cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
RUMAH SAKIT KHUSUS PENYAKIT INFEKSI DI KOTA MANADO: Arsitektur Biofilik Hasriansyah Daud; Michael M. Rengkung; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit khusus infeksi penyakit menangani kekhususan penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme patogen yang menunjang kebutuhan pemeriksaan kesehatan, penyembuhan, perawatan, dan isolasi penderita penyakit. Menghadirkan desain Rumah Sakit Khusus Penyakit Infeksi di Kota Manado adalah respon penanganan jenis penyakit menular lewat wadah arsitektur untuk memaksimalkan fungsi penyembuhan dan perawatan pasien penderita lewat pengaplikasian tema rancangan desain Arsitektur Biofilik yang menghadirkan kedekatan dengan alam lewat 3 prinsipnya yaitu nature in the space, natural analogue, dan nature of the space. Hasil perancangan kemudian akan menampilkan penerapan desain yang selaras dengan alam untuk pemenuhan kenyamanan pengguna objek yang mencangkup tampilan bagian luar maupun dalam objek. Kata Kunci : Kota Manado, Rumah Sakit Khusus, Penyakit Infeksi, Arsitektur Biofilik
MUSEUM BUDAYA BOLAANG MONGONDOW DI KOTAMOBAGU: Pendekatan Tradisional Kontemporer Vira V. Podomi; Raymond D. Ch. Tarore; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang banyak akan suku bangsa dan adat budaya yang harus dijaga juga dilestarikan, sebagaimana ada dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 yang di antaranya kurang lebih; bahwa benda budaya yang dilestarikan merupakan kekayaan budaya bangda yang penting. Di Indonesia yang terkenal dengan penggunaan multikulturalismenya, salah satunya Bolaang Mongondow, memiliki sejarah yang berbeda sebagai landasan pembangunan sosial, budaya dan politi. Sebagai daerah yang sangat diminati daerah Bolaang Mongondow terkenal dengan sejarah terbentuknya masyarakatnya sendiri, karena tidak lepas dari nilai-nilai moralnya, sehingga sudah menjadi kebiasaan dari Bolaang mongondow. Dalam hal ini budaya dapat membangun ciri khas daerah dan juga daapat menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Upaya melestarikan dan memperhatikan tak lepas dari pemilik dan pengguna yaitu masyarakat tidak dapat dipisahkan ataupun dihilangkan. Perancangan Museum budaya Bolaang Mongondow di Kotamobagu bertujuan untuk mendukung program Pemerintah daerah, untuk wadah pendidikan bagi para generasi muda, sebagai pusat informaasi budaya di kotamobagu untuk semua kalangan masyarakat serta dapat menjadi sarana wisata edukasi rekreatif. Museum Budaya Bolaang Mongondow di Kotamobagu dengan tema Pendekatan Tradisional Kontemporer akan menjadi tempat informasi tentang kebudayaan berupa warisan budaya, sebagai tempat mengumpulkan, merawat, menyajikan dan melestarikan yang dengan tujuan studi, penelitian, kesenangan ataupun hiburan. Kata Kunci : Bolaang Mongondow, Museum Budaya, Pendekatan Tradisional Kontemporer
MEMORIAL FUNERAL PARK DI MANADO: Modern garden Kevin Anter; Frits O. P. Siregar; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bagian dari RTH (Ruang Terbuka Hijau), kawasan pekuburan seharusnya menjadi sebuah taman kota, yang menjadi tempat resapan air dan juga menjadi tempat berbagai aktivitas sosial yang dilakukan didalamnya. Hal ini tertulis dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 tahun 2008 tentang pemanfaatn Ruang Terbuka Hijau di Kawasan perkotaan. Di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado dan kota-kota besar lain yang ada di Sulewesi Utara, kawasan pekuburan hanya menjadi tempat pemakaman jenazah dimana banyak yang tidak tertata, pemanfaatan lahan yang kurang optimal, banyak Kawasan pekuburan yang tidak mempunyai lahan kosong sehingga 1 makam bisa diisi lebih dari 1 jenazah. Seperti contoh pekuburan bahu banyak 1 makam yang disi bahkan sampai 4 jenazah didalamnya. Banyak Kawasan pekuburan memberi dampak negative terhadap lingkungan sekitarnya yaitu membuat tanah disekitar Kawasan pekuburan menjadi turun. Kawasan pekuburan yang seharunya menjadi taman kota. Oleh karena itu dalam perancangan ini akan menghadirkan Kawasan pekuburan dengan konsep memorial park yang tertata rapih memiliki suasana yang beda dengan tempat pemakaman pada umumnya. Dengan penerapan tema modern garden dengan perancangan yang baik akan mengubah suasana Kawasan pekuburan, sehingga orang yang datang di kawasan pekuburan ini tidak merasa seperti datang ke ke kawasan pekuburan. Kata kunci : Kawasan Pekuburan, Memorial park, Sulawesi Utara, Kota Manado, Modern Garden
INKUBATOR UMKM DI KOTA PAREPARE: Desain Biofilik Dhearisa M. Nanlohy; Octavianus H. A . Rogi; Windy J. Mononimbar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Inkubator UMKM di Kota Parepare ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan UMKM yang ada di Kota Parepare, namun belum terdapat sama sekali bangunan baik dari pemerintah maupun non-pemerintah yang dapat digunakan atau memfasilitasi para pelaku UMKM mengembangkan usaha dan keahliannya, bahkan untuk memasarkan dagangannya. Saat ini pedagang berpencar di tiap pinggir jalan hanya untuk memasarkan jualannya. Hal ini membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang ada menjadi kurang berkembang, tidak maju bahkan sampai harus gulung tikar. Padahal jika dilihat UMKM memiliki fleksibilitas tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas besar. Metode yang digunakan dalam perancangan kali ini yaitu teori dari John Zeisel yang terdapat 2 fase. Fase pertama yaitu pengembangan wawasan komprehensif yang dilakukan untuk mengetahui serta memahami 3 aspek utama yaitu yang terdiri dari pemahaman terhadap objek rancangan, pemahaman terhadap lokasi atau tapak, dan pemahaman terhadap perancangan. Fase kedua yaitu siklus image – present – test dengan melakukan transformasi konsep berdasarkan data yang sudah didapat dari fase pertama, yaitu pengembangan wawasan komprehensif yang diawali dengan pemikiran konsep ( Imaging ), lalu lanjut di tahap penyajian konsep baik dalam bentuk gambar ataupun mode (Presenting) dan terakhir ada pengujian konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu atau proses asistensi (Testing). Dalam perancangan Inkubator UMKM ini telah menjawab permasalahan yang ada yaitu, dapat membantu para pelaku UMKM dalam pengembangan dan pelatihan, memberikan informasi seputar UMKM di Kota Parepare, dan mempermudah pelaku UMKM untuk memasarkan produknya maupun sebaliknya mempermudah masyarakat dan wisatawan dalam mencari produk UMKM kota Parepare. Mengambil lokasi yang berbatasan langsung dengan pinggir sungai, sehingga digunakan tema biofilik dengan 14 pola desainnya dengan tujuan dapat memanfaatkan pengelolaan maksimal tapak. Tema ini juga dinilai dapat menyediakan kesempatan bagi manusia (Pelaku UMKM) untuk hidup dan bekerja pada tempat yang sehat, dan minimum tingkat stres. Selain itu, dengan penerapan tema ini dapat menarik minat pengunjung dengan memberikan kesempatan untuk menjadi wadah interaksi masyarakat kota Parepare melalui hubungan positif dengan alam sebagai lingkungan hidup. Kata Kunci : Biofilik, Inkubator, Parepare, UMKM.
PUSAT KONSERVASI DAN WISATA EDUKASI DANAU TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA: Solution Grows from Place Andriano G. S. Rumbajan; Octavianus H. A. Rogi; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini lahir dari urgensitas kelestarian Danau Tondano. dimana Danau ini merupakan danau yang kaya akan sumber daya alamnya dan masyarakat sekitar banyak bergantung dengan keberadaan danau ini karena memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar Danau Tondano terutama masyarakat yang bermukim di kabupaten Minahasa dan Kota Manado. Namun, berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi danau tondano saat ini dapat mengancam kehidupan setiap mahluk hidup yang bergantung pada keberadaan danau ini di masa mendatang untuk itu tujuan perancangan ini adalah untuk menghadirkan wadah pelestarian Danau Tondano lewat kehadiran area konservasi serta area wisata edukasi bagi masyarakat sekitar. Metode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari John Zeisel yakni image, present, dan test dimana pemilihan metode ini bertujuan untuk menghasilkan desain yang bertransformasi untuk mendapatkan konsep dan hasil rancangan lewat proses desain yang berulang untuk memperoleh desain yang baik dan sesuai dengan kondisi tapak untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan tapak. Pada perancangan objek Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini telah menghasilkan desain arsitektural yang mampu merespon permasalahan tapak yang ada mulai dari permasalahan banjir dengan menaikan elevasi bangunan, eceng gondok dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan aspek kelestarian tapak dengan memaksimalkan penataan lansekap untuk perwadahan kegiatan konservasi. Dengan penerapan tema “Solution Grows from place.” Maka perancangan ini mampu menjawab permasalahan tapak yang ada lewat solusi arsitektural yang ada dengan pendekatan arsitektur ekologi. Kata kunci: Tondano, Pusat Konservasi, Wisata Edukasi, Solution Grows from Place.
PUSAT KREATIVITAS DI MANADO: Arsitektur Dekonstruksi Patrycia A. J. Sandil; Julianus A. R. Sondakh; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas monoton masyarakat kota yang berfokus pada aktivitas dan interaksi di rumah dan di tempat bekerja / sekolah dapat memberikan tekanan kepada masyarakat dan mengurangnya waktu mengembangkan kreativitas diri individu maupun kreativitas kelompok. Pusat Kreativitas di Manado ini menjadi tempat Ketiga yang penting bagi masyarakat kota Manado untuk menyalurkan bakat dan minat mereka melalui aktivitas-aktivitas pengembangan kreativitas yang telah disediakan. Selain memberikan wadah pengembangkan minat dan bakat masyarakat melalui aktivitas kreativitas yang ada, masyarakat kota juga dapat menyalurkan aktivitas bersosialisasi, membangun komunitas, dan bersantai di dalam Pusat Kreativitas di Manado ini. Dengan adanya Pusat Kreativitas di Manado ini kiranya dapat membantu masyarakat kota Manado dalam pengembangan kreativitas diri yang mampu bersaing di era ekonomi yang sedang berkembang pesat dan dapat membantu mengurangi tekanan aktivitas melalui aktivitas sosial yang ada. Kata Kunci : Pusat Kreativitas, Arsitektur Dekonstrksi, Manado, Tempat Ketiga.
PUSAT SENI KREATIF MANADO: Hybrid Architecture Sulistyawati Gobel; Julianus. A.R. Sondakh; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan manusia, Karena seni tercipta dari kreativitas manusia serta hadir atas kebebasan berekspresi. Setiap individu memiliki jiwa seni dalam diri,. Akan tetapi hal tersebut sering terabaikan membuat bakat dan keahlian tersebut tidak berkembang, atau bahkan bisa hilang karena tidak tersalurkan dengan baik. banyak pelaku pelaku seni kreatif yang mengekspresikan dirinya belum tepat pada tempatnya. Kota Manado membutuhkan sebuah wadah yang dapat mendorong para pelaku seni untuk bisa menyalurkan,dan mengembangkan sisi kreatif mereka, dalam menghasilkan suatu karya. Sekaligus menciptakan lingkungan dimana ada sense of place, yaitu adanya keragaman, dan kesempatan untuk berkembang, menciptakan sebuah wadah yang dapat memberi kesan bahwa, kreatifitas dan karya seni mereka di apresiasi,dan diterima disini. Pusat Seni Kreatif Manado dengan penerapan Hybrid Architecture hadir untuk menjawab segala kebutuhan warga kota, khususnya para pelaku seni. Adanya perpaduan antara Seni dan Kreatif membuat objek rancangan ini berbeda dari yang lain. Dimana pelaku seni/seniman dapat dengan bebas mengekspresikan dirinya, namun tidak mengesampingkan ruang luar yang berperan untuk menstimulasi ide ide kreatif. Kata Kunci : Manado, Pusat Seni Kreatif, Hybrid Architecture.
REVITALIZATION MARINE VILLAGE ECOTOURISM IN BITUNG CITY: Sustainable Tourism Development Verent F. Tigauw; Pierre H. Gosal; Frits O. P. Siregar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bitung merupakan kota pelabuhan sekaligus salah satu kota penghasil ikan cakalang dan tuna terbesar di Indonesia. Hal ini membuat sebagian besar pendudunya berprofesi sebagai nelayan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu daya Tarik utama bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan kawasan yang strategis ini, pariwisata di kota Bitung terlebih khusus Pulau Lembeh memiliki fungsi utama dan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang berpengaruh penting dalam beberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, dan daya dukung lingkungan hidup. Dengan menggunakan tema sustainable tourism development dapat mendukung perancangan ini dengan memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat nelayan serta mewujudkan visi pariwisata Kota bitung yang berdaya saing, berbudaya dan berkelanjutan. Dalam merevitalisasi salah satu kampung nelayan di pulau Lembeh menerapkan 3 pendekatan perancangan yaitu tipologi objek, pendekatan lokasi dan pendekatan tematik. Hal ini juga bukan saja untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung melihat Kota Bitung sebagai penghasil ikan cakalang dan tuna saja tetapi mampu juga melihat budaya kehidupan dari masyarakat sekitar sebagai nelayan dan juga dapat menjadi sarana edukasi serta penelitian dalam bidang perikanan serta dapat menunjang perekonomian lokal masyarakat bahkan sampai daerah. Kata Kunci : Kota Bitung, Revitalisasi Kampung Nelayan, Kampung Bahari, Sustainable Tourim Development
RESORT GEOTERMAL DI MINAHASA: Arsitektur Ekologi Sheren A. A. Lumolos; Rieneke L. E. Sela; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan wisata panas bumi tidak pernah luput dari perhatian wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Kawasan ini apabila dikelola dengan baik dan benar dapat membantu kemajuan sektor pariwisata daerah, dalam hal ini kabupaten Minahasa. Adanya perancangan Resort Geotermal ini bertujuan agar wisatawan dapat menikmati fasilitas penginapan dan rekreasi sekaligus mendekatkan diri dengan potensi sumber daya alam yang ada. Untuk memperoleh hasil perancangan yang maksimal, tentunya landasan perancangan ini harus didukung oleh tema yang mendukung hubungan antara manusia dan alam itu sendiri, yaitu arsitektur ekologi. Proses untuk menghadirkan perancangan resort geotermal juga perlu melewati tahap analisa dan juga penerapan tema ekologi yang tentunya melibatkan beberapa aspek perancangan. Metode yang akan digunakan pada perancangan ini ialah metode glass box yang dikemukakan oleh J. Christopher dengan analisa pendekatan tipologi, lokasi dan tema. Tujuannya adalah mewujudkan perancangan Resort Geotermal sebagai objek wisata yang dapat memaksimalkan potensi panas bumi yang ada, memajukan potensi pariwisata daerah, dan memberikan kesadaran tentang hubungan dekat antara manusia, arsitektur, dan lingkungan alam sekitar. Kata Kunci : Kabupaten Minahasa, Resort Geotermal, Panas Bumi, Arsitektur Ekologi
SEKOLAH TINGGI MUSIK DI MANADO: Arsitektur Simbolisme Kerin M. Karisoh; Ricky S. M. Lakat; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik adalahvsalah satuvindustri yang memilikivprospek yangrbesar kedepannya sehingga peminat musik bisa berasal dari golongan apa saja, baik orang dewasa, anak kecil, pria maupun wanita. Di zaman modern ini keinginan masyarakat di bidang music terus meningkat, dapat dilihat berkembangnya music di dunia terlebih khusus yang ada di Indonesia. Musik dapat memberi keuntungan unutk kehidupan masyarakat dalam segi pendidikan, kesehatan maupun karir. Manado adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara merupakan pusat segala aktivitas masyarakat Sulawesi Utara menjadi dan juga menjadi salah satu pusat perkembangan musik yang ada di Sulawesi Utara, ditinjau dari banyaknyaakehadiran musisiddaerah karenaatidak lain sebagaiatuntutan karir sebagai ipenyanyi, pemusikddan lain sebagainya dan banyak darimmereka yangmmasih sulitmmengembangkan potensinya karena keterbatasan akan wadah untuk menampung bakat-bakat yang ada. Untuk itu perlu adanya suatu pendidikan formal dalam mewadahi kebutuhan masyarakatddalam bidangsseni khususnya seninmusik yaitu perancangannsekolah tinggimmusik di Manado. Tujuan perancangan sekolah tinggi music ini yaitu untuk memberikan sarana prasana dalam hal yang terkait segala kegiatan belajar mengajar music serta dapat mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalam bidang seni music. Proses perancangan yang digunakan adalah metode glass box menurut Horst Rittel yaitu pengembang varietas-reduksi varietas yang kemudian dioptimalkan melalui ketiga tipe pendekatan yaitu pendekatan tipologi, lokasional dab tematik. Perancangan Sekolah Tinggi Musik menerapkan tema Arsitektur Simbolisme yang akan di bangun melalui perwujudan konsep desain, akan hadir dengan konsep yang baru, tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu, tapi juga memiliki jiwa dari seni itu sendiri lewat perwujudan elemen- elemen musik kedalam objek rancangan yang nantinya akan menjadi icon baru bagi dunia musik, bagi masyarakat dan bagi kota Manado. Kata Kunci : Sekolah Tinggi, Musik, Arsitektur Simbolisme

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue