cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
PERADABAN ISLAM; KEJAYAAN DAN KEMUNDURANNYA Fauzi, Muhammad; Jannah, Siti Aminatul
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.132

Abstract

Negara dengan teknologi paling maju di dunia ditempati oleh beberapa negara non islam. Misalnya Jepang dengan teknologi tranportasinya, peneliti Jepang pun telah memenangkan banyak penghargaan Nobel. Amerika Serikat dengan eksplorasi ruang angkasa, dan teknologi pertahanan dan telekomunikasinya. Negara Adi Kuasa ini memiliki militer paling kuat dan berteknologi paling maju di dunia. Israel juga tidak ketinggalan membuntuti negara tersebut di atas. Sekitar 35% ekspor Israel ke seluruh dunia terkait dengan teknologi. Israel adalah satu di antara lima besar penguasa ilmu antariksa. Negara ini juga dikenal karena inovasi di industri pertahanan seperti Iron Dome yang legendaris serta mengembangkan kendaraan udara tak berawak pertama (UAV) dengan pengawasan real-time. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat di negara barat tersebut, lalu bagaimana dengan keadaan negara-negara islam yang masih tertinggal jauh. Ketika negara barat sudah mulai menelusuri angkasa dengan keilmuannya, negara islam masih terjebak dengan masalah-masalahnya sendiri, seperti perang sipil di beberapa negara timur tengah. Dari masa ke masa manusia mengalami berbagai macam interaksi budaya sehingga terjadilah percampuran budaya seperti yang terjadi antara kebudayaan barat dan peradaban islam. Peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang luas.[1] Dalam sejarahnya islam mengalami kemajuan dan kemunduran dalam peradabannya. Di masa kejayaannya, islam memiliki peradaban yang sangat berkembang pesat baik di bidang keilmuan, ekonomi, sosial, dan politik. Dimana pada masa itu islamlah yang menajadi negeri adidaya. Namun kejayaan itu tidak terus berlangsung. Puncaknya ketika runtuhnya dinasti Turki Utsmani yang sekaligus menjadi penutup dari kepemimpian islam pada tahun 1924.[2] Kemunduran itu masih terus berlangsung hingga sekarang dimana masih banyak negeri islam yang masih menglami ketertinggalan. Maka dari itu butuh dikaji lebih lanjut apa yang menjadi penyebab dari kemunduran peradaban islam sekarang dengan melihat kembali pada sejarah peradaban islam yang telah lalu.
PEMBENTUKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH AL FATIHAH PADA ANAK USIA DINI : (Studi Kasus dalam keluarga Hafidzul Qur'an di Desa Tlagah) Toyyib, Moh; Syahid, ishaq
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.175

Abstract

Pembentukan kemampuan menghafal yang akan ditulis dalam jurnal ini adalah kemampuan menghafal surah Al fatihah yang merupakan surah pertama dalam Al qur’an. Penanaman nilai-nilai agama melalui hafalan surah Al fatihah ini sangat baik dilakukan terhadap anak sejak usia dini. Kebiasaan yang diajarkan orang tua di rumah dalam membentuk hafalan surah Al fatihah ini menjadi alasan ketertarikan penulis untuk menulis jurnal ini. Tujuan dalam penuisan jurnal ini adalah sebagai bentuk perhatian pada orang tua agar bisa membiasakan serta mengajarkan kebiasaan yang baik sejak dini termasuk membentuk hafalan surah Al fatihah ini. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus di desa Tlagah Galis Bangkalan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode triangulasi. Subjek yang akan diteliti sebanyak 3 kelurga tahfidzul qur’an yang berdomisili di desa Tlagah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ada perbedaan metode dari ketiga keluarga tahfidzul qur’an tersebut yang sudah dibiasakan pada anaknya agar bisa menghafal surah Al fatihah ini, keluarga pertama yakni keluarga Gus Sodik dan Umi Sara yang membiasakan anaknya setiap mau jalan-jalan di atas sepeda motornya dibiasakan memperdengarkan dan melafadzkan ayat-ayat dalam surah Al fatihah tersebut. sedangkan keluarga Gus Toni dan neng Farideh membiasakan anaknya diperdengarkan ayat-ayat surah Al fatihah tersebut melalui media kaset dan hp. Dan keluarga terakhir adalah keluarga Gus Mujally dan Neng Atiqo yang membiasakan anak-anaknya diperdengarkan mulai dari sejak bayi saat masih dalam gendongan orang tuanya. Dari hasil wawancara ini penulis menyimpulkan bahwa ketiga keluarga ini sangat religius yang membiasakan anak-anaknya mulai sejak dini diperdengarkan surah yang dikenal dengan sebutan “Ummul Qur’an”ini meskipun metodenya berbeda tapi tujuannya tetap sama.
KURIKULUM DAN MASYARAKAT Halil, Hermanto; Alfiyatin, Yuliana
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.176

Abstract

Masyarakat senantiasa berubah dan akan terus berubah dari masa ke masa. Masyarakat di era modernisasi sangat jauh berbeda dengan masyarakat pada sebelum ini, dan akan berbeda dengan masyarakat pada anak cucu kita nanti. Dan yang jelas semakin banyak tuntutan masyarakat dalam rangka mengimbangi pola dan gaya hidup saat ini. Perubahan itu jelas akan mempengaruhi cara atau gaya hidup dan cara berpikir kita. Dunia yang luas ini, kini tidak lagi menjadi kendala perhubungan manusia. Segala sesuatu yang dianggap penting oleh manusia, akan terpublish di media sosial. Pendek kata, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memanjakan manusia. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa ciri masyarakat itu adalah dinamis. Dikarenakan banyaknya tuntutan pola da gaya hidup. Kurikulum, dengan demikian, harus elastis dan fleksibel serta dinamis mengikuti arus perkembangan yang terus diusahakan oleh manusia itu. Kurikulum yang dinamis penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, sebab sifatnya yang fungsional dan mempersiapkan anak untuk menghadapi masalah-masalah di dalam masyarakat tempat mereka hidup. Abstract Society is always changing and will continue to change from time to time. Society in the modernization era is very much different from the society in the past, and will be different from the society for our children and grandchildren later. And what is clear is that there are more and more demands from society in order to balance the current patterns and lifestyles. These changes will obviously affect the way or lifestyle and our way of thinking. This vast world is now no longer an obstacle to human communication. Everything that is considered important by humans will be published on social media. In short, advances in science and technology can spoil humans. As we all know, the characteristics of society are dynamic. Due to the many demands of the pattern and lifestyle. The curriculum, therefore, must be elastic and flexible as well as dynamic following the current of developments that are continuously being pursued by humans. A dynamic curriculum is important for maintaining human survival, because it is functional and prepares children to face problems in the society in which they live.
ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI Su'eb
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.177

Abstract

Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan mempunyai peran yang sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan kemudahan bagi kehidupan, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat. Di samping ayat–ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu, al-Qur’an juga mendorong umat Islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu. Dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu, menjadi sangat penting dan Islam telah sejak awal menekankan pentingnya membaca. Mencari dan menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan. Rasululullah SAW menjadikan kegiatan menuntut ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh kaum Muslimin untuk menegakkan urusan-urusan agamanya, sebagai kewajiban yang Fardlu ‘Ain bagi setiap Muslim. Ilmu yang Fardlu Ain yaitu ilmu yang setiap orang yang sudah berumur aqil baligh wajib mengamalkannya yang mencakup ilmu aqidah, mengerjakan perintah Allah, dan meninggalkan laranganNya.
INTEGRASI ANTARA KEILMUAN DAN AGAMA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM Muhaimin; Afandi, Idris
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.178

Abstract

Korelasi ilmu dan agama, baik secara ontologi, epistemologi maupun aksiologi selalu memunculkan persoalan yang menjadikan diskusi sengit bermula dari temuan Copernicus dan berlanjut sampai pada masa Galileo Galilei tentangheliosentris alam semesta yang berbeda pandangan dengan gereja yang menyatakan geosentris alam semesta. Pandangan Ibn Arabi terkait dengan esensi alam semesta dapat dijadikan rujukan sebagai basis konsep integrasi ilmu, utamanya yang berkaitan dengan obyek-obyek ilmu, sumber dan klasifikasi ilmu, serta metode ilmiah, dan lain-lainnya, tentunya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai dengan tabiat obyek-obyeknya, yaitu metode Tajribi (”eksperimental”), atau metode Burhani (”demonstratif”) maupun metode Irfani (”intuitif / gnostik”). Implikasi integrasi tersebut setidaknya dapat mencakup tiga hal: Pertama; kurikulum, kurikulum ini bisa jadi dalam bentuk penyusunan silabus yang mencakup dua isu fundamental, yaitu “epistemologi”, dan “etika”. Kedua; implikasi pada proses belajar-mengajar, dimana proses ini mempunyai peranan yang sangat penting pada ranah imajinasi kreatif sebagai metode alternatif selain metode “deduktif” dan “induktif”, karena dalam perumusan teori, imajinasi kreatif melampaui proses penalaran yang sangat logic. Ketiga; implikasi yang berhubungan dengan aspek pendidikan social- keagamaan, dengan paradigma integratif, peserta didik akan dapat diajak untuk berfikir secara holistik dan tidak parcial dalam menghayati kemajemukan keyakinan dan keberagamaan. Abstract The correlation of science and religion, both ontologically, epistemologically and axiologically, always raises issues that make heated discussions begin with Copernicus' findings and continue until the time of Galileo Galilei about the heliocentric universe which differs from the church's view that states the universe is geocentric. Ibn Arabi's view related to the essence of the universe can be used as a reference as a basis for the concept of integration of science, especially with regard to objects of science, sources and classification of science, as well as scientific methods, and others, of course by using different methods according to the nature of the objects, namely the Tajribi method ("experimental"), or the Burhani method ("demonstrative") and the Irfani method ("intuitive / gnostic"). The implications of such integration can include at least three things: First; curriculum, this curriculum can be in the form of syllabus preparation which includes two fundamental issues, namely "epistemology", and "ethics". Second; implications for the teaching and learning process, where this process has a very important role in the realm of creative imagination as an alternative method to the "deductive" and "inductive" methods, because in the formulation of theory, creative imagination goes beyond a very logical reasoning process. Third; implications related to aspects of socio-religious education, with an integrative paradigm, students will be invited to think holistically and not partially in living the plurality of beliefs and diversity.
METODE PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS Ainurrofiq, Mahbub
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.179

Abstract

Lingkup penelitian ini adalah SMP Al Hamidiyah Blega yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di daerah pedalaman atau pedesaan. Akan tetapi, sekolah tersebut sangat mengutamakan anak didiknya hidup sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan keislaman seperti shalat dhuha, membaca Al-Qur’an, menghafal juz 30, shalat dzuhur berjamaah, berdoa dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja metode penanaman karakter religius yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Al Hamidiyah Blega, dan untuk mengetahui Hasil penanaman karakter di SMP Al hamidiyah Blega. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan, dengan menggunakan pendeketan deskriptif, dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan peneliti menggunakan metode Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis Deduktif, serta menggunakan empat pengecekan keabsahan data yaitu transferability, confirmability, credibility dan dependability. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Al Hamidiyah Blega, yaitu keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana kondusif, integrasi dan internalisasi, sentuhan hati, dan repetisi (pengulangan). Hasil dari penanaman karakter religius di SMP Al Hamidiyah Blega yaitu setelah dilakukan nya metode penanaman karakter religius oleh Guru Pendidikan Agama Islam dan guru PAIdapat dilihat bahwa siswa sudah cukup baik memiliki karakter religius walaupun belum mencapai hasil yang maksimal. sikap yang sudah dimiliki siswa yaitu beriman dan bertakwa kepada Allah dan rosul-Nya berikut seluruh ajaran-Nya, selalu bersyukur, sopan dan santun, disiplin, cinta tanah air, tanggung jawab, empati dan rela berkorban, jujur, tolong menolong, dan ikhlas.
PEMBINAAN POTENSI SISWA MELALUI KEGIATAN MUHADHOROH DI MADRASAH DINIYAH NURUD DHOLAM AMPARA’AN KOKOP BANGKALAN Muksin; Munajib
AL - IBRAH Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i2.180

Abstract

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung peserta didik untuk di bina agar peserta didik memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan yang terarah agar peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tujuan pendidik dapat tercapai. Setiap peserta didik memiliki potensi atau bakat yang harus dibina dan di kembangkan.Upaya sekolah ataupun lembaga dalam mengembangkan potensi atau bakat peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.Sebagai mana yang telah di laksanakan di madrasah Nurud Dholam kepala madrasah dan juga dewan guru dalam membina potensi atau bakat santri melalui kegiatan muhadhoroh. Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut, bagaimana pembinaan potensi siswa melalui kegiatan muhadhoroh di Madrasah Diniyah Nurud Dholam, bagaimana bentuk-bentuk kegiatan dalam muhadhoroh yang dapat mengembangkan potensi siswa di Madrasah Diniyah Nurud Dholam. Penelitian ini di lakukan di lembaga Madrasah Diniyah Nurud Dholam Ampara’an Kokop Bangkalan.Janis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.Dan mengumpulan datanya di lakukan dengan metode Observasi, interview/wawancara dan dokomentasi. Kemudian data di analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembinaan potensi dan bakat santri di madrasah Nurud Dholam meliputi kegiatan ekstrakurikuler seperti: Muhadhoroh, Isro’ Mikraj dan peringatan Tahun Baru Islam (Hijriyah). Dalam kegiatan ektrakurikuler muhadhoroh santri diberi tugas serangkaian acara yang dilaksanakan di muhadhoroh seperti: MC, Qiro’at, Sambutan, Asroful Anam, dan acara inti yang isi dengan Tahlil bersama. Kendala dalam kegiatan muhadhoroh adalah: cuaca hujan, tempat yang kurang strategis dan mati lampu.
STRATEGI MENUMBUHKAN MINAT DAN MEMBANGUN SEMANGAT SISWA DALAM BELAJAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 GRESIK Anwar Abidin, Acmad; Ismawati
AL - IBRAH Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i1.182

Abstract

Pada penelitian ini mengetengahkan beberapa masalah antara lain yaitu : bagaimana minat dan semangat belajar siswa, faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi minat dan semangat belajar siswa dan bagaimana cara menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berjenis studi kasus di MIN 2 Gresik. Berdasarkan pada analisis data yang dilakukan penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar seseorang terhadap pelajaran tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal, karena faktor itulah yang mendorong siswa dalam menumbuhkan minat dalam belajar. Selain itu ada strategi yang harus dimiliki dalam menumbuhkan semangat belajar, baik dari lingkungan sekolah, rumah,maupun dimasyarakat.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Muchlis, Ibrohim; Wahed, Abd
AL - IBRAH Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i1.186

Abstract

Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek dari seluruh ajaran Islam, sebab tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan kehidupan manusia, yaitu menciptakan pribadi yang selalu bertakwa kepada Allah SWT, dan dapat mencapai kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Dalam konteks sosial kemasyarakatan, bangsa dan negara, maka pribadi yang bertakwa ini menjadi rahmatan lil alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam. Tujuan tersebut lebih praktis, sehingga konsep pendidikan Islam tidak sekedar idealisasi beberapa ajaran Islam semata. Dengan kerangka tujuan yang lebih praktis tersebut dapat dirumuskan beberapa harapan tertentu dalam tahapan proses pendidikan, sekaligus nilai dari hasil yang telah tercapai. Tujuan khusus tersebut bertahap pada penguasaan anak didik kepada bimbingan yang diberikan dalam berbagai aspek, yaitu pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, keterampilan, atau dengan istilah lain kognitif, efektif, dan motorik. Dari berbagai tahapan inilah kemudian muncul tujuan yang lebih terperinci dan lengkap dengan berbagai materi, metode, dan sistem evaluasi yang disebut dengan kurikulum dan diperinci lagi menjadi silabus dari berbagai materi bimbingan yang akan diberikan kepada anak didik. Perkembang zaman menjadikan pendidikan Islam pasang surut baik mulai dari masa kejayaan hingga masa ruhtuhnya pendidikan islam itu sendiri. Masa kejayaan pendidikan islam diwarnai oleh pemahaman dalam bidang, matematika yang dikembangkan menjadi teori bilangan, aljabar, geometri analitis dan trigonometri. Kemudian dibidang fisika dan dikembangkan menjadi ilmu mekanika dan optika, lalu dalam bidang geologi dan dikembangkan menjadi geodesi, mineralogi dan meteorolgi. Sedangkan pada masa kemudurannya pendidikan islam bermula pada setelah pola pemikiran rasional diambil alih oleh pengembangan barat dan dunia Islam meninggalkan poleh pemikiran tersebut dan beralih terhadap kehidupan kebatinan, sehingga mengabaikan perkembangan dunia material, dan dampaknya ialah pola pendidikan islam yang dikembangkan tidak lagi menghasilkan pendidikan dan budaya material, hingga dari aspek inilah pendidikan islam dan kebudayaannya mengalami kemunduran.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERIODISASI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM Fauzi, Muhammad; Arifin, Moh. Samsul
AL - IBRAH Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v7i1.187

Abstract

Karakter berkaitan dengan teknis dan cara yang digunakan untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan. Karakter diperoleh dari nilai-nilai atau pandangan seseorang yang diwujudkan ke dalam bentuk tingkah laku. Dalam menanamkan sebuah karakter pada peserta didik yang paling utama adalah lembaga pendidikan yang memberikan penanaman karakter serta akhlak kepada peserta didik dalam segenap aktivitasnya di lingkungan belajarnya. Meliputi pendidikan tata karma, disiplin, kerjakeras, sopan, santun, kejujuran serta memiliki rasa tanggung jawab seperti yang biasa diprankan oleh lembaga pendidikan madrasah. Pentingnya penguatan pendidikan berkarakter salah satu usaha dalam mengembangkan peserta didik sesuai dengan dalam nilai-nilai Pancasila sekaligus selaras dengan lingkungan dimana peserta didik tersebut berinteraksi.