cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
PANTI ASUHAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA: Place Attachment dalam Arsitektur Pamela Fedoria; Dwight M. Rondonuwu; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin menyadari betapa penting dan banyaknya hal yang perlu diperhatikan dalam membesarkan anak. Tetapi tidak semua anak mendapatkan kesempatan didukung secara maksimal tumbuh-kembangnya sebab tidak ada keluarga yang mendukung. Panti asuhan dirancang di Desa Kaima, Minahasa Utara dengan luasan tapak 16.265 m2 yang masih dikelilingi alam untuk mendukung tumbuh- kembang anak. Tapak berkontur dengan KDB 60%, KDH 40%, dan KLB 80% ini ditempatkan 5 massa bangunan dengan bangunan paling tinggi berlantai 3 agar cukup menampung 200 anak. Tema place attachment bertujuan untuk menciptakan kesan rumah pada setiap anak asuh yang menghuni panti asuhan sehingga dapat menciptakan kenangan masa kecil yang indah. Pengimplementasian tema perancangan pada bangunan memanfaatkan warna. Desain selubung bangunan interaktif dengan material kayu berwarna untuk memacu sifat eksplorasi anak dan dilakukan perbedaan warna sebagai pengarah. Pemilihan bentuk massa bangunan dan ruang luar juga menyesuaikan dengan psikologis anak. Area bersosialisasi outdoor dibuat berbentuk lingkaran disertai dengan unsur edukasi. Panti asuhan juga menghadirkan plaza, jalan pedestrian, lapangan olahraga, dan ruang bermain outdoor pada ruang luarnya. Panti asuhan ini menggunakan penghawaan alami dengan sumber air bersih berasal dari PDAM menggunakan pompa. Bangunan seluruhnya menggunakan konstruksi beton bertulang dengan rangka atap baja ringan. Kata Kunci: Panti Asuhan, Place Attachment, Minahasa Utara
DIGITAL ART GALLERY DI KOTA MANADO: Arsitektur Dekonstruksi Geraldy M. Anaktototy; OOctavianus H. A. Rogi; Suryono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pameran Seni Digital dalam Digital Art Gallery di Kota Manado adalah suatu kegiatan yang memperkenalkan dan mewadahi karya seni visual kepada masyarakat dan seniman di Kota Manado yang melekat dengan perkembengan seni dan budaya. Kemajuan teknologi yang terus meningkat, format dan cara penyajian karya seni juga mengalami perkembangan dengan menggunakan media yang lebih interaktif. Penggunaan konsep realitas virtual dengan sistem yang terintegrasi dalam presentasi objek galeri menjadi contoh nyata dari evolusi teknologi dalam seni dan arsitektur. Integrasi konsep realitas virtual dengan prinsip dan metode desain arsitektural dapat menghasilkan konsep galeri seni digital yang dapat diakses secara langsung melalui media digital oleh siapa pun yang ingin mengunjungi galeri tersebut. Digital Art Gallery hadir sebagai platform yang menampilkan pameran karya seni visual yang ditampilkan dengan medium mixed reality. Pendekatan tema Arsitektur Dekonstruksi muncul sebagai hasil dari perkembangan dalam bidang arsitektur yang dipicu oleh kebosanan terhadap teori-teori dan aturan yang membatasi kebebasan ekspresi arsitek, aliran ini menantang konvensi arsitektur tradisional dengan menggabungkan elemen-elemen yang tidak teratur, tidak simetris, dan tidak terprediksi untuk menciptakan tampilan yang unik dan inovatif. Peter Einsenman menyatakan bahwa Dekonstruksi memiliki sifat yang tidak terikat dan bersifat bebas, menantang konsep matematika, berusaha menentang teori struktur sehinnga tema ini dapat menciptakan objek Digital Art Gallery yang unik dan ikonik di Kota manado. Kata Kunci: gallery, digital, dekonstruksi
LEARNING CENTER MANADO: Arsitektur Biofilik Adinda E. Lumentah; Jefrey I. Kindangen; Fela Warouw
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Learning Center di Kota Manado dengan tema Arsitektur Biofilik mengusung konsep integrasi harmonis antara bangunan dan alam untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan berkelanjutan. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan ruang belajar yang memaksimalkan keterlibatan manusia dengan alam, meningkatkan kesejahteraan pengguna, dan memberikan dampak positif pada pembelajaran. Melalui pendekatan Arsitektur Biofilik, bangunan ini diharapkan dapat menggabungkan elemen-elemen alam seperti cahaya alami, udara segar, dan ruang terbuka hijau untuk meningkatkan pengalaman belajar dan kreativitas pelajar. Dengan pemikiran ini, Learning Center di Kota Manado diharapkan menjadi model desain edukatif yang mengutamakan keberlanjutan dan keseimbangan ekologis, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan ramah lingkungan. Kata Kunci: Learning Center, Pendidikan, Arsitektur Biofilik
SCIENCE PARK TERUMBU KARANG DI LIKUPANG: Arsitektur Organik Thalia G. Pomantow; Dwight M. Rondonuwu; Judy O. Waani
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Science Park Terumbu Karang di Likupang merupakan pusat penelitian dan pengembangan berbasis properti yang mengakomodasi dan meningkatkan pertumbuhan dalam hal ini pertumbuhan terumbu karang dengan berafiliasi dengan universitas atau badan penelitian pemerintah dan swasta berdasarkan pendekatan, dengan tata kelolanya dalam hal ini berpusat di daerah Likupang, Minahasa Utara. Fasilitas yang disediakan science park yaitu Laboratorium, ruang pemeliharaan Terumbu Karang, dek observasi dan lainnya dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan Terumbu karang secara langsung karena memiliki lokasi yang strategis dekat tempat perkembang biakan terumbu karang yang berlokasi di pantai Pulisan, Likupang Timur, Minahasa Utara. Fasilitas dan ruang yang disediakan science park ini mengutamakan dengan nuansa alami dengan memanfaatkan alam disekitarnya dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Organik yang diterapkan pada dalam beberapa prinsip seperti sirkulasi, bentuk bangunan, dan struktur bangunan. Keberadaan science park terumbu karang dapat mendorong pertumbuhan terumbu karang di Likupang, dengan meningkatnya populasi terumbu karang dapat meningkatkan pertumbuhan wisatawan negara dan mancanegara di Likupang untuk dapat menikmati keindahan dan keragaman biota laut yang ada. Untuk mendukung peningkatan wisatawan science park terumbu karang memiliki fasilitas rekreasi yang dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung seperti aquarium, kolam interaktif, dan taman rekreasi pantai dimana wisatawan dapat bermain sambil belajar tentang terumbu karang dengan suasana alami yang dikelilingi pepohonan dan pantai yang indah. Kata Kunci: Science Park, Terumbu Karang, Arsitektur Organik, Likupang
KANTOR GUBERNUR PAPUA TENGAH di NABIRE: Arsitektur Neo Vernakular Rodrigo N. Kaunang; Judy O. Waani; Suryono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia mengalami perluasan dengan dibentuknya tiga provinsi baru, yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, yang terpisah dari Provinsi Papua. Namun, meskipun Nabire ditunjuk sebagai ibu kota Papua Tengah, infrastruktur di sana masih belum memadai, termasuk Kantor Gubernur. Oleh karena itu, penting untuk membangun sebuah Kantor Gubernur yang modern dan mencerminkan nilai-nilai sosial budaya lokal. Konsep neo vernakular diajukan untuk mencampur nilai-nilai tradisional dan modern dalam desain Kantor Gubernur, dengan tujuan membangun sebuah struktur yang representatif, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Kata Kunci: Kantor Gubernur, Papua Tengah, Neo Vernakular
PUSAT PENELITIAN DAN LITERASI BOTANI DI SULAWESI UTARA: Arsitektur Ekologi Anna P. Jempormase; Suryono; Cynthia E. V. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi termasuk dalam tujuh wilayah utama biogeografi di Indonesia, yang artinya merupakan wilayah dengan penyebaran jenis flora beraneka ragam, termasuk Sulawesi Utara yang memiliki Taman Hutan Raya Gunung Tumpa. Dari hasil inventaris biofisik hutan yang dilakukan pada tahun 2017 oleh Dinas Kehutan Sulawesi Utara, terdapat jumlah rata-rata 5 pohon per plot dengan volume rata-rata 2.33m^2 per plot pegnamatan pada Taman Hutan Raya Gunung Tumpa. Dengan potensi alam tersebut diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti sumber daya genetik yang ada, sehingga membutuhkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan aktifitas penlitian mengenai botani dan juga rekreasi botanikal bagi masyarakat untuk kepentingan edukasional sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan alam. Objek perancangan Pusat Penelitian Dan Literasi Botani Di Sulawesi Utara ini diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat tersebut. Penggunaan Arsitektur Ekologis sebagai pendekatan tematikal yang dipilih juga dapat menyelaraskan hasil perancangan objek dengan alam sekitar sehingga menjadi padu. Kata Kunci: Pusat Penelitian, Sulawesi Utara, Arsitektur Ekologi
REDESAIN PASAR TRADISIONAL BEO: Arsitektur Etnik Reinaldy S. Usman; Surijadi Supardjo; Verry Lahamendu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Tradisional Beo adalah Pasar lokal yang diperuntukan melayani tingkat kecamatan, Pasar ini memiliki potensi baik buat pengembangan sektor Perdagangan dikarenakan berlokasi di wilayah yg strategis di mana Beo adalah pusat kegiatan wilayah promosi (PKWP) serta juga merupakan sentra perdagangan yg ada pada bagian Utara Pulau Karakelang. Pasar Tradisional Beo masih memiliki banyak kekurangan seperti letak pedagang yang kurang tertata, banyak pedagang yang masih berjualan di bahu jalan karena kurangnya los-los pasar, kemacetan di area pasar karena tidak memiiki lahan parkir yang memadai, kotornya sudut karena tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang baik,kurangnya akses keselamatan seperti akses pemadam kebakaran. Melihat hasil pengamatan dari objek pasar ini maka akan dilakukan “redesain” dengan penerapan tema “Arsitektur Etnik” yang akan sangat sesuai karena peneliti ingin membuat suatu rancangan yang lebih baik dan ingin memperlihatkan budaya lokal daerah tersebut. Dengan meredesain Pasar Tradisional Beo sesuai dengan fungsi dan kebutuhan dengan kualitas yang baik dan fasilitas yang menunjang kegiatan yang ada, maka akan meningkatkan kualitas pasar yang baik tentunya dari segi kenyamanan dan keamanan terhadap penjual maupun pembeli. Selain itu “redesain” Pasar Tradisional Beo mampu menciptakan kondisi pasar yang layak sehingga dapat meningkatkan pelayanan pasar kepada masyarakat sesuai dengan fungsinya sehingga mampu mendorong dan meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat khususnya menengah kebawah. Kata Kunci: Redesain, Pasar Tradisional,Arsiektur Etnik
RESTORAN APUNG UMKM DI LIKUPANG: Arsitektur Metafora Felia S.M. Adriaan; Sonny Tilaar; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likupang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yang memiliki potensi pengembangan kawasan wisata. Wilayah Likupang telah di tetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjadi salah satu dari 5 Destinasi Superprioritas di Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus Likupang mendukung beberapa pengembangan pariwisata seperti pengembangan hotel dan resort, restoran, bar dan café, hiburan, seni, dan wisata petualangan. Selain pengembangan pariwisata pemerintah setempat beserta Kementrian Koperasi dan UKM juga sedang mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang akan dikembangkan bersama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang. Restoran Apung UMKM di Likupang merupakan respon dari upaya pengembangan kawasan wisata khususnya wisata kuliner dan sebagai wadah bagi UMKM untuk menjual dan mempromosikan hasil olahan dari UMKM sekitar. Perencanaan Restoran Apung melibatkan analisa topografi, iklim di Minahasa Utara, dan studi teknis konstruksi bangunan terapung. Penerapan Arsitektur Metafora dalam perancangan Restoran Apung dituangkan kedalam desain bentuk bangunan, sirkulasi dan penempatan, dan eksterior bangunan. Dengan adanya Restoran Apung UMKM ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk pengembangan dan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kawasan wisata khususnya wisata kuliner di Minahasa Utara dan sekitarnya. Kata Kunci: Restoran Apung, UMKM, Likupang Timur, Arsitektur Metafora
MUSEUM BENCANA ALAM PALU: Arsitektur Interaktif Chika A. P. Pangandaheng; Ricky M.S. Lakat; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Palu merupakan kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tanggal 28 September 2018 terjadi satu bencana yang besar. Dalam peristiwa ini terjadi 3 bencana alam sekaligus dalam satu kurun waktu yaitu Gempa Bumi, Likuifaksi dan Tsunami. Bencana ini mengakibatkan 68.451 rumah rusak, korban jiwa mencapai 4.340 orang yang hilang dan meninggal, dan 4.438 luka-luka. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2019). Berdasarkan dengan hal tersebut, maka di perlukan adanya sarana edukasi sebagai tempat pembelajaraan bagi masyarakat tentang bencana alam dan juga sebagai tempat bersejarah untuk mengenang peristiwa tersebut berupa museum. Dengan hadirnya objek museum ini diharapkan dapat memberikan edukasi penyebab, dampak dan penanggulangan bencana alam kepada masyarakat luas. Arsitektur interaktif adalah pendekatan arsitektur yang mengabungkan elemen-elemen interaktif dan teknologi dalam perancangan ruang dan bangunan dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih berarti dan berinteraksi antara pengunjung dan lingkungan arsitektural. Objek museum ini dirancang untuk mengenang dan sebagai sarana pembelajaran tentang bencana alam yang terjadi di Kota palu. Dalam hal ini, arsitektur interaktif dapat membawa pengunjung lebih dekat dengan pengalaman bencana alam yang di alami oleh masyarakat Palu. Melalui penggunaan teknologi interaktif seperti proyek visual, sensor gerak, suara dan haptic pengunjung dapat merasakan secara langsung suasana dan kejadian yang terjadi. Selain itu, dengan arsitektur interaktif dapat mempermudah pengunjung dalam memahami informasi mengenai bencana alam, sehingga dapat meningkatkan minat belajar tentang bencana alam. Kata Kunci: Palu, Museum, Arsitektur Interaktif
PERUMAHAN TINY HOUSE: Sustainable Architecture Lempas, Tammi T.; Malik, Andy A. M.; Moniaga, Ingerid L.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan banyaknya populasi manusia yang ada di negara Indonesia, maka kebutuhan tempat hunian sangatlah di butuhkan dalam skala besar. Tidak hanya harga yang terjangkau, masyarakat juga membutuhkan tempat hunian yang nyaman setelah pulang beraktifitas. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka dirancang sebuah perumahan yang tidak hanya memberikan rasa nyaman dan terjangkau, namun juga tidak merusak lingkungan sekitarnya dengan mengangkat konsep dari sebuah objek tiny house yang cukup popular diluar Indonesia. Perumahan tiny house adalah sekumpulan rumah-rumah kecil yang disusun secara berkelompok dalam pengembangan tunggal. Tiny house memberikan fitur-fitur yang dibutuhkan manusia pada tempat hunian, namun dalam skala kecil, minimalis, sederhana dan efisien. Tiny house juga memberikan keuntungan lebih seperti hemat biaya dan energi, juga biasanya dibangun dengan material-material yang lebih ramah lingkungan. Tema yang akan digunakan pada perancangan ini yaitu sustainable architecture atau arsitektur berkelanjutan yang berarti konsep arsitektur yang mempertahankan sumber daya alam dan potensinya agar bertahan lebih lama. Dengan tema ini, perumahan akan menciptakan lingkungan hunian yang dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dengan desain yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Perumahan, Tiny House, Sustainable Architecture, Alam, Lingkungan

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue