cover
Contact Name
Dr. Rosihan Asmara
Contact Email
jepa@ub.ac.id
Phone
+62341-580054
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang. Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 26144670     EISSN : 25988174     DOI : 10.21776/ub.jepa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian secara reguler setiap tiga bulan sekali untuk tujuan mendeseminasikan hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan pengabdi. Topik keilmuan yang melingkupi JEPA adalah bidang ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas. Semua makalah yang diterbitkan secara online oleh JEPA terbuka untuk pembaca dan siapapun dapat mendownload atau membaca jurnal tanpa melanggan maupun membayar.
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2023)" : 50 Documents clear
The Role Of Traditional Institutions In Supporting Food Security Of Small Island Communities Hidrawati, Hidrawati; Rianse, Usman; Iswandi, R. Marsuki; Arafah, Nur; Hamzah, Awaluddin; Harviyaddin, Harviyaddin
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.38

Abstract

Traditional institutions function to regulate the order of community lives in the political, economic, socio-cultural, and security fields. This study aims to describe the structure of traditional institutions and explain the role of these institutions in supporting food security for small island communities. The research was carried out in April-December 2021 in the Islands of Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia. Data were collected through observation, interviews, and literature study with the data triangulation method and analyzed qualitatively. The results show that traditional institutions such as Sara Liya on Wangi-Wangi Island and Sarano Wali on Binongko Island have a management structure that is directly responsible for the community's food security system. Sara plays a role as the person in charge of community welfare, regulates the control and management of agricultural/fishery land, organizes rituals to maintain the stability of food production, and regulates the distribution system and food consumption. Based on the results of this study, it is recommended that the community continue to trust Sara as a traditional institution that can partner with the government. Sara's management is expected to have high adaptability to changing community conditions while still maintaining the values of local wisdom. In addition, the government is expected to provide support for strengthening customary institutions
Resiliensi Pelaku UMKM Tahu dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kediri (Studi Kasus Pada Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri) ) Kusuma Dewi, Rahma Wilda; Yuliati, Yayuk; Kustanti, Asihing
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.29

Abstract

Pandemi COVID-19 menjadi permasalahan yang serius karena tidak hanya berdampak bagi kesehatan tetapi juga memberikan dampak bagi sektor ekonomi. Salah satunya adalah pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi topangan perekonomian Indonesia. Beberapa dampak yang dihadapi oleh UMKM pada saat pandemi COVID-19 terjadi antara lain adalah penurunan penjualan, terbatasnya pasokan bahan baku, kesulitan membayar pinjaman, dan PHK Kayawan. Sehingga untuk merespons adanya dampak dari pandemi COVID-19 UMKM harus mampu melewati situasi sulit tersebut supaya dapat melanjutkan usahanya. Upaya UMKM untuk bertahan dalam situasi sulit dan terpuruk ini disebut juga dengan resiliensi. Sehingga penelitian mengenai resiliensi UMKM dari dampak Pandemi COVID-19 perlu dilakukan untuk melihat bagaimana proses UMKM untuk dapat beresiliensi di era Pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan pada 3 level usaha dengan produk olahan tahu. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive pada pemilik UMKM Tahu di Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Teknik analisis yang digunakan menggunakan teknik Miles and Huberman. Berdasarkan dari penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat 3 faktor yang mendorong UMKM Tahu Kecamatan Ngasem untuk resiliensi dari dampak pandemi COVID-19. Ketiga faktor tersebut adalah dukungan sosial ( I have), kekuatan pribadi (I am), dan kemampuan untuk melakukan (I can). Keywords : Resiliensi, UMKM, Covid-19.
Fluktuasi Harga Komoditas Bawang Merah Sebelum dan Pada Saat Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Nganjuk Alfiyah, Siti; Sugiarti, Teti
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.20

Abstract

Bawang merah memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari bagi masyarakat Indonesia. Fluktuasi pada komoditas bawang merah terjadi karena dinamika perubahan jumlah permintaan dan penawaran. Selain itu faktor tambahan yang terjadi pada saat wabah pandemi ini adalah terhambatnya distribusi pada pemasaran bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat fluktuasi harga bawang merah serta menganalisis elastisitas harga komoditas bawang merah di Kabupaten Nganjuk sebelum dan pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan teknik data deskriptif kuantitatif dengan analisis uji normalitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan setelah dilakukan uji normalitas harga ditingkat konsumen berdistribusi tidak normal maka penelitian dilanjutkan dengan uji wilxocon yang berarti terdapat perbedaan harga sebelum dan pada saat pandemi. Sedangkan pada harga ditingkat produsen berdistribusi normal sehingga penelitian dilanjutkan dengan uji paired sample test yang menghasilkan terdapat perbedaan harga sebelum dan pada saat pandemi. Untuk nilai dari elastisitas harga sebelum dan pada saat pandemi dihasilkan nilai kurang dari satu.
The State Of Financial Inclusion For Agriculture In Indonesia Supartoyo, Yesi Hendriani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.43

Abstract

Financial inclusion is an important component in the process of social and economic inclusion, in order to boost economic growth, create financial system stability, support poverty alleviation, and reduce the gaps among people and regions. Based on the report of The Global Financial Inclusion Index (Findex) 2017, Indonesia as a developing economics received mainly in cash for the agricultural payments, than into an account. In the other hand, based on report of Financial Inclusion Insights Indonesia 2020, relate to account ownership by livelihood, account ownership is lowest in the agriculture sector and highest among professional and government workers. Digitizing payments for workers in the agricultural and informal sectors is an important means of expanding financial inclusion. Making agricultural payments through mobile phones could be especially helpful for unbanked farmers living in remote rural areas – many of whom have access to a phone. To improve financial inclusion for rural area and those who depend on agriculture for their livelihoods, the following policy measures should be pursued namely develop pilot that can help test the potential of these strategies. We also need to build transparent pricing platforms that provide smallholders with a full understanding. Strengthening financial inclusion as strategies initiatives that have proven to support the rural areas and agricultural sector. These initiatives would be important not only for facilitating the reallocation of resources to the rural, but also, and equally important, to promote rapid productivity growth within these sectors.
Kinerja Berdasarkan Analisis 5c Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Pinjaman Kepada Anggota Bumdes Manunggal Sejahtera Desa Mojorejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan Sari, Putri Nurmalita; Setiawan, Budi; Isaskar, Riyanti
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.11

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendukung keputusan BUMDes berdasarkan analisis pengaruh prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economy) terhadap pengambilan keputusan perkreditan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sample dan diperoleh sampel sebanyak 35 responden untuk pengujian kinerja berdasarkan pengaruh analisis 5C terhadap pengambilan keputusan peminjaman BUMDes dan 5 responden dari BUMDes untuk usability testing, metode yang digunakan dalam menentukan calon debitur yaitu Simple Additive Weighting (SAW). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kuantitatif deskriptif dengan alat analisis IBM SPSS Statistics 25. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa prinsip 5C yang berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit adalah prinsip Character, Capacity, Capital, dan Condition of Economy. Berdasarkan perhitungan dengan metode SAW diperoleh 9 calon debitur yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman BUMDes. Metode SAW yang digunakan dikatakan baik dan dapat diimplementasikan karena memiliki persentase usability testing sebesar 89,74%.
Eksplorasi Potensi Desa Wisata Barito Melalui Media Promosi Menggunakan Analisis SWOT di Kabupaten Malang, Indonesia Utomo, Medea Rahmadhani; Purnomo, Mangku; Siswantoro, Ajik; Jamroni, Mofit; Chaqqi, Mochamad Sufi Shoubil
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.2

Abstract

Pelaku usaha di pedesaan menjadikan usaha di bidang pariwisata sebagai peluang usaha yang prospektif disamping usaha di bidang pertanian yang hasilnya tidak menentu. Kehadiran pariwisata disamping adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian pasar dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat desa. Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan akses kerja. Desa Wisata Barito (Bambang, Bringin Patokpicis) merupakan lokasi penelitian tentang potensi destinasi wisata di Kabupaten Malang. Perencanaan Destinasi Wisata Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan potensi lokal serta  aspek yang mendukung. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, adapun untuk mempertajam data potensi wisata menggunakan anaslisis SWOT. Di Kawasan Desa Wisata Barito terdapat tiga kategori wisata yang meliputi destinasi buatan, destinasi ekonomi, serta destinasi budaya dan sejarah. Potensi destinasi wisata buatan, ekonomi, budaya dan sejarah yang telah diidentifikasi perlu dilakukan analisis untuk mengetahui destinasi wisata yang layak untuk dilakukan perencanaan pengembangan. Analisis SWOT terkait kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari Kawasan Desa Wisata Barito sebagai langkah untuk menuju perencanaan promosi dan pemasaran yang tepat pada Kawasan Desa Wisata Barito. Analisis SWOT digunakan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki desa wisata serta melihat peluang dan ancaman yang dihadapi desa wisata. Perencanaan terkait kegiatan promosi dan pemasaran desa wisata barito yakni meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Perencanaan promosi dan pemasaran desa wisata barito juga didukung dengan dilakukannya identifikasi STP (Segmentating, Targetting, Positioning). Media promosi yang digunakan yaitu media offline yang terdiri dari poster dan peta jalur wisata. Selain itu pada media online yaitu terdapat website, Instagram dan youtube.EKSPLORASI POTENSI DESA WISATA BARITOMELALUI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI KABUPATEN MALANG, INDONESIA
Komparasi Persepsi Petani terhadap Eksistensi Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang Fardisi, Farah Nadia; Prayoga, Kadhung; Prasetyo, Agus Subhan
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.34

Abstract

Persepsi merupakan sebuah proses pemberian arti oleh individu terhadap lingkungannya, dimana setiap individu dapat memberikan arti yang berbeda terhadap lingkungannya meskipun objeknya sama. Persepsi yang berbeda dari setiap individu petani dapat membentuk minat petani untuk aktif tergabung dalam sebuah kelompok, sekaligus pada akhirnya akan mempengaruhi eksistensi dari kelompok itu sendiri. Adanya perbedaan eksistensi pada Poktan dan Gapoktan Desa Bedono dapat disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi anggota terhadap keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi petani terhadap eksistensi Poktan dan Gapoktan, serta menganalisis perbedaan persepsi terhadap keduanya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2022 di Poktan dan Gapoktan Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Metode non probability sampling (kuota sampling) digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel 94 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan interval skor dan uji paired sample t-test. Metode perhitungan interval skor digunakan untuk menganalisis persepsi petani terhadap eksistensi Poktan dan Gapoktan, sedangkan untuk menganalisis perbedaan persepsi petani terhadap keduanya dilakukan dengan uji paired sample t-test. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari variabel sikap, motif, pengalaman, pengharapan dan eksistensi, persepsi petani terhadap eksistensi Poktan termasuk dalam kategori baik dengan persentase 83,4% dan persepsi petani terhadap eksistensi Gapoktantermasuk dalam kategori Sangat Tidak Baik dengan persentase 35,4%. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan diantara keduanya. Beberapa upaya seperti reorganisasi dan pengadaan kegiatan penguatan kelembagaan perlu dilakukan agar dapat terus menciptakan persepsi yang baik pada diri anggota, karena persepsi merupakan aspek penting untuk mempertahankan eksistensi dari sebuah kelompok.
Analisis Permintaan Pangan Hewani Di Provinsi Jawa Timur Maulana, Chamim Rizaldi; Anindita, Ratya; Toiba, Hery
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.24

Abstract

Konsumsi pangan hewani di Provinsi Jawa Timur masih rendah jika dibandingkan dengan konsumsi pangan nabati yang mendominasi, sehingga perlu adanya sebuah kebijakan untuk memudahkan rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi pangan hewani. Konsumsi pangan hewani seringkali dipengaruhi oleh pendapatan dari rumah tangga dan harga dari komoditi pangan hewani. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari pendapatan, harga dan karakteristik demografi terhadap konsumsi pangan hewani dan perbedaan antara wilayah pedesaan dan perkotaan, dimana permintaan pangan hewani akan diestimasi menggunakan model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) dan menganalisa sensitivitas rumah tangga terhadap pendapatan, harga dan karakteristik demografi melalui analisis elastisitas permintaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan dan harga berpengaruh terhadap konsumsi pangan hewani rumah tangga di Jawa Timur. Semua komoditi pangan hewani termasuk barang normal berdasarkan nilai elastisitas pengeluaran. Nilai elastisitas harga bernilai negative dan menunjukan bahwa keempat komoditas termasuk barang yang inelastic. Elastisitas harga silang kelompok pangan hewani di Jawa Timur menunjukan terdapat hubungan saling melengkapi atau komplementer dan. saling menggantikan atau substitusi antar komoditi pangan hewani. Perbandingan elastisitas pengeluaran dan harga (sendiri atau sialng) di perkotaan dan pedesaan di Provinsi Jawa Timur tidak jauh berbeda. Beberapa komoditas pangan hewani di wilayah perkotaan memiliki nilai elastisitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pedesaan.
Analisis Usahatani Porang Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Di Masa Mendatang Alevalia, Alevalia; Arvianti, Eri Yusnita
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.16

Abstract

Porang plant is a tuber plant that has great potential as a food ingredient in the context of food diversification. This potential has a positive impact on increasing the demand for porang. Porang farming must pay attention to land management, costs and farmers' income. The purpose of this study was to determine the amount of revenue on porang farming, to determine the income of porang farming, income and to determine the feasibility of porang farming by calculating the R/C ratio on porang farming. The research was conducted in Pait Village, Kasembon District, Malang Regency. The determination of respondent farmers was carried out using a purposive side technique, with several considerations, namely porang farmers in Pait Village, with five years of farming experience, the results obtained were 30 respondent farmers. The data collected is primary and secondary data with interview, observation and documentation techniques For data analysis used is farming analysis with the results of the average production cost of Rp 910,500, the average income of Rp 1,800,000, the average income of porang farmers is Rp 898,500 and the R/C ratio is 1.98. So the porang farming carried out by farmers in Pait Village is feasible.
DEVELOPMENT OF LOCAL POULTRY, BURGO CHICKEN TO IMPROVE FOOD SECURITY IN BENGKULU Sutriyono, Sutriyono; Brata, Bieng; Suherman, Dadang
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.39

Abstract

ABSTRACTThis study aims to evaluate the production, population, and develop scenarios for the development of burgo chicken. The research was conducted for 3 months in Bengkulu Tengah, Bengkulu Province. Thirty-eight respondents were selected by the snowball sampling method used in this study. Data obtained through interview. filling out questionnaires, and observing; covering the identity of respondents, rearing management, production, and population; then a population development scenario is prepared. Research result, the purpose of raising chickens for food production, business, hunting chickens, and ornamental chickens. Chickens are housed during the day and night, released during the day and night, and a combination. Egg production 6-12 eggs/hen/period, an average of 8.64 eggs/hen/period; egg laying period 2-6 times/year, average 3.14. Total egg production per year is 2946, incubated is 90.98%, egg hatchability is 80.17%; and produced 2148 chicks. The population of burgo chickens was 357 (hens 29.97%, roosters 25.21%, chicks 29.41%, and young chickens 15.41%). The highest selling value of burgo chicken is IDR 800000 (decorated chicken) and the lowest is IDR 50000. In conclusion, burgo chicken has high productivity and selling value which is able to support food security through the provision of animal food and people's purchasing power increases, and population development is slow due to poor management. Recommendations, population development by multiplying hens, improving rearing and hatchery management, increasing egg laying period, reducing mortality, and preventing predators.Â