cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 247 Documents
ANALISIS EFEKTIVITAS JALUR EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL DI SEKITAR TPA SUWUNG, DENPASAR SELATAN: PENDEKATAN EKSPLORATIF SPACE SYNTAX Nugraha, Putu Gede Wahyu Satya; Utari, Cokorda Istri Arina Cipta; Saputra, I Komang Agus Satriawan Tri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.006

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas jalur evakuasi dan titik kumpul pada permukiman di sekitar TPA Suwung, Denpasar Selatan, dengan menggunakan teknik space syntax. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jalur evakuasi yang paling efektif dan menentukan lokasi titik kumpul yang aman dan mudah diakses oleh masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan serta analisis menggunakan perangkat lunak DepthmapX, yang mengukur konektivitas, integrasi, inteligibilitas, dan visibilitas jalur evakuasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gang Mina Utara dan Gang Merpati memiliki potensi terbaik sebagai lokasi titik kumpul berdasarkan hasil analisis. Dengan tingkat konektivitas dan integrasi yang baik, kedua lokasi ini dianggap sangat ideal untuk memfasilitasi evakuasi dalam situasi darurat. Penelitian ini merekomendasikan implementasi jalur evakuasi yang efisien dan penempatan sistem penanda yang jelas untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Halaman Belakang Vol 14 No 3 November 2024 Wicaksono, Agus Arif
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MENGOPTIMALKAN RUANG PLAFON DALAM PENGGUNAAN TUBULAR DAYLIGHTING DEVICE UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PENCAHAYAAN DI KORIDOR Gumulia, Kresentia Vanessa; Pangestu, Mira Dewi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.002

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan bangunan. Tidak hanya pencahayaan pada ruang berkegiatan saja yang membutuhkan perhatian, namun juga pada ruang sirkulasi atau koridor. Konfigurasi double loaded dalam sebuah bangunan umumnya merupakan upaya desain untuk mencapai efisiensi. Salah satu teknologi yang berkembang adalah penggunaan tubular daylighting device untuk memasukkan cahaya alami ke bagian dalam bangunan. Namun, penggunaan tubular daylighting device tipe duct berpotensi menyita ruang plafon yang cukup signifikan. Penelitian ini dilakukan dengan mensimulasikan peletakan light duct di sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat untuk memasukkan cahaya ke dalam koridor. Model bangunan yang digunakan adalah bangunan dengan dimensi 33.6 x 16.8 m dengan ketinggian plafon 3 m dan ketinggian floor to floor 4 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan ruang plafon yang diperlukan oleh tubular daylighting device dalam memenuhi kebutuhan pencahayaan di koridor. Dilakukan simulasi dengan software Sketchup dan Velux Daylight Visualizer 3 dengan pendekatan kuantitatif dan pengaturan kondisi langit overcast. Terdapat tiga variabel bebas yang diuji, dimana ketiganya membuahkan hasil yang cukup berbeda. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa light duct dengan material reflektansi 94% dengan dimensi 0.75 x 0.5625 x 8.5 m mampu mencapai standar pencahayaan koridor dengan pencahayaan alami tanpa menyita ruang plafon terlalu banyak, sehingga ruang plafon masih bisa digunakan untuk keperluan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP) dan struktur. Penggunaan light duct ini juga tetap disesuaikan oleh kebutuhan pencahayaan serta ruang yang tersedia pada plafon.
KONTRIBUSI FASAD PADA BANGUNAN KANTOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBISINGAN RUANG KERJA STUDI KASUS: KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, KECAMATAN KEBAYORAN LAMA Fitriani, Fitriani; Astuti, Retno Fitri; Prasetyo, Sutrisno Aji; Pradini, Purnama Sakhrial
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.007

Abstract

Fasad merupakan elemen utama dari sebuah karya arsitektur, berperan penting dalam kenyamanan akustik, terutama dalam mengurangi kebisingan eksternal. Di lingkungan perkotaan yang padat, seperti Jakarta, kebisingan eksternal dari lalu lintas menjadi tantangan bagi Arsitek dalam membuat desain bangunan, terlebih bangunan yang terletak di jalan utama, seperti Kantor Direktorat Jenderal Bina Marga di Kebayoran Lama, memiliki kebisingan yang jauh melebihi batas yang direkomendasikan oleh Standar Nasional Indonesia. Kebisingan yang tinggi tidak hanya mengurangi kenyamanan akustik, tetapi juga berdampak negatif pada produktivitas pekerja. Oleh karena itu, fasad bangunan menjadi kunci penting dalam mereduksi kebisingan, melalui pemilihan material, desain dan pengaturan rasio solid-void yang tepat. Penelitian ini mengevaluasi kontribusi fasad dalam mereduksi kebisingan eksternal serta perannya dalam menciptakan kenyamanan akustik di ruang kerja, dengan pendekatan kuantitatif yang berfokus pada pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris mengenai kemampuan fasad dalam mereduksi kebisingan eksternal. Hasil menunjukkan bahwa material fasad, rasio solid-void dan elemen desain lainnya mempengaruhi tingkat kebisingan yang masuk ke dalam bangunan. Beberapa ruang seperti lobby, yang memiliki fasad kaca, menunjukkan tingkat kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan ruang lain dengan dinding solid finish cat.
Cover Vitruvian Vol 14 No 3 November 2024 Wicaksono, Agus Arif
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CORRELATION OF FAÇADE CHARACTERISTICS ON ENERGY AND DAYLIGHTING PERFORMANCE OPTIMIZATION OF OFFICE BUILDING (CASE STUDY: SATRIO TOWER, JAKARTA) Madina, Rizki Fitria; Tundono, Sri; Rezandi, Fajar; Umara, Asyifa Putri; Nurrohman, Muhammad Lazuardy
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.003

Abstract

Energy-efficient building design is mandatory to obtain a building permit for new buildings in Jakarta. Greenship New Building is one of the green building assessment tools for new buildings in Indonesia compiled by the Green Building Council Indonesia. In the Energy Efficiency and Conservation category, points earned related to OTTV value and daylighting area are influenced by building facade design. This research aims to determine the correlation of building facade characteristics to energy and daylighting performance in office buildings to obtain the best performing building facade. This research uses Satrio Tower as a case study, a 26-story office building in the CBD Mega Kuningan area, South Jakarta. Data in the form of OTTV values were obtained through numerical simulations based on the OTTV formula from SNI 6389: 2020 and daylighting conditions in the building were obtained by conducting computational simulations using Dialux Evo. Then the building facade performance data is compared and analyzed for correlation. It was found that a design combining the use of a 60 cm horizontal shading device, the use of low-emissivity glass and a low window-wall ratio had the best energy and daylighting performance. Among the building facade characteristics, the visible light transmittance value of the glazing material has a positive correlation with the energy and daylighting performance.
DINAMIKA PERUBAHAN JALUR BEBETELAN: KAJIAN ARSITEKTUR PERMUKIMAN DI DESA ADAT WONGAYA BETAN DI BALI Putri, Gusti Ayu Cantika; Wangsa, I Made Liga
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i1.007

Abstract

Jalur Bebetelan di Desa Adat Wongaya Betan, Bali, merupakan komponen penting dalam arsitektur permukiman tradisional Bali. Secara historis, Bebetelan berfungsi sebagai penghubung antar pekarangan yang merepresentasikan hubungan sosial dan keharmonisan masyarakat desa. Seiring waktu, perubahan sosial budaya dan meningkatnya individualisme telah menyebabkan degradasi fisik maupun simbolik terhadap jalur ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dinamika perubahan jalur Bebetelan dalam konteks arsitektur permukiman di Desa Adat Wongaya Betan, dengan fokus pada identifikasi dan analisis terhadap faktor-faktor yang mendasari perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan pemetaan spasial untuk mengkaji perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan interaksi komunal dan perubahan pemanfaatan ruang sebagai faktor utama. Pelestarian Bebetelan sebagai identitas budaya menjadi penting dengan rekomendasi integrasi elemen tradisional dalam perencanaan modern.
PENGARUH MATERIAL TERHADAP SUASANA RUANG IBADAH MASJID MENURUT PERSEPSI PENGGUNA Artiningrum, Primi; Kurniasih, Sri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i1.004

Abstract

Karya arsitektur adalah karya yang dinikmati pengguna melalui pengalaman yang melibatkan keseluruhan inderanya. Karya arsitektur dapat terbentuk melalui penggunaan material atau bahan pembentuknya. Setiap material memiliki sifat yang berbeda dan memberi pengaruh yang berbeda-beda pula. Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, adalah Masjid yang berada di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok. Masjid ini merupakan salah satu bangunan penting di area Rektorat UI, bersama dengan Rektorat dan Balairung yang dibangun pertama kali saat Kampus UI pindah ke Depok. Konsep rancangan kampus UI Depok didasarkan atas konteks ke-Indonesia-an, dengan penggunaan atap-atap tropis dan material batu bata yang diekspos dan menjadi ciri khas bangunan-bangunan di kompleks UI Depok sejak pertama dibangunnya tahun 1986. Material batu bata sangat dominan, terutama pada dinding selasar yang mengelilingi atrium/ruang terbuka Masjid Ukhuwah Islamiyah UI ini. Sedangkan pada ruang ibadah utama masjid didominasi oleh material marmer pada lantai dan pelapis dinding di area mighrab. Agar jamaah dapat beribadah dengan khusuk dan merasakan hubungan skaral antara manusia dengan Tuhannya, maka ruang ibadah masjid harus memberikan suasana tenang agar saat beribadah jamaah dapat memfokuskan pikirannya dengan baik. Suasana khusuk dan sakral dipengaruhi oleh bentuk dan skala ruangan, juga penggunaan material pada ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pengaruh penggunaan material yang memmengaruhi kualitas fisik dan non fisik ruang ibadah di masjid tersebut. Penelitian dilakukan dengan pengamatan terhadap suasana ruang ibadah utama, dengan menggunakan human sensory atau indera manusia sebagai alat untuk mendapatkan persepsi. Metode yang digunakan adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini sekaligus mengisi celah penelitian terdahulu terkait material bangunan yang belum diangkat pada objek studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam perancangan bangunan masjid ini penggunaan material, baik finishing, struktur maupun bentuk ruangan, secara bersama-sama memberikan pengaruh pada kualitas ruang ibadah utama maupun ruang selasar bawah dan selasar atas.
PRINSIP BANGUNAN HIJAU UNTUK INTERIOR IMPLEMENTASI PADA BANGUNAN GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Pasau, Rayanda; Kindangen, Jefrey; Waani, Judy O.
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i1.008

Abstract

Dunia saat ini dihadapkan pada isu pemanasan global; sebagai tindakan praktis, banyak negara melakukan mitigasi terhadap masalah ini, termasuk melalui desain pasif, penghematan energi, material, dan air, terutama pada bangunan gedung. Salah satu upaya penghematan energi adalah dengan mengadopsi sistem bangunan hijau. Bangunan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penggunaan energi sebesar 40%, emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 25%, dan konsumsi air sebanyak 20%. Oleh karena itu, perhatian terhadap keberlanjutan bangunan sangatlah penting. Penghematan energi pada bangunan dapat dimulai dengan meningkatkan efisiensi energi pada sistem pencahayaan, penghawaan, proteksi kebisingan, kualitas udara dalam ruangan, sistem manajemen penggunaan air bersih, penghematan energi pada peralatan elektronik, serta pengelolaan limbah. Sebenarnya, dengan adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI tentang bangunan hijau, implementasinya sudah seharusnya menjadi kewajiban bagi setiap bangunan. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh GBCI Greenship Rating Interior Space, dilakukan evaluasi terhadap ruang dalam Kantor Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Pemilihan objek penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa bangunan ini baru dibangun sejak 2019 dengan bantuan dana dari Islamic Development Bank (IDB) yang menerapkan standar internasional dalam pembangunannya. Langkah-langkah evaluasi mencakup pengumpulan data dan pengukuran suhu, kelembapan udara, kebisingan, pencahayaan, serta elemen teknis lainnya. Dari hasil investigasi, ditemukan bahwa rata-rata bangunan ini belum memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam penerapan prinsip bangunan hijau untuk pembangunan gedung-gedung di Universitas Sam Ratulangi.
STUDI TRANSFORMASI FUNGSI PADA BANGUNAN PECINAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DI JALAN PABEAN, AMPENAN, KOTA MATARAM Puji, Lale Garjita Kusumaring; Saptaningtyas, Rini S.; Wardi, Liza Hani Saroya; Ranusman, Lalu Muhamad Gantara; Putri, Baiq Nada Adisma; Ariwijayanti, Putu Nanda; Falaqi, Andrastya Silvansa
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i1.001

Abstract

Kota Tua Ampenan merupakan pusat perniagaan sekaligus pelabuhan pada era kolonial Belanda. Sejarah yang melekat pada Kota Tua Ampenan membuatnya masuk ke dalam kawasan cagar budaya dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW) Kota Mataram dan Kawasan Strategis Kota (KSK). Sebagian besar bangunan merupakan milik swasta dengan kondisi fisik yang memprihatinkan. Masyarakat sekitar memiliki perhatian dan kesediaan untuk berpartisipasi dalam konservasi bangunan di lingkungan Kota Tua Ampenan, namun hanya dapat mewujudkannya sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang terbatas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif grounded theory untuk melihat bagaimana usaha pelestarian yang dilakukan pemilik dan penyewa bangunan, khususnya pada bangunan di sepanjang ruas Jalan Pabean, Kota Tua Ampenan. Ruas Jalan Pabean dahulu merupakan ruas jalan utama yang ramai dan menghubungkan Pelabuhan Ampenan, area perniagaan, dan area permukiman. Bangunan yang ada di sepanjang ruas jalannya memiliki langgam yang khas, yaitu bangunan pecinan dari era kolonial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemilik dan penyewa berusaha melakukan usaha pelestarian dengan transformasi fungsi, dengan pendekatan preservasi, renovasi, dan tipe baru, yaitu pelestarian atmosferik, pendekatan yang menekankan pada penjagaan atmosfer bangunan terhadap kawasan Kota Tua Ampenan. Penjagaan terhadap atmosfer tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk mengembalikan suasana di sekitar area Kota Tua Ampenan seperti pada masa kejayaannya dahulu.