cover
Contact Name
Dr. Rosihan Asmara
Contact Email
jepa@ub.ac.id
Phone
+62341-580054
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang. Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 26144670     EISSN : 25988174     DOI : 10.21776/ub.jepa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian secara reguler setiap tiga bulan sekali untuk tujuan mendeseminasikan hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan pengabdi. Topik keilmuan yang melingkupi JEPA adalah bidang ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas. Semua makalah yang diterbitkan secara online oleh JEPA terbuka untuk pembaca dan siapapun dapat mendownload atau membaca jurnal tanpa melanggan maupun membayar.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 3 (2024)" : 34 Documents clear
Karakteristik Sistem Pertanian Kopi Rakyat Berbasis Csa (Climate Smart Agriculture) Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Di Kabupaten Jember Ramadhani, Moch Wahyu; Suciati, Luh Putu
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.24

Abstract

Perubahan iklim menjadi tantangan global yang tak terelakkan, terutama terkait fluktuasi suhu di seluruh dunia. Analisis historis menunjukkan peningkatan suhu rata-rata dunia sebesar 1°C setiap tahun sejak tahun 1850, fenomena yang turut dirasakan di Indonesia dengan kenaikan suhu sebesar 0,05°C pada tahun 2023. Dampak perubahan suhu terhadap produktivitas kopi, sebagaimana diindikasikan oleh penelitian sebelumnya, mencakup gugur bunga dan buah muda kopi, menyebabkan hasil panen yang rendah. Kabupaten Jember, sebagai salah satu produsen kopi utama di Provinsi Jawa Timur, menghadapi stagnasi produksi kopi dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini memerlukan perhatian serius, mengingat kopi merupakan komoditas unggulan di wilayah tersebut. Dalam menghadapi tantangan ini, konsep Pertanian Cerdas Berwawasan Iklim (Climate Smart Agriculture/CSA) muncul sebagai pendekatan inovatif. CSA, dengan mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau serta sosial budaya, bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung pelestarian alam.Penelitian ini bermaksud (1) menganalisis karakteristik sistem pertanian kopi rakyat berbasis CSA di Kabupaten Jember dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sistem ini. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petani menerapkan CSA dengan tingkat penerapan sedang hingga tinggi, menandakan adopsi yang baik di wilayah ini. Faktor-faktor kunci yang memengaruhi keberlanjutan, seperti jarak lahan, harga kopi gelondong, dan ketinggian lahan..
Analisis Efisiensi Teknis Dan Pengaruh Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap Usahatani Padi (Oryza Sativa) Di Desa Randuagung Suputra, I Wayan Oka Pertama Jaya; Mutisari, Rini; Widyawati, Wiwit; Nugroho, Condro Puspo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.15

Abstract

Padi menjadi komoditas utama di Kecamatan Singosari, khususnya di Desa Randuagung. Produktivitas tanaman padi di Desa Randuagung hanya mampu mencapai 7 ton/ha, sedangkan menurut data BPP Singosari mampu mencapai 8 ton/ha. Data tersebut memberikan informasi bahwa petani padi belum efisien secara teknis. Hal ini disebabkan oleh penggunaan jumlah input produksi yang tidak sesuai dan pengaruh perubahan iklim yang tidak bisa dikendalikan oleh petani. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi dan adaptasi perubahan iklim pada produksi usahatani padi, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis yang dicapai oleh petani padi, dan (3) menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap inefisiensi teknis usahatani padi. Analisis produksi padi dan tingkat efisiensi teknis dengan fungsi produksi Cobb-Douglass pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan analisis inefisiensi teknis menggunakan regresi Tobit. Hasil penelitian menunjukan luas lahan, penggunaan jumlah benih, dan adaptasi perubahan iklim berpengaruh nyata pada peningkatan produksi padi. Pupuk kimia berpengaruh nyata pada penurunan produksi padi. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,764. Pengalaman bertani, dan frekuensi penyuluhan berpengaruh nyata terhadap penurunan inefisiensi teknis. Petani dapat menggunaan teknik jajar legowo, dan petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Petani dapat meningkatkan pengalaman bertani dengan mengikuti penyuluhan dan mulai melakukan kegiatan adaptasi perubahan iklim.
Analisis Pendapatan Usahatani Sawi Caisim Pada Berbagai Pola Tanam Di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Evahelda, Evahelda; Utami, IKa Tridiana; Astuti, Rufti Puji
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.6

Abstract

Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis pola tanam sawi caisim yang ada di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka (2) Menghitung tingkat pendapatan petani sawi caisim dengan berbagai pola tanam di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2023 hingga bulan Oktober 2023 di Desa Balunijuk. Metode yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuisioner, dan observasi. Metode analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dimana pendapatan pendapatan dihitung dengan rumus pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pola tanam sawi caisim yang diterapkan di Desa Balunijuk meliputi pola tanam Monokultur (sawi caisim) dengan persentase sebesar 62,5 persen dengan rata-rata luas lahan 2.050m2 dengan pengalaman usahatani rata-rata selama 10 tahun. Pada pola tanam polikultur sawi caisim-bayam diperoleh persentase sebesar 18,75 persen dengan luas lahan rata-rata sebesar 2.717m2 dan pengalaman usahatani rata-rata selama 20 tahun. Kemudian, pola tanam sawi caisim-kangkung dengan persentase sebesar 18,75 persen dengan luas lahan rata-rata sebesar 3.383m2 serta lama pengalaman usahatani rata-rata selama 20 tahun. (2) Tingkat pendapatan rata-rata petani sawi caisim dengan berbagai pola tanam di Desa Balunijuk yaitu pada pola tanam monokultur sebesar Rp 4.792.473/2 bulan termasuk kedalam golongan rendah, pola tanam polikultur (sawi caisim-bayam) sebesar Rp 5.427.722/2 bulan termasuk kedalam golongan tinggi, dan pola tanam polikultur (sawi caisim-kangkung) yaitu sebesar Rp 6.327.794/2 bulan sehingga masuk kedalam golongan pedapatan tinggi. Perbedaan tingkat pendapatan pada pola tanam disebabkan perbedaan luas lahan, hasil produksi, serta biaya produksi yang di keluarkan oleh masing-masing pola tanam.
Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap Sektor Perekonomian Lainnya di Provinsi Jawa Tengah (Pendekatan Anaisis Input Output) Sampurnani, Salsabila; Darsono, Darsono; Khairiyakh, Refa’ul
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.29

Abstract

Kondisi PDB Indonesia terus membaik dari tahun 2018 hingga 2022, meskipun sempat mendapati depresiasi pada tahun 2020 karena COVID-19. Dengan angka 8,15%, Jawa Tengah berada di antara daerah yang berkontribusi paling besar terhadap PDB Indonesia secara keseluruhan, menurut BPS tahun 2022. Provinsi Jawa Tengah mendapati depresiasi ekonomi pada tahun 2020, diikuti dengan periode pertumbuhan yang cukup konstan dan peningkatan pada tahun 2021-2022. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan pilar ekonomi utama Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bermaksud guna melihat tren PDRB sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, untuk melihat keterkaitan ke depan dan belakang antara sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan sektor perekonomian lainnya, dan untuk mengetahui apakah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan termasuk sektor andalan di Provinsi Jawa Tengah. Metode dasar penelitian yakni deskriptif analitis. Analisis data yang diperlukan adalah (1) Analisis Tren PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; (2) Matriks Koefisien Teknologis dan Kebalikan Leontif untuk Analisis Keterkaitan ke Belakang dan ke Depan; (3) Analisis Sektor Andalan. Hasil analisis tren menunjukkan bahwa dari tahun 2013 hingga 2022, tren PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jawa Tengah akan terus naik. Analisis keterkaitan ke depan menyatakan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki angka FL dan BL sebesar 7,426 dan memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam hal penyediaan bahan baku. Analisis sektor andalan memperlihatkan bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Provinsi Jawa Tengah termasuk sektor andalan karena bernilai FL dan BL sebesar 7,426 dan memberi sumbangan terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah sebesar 12,45% pada tahun 2022.
Penerapan Bea Keluar Terhadap Ekspor Cpo Indonesia Dalam Perspektif Lingkungan Berkelanjutan Andriyanty, Reny; Hutagaol, Parulian
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.20

Abstract

Harga internasional komoditi CPO yang semakin meningkat mendorong nilai ekspor produsen minyak kelapa sawit nasional.  Secara umum 65 persen produksi CPO Indonesia diekspor dan 35 persen dikonsumsi secara domestic.  Dampaknya adalah kurangnya bahan baku minyak goreng dalam negeri.  Atas dasar pengendalian kebutuhan dalam negeri maka pemerintah menetapkan bea keluar ekspor CPO.  Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis regresi data time series dengan bantuan software STATA versi 14 dan dikombinasikan dengan studi literatur.  Data yang dianalisis adalah data time series adalah data periode 1992 sampai tahun 2022 terkait ekspor CPO Indonesia, Bea Keluar ekspor CPO Indonesia, harga internasional CPO, Nilai Tukar Petani (NTP) Tanaman Perkebunan dan lepasan CO2/cap Indonesia.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bea keluar ekspor CPO dan harga CPO internasional berpengaruh negarif dan tidak signifikan terhadap ekspor CPO Indonesia. Ekspor CPO Indonesia berpengaruh positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap nilai tukar petani (NTP) tanaman perkebunan di Indonesia.  Dan ekspor CPO Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap lepasan CO2 per kapita di Indonesia.  Implikasi kebijakan adalah ecara umum, kebijakan pembangunan pertanian memerlukan kombinasi pengembangan hulu, proses dan hilir dari kelapa sawit. 
Analisis Daya Saing Ekspor Cengkeh Indonesia Di Pasar Internasional Mellinia, Salwa Putri; Wijayanti, Irene Kartika Eka
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.11

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor dalam sektor pertanian, termasuk subsektor perkebunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas cengkeh Indonesia serta posisi Indonesia sebagai eksportir atau importir cengkeh di pasar internasional. Data sekunder penelitian berasal dari Trade Map. Data penelitian merupakan data time series. Analisis Revealed Comparative Advantages (RCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) digunakan untuk menganalisis. Data yang diperoleh diolah menggunakan software Excel 2010. Hasil nilai rata-rata RCA menunjukan >1, dengan demikian ekspor cengkeh Indonesia memiliki daya saing yang signifikan di pasar global. Hasil perhitungan rata-rata RSCA juga menunjukan nilai positif sebesar 0,8441. Hal tersebut dapat diartikan bahwa komoditas cengkeh dari Indonesia dapat bersaing dengan negara pesaingnya. Hasil Indeks Spesialisasi Perdagangan cengkeh Indonesia sebesar 0,29. Nilai tersebut menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif Indonesia dalam ekspor cengkeh.
Model Komunikasi Pengembangan Kawasan Pengomposan Berbasis Reduce-Reuse-Recycle (Studi Kasus di TPST dan TPS 3R Kota Kediri) Ningrum, Natasya Yustina Widya; Yuliati, Yayuk; Purnomo, Mangku
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.2

Abstract

Gaya hidup masyarakat yang konsumtif saat ini mengakibatkan peningkatan timbulan sampah. Dampak sampah yang tidak terkelola akan memberikan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Kota Kediri merupakan kota dengan kategori sedang yang memiliki persentase timbulan sampah makanan lebih banyak dibandingkan komposisi sampah lainnya. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) yakni membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) yang berguna untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis model komunikasi antara pengawas DLHKP kepada para koordinator pengelola TPST dan TPS 3R. Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diambil dengan metode observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi literatus dengan teknik purposive sampling untuk penentuan informan. Hasil dari penelitian  menjelaskan bahwa model komunikasi Harold Lasswell menjadi model komunikasi yang dipilih untuk melihat proses komunikasi pengembangan kawasan pengomposan yang terjadi di TPST dan TPS 3R Kota Kediri. Hal ini dikarenakan proses komunikasi yang berjalan telah memuat lima unsur komunikasi Lasswell yaitu komunikator, pesan, saluran komunikasi, komunikan, dan  efek,  Kemudian hambatan komunikasi yang terjadi dalam proses penyampaian informasi terkait pengelolaan sampah dan kompos di TPST dan TPS 3R yakni perbedaan pendapat, prasangka yang buruk, dan kurangnya penggunaan media massa. Hambatan tersebut membuat adanya pengelolaan sampah khususnya kompos belum berjalan secara optimal.
Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Trenggalek Tahun 2022 Andriatmoko, Novil Dedy; Muljaningsih, Sri; Eka Supriatin, Febriyani; Tausikal, Noa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.34

Abstract

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2021-2026 yang berisikan Visi, Misi serta penjabarannya sampai dengan program-program prioritas yang dicanangkan. Salah satu Indikator yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu Indikator Kinerja Daerah yang harus diukur setiap tahun. Nilai Tukar Petani berdasarkan definisi dari BPS adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani. Tujuan dari pekerjaan Penyusunan Nilai Tukar Petani (NTP) adalah untuk mengetahui capaian Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Trenggalek Tahun 2022 sebagai salah satu Indikator Kinerja Daerah dalam RPJMD Tahun 2021-2026. Metode perhitungan NTP secara parsial sesuai jenis komoditas serta perhitungan NTP secara agregat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer sebanyak 399 responden dari seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek dan data sekunder dari institusi pemerintahan terkait. Hasil yang didapatkan dari kajian ini Nilai NTP sub-sektor tanaman pangan sebesar 101,73, sub-sektor hortikultura sebesar 102,20, sub-sektor perkebunan sebesar 103,28, dan nilai NTP agregat sebesar 102,40.
Evaluasi Usaha Tani Garam Rakyat: Studi Kasus Pertanian Garam Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Rizkan, Muhammad; Islamiati, Santri; Mulya, Khas Sukma; Nursani, Nursani; Akbar, Muhammad
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.25

Abstract

Pada tahun 2016–2021, Kecamatan Bolo menjadi lokasi pertanian garam yang memproduksi garam paling tinggi di Kabupaten Bima yaitu 62.526 ton. Sebagian produksi garam masih mengandalkan cara konvensional dan ini menjadi problem dan tugas bagi stakeholder dalam upaya meningkatkan hasil produksi. Masalah efisiensi produksi perlu perhatikan guna melihat besaran biaya dan pendapatan selama proses produksi dalam rangka evaluasi terhadap penerimaan usaha tani garam. Efisiensi usaha (R/C) rasio adalah tingkat efisiensi usaha tani yang dihitung dengan membandingkan antara nilai produksi yang diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu kali musim panen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara langsung terhadap 40 responden dengan kriteria tertentu di 3 desa penghasil garam di Kecamatan Bolo. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai R/C Rasio usaha tani garam rakyat adalah sebesar 3,28 per rata-rata luas lahan garapan, artinya nilai R/C usaha tani garam tersebut lebih dari satu dan tergolong efisien.
Potret Teknik Lahan Sawah Di Provinsi Bali: Produksi, Produktivitas Dan Efisiensi Tamba, I Made
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.16

Abstract

Among consumers, rice has grown to be a very popular item, surpassing the popularity of other goods categorized as food. Given the strategic importance of rice in Indonesian society, the government has worked to create an environment that will support the continued production of rice through a number of programs. The issue of growing agricultural land conversion to non-agricultural uses, however, poses a serious danger to the continuation of the country's rice production. The problem of declining rice crop productivity doesn't end there; it still poses a threat to the goal of rice self-sufficiency. This research aims to analyze (1) the growth rate of rice harvest area, (2) the growth rate of rice productivity, and (3) the efficiency of paddy field techniques. The time series data used in this study are from BPS-Statistics Indonesia and span the years 2017 to 2021. Data regarding lowland rice yield, production, and harvest are among the information gathered. The technical efficiency of paddy fields was examined using Data Envelopment Analysis (DEA) method. According to the research findings, there is still room for improvement in the technical efficiency of paddy fields, despite negative growth rates for both the rice harvest area and rice output.

Page 1 of 4 | Total Record : 34