cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
PUSAT INDUSTRI KREATIF DI KOTA BITUNG: Arsitektur Kontemporer Maulana A.A. Mardjuni; Frits O. P. Siregar; Michael M. Rengkung
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kreatif merupakan proses kreasi, kreativitas serta gagasan seseorang ataupun sekelompok orang sanggup menghasilkan suatu karya, tanpa memanfaatkan sumber daya alam, serta bisa dijadikan produk ekonomi buat penciptaan. Dengan potensi adanya kreatifitas masyarakat yang begitu antusias dalam Industri kreatif dan juga UMKM yang dalam kaitannya dengan letak objek di Kawasan pusat pertumbuhan di Kota Bitung, maupun fungsi objek desain yang menerapkan konsep Arsitektur Kontemporer dalam rangka pembentukan wajah baru untuk Kota Bitung sebagai Kota yang dinamis atau akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman layaknya seperti Arsitektur Kontemporer dan juga Kreatifitas Masyarakat. Kata kunci : Bitung, Pusat Industri Kreatif, Arsitektur Kontemporer
POLA POLA PERMUKIMAN SUKU BAJO DI PULAU BUNGIN KABUPATEN SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Verry Lahamendu; Michael M. Rengkung; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Bungin terkenal sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau ini terletak di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Bungin tidak mempunyai garis pantai dan lahan hijau. Bangunan di Pulau Bungin berdiri di atas tumpukan batu karang. Mayoritas penduduk yang mendiami pulau tersebut adalah Suku Bajo yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Suku Bajo memiliki budaya yang unik dan berpengaruh terhadap pola permukiman di pulau tersebut. Budaya tersebut adalah bila seorang pemuda hendak menikah, diharuskan mengumpulkan karang mati yang diambil dari dasar laut sebagai tempat untuk membangun rumah. Proses pengambilan karang mati ini sudah berlangsung lama dan turun temurun. Sehingga menyebabkan luas daratan Pulau Bungin dan penduduknya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Luas pulau ini awalnya hanya 3 hektar namun pada tahun 2014 bertambah menjadi 8 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 3.184 jiwa atau 939 KK. Jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya saling berdekatan dan semakin menurun kualitas lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola permukiman Suku Bajo di Pulau Bungin dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling dengan menetapkan kriteria sampel tertentu agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola permukiman Suku Bajo di Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa terbentuk akibat perkawinan antar generasi yang masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat Suku Bajo di Pulau Bungin. Kata Kunci : Pola, Permukiman, Suku Bajo, Pulau Bungin.
ANALISA TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) TERHADAP BIAYA INVESTASI PADA PROYEK REAL ESTATE TAMAN KIMA PERMAI Asri M. Gijoh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan lingkungan buatan secara implisit terkait erat dengan pembuatan Real Estate yang dalam pembangunan dan pelaksanaannya banyak didominasi oleh pihak swasta atau sebagian besar dari pembangunan fisik yang ada saat ini ditimbulkan oleh minat pihak swasta, dan lainnya oleh pemerintah. Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian bagian pengembangan real estate yang dikerjakan oleh para developer baik swasta maupun pemerintah (Perum Perumnas) yang bertujuan menyediakan unit rumah dan infrastruktur dan lingkungan sosial secara masal dalam skala relatif yang cukup besar, baik areal lokasi yang akan dibangun/dikembangkan maupun jumlah unit bangunan yang didirikan. Dengan melihat eratnya usaha real estate dengan pembangunan daerah, maka pemerintah sebagai penyelenggara/pengendali suatu pembangunan diharapkan dapat menentukan zone-zone yang akan diperbolehkan dikembangkan sebagai daerah pemukiman yang lengkap dngan fasilitas sosial untuk didirikan. Seiring dengan perkembangannya, real estate tidak dapat dilaksanakan kegiatannya tanpa terlebih dahulu memenuhi kriteria-kriteria yang nantinya dijadikan dasar dan penentu dalam pengambilan keputusan untuk jalannya atau tidak kegiatan pelaksanaan pembangunan real estate yang secara garis besar dikelompokkan dalam tiga aspek yaitu aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek teknis. Ketiga aspek ini merupakan penjabaran dari beberapa faktor penentu dalam memenuhi kelayakan teknis dan nonteknis suatu pelaksanaan pembangunan real estate. Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menganalisa dari segi ekonomi investasi yang ditanam pada proyek real estate, dengan maksud mendapatkan informasi berupa kelayakan investasi proyek serta kapan keuntungan akan dicapai. Dengan maksud tersebut maka diadakan tinjauan terhadap keuntungan (benefit) yang diperoleh serta biaya (cost). Kriteria investasi yang dipakai untuk menilai benefit dan cost adalah Break Even Point (BEP). Setelah diadakan analisa dengan menggunakan metode tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan beberapa discount factor break even point akan terjadi pada : untuk DF 1,0 BEP = 32,57989 bulan, DF 1,5% BEP = 33,59737 bulan dan DF 2% BEP = 35,58034 bulan. Dengan memenuhinya kriteria investasi tersebut diatas maka proyek real estate Taman Kima Permai dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. Katakunci : real estate, investasi, break even point.
FASILITAS EKSIBISI SENI DI MANADO: Multi Sensori dalam Arsitektur Theckla F. L. Mantiri; Alvin J. Tinangon; Esli D. Takmansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v11i2.49612

Abstract

Seni merupakan media kreativitas dan ekspresi. Dalam arti luas seni merupakan hal - hal yang diciptakan manusia yang di dalamnua memiliki unsur keindahan. Seni terbagi dari beberapa jenis seni yaitu seni theater, seni musik, seni sastra, seni rupa dan seni tari. Selain itu juga seni memiliki beberapa manfaat terhadap manusia beberapa diantaranya yaitu: Dapat memberikan kegembiraan pada pencipta dan penikmatnya, dapat menjadi sarana ekspresif dari penciptanya dan dapat memperkaya wawasan juga pengetahuan. Terdapat beberapa peminat seni yang ada di kota Manado, namun fasilitas untuk mewadahi kegiatan kesenian tersebut dinilai sudah tidak layak untuk digunakan. Hal inilah yang membuat dibutuhkannya suatu fasilitas eksibisi seni yang dapat mewadahi kegiatan kesenian yang ada di Manado. Penerapan Multi Sensori dalam Arsitektur pada objek ini merupakan suatu hal yang baru, yang tidak ditemukan pada gedung kesenian lainnya yang ada di Manado, karena fasilitas ini menerapkan beberapa aspek desain yaitu: The body of architecture, material compatibility, the sound of space, the temperature of space, surrounding objects, between composure & seduction, tension between interior & exterior, level of intimacy dan the light on things. Tujuan dari penerapan multi sensori dalam arsitektur agar supaya pengguna bangunan dapat menyadari atau lebih tepatnya dapat merasakan hal – hal yang ada dalam suatu arsitektur, karena arsitektur dapat menjadi sumber imajinasi, kreativitas dan pemicu suatu perasaan. fasilitas eksibisi seni dengan tema multi sensori dalam arsitektur diharapkan mampu membuat orang lebih merasakan eksistensi hidupnya melalui panca indera, melalui sensibilitas terhadap berbagai objek sekitar yang ada di dalam suatu arsitektur. Kata Kunci: Eksibisi seni, Multi Sensori dalam Arsitektur
URBAN ENTERTAINMENT CENTER DI MANADO: The Architecture of Happiness Jerry J. Antou; Windy J. Mononimbar; Rieneke L. E. Sela
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado saat ini semakin meningkat, apalagi dengan dinyatakannya Provinsi Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 5 provinsi yang memiliki destinasi super prioritas. Perkembangan ini perlu didukung dengan menghadirkan sebuah sarana hiburan dan rekreasi yang bisa menambah daya tarik dan bahkan bisa menjadi icon baru di Kota Manado, bahkan di Provinsi Sulawesi Utara. Menjawab kebutuhan tersebut, urban entertainment center menjadi sarana dan hiburan yang sangat tepat untuk dihadirkan di ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado. Selain mampu menunjang pariwisata, objek ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan stress dan hadir untuk menjadi tempat hiburan keluarga maupun kelompok ataupun perorangan. Dengan menggunakan metode perancangan glass box membentukan tahapan dari pengumpulan data, analisis dan sampai pada transformasi bentuk, dengan mengusung tema The Architecture of Happiness, objek ini manghadirkan gaya desain yang memfokuskan pada perwujudan kebahagiaan, dengan penerapan poin-poin desain seperti bangunan-bangunan yang berbicara lewat desain yang memiliki pola cerita atau story line, serta penerapan bentuk massa bangunan yang menggunakan garis,warna dan material sebagai manifestasi dari emosi seseorang, pemanfaatan genius loci tapak sebagai perwujudan dari prinsip berinteraksi dengan alam, mewadahi aktivitas pemakai dengan nyaman dan menyenangkan, serta mengoptimalkan keunikan lahan, menghasilkan sense of place dan penerapan prinsip keteraturan, keseimbangan, elegan dan keterpaduan. Kata Kunci: Architecture of Happiness, Entertainment Center, Manado, Urban
AKUARIUM TAMAN LAUT BUNAKEN DI MANADO: Metafora Kombinasi Jeryan J. Sela; Surijadi Supardjo; Rahmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang terdiri dari pulau-pulau. Negara ini memiliki banyak kekayaan laut, sehingga menjadi andalan dari pemerintah dalam menunjang pembangunan melalui sektor pariwisata. Pembangunan wisata bahari di provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu bentuk dari potensi kekayaan laut dimana panorama bawah laut menjadi favorite dari para wisatawan. Objek akuarium taman laut adalah salah satu objek wisata laut yang menjadi alternatif dari para wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut tanpa harus menyelam. Adapun tujuan dari objek akuarium bawah laut atau akuarium taman laut ini adalah menjadi satu sarana rekreasi serta edukasi mengenai kekayaan laut bunaken pada khususnya dan kekayaan laut Indonesia pada umumnya, dengan harapan dapat juga meningkatkan sector pariwisata, sector Pendidikan dan ekonomi. Adapun Taman Laut Bunaken ini terletak di pulau Sulawesi bagian Utara, Indonesia. Taman ini terletak di segitiga terumbu karang dan menjadi habitat untuk 390 spesies terumbu karang dan berbagai jenis ikan sehingga menjadi perwakilan ekosistem laut Indonesia. Lokasi objek perancangan Akuarium ini terletak di daerah reklamasi. Pantai Bailang yang termasuk dalam proyek pembangunan, Boulevard 2 dari arah Pelabuhan Manado menuju Tuminting dengan potensi yang bisa menunjang keberadaan objek penanganan karena merupakan akses yang mudah di capai dan mempunyai view ke pulau Bunaken. Adapun pendekatan perancangan Taman Laut Bunaken ini adalah menggunakan tema Metafora Kombinasi. Kata Kunci: Akuarium, Taman Laut, Metafora Kombinasi.
PASAR SENI SULAWESI UTARA DI KOTA MANADO: Arsitektur Neo Vernakular Minahasa Tria P. Monalu; Frits O.P. Siregar; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emosi yang ingin diekspresikan dapat berupa gambaran unik yang tercipta dari dalam diri seseorang berupa seni. Kegiatan-kegiatan seni dalam daerah yang kadang ditemui dikarenakan lokasi yang tidak strategis dan permanen sehingga aktivitas pemasarannya tidak efektif. Dengan spesifikasi untuk pusat pemasaran produk-produk seni melalui pamerannya, maka dirancangkan “Pasar Seni” sebagai “pemasaran” dari “produk-produk seni”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang Pasar Seni di Manado sebagai pusat kegiatan seni dan pemasaran seni dari para seniman di daerah Sulawesi Utara, dengan Mengimplementasikan tema Arsitektur Neo-Vernakular Minahasa pada objek perancangan agar menjadi bangunan yang modern namun masih memiliki sentuhan arsitektur lokal. Nantinya penelitian ini akan menghasilkan Objek rancangan Pasar Seni Sulawesi Utara di Kota Manado dengan penerapan tema Arsitektur Neo-Vernakular ini merupakan wadah untuk memasarkan hal-hal yang mempunyai nilai seni. Lokasi objek perancangan ini juga diproses oleh karena ingin mengembalikan dareah yang dulunya tempat pameran budaya yang sudah tidak difungsikan menjadi daerah yang aktif untuk membawa pengaruh ekonomi yang baik serta pemeliharaan seni budaya dengan efektif. Kata kunci: Seni SULUT, Pasar Seni, Arsitektur Neo Vernakular
PUSAT BUDAYA SUKU MOI DI SORONG: Arsitektur Regionalisme Navalin R. Makawewe; Reny Syafriny; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sorong merupakan suatu daerah Papua barat yang memiliki kesenian dan kebudayaan yang berpotensi sehingga dapat menjadi daya Tarik untuk wisatawan local maunpun internasional. Artefak Budaya masih terawat hingga sekarang sangat menarik untuk di lihat dan dapat mengedukasi masyarakat. Beberapa kesenian bahkan adat istiadat penduduk setempat masih terlihat sebagai ciri khas budaya Suku Moi. Hal ini merupakan aset bagi pemerintah untuk mengembangkan sektor kepariwisatan bahwa sorongmerupakan salah satu daerah di ProvinsiPapua Barat yang memiliki keanekeragamanbudayayang tak kalah dengan daerah lain. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi untuk melestarikan budaya suku moi di Sorong adalah tidak adanya wadah yang terpusat serta promosi budaya secara continue kepada wisatawan local maupun wisatawan internasional. Untuk itu ide yang ditawarkan adalah perencanaan dan perancangan Pusat Budaya Suku Moidi Sorong. Pendekatan yang diterapkan pada perancangan Pusat Budaya Suku Moi di Sorongyaitu Arsitektur Regionalisme yaitu bangunan yang memiliki gaya desain modern tetapi tidak meghilangkan ciri khas daerah tersebut Dan adanya dukungan oleh Pemerintah kota sorong yang telah berkomitmen akan melestarikan adat suku moi, sesuaidengan Perda kota sorong no 10tahn2017 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat moi di kota sorong. diharapkan dapat menunjang kelestarian budaya suku moi sebagai identitas jati diri daerah sorong. Kata kunci : Pusat, Budaya Suku Moi,Sorong
PUSAT WISATA KULINER DI TONDANO: Implementasi Waterfront Architecture Virgin M. N. Karwur; Frits O.P. Siregar; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, selain sebagai sumber energi yang membantu manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari, makanan juga memiliki peran yang besar dalam kesehatan manusia. Zaman sekarang, kuliner bukan hanya sebagai pemenuh kebutuhan jasmani namun juga sebagai pelengkap gaya hidup. Kuliner mencerminkan identitas budaya yang menciptakan perbedaan pada ciri khas kuliner di setiap daerah. Pusat Wisata Kuliner merupakan tempat berlangsungnya kegiatan jual beli produk kuliner yang di wadahi dalam suatu tempat. Jenis kuliner yang di tawarkan beragam mulai dari kuliner internasional, kuliner Indonesisa dan kuliner Minahasa, dengan banyaknya jenis kuliner yang tersedia dapat memfasilitasi pedagang kuliner yang ingin mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan tempat yang disediakan. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Waterfront
E-SPORT ARENA DI MANADO : High-tech Architecture Yordan A. A. Kainage; Raymond D. Ch. Tarore; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan E-Sport di Indonesia dalam tahun-tahun terakhir mengalami peningkatan yang begitu pesat. Ini dikarenakan teknologi yang terus berkembang sehingga banyak bermunculan game-game mobile yang sangat populer, seperti Mobile Legend, PUBG Mobile, Free Fire, dsb. Dukungan dari pemerintah terhadap industri E-Sport sudah terbukti dengan adanya Turnamen Piala Presiden Esport dan Piala Menpora Esport, dan E-Sport juga sudah masuk dalam cabang yang dipertandingkan pada PON, SEA GAMES, ASIAN GAMES. Maksud dari perancangan ini adalah mendesain E-SPORT ARENA di Kota Manado yang dapat mewadahi minat masyarakat dan kegiatan E-Sport yang ada di Indonesia khususnya di Kota Manado dengan tujuan merancang bangunan E-Sport Arena yang menunjang Visi Kota Manado sebagai Kota Pariwisata serta merancang bangunan E-Sport Arena dengan penerapan tema High Tech Architecture.Pendekatan perancangan yang dilakukan adalah pendekatan terhadap tipologi objek, pendekatan lokasional, dan pendekatan tematik. Serta menggunakan metode perancangan lima langkah menurut Tim Mc. GINTY adalah mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik. Perancangan di dalamnya termasuk mengidentifikasi masalah, menggunakan metode dan melakukan sintesa. Implementasi tema rancangan yang berdasarkan pada kajian tematik didapatkan prinsip-prinsip tematik, seperti Fleksibilitas Ruang, Plug In Pod, Structural Expression yang telah diimplementasikan kedalam aspek-aspek rancangan, seperti Konfigurasi bentuk bangunan, Ruang dalam, Selubung, Struktur. E-Sports Arena memiliki geometri dasar segi empat karena mengikuti bentuk asli tapak, tapi dilakukan transformasi substraktif bentuk massa agar tidak terlalu monoton. Interior Arena Turnamen menggunakan warna-warna gelap dengan pengaturan penchayaan RGB (red, green, blue) yang memberikan kesan ekspresif dan juga dinamis. Terdapat panggung fleksibel yang dapat berubah sesuai dengan kebutuhan, serta terdapat LED screen raksasa ditengah arena untuk memanjakan mata para penonton. Pada ruang luar RTH dan RTNH terdapat beberapa elemen softscape dan hardscape yaitu vegetasi, taman, air, entry gate, pedestrian way, serta lampu.Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan adanya E-Sport Arena di Manado tidak hanya dapat menjadi wadah penyaluran bakat kaum muda dalam dunia E-Sports tapi dapat juga berdampak baik terhadap perekonomian Indonesia khususnya di Kota Manado. Dengan perancangan E-Sport Arena yang menerapkan tema High tech Architecture dapat menjadi citra baru untuk Kota Manado sekaligus juga dapat menjadi ikon Kota Manado. Kata Kunci: E-Sport, Arena, High-tech, Turnamen, Manado

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue