cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
MANADO HIGH RISE RESIDENTIAL. Hi-Tech Architecture Leonard J. Ngadiman; Aristotulus E. Tungka; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18387

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu pertumbuhan jiwa yang semakin pesat di Kota Manado mengakibatkan tingginya permintaan untuk kebutuhan hunian atau tempat tinggal, di masa yang akan datang ketersediaan lahan akan semakin sedikit sehingga prospek hunian vertikal  dimasa depan terjamin. Dijaman yang modern ini manusia semakin mencari hal hal yang praktis. Tingginya tuntutan akan efisiensi waktu dan sumber daya membuat semakin banyaknya muncul penemuan penemuan yang membantu hidup manusia. Dalam perancangan High Rise Residential, tema yang diangkat adalah High Tech Architecture. Istilah high tech disini merujuk pada penggunaan sistem teknologi yang digunakan pada suatu bangunan. Arsitektur high tech menggabungkan elemen-elemen dari industri berteknologi tinggi dan sistem teknologi ke dalam desain bangunan yang mencakup struktur dan material yang maju dan mutakhir, sistem mekanikal dan elektrikal yang otomatis serta merepresentasikan bangunan yang bercitra high tech.Kata Kunci : High Rise Residential, High Tech Architecture,
MALL OTOMOTIF DI MANADO. Arsitektur Metafora Kevin Lontoh; Papia J. C. Franklin; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19214

Abstract

Kota Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, merupakan sebuah ibu kota di bagian Indonesia Timur yang sedang dalam tahap perkembangan dalam berbagai bidang termasuk juga dalam bidang otomotif, yang dapat di lihat dari jumlah kepemilikan dan presentase peningkatan jumlah kendaraan di Kota Manado. Namun dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan bermotor di Kota Manado, belum tersedianya suatu wadah yang memfasilitasi segala keperluan dalam bidang otomotif dalam satu wadah atau terkonsentrasi dalam satu gedung. Telah banyak hadir bengkel, retail/toko, dan dealer otomotif di Manado, namun letaknya tersebar di pusat maupun di pinggiran kota yang membuat kesulitan bagi para masyarakat pengguna kendaraan bermotor untuk memenuhi keperluan nya dalam bidang otomotif, dimana jarak yang terlalu jauh antar toko-toko ataupun lokasi yang agak sulit untuk di temukan. Mall Otomotif adalah solusi untuk mengatasi keperluan masyarakat dalam bidang otomotif, dengan menyatukan dan mengkonsentrasikan segala keperluan otomotif dalam satu lokasi atau satu gedung. Penerapan Arsitektur Metafora dengan dalam bangunan Mall Otomotif merupakan sebuah cara untuk mengekspresikan suatu objek bangunan yang dapat menghasilkan suat rancangan yang memiliki wujud yang unik untuk menraik minat masyarakat dan menjadi identitas yang unik untuk mewakili fungsi Mall Otomotif di Manado.Kata kunci: Otomotif, Arsitektur Metafora
RESORT DI DANAU TONDANO. Floating Architecture Michelle M. Sumarandak; Octavianus H. A. Rogi; Vicky H. Makarau
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19308

Abstract

Setiap tahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Minahasa mengalami peningkatan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. namun, peningkatan jumlah wisatawan tersebut tidak diimbangi dengan kehadiran sarana prasarana pendukung yang baik. Salah satu sarana yang dimaksud adalah fasilitas akomodasi.            Melihat kurangnya fasilitas akomodasi di Minahasa, maka penulis tertarik untuk merencanakan pembangunan Resort di Danau Tondano mengingat Danau Tondano merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Minahasa. Perancangan Resort di Danau Tondano ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengakomodasikan wisatawan yang datang berkunjung ke Minahasa.            Dalam perancangan Resort di Danau Tondano ini menggunakan konsep “Floating Architecture” dimana konsep utama dari perancangan ini adalah penerapan struktur yang sesuai dengan pemahaman Floating Architecture sehingga menghasilkan sebuah rancangan yang dapat meminimalisir kerusakan lingkungan mengingat lokasi dari perancangan ini terletak di Danau Tondano. Kata kunci: Resort, Danau Tondano, Floating Architecture
REDESAIN STADION KLABAT MANADO. Megastructure Architecture Irving R. Muntu; Deddy Erdiono; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19901

Abstract

Kota Manado yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara merupakan kota yangperkembangannya sangat menjanjikan, terbukti banyak pembangunan dan pengembangankawasayangdilakukan dikota ini, sebagai kota yang sedang berkembang, tentunyaharusdiimbangidenganmenghadirkanfasilitas-fasilitas untuk Masyarakat sebagaipelengkapataupunsebagai saranabagimasyarakatnyauntuk bias mengembangkan potensi diri serta berkreasi dan sebagai fasilitas-fasilitas yang di banggakan.            Dalam bidang olahraga, tentunya juga harus ditingkatkan kualitas dan mutu dari saranadanprasarana dari olahraga itu sendiri, tidak terkecuali dengan Stadion Klabat Manado,yangmenjadiStadionsatu-satunya kota ini, kondisi dan kualitas Stadion harus ditingkatkanataudievaluasibaiksecarafisik,fungsi,dan prospek kedepan sebagai tempat olahragayangadadikotaManado.            Meningkatnya kebutuhan masyarakat kota akan fasilitas olahraga yang baik dan menyenangkan,membuat Stadion Klabat harus di benahi atau di redesain, sehingga bisa digunakandenganbaikdan bias memenuhi kebutuhan masyarakat kota Manado akan fasilitasolahraga.Redesainmenjadisalahsatucaraagarstadion ini bisa difungsikan kembali dengan melihatsegalakekurangandanmasalah-masalahyangadasekarang, yang nantinya bisa dipikirkan solusi dan kualitas yang dibutuhkan di zaman yang modern sekarang.Sehingga nantinya kebutuhan masyarakat bisa di wadahi dan bisa meningkatkan kembali prestasi-prestasiduniaolahraga Sulawesi Utara.Dengan mengangkat tema ”Mega Structure Architecture”,diharapkan bangunan ini menjadi iconyangmoderndikotaManadoyang memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara dan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi dari segi pariwisata di kota Manado. Kata Kunci :Kota Manado, Stadion Klabat, Redesain
MANADO EXHIBITION CENTER. Arsitektur Futurustik Gradiyanto V. Sugiharto; Surjono .; Frits O. P. Siregar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20696

Abstract

Kota Manado sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara menjadi salah satu pusat perkembangan ekonomi dan bisnis di daerah Sulawesi khususnya Sulawesi Utara. Apalagi dalam sektor pariwisata kota Manado menawarkan banyak destinasi wisata yang menarik. Perkembangan ini menyebabkan banyak perusahaan yang ingin berinvestasi di kota Manado, baik perusahaan yang bergerak dibidang ekonomi dan bisnis maupun perusahaan yang bergerak dibidang pariwisata. Oleh karena itu, banyak item yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, maka dibutuhkan wadah yang mampu menampung seluruh kegiatan penawaran oleh perusahaan maupun instansi tertentu.Maka wadah yang dibutuhkan untuk menampung segala jenis kegiatan tersebut adalah Exhibition Center sebagai sarana penunjang berbagai macam kegiatan seperti pameran dan pagelaran seni di kota Manado. Exhibition Center sendiri merupakan suatu tempat untuk menampung kegiatan pameran yang diadakan sehingga hasil-hasil dari industri tertentu seperti produk-produk dan layanan terbaru mereka dapat dipamerkan dan didemonstrasikan ke depan publik. Selain itu juga wadah tersebut dapat menjadi tempat saling mempelajari aktivitas pesaing juga dapat mengikuti tren dan mendapat kesempatan baru.Perencanaan Exhibition Center ini  menggunakan tema Arsitektur Futuristik  yang menitik beratkan pada desain yang mengarah pada masa depan. Tema tersebut diharapkan dapat menghasilkan desain yang mempu menarik perhatian banyak orang sehingga dapat menjadi daya jual yang tinggi serta nantinya dapat mendukung setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
REDESAIN MUSEUM NEGERI PROVINSI SULAWESI UTARA. Regionalisme dalam Arsitektur Eka Oktaviana; Rieneke L. E. Sela; Julianus A. R. Sondakh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20825

Abstract

Proses merancang kembali sebuah museum guna merubah penampilan atau fungsi bangunan agar bisa melestarikan warisan budaya dari wilayah provinsi Sulawesi Utara untuk tujuan studi, penelitian, dan kesenangan atau hiburan dengan tema regionalisme dalam arsitektur yang merupakan upaya menampilkan kembali gaya arsitektur kedaerahan ke dalam bangunan masa kini. Saat ini di Provinsi Sulawesi Utara terutama kota Manado masih kurangnya keberadaan bangunan yang didesain dengan menampilkan kembali ciri kedaerahannya salah satunya museum negeri provinsi sulawesi utara. Tujuan penulisan ini untuk meredesain kembali museum yang modern yang memperlihatkan identitas budaya setempat dan memenuhi persyaratan ruang yang belum terpenuhi. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur, observasi/surveying, studi kasus, studi komparasi, dan analisa. Hasil yang dicapai, sebuah museum yang memiliki identitas budaya setempat melalui bentuk atau ornamen pada fasade bangunan, dan adanya penambahan unsur yaitu unsur rekreatif sehingga masyarakat lebih tertarik lagi untuk datang ke museum. Tidak hanya sekedar melihat pameran tapi juga bisa merasakan fasilitas lain yaitu fasilitas rekreasi agar tidak terpaku pada suasana yang terkesan monoton.Kata kunci : Redesain, Museum, Regionalisme, Arsitektur
MUSEUM SENI MODERN DAN KONTEMPORER DI MANADO. Underground Architecture Yohan C. Sadewi; Deddy Erdiono; Octavianus H. A. Rogi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20835

Abstract

Manado menuju kota yang berorientasi pada bidang komersil dan secara otomatis mempengaruhi berkurangnya interest sebagian besar masyarakat Manado terhadap aspek seni. Hal ini dapat kita lihat dalam pembangunan fisik kota yang lebih pada nilai komersil, seperti menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan modern pada akhir dekade ini. Dengan tidak adanya wadah untuk menampung karya-karya seni, perkembangan seni di Manado semakin minim, untuk itu Manado membutuhkan sebuah wadah. Museum dianggap sebagai wadah yang tepat untuk menampung berbagai karya seni, di mana museum sendiri memiliki 3 fungsi fundamental yaitu apresiasi, edukasi, dan rekreasi. Museum Seni Modern dan Kontemporer di manado didesain menggunakan pendekatan underground architecture yang mengusung konsep ramah lingkungan yang berlandaskan dengan keselarasan manusia, alam, dan seni. Museum Seni bertema underground architecture akan menghadirkan bentuk yang unik dari lingkungan sekitar, sebagai wujud sebuah bangunan museum seni untuk penanda bertujuan agar dapat mendorong visual masyarakat manado untuk datang berkunjung ke museum seni dan membuat masyarakat manado  lebih tertarik terhadap aspek seni.Kata kunci : Museum Seni Modern dan Kontemporer, Underground
MANADO SPORT CENTER. Hi-Tech Architecture Arta Yaran; Julianus A. R. Sondakh; Leidy Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20845

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu kota di indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, mulai dari sektor pariwisata, industri, perdagangan dan jasa, hal ini juga didukung oleh faktor letak geografis  berada pada lingkaran pasifik yang strategis sebagai pintu masuk ke ekonomi global. Namun Masih rendahnya budaya olahraga di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya sarana dan prasarana umum untuk olahraga yang beralih fungsi menjadi pusat perdagangan dan fasilitas lainnya. Hal tersebut menyebabkan semakin sempitnya ruang publik untuk olahraga sehingga pada akhirnya mempengaruhi sikap dan minat masyarakat terhadap olahraga. Dampak lanjutan dari hal itu bisa berupa menurunnya prestasi olahraga. olahraga yang menjadi ujung tombak pembinaan.Sehingga fasilitas umum masyarakat yang dihadirkan untuk mewadahi aktivitas olahraga adalah sports center yang memegang peranan dalam perkembangan olahraga. Selain dengan pengadaan fasilitas untuk berolahraga baik berupa ruang public terbuka/lapangan (outdoor) maupun yang bersifat gedung olahraga/sport center (indoor) serta juga untuk memunculkan karakteristik dari high tech architecture yang di mana karateristik high tech architecture sangat cocok untuk bangunan monumental karena high tech itu sendiri memakai bangunan pabrik sebagai tipologi bentuk dalam menerapkan di bngunan lain.Kata kunci      : Kota Manado, Sport, Center, High Tech Architecture
SEKOLAH SEPAK BOLA DI MANADO. Self Enclosed Modernity - Tadao Ando Michael Salilo; Fela Warouw; Faizah Mastutie
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21251

Abstract

Sepakbola adalah  salah satu media olahraga untuk mengenali diri dan mengasah mind body-soul, dimana mengacu pada pengalaman yang dicapai melalui latihan terus menerus sampai mencapai chemistry tubuh, pikiran dan jiwanya. Sekolah Sepak Bola” adalah suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan vokasi cabang olahraga sepak bola pada anak sejak usia dini yang akan dilatih baik secara teori maupun praktek sesuai dengan kurikulum yang sudah dibuat oleh sekolah sepak bola tersebut dengan kurun waktu tertentu.Dalam hal ini Self Enclosed Modernity – Tadao Ando merupakan sebuah konsep perancangan yang pada dasarnya merupakan gabungan dari konsep kesederhanaan bentuk, kealamian, dan konsep kekosongan pada diri manusia itu sendiri. Jadi dengan kata lain, Self Enclosed Modernity sangat menjamin rancangan bangunan Sekolah Sepak bola terutama untuk menghadirkan perasaan ketenangan, kesederhanaan, dan harmonisasi yang menyediakan kebutuhan akan kenyamanan dan penunjang aktivitas dari setiap pengguna bangunan didalamnya, terutama dalam membentuk kebutuhan spiritualnya melalui olahraga, sehingga mampu mencapai chemistry mind body-soul.Kata Kunci: Sekolah Sepak Bola, Self Enclosed Modernity, Tadao Ando  
PERSEKOLAHAN TERPADU DI MINAHASA UTARA. Eco Friendly Architecture Bela M. Tumangkeng; Veronica A. Kumurur; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21268

Abstract

Persekolahan terpadu merupakan sarana atau fasilitas yang dapat mewadahi terlaksananya suatu pendidikan di tiap jenjangnya dalam suatu komplek, sehingga bisa menghasilkan masyarakat yang mampu mengembangkan potensi dirinya dan dapat bersaing disegala bidang. Namun, di zaman sekarang ini banyak sekali pembangunan  persekolahan yang yang tidak memperhatikan lingkungan dan alam sekitarnya. Kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan membahayakan kesehatan mahkluk hidup Persekolahan yang digunakan sebagai sarana untuk berlangsungnya suatu pendidikan, seharusnya bisa memberikan dampak yang baik bagi lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan penggunanya. Dalam perancangan objek menggunakan pendekatan kajian tipologi, kajian tapak dan lingkungan serta  kajian  tematik. Perancangan menerapkan tema Eco friendly architecture atau arsitektur ramah lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang semakin buruk, menjaga keseimbangan antara bangunan dan lingkungannya serta ikut melestarikan lingkungan. Diharapkan penerapan tema ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunanKata kunci : Persekolahan, Lingkungan, Eco friendly, architecture

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue