melalui laman blog resmiApptopia, Minggu [2/1/2022], TikTok memiliki 656 juta unduhan secara global, mengalahkan Instagram, 545 juta, Facebook 416 juta, WhatsApp 395 juta, dan Telegram 329 juta) memiliki pengaruh yang begitu besar dalam terjadinya fenomena-fenomena baru perubahan sosial dan budaya. Tiktok merebut perhatian netizen, beberapa fitur dan algoritmanya yang ramah bagi pendatang baru, membuat media sosial ini mengalahkan “media sosial senior” seperti facebook dan instagram. Fitur tayangan langsung (live) yang memiliki menu kirim hadiah berupa gift dan bisa ditukar dengan rupiah oleh penerimanya mengundang kreativitas tanpa batas. Banyak pengguna yang mencari sensasi dengan menayangkan aktivitas unik bahkan “nyeleneh” guna merebut viewer dan mendapat gift. Namun sayangnya, istilah kreativitas kreator konten TikTok belakangan dinilai cukup meresahkan, banyak dari mereka yang menayangkan aktivitas mandi lumpur, joget, menampar diri sendiri, tidur di dekat WC dan hal-hal aneh lainnya. Mereka seperti lupa untuk menjaga harga dirinya demi penonton yang banyak dan gift yang tidak pasti. Islam mengajarkan kita untuk menjaga harga diri dan mengindari aktivitas yang tidak bermanfaat. Apalagi aktivitas yang dengan sengaja mempertontonkan “kebodohan” kepada khalayak melalui media sosial. Berangkat dari pandangan terebut, kami mencoba mencari tahu bagaimana fenomena ini bisa berkembang, apa motivasi kreator konten dalam menayangkan fenomena tersebut dan bagaimana islam memandang hal tersebut melalui riset pustaka media. The development of technology, information and communication (ICT) has brought several changes in society. TikTok, Facebook and Instagram, as the best-selling social media, play a very important role in these socio-cultural changes, especially youth who are the most consumers. Especially the presence of TikTok (which in 2021 became the most downloaded social media application, quoted by Apptopia, Sunday [2/1/2022], TikTok has 656 million downloads globally, beating Instagram, 545 million, Facebook 416 million, WhatsApp 395 million, and Telegram 329 million) have such a big influence in the occurrence of new phenomena of social and cultural change. Tiktok grabs the attention of netizens, some of its features and algorithms are friendly for newcomers, making this social media beats senior social media like facebook and instagram. The live broadcast feature, which has a menu to send gifts and can be exchanged for rupiah by recipients, invites unlimited creativity. Many users are looking for sensation by broadcasting unique and even "odd" activities in order to seize viewers and get gifts. But unfortunately, the term creativity of TikTok content creators has recently been considered quite disturbing, many of them broadcast mud baths, dancing, slapping themselves, sleeping near the toilet and other strange things. They seem to have forgotten to keep their pride for the sake of a large audience and an uncertain gift. Islam teaches us to maintain self-respect and avoid useless activities. Moreover, activities that deliberately show "stupidity" to the public through social media. Departing from this view, we are trying to find out how this phenomenon can develop, what is the motivation of content creators and how Islam views it through media literature research.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DALAM USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DAN PECAHAN SEDERHANA Yuliana Alfiyatin
AL - IBRAH Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i2.210

Abstract

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika merupakan permasalahan yang terjadi di SDN Kramat 01 Bangkalan. Adapun salah satu penyebabnya adalah rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika karena orientasi pembelajaran yang selalu berpusat pada guru. Dimana guru merupakan sumber segala informasi sehingga dalam pembelajaran matematika peserta didik hanya menunggu hasil akhir dari penyelesaian yang berasal dari guru. Adapun materi pembelajaran yang sangat sulit dipecahkan oleh peserta didik khususnya di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan ialah materi pecahan dan pecahan sederhana sebab materi ini merupakan materi dasar yang akan dipakai pada materi-materi selanjutnya, baik pada materi kelas V dan VI bahkan pada jenjang pendidikan setelah SD. Alternatif pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik setelah penerapan model pembelajaran group investigation pada pokok bahasan pecahan dan pecahan sederhana di kelas V SDN Kramat 01 Bangkalan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dalam proses peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus 1 bahwa jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 8 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya menjadi 29,63 % sedangkan jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≤65 sebanyak 19 orang dengan persentase ketidaktuntasan menjadi 70,37%. Kemudian pada siklus II diperoleh bahwa jumlah peserta didik yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 25 orang dengan persentase ketuntasan belajarnya menjadi 92,59% sedangkan jumlah peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 2 orang dengan persentase ketidaktuntasan menjadi menjadi 7,41%.
METODE MENGEMBANGKAN SPIRITUAL QUOTIENT (KECERDASAN SPIRITUAL) ANAK USIA DINI Idris Afandi
AL - IBRAH Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i1.216

Abstract

Spiritual Quotient is one type of intelligence that is increasingly recognized the importance of the formation of children's character. Spiritual intelligence is related to the ability to develop relationships with yourself, others, and God or greater power. In the context of early childhood education, it is important to develop spiritual intelligence because at this age the child is developing self -concept, emotions, and morals that will shape the foundation of their personality in the future. In this article, methods will be discussed that can be used to develop the spiritual intelligence of early childhood. This article will explain the definition of spiritual intelligence and why it is important to develop it in early childhood. In addition, this article will also discuss effective methods for developing spiritual intelligence in early childhood, including examples of activities that can be done at home or at school. These methods can include introducing children to spiritual values, facilitating the practice of meditation or reflection, providing experiences that stimulate a sense of connection with nature or other living things, and so forth.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENDIDIKAN ISLAM Muhammad Fauzi; Moh. Samsul Arifin
AL - IBRAH Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i1.217

Abstract

The goal of the study is to examine further the use of information and communication technology in the realm of Islamic education, especially in the field of education. Islamic education has become the main focus in many Islamic countries around the world. In this digital era, Information and Communication Technology (ICT) plays a crucial role in the development of Islamic education. ICT has brought many changes to the Islamic education system, ranging from learning methods to administrative management. This article discusses the use of ICTs in Islamic education, its benefits, and how its use can maintain Islamic values. First, the use of ICTs in Islamic education has allowed distance learning. In distance learning, teachers and students can communicate using video conference technology. This method is very helpful for those who live far from the education center or do not have the financial ability to study in a distant place. The use of ICTs also allows students to have access to educational resources such as books, articles, and videos online. A wise decision was made to use ICT in Islamic education through the development of Islamic education applications. This Islamic education application can be used to facilitate students in accessing subject materials or extracurricular activities. Some Islamic education applications also offer interactive features that can help students understand the subject matter in a more meaningful way. Third, the use of social media can also help expand the reach of Islamic education. Many Islamic education communities have used social media as a platform to share information and promote education activities. However, it should be remembered that the use of ICTs in Islamic education could also pose risks. Inaccurate information, negative content, and misuse of technology are some of these risks. Therefore, it is critical to maintain Islamic values in the use of ICT in education. This can be done by developing ICT platforms that are in accordance with Islamic principles. In addition, it can be done by educating students about the use of ICTs that are responsible and in accordance with Islamic values. The use of ICTs also needs to be carefully monitored to ensure that Islamic values are maintained. Therefore, the use of ICTs in Islamic education needs to be developed. In this study, the library method, or what is known as library research, analyses literature, books, notes, and various other reports related to the problem. integration of this technology has many benefits that can be put into practice.

Page 10 of 27 | Total Record : 266