cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
TECHNO PARK DI TOMOHON: Implementasi Biophilic Architecture Valencia Z. G. Suawa; Julianus A. R. Sondakh; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan SDM dan IPTEK merupakan salah satu strategi untuk mengatasi masalah perekonomian antara lain dengan membuka lapangan penelitian dan pengembangan kewirausahaan dengan akses penggunaan teknologi, serta menyediakan sebuah wadah yang menawarkan berbagai pelayanan kemudian dapat memberikan akses terhadap ruang/lokasi dengan aturan yang fleksibel. Techno Park ini sendiri merupakan kawasan bangunan berkonsep edutainment (educatifentertainment) yang diperuntukan bagi pengembangan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis. Objek ini sebagai wadah untuk pengembangan start up, inovasi produk, dan komersialisasi hasil riset teknologi, Juga dapat menjadi tempat untuk meningkatkan skill dan pengetahuan masyarakat akan bidang pendidikan dan riset, dengan akses teknologi, sehingga nantinya masyarakat dapat mengembangkan dan mengkomersialisasikan ide-ide kreatif, yang nantinya akan menjadi sebuah inovasi yang bermanfaat. Kata Kunci: Techno Park, Biophillic Architecture
SHOPPING MALL DI MINAHASA SELATAN: Arsitektur Kontemporer Prisilia Simbar; Aristotulus E. Tungka; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Selatan terletak di kota Amurang, dengan jumlah penduduk sebanyak 238.455 jiwa tercatat pada tahun 2019. Secara garis besar Amurang merupakan pusat kota Kabupaten Minahasa Selatan yang berbatasan dengan kota Manado, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kotamobagu. Shopping Mall bisa dikatakan dibutuhkan oleh masyarakat minsel sebagai kebutuhan dan rekreasi hiburan. Dan juga selain sebagai sarana kebutuhan masyarakat, shopping mall juga merupakan pintu gerbang menuju perubahan gaya hidup yang semakin global. Berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari kebutuhan pokok hingga sekolah menengah atas, tidak dapat dipenuhi dari satu pusat perbelanjaan saja. Kota Amurang juga merupakan tempat perdagangan ekonomi yang sangat menguntungkan yang kemungkinan akan memberikan kontribusi terbesar bagi struktur perekonomian. Kab. Minahasa Selatan memiliki kawasan yang luas untuk pembangunan perdagangan dan jasa skala besar, itulah mengapa saya mengangkat objek ini. Kata Kunci: Shopping Mall, Minahasa Selatan, Kontemporer
CONDOMINIUM DI KOTA MANADO: Arsitektur High-Tech Haezer R. Pantow; Aristotulus E. Tungka; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan pertumbuhan perekonomian yang sangat pesat terutama pada kota-kota besar yang merupakan pusat kegiatan ekonomi. Demikian halnya dengan Kota Manado, mengalami kemajuan dalam beberapa sektor seperti perdagangan, jasa industri dan berbagai usaha lainnya. Tentunya akan membutuhkan biaya yang besar apabila mereka memilih tinggal di hotel, untuk itu perencanaan hunian vertikal (kondominium) sangat dibutuhkan. Jadi pengadaan rumah tinggal dalam bentuk vertikal sangat diharapkan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi agar memberikan kenyamanan bagi para penghuni, ini menjadi pilihan utama untuk masyarakat pebisnis pada saat ini, apalagi pada saat mendatang penting dan merupakan keharusan untuk menciptakan kondisi Kota Manado sebagai kota metropolitan yang penuh dengan dinamika permasalahan kota menuju kota dunia yang nyaman dan sejahtera. Dalam perancangan ini, lokasi site yang terpilih terletak di Kecamatan Malalayang, Kota Manado. Pemilihan lokasi objek perancangan ini didasarkan pada maksud dan tujuan perancangan yang akan difungsikan sebagai Hunian/Condominium, serta berdasarkan aspek dan potensi-potensi kawasan. Dengan pendekatan tema Arsitektur High-Tech, bangunan akan dapat mewakili kebudayaan/peradaban masa depan yang serba scientific, sehingga pada saat itu tetap bisa dipakai dan tidak ketinggalan zaman. Hasilnya mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada materian, warna-warna dan pendapatan dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi. Kata Kunci: condominium, kawasan, high-tech
FASILITAS WISATA ALAM GUNUNG SOPUTAN: Arsitektur Organik Daniel Mawati; Pierre H. Gosal; Cynthia E. V. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alam dan segala hal yang berkaitan gunung, laut dan pepohonan tak lepas juga kaitan hubungan dengan akal dan pikiran manusia serta keadaan sosial, ekonomi, dan geografis masyarakat. Pentingnya suatu Fasilitas Wisata Alam pegunungan yang selain menjadi tempat hiburan namun lebih dari itu sebagai area rekreasi hutan membawa pengunjung lebih dekat dengan alam. Minahasa adalah kabupaten yang mempunyai wilayah penduduk di perbukitan tinggi atau pegunungan di bandingkan penduduk di wilayah pesisir pantai. Namun tempat wisata alam yang ada masih kurang dan belum memadai. Menurut pengamatan awal, banyak pengunjung wisata pegunungan di Minahasa. Namun di karenakan tidak adanya fasilitas penunjang yang tidak tertata dan tidak di buatkan suatu fasilitas yang mewadahi dan bersifat edukatif, maka sering terjadinya kerusakan alam di sekitarnya. Lokasi terpilih dalam perancangan ini bertempat di Kabupaten Minahasa tepatnya di Kecamatan Langowan Barat, di Desa Tumaratas 2, Lokasi yang berada di kawasan Gunung Soputan atau berada di kaki Gunung Soputan. Kehadiran Fasilitas Wisata Alam pegunungan yang selain menjadi tempat hiburan namun lebih dari itu sebagai area rekreasi hutan membawa pengunjung lebih dekat dengan alam. Usaha perencanaan perancangan Fasilitas Alam Gunung Soputan memiliki tingkat fisibilitas yang besar, dilihat dari sektor pariwisata dan karena biaya operasionalnya dibiayai oleh pihak swasta dan diawasi oleh pemerintah, nilai ekonomi ini dianggap menguntungkan. Pendekatan Arsitektur Organik menjadi tema pilihan dimana akan diadukan antara bentuk dan ruang serta konsep dalam bangunan yang dimana alam tetap dapat menyatu dengan manusia tanpa hilangnya unsur modern. Kata Kunci: Wisata, Gunung Soputan, organik
GALERI CERITA RAKYAT MINAHASA DI PINABETENGAN: Implementasi Extending Tradition Angelino P. Tangkulung; Pierre H. Gosal; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Galeri Cerita Rakyat Minahasa di Pinabetengan dengan tema "Extending Tradition" adalah sebuah proyek budaya yang bertujuan untuk merayakan, melestarikan, dan memperluas tradisi kaya Minahasa. Pinabetengan, sebuah desa yang dikelilingi oleh alam yang indah, telah lama menjadi kustodian cerita rakyat Minahasa yang kaya dan budaya lokal yang unik. Galeri ini bertujuan untuk membawa cerita-cerita tersebut ke generasi yang lebih muda dan merangsang pertumbuhan budaya dengan cara yang inovatif.Galeri ini memaparkan sejarah dan nilai-nilai budaya Minahasa serta menggambarkan bagaimana tradisi-tradisi tersebut mengalami evolusi seiring berjalannya waktu. Pengunjung akan diajak dalam perjalanan interaktif yang membawa mereka melalui narasi cerita rakyat yang diceritakan kembali dalam bentuk yang lebih kontemporer. Mereka akan melihat bagaimana cerita-cerita kuno ini tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Pinabetengan.Galeri Cerita Rakyat Minahasa di Pinabetengan dengan tema "Extending Tradition" adalah upaya untuk memadukan nilai-nilai warisan budaya dengan inovasi, menjembatani kesenjangan antara masa lalu dan masa depan, dan menjadikan cerita rakyat Minahasa sebagai bagian yang hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat Pinabetengan saat ini. Kata Kunci: Cerita rakyat minahasa, Extending Tradition.
IMPLEMENTASI KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK (FRANK LLOYD WRIGHT) PADA PERANCANGAN RESORT DI DANAU MOAT Agung W. Matfiqih; Cynthia E. V. Wuisang; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dengan perkembangan Tempat Wisata di Bolaang Mongondow Timur yang semakin hari semakin bertambah namun banyak fasilitas yang belum tersedia di Bolaang Mongondow seperti Tempat penginapan untuk menampung para Wisatawan yang datang menjadi permasalahan saat ini di Bolaang Mongondow Timur,dengan perencanaan dan perancangan Objek Resort di Danau Moat ini dapat melengkapi Fasilitas di Bolaang Mongondow Timur. Dan juga kurangnya lapangan kerja untuk masyarakat yang ada di sekitar lokasi yaitu di desa Moat Kecamatan Modayag namun dengan adanya Objek Resort ini dapat menambah lapangan kerja untuk Masyarakat sekitar. Hasil dari objek ini adalah untuk membuat perencanaan dan perancangan Resort di Danau Moat dengan Tema Arsitektur Organik Frank Llyod Wright,dengan Tema ini Bangunan akan selaras dengan Tapak dan Tidak merusak lingkungan sekitar dan menggunakan Material Alami yang ada di sekitar. Kata Kunci: Resort di Danau Moat, Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright.
TONGKONAN MOUNTAIN RESORT DI TORAJA UTARA: Arsitektur Neo Vernakular: Aluk Todolo Anggreiny A. Palimbong; Frits O. P. Siregar; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sektor yang menjadi penopang ekonomi Indonesia adalah industri pariwisata. dimana sektor ini dapat memberikan pemasukan devisa dan menciptakan banyak lapangan kerja di Indonesia, sehingga sektor ini harus terus dikembangkan. Provinsi Sulawesi Selatan, utamanya di Toraja memiliki daya tarik dalam hal keindahan alam serta tradisi dan budaya setempatnya yang hingga kini masih terjaga keasliannya. Hal ini menarik banyak wisatawan untuk datang ke Toraja, dimana dengan banyaknya kunjungan wisatawan ini, maka permintaan akan akomodasi di Toraja terus mengalami peningkatan, Untuk memenuhi permintaan kebutuhan ini, maka dirancang sebuah resort yang dapat merepresentasikan budaya lokal Toraja dalam bangunan dan lingkungan sekitarnya. Resort yang dirancang terletak di Batutumonga, yaitu lokasi yang terkenal sebagai “Negeri Di Atas Awan” karena berlokasi di wilayah pegunungan di Toraja Utara. Tema yang digunakan dalam peracangan ini yaitu Arstiektur Neo Vernakular, sehingga bangunan resort yang dirancang menggunakan bentuk dasar rumah Tongkonan, rumah adat masyarakat Toraja yang dalamnya terdapat sangat banyak nilai-nilai dan makna hidup masyarakat Toraja, yang akan dimodifikasi menjadi lebih modern namun tetap merepresentasikan adat dan budaya Toraja didalamnya. Agar nilai-nilai dan makna hidup ini tidak hilang dari bangunan Tongkonan resort ini, maka dalam perancangannya didasarkan pada Aluk Todolo yaitu kepercayaan dan aturan yang mengatur setiap aspek kehidupan masyarakat Toraja yang telah ada dari zaman dulu yang sampai kini masih diwariskan secara turun temurun. Kata Kunci: Resort, Tongkonan, Neo Vernakular, Aluk Todolo
FLOATING COTTAGE RESORT DI MINAHASA UTARA: Arsitektur Organik Gloria K. Utama; Frits O. P. Siregar; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floating Cottage Resort di Minahasa Utara adalah alternatif inovatif untuk pengembangan pariwisata juga sebagai respons terhadap potensi pariwisata dan lingkungan Minahasa Utara. Melalui integrasi bentuk organik dan material yang ramah lingkungan, bertujuan menciptakan lingkungan hunian yang harmonis dengan keindahan alam setempat. menciptakan harmoni antara pengalaman berlibur dan keberlanjutan ekologis. Metode perancangan melibatkan analisis topografi, iklim dan karakteristik alam Minahasa ditambah studi kelayakan teknis konstruksi bangunan terapung. Pendekatan organik tercermin dalam desain bentuk bangunan, penempatan, serta penggunaan material yang bersahaja dan berkelanjutan. Menciptakan struktur yang ramah lingkungan dan memaksimalkan interaksi dengan lingkungan sekitar. Perencanaan Floating Cottage Resort yang tidak hanya mencerminkan keindahan arsitektur, tetapi juga mempertimbangkan efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan integrasi yang baik dengan alam. Diharapkan, implementasi proyek ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pariwisata Minahasa Utara sambil memelihara kelestarian alam lokal. Dengan kehadiran objek Floating Cottage Resort di Minahasa Utara, diharapkan implementasi proyek ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut, sambil tetap menjaga kelestarian alam lokal. Selain itu, tema arsitektur organik pada Floating Resort diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk pengembangan ruang kerja berkelanjutan di Minahasa Utara dan sekitarnya. Kata Kunci : Arsitektur Organik, Floating Cottage Resort, Minahasa Utara
VILLA RESORT KAKI GUNUNG KLABAT DI KABUPATEN MINAHASA UTARA: Arsitektur Neo Vernakular Christie G. Tooy; Judy O. Waani; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minahasa Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang sedang berkembang, dan memiliki beragam destinasi wisata baik wisata alam, sejarah, budaya, religi dan kuliner yang cukup terkenal dan mampu menarik berbagai wisatawan untuk datang berkunjung. Merujuk pada data yang didapatkan dari Dinas Pariwisata, adanya peningkatan jumlah wisatawan di Kabupaten Minahasa Utara dari tahun 2017 sampai 2019 sehingga diperlukan penambahan sarana akomodasi dan rekreasi baru. Villa Resort Kaki Gunung Klabat adalah sebuah wujud rancangan untuk menjawab kebutuhan sarana akomodasi dan rekreasi tersebut. Villa Resort ini merupakan suatu destinasi wisata yang baru yang berada di pegunungan, mengingat destinasi wisata yang berada di pegunungan Kabupaten Minahasa Utara masih terbilang sedikit dibandingkan dengan destinasi yang berlokasi di pantai atau kepulauan, dan dengan adanya penerapan tema Arsitektur Neo Vernakular pada perancangan Villa Resort ini diharapkan bisa menjadi salah satu pengenalan budaya Minahasa bagi para wisatawan. Villa Resort Kaki Gunung Klabat ini juga diharapkan bisa ikut meramaikan kegiatan perekonomian maupun kegiatan pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara. Kata Kunci: Villa Resort, Kabupaten Minahasa Utara, Arsitektur Neo Vernakular
MANADO MUSICAL MASS DI MANADO: Arsitektur Ekspresionis Akustikal Faiz A. Akuba; Sangkertadi; Rahmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi seni musik di kota Manado semakin relevan seiring dengan berjalannya waktu. Dengan semakin dipermudahnya akses untuk menikmati musik seperti banyaknya aplikasi-aplikasi streaming musik yang bisa dengan mudah dinikmati dari media sekecil ponsel genggam, membuat musik semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat Manado. hal ini terbukti dari banyaknya event-event yang berhubungan dengan seni musik yang diselenggarakan yang dibaliknya juga terdapat banyak grup-grup musik yang terlibat dalam penyelenggaraan event-event tersebut. Ditambah pula banyaknya seniman-seniman dan Musisi lokal yang memiliki talent untuk tampil dan bahkan mampu membuat karya musik sendiri. Namun semua potensi ini belum mempunyai wadah untuk mengasah dan memfasilitasi kebutuhan artistik mereka. Baik dari kebutuhan untuk berekspresi, belajar, promosi, produksi dan monetasi. fasilitas-fasilitas yang ada berupa tempat kursus, studio musik, beserta aula musik yang masih belum memenuhi standar baik secara akustik maupun secara komersial. Perancangan Manado Musical Mass dimaksudkan untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan artistik tersebut dengan mengadakan semua fasilitas yang mendukung perkembangan seni musik ke dalam satu Kawasan yang terpusat. Pendekatan Arsitektur Ekspresionis Akustikal adalah sebuah bentuk realisasi penerapan standar-standar akustik agar bisa menghasilkan sebuah lingkungan yang memiliki pengendalian suara yang mutakhir sehingga dapat bebas mengekspresikan kesenian musik tanpa terganggu cacat-cacat akustik. Hasil dari perancangan dibuat berdasarkan analisa terhadap segala hal yang mendukung prospek dan fisibilitas objek rancangan untuk dapat diadakan di lokasi yang telah ditentukan. Kata Kunci: Concert Hall, Music Centre, Ekspresionis Akustikal

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue