cover
Contact Name
Yushak Soesilo
Contact Email
yushak@sttintheos.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.dunamis@sttintheos.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 25413937     EISSN : 25413945     DOI : -
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
Antropologi Teologis: Dari Dogmatis Struktural Menuju Konstruktif-Relasional Kontekstual Roy Charly HP Sipahutar
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.841

Abstract

Abstract. Theological anthropology is not a new theme in the discussion of Christian theology. The Christian theologians since the early period have given serious thought to the theme. However, many people do not know that the development of theological anthropological thought is not as simple as imagined. Aspects of anthropology associated with theology from early Christianity to the Middle Ages are very different from what is developed during the Enlightenment until todaywhen anthropology has become one of the established scientific disciplines. This study used a critical descriptive-analytical method to examine the development of Christian theological anthropological thought throughout the history of Christianity to this day. The results of the study indicated that the struggle of theological anthropological thought is present as an effort to answer challenges in a certain context and time.Abstrak. Antropologi Teologis bukanlah sebuah tema baru dalam diskusi teologi Kristen. Para pemikir Kristen sejak periode awal telah memberikan pemikiran yang serius terkait tema tersebut. Hanya saja, banyak pihak yang tidak mengetahui bahwa perkembangan pemikiran antropologi teologis tidak sesederhana seperti apa yang dibayangkan. Aspek antropologi yang dikaitkan dengan teologi pada periode Awal Kristianitas sampai Abad-abad Pertengahan sangat berbeda dengan apa yang ditemukan masa Pencerahan sampai hari ini, ketika antropologi telah menjadi salah satu bidang keilmuan yang mapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis yang kritis untuk menelaah perkembangan pemikiran Antropologi Teologis Kristen di sepanjang sejarah Kristianitas sampai hari ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergulatan pemikiran Antropologi Teologis hadir sebagai upaya untuk menjawab tantangan dalam konteks dan waktu tertentu.
Examining the Representation of Women as Wise Authorities and Alpha Women in the Book of Proverb Bimbing Kalvari; Idrus Sasirais
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.1049

Abstract

The Book of Proverbs contains numerous moral teachings and wise sayings. However, the representation of women in this book is often depicted as unequal and unjust, particularly regarding their status and roles. This article aimed to assess the representation of women in the Book of Proverbs and explore how they can be perceived as authoritative sources of wisdom and as alpha women. Through an exegetical study that examines theologians’ views on women’s representation in the Book of Proverbs, the role of women in this book will be analyzed to reclaim their status as wise individuals and strong women in both private and public realms. This understanding is crucial for creating a gender-balanced and equitable interpretation that is not influenced by patriarchal cultural norms.
To Sangserekan dan Air Sungai Maiting: Upaya Membangun Teologi Ekonomi Berwawasan Ekologis Toraja Yudha Nugraha Manguju
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.861

Abstract

Abstract. Ecological issues have become global and local problems that are increasingly expanding into humanitarian issues, namely social, spiritual, political and economic. This article focuses on ecological damage and social injustice that occur in the lives of the lembang Paku and Ma'dong communities. This research aimed to propose the concept of Panenteism-Sangserekan as an effort to build Theology-Ecology-Economy in the Toraja context. The research used qualitative methods through a literature review approach. The result of this study is Christian theology and local wisdom that can be the basis of spirituality and morality of the Toraja people in the face of ecological damage.Abstrak. Persoalan ekologis telah menjadi masalah global maupun lokal yang kian hari semakin meluas menjadi masalah kemanusiaan, yakni sosial, spiritual, politik, dan ekonomi. Artikel ini menitikberatkan pada kerusakan ekologis dan ketidakadilan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Lembang Paku dan Ma’dong. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan konsep Panenteisme-Sangserekan sebagai upaya membangun Teologi-Ekologi-Ekonomi dalam konteks Toraja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan kajian pustaka. Dari kajian ini dihasilkan Teologi Kristen dan kearifan lokal yang dapat menjadi dasar spiritualitas dan moralitas orang Toraja dalam menghadapi kerusakan ekologis.
Pembacaan Social Identity Theory terhadap 1 Korintus 8 untuk Memahami Isu Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala Christo Antusias Davarto Siahaan; Liu Wisda
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.869

Abstract

Abstract. 1 Corinthians 8, as one of the most popular biblical texts, has been understood differently through different approaches. This paper also applied a different approach, namely Social Identity Theory (SIT), to offer a different interpretation of the text, especially in understanding the issue of food that has been offered to idols. The results from the SIT reading showed that 1 Corinthians 8 describes Paul's way of resolving the binary conflict caused by the food that had been offered to idols. The conflict is more of an inter-class conflict within the Corinthian congregation.Abstrak. 1 Korintus 8, sebagai salah satu teks Alkitab yang popular, telah dipahami secara berbeda-beda melalui berbagai pendekatan yang berbeda pula. Tulisan ini juga menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu Social Identity Theory (SIT), untuk memberikan pemaknaan yang berbeda terhadap teks tersebut terutama dalam memahami isu makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Hasil dari pembacaan dengan pendekatan SIT menunjukkan bahwa 1 Korintus 8 mendeskripsikan cara Paulus menyelesaikan konflik binary yang disebabkan oleh makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Konflik tersebut lebih merupakan konflik antar-kelas dalam tubuh jemaat di Korintus.
Gereja Pilgrimasi: Menggagas Bentuk Keanggotaan Persekutuan Misional Diaspora dalam Pelayanan Gereja Toraja Johana Ruadjanna Tangirerung; Dan Mangoki'; Agustinus Karurukan Sampeasang; Yonathan Mangolo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.1040

Abstract

Abstract. The church’s mission in a fluid world requires new spaces of service. If the church is not responsive and critical of its reality, it is difficult for the church to be present to answer the needs of the people. One interesting reality is the existence of the diaspora. The extent to which the church's mission reaches the diaspora as a missional space is a challenge. This paper aimed to propose a form of diaspora missional fellowship membership in the ministry of the Toraja Church. The method used was a qualitative method with observation survey technique through two congregations in Tana Toraja and North Toraja and interviews with purposive sampling technique to some specifically determined people. Through this research, it was concluded that pilgrimage churches confront the church with a way of doing church based on the spirit of pilgrimage, which crosses the boundaries of geography, territory and church walls.Abstrak. Misi gereja di dunia yang cair membutuh ruang-ruang pelayanan baru. Jika gereja tidak responsif dan kritis terhadap realitasnya, sulit bagi gereja hadir menjawab kebutuhan umat. Salah satu realitas menarik adalah keberadaan diaspora. Sejauh mana misi gereja menjangkau diaspora sebagai ruang missional menjadi sebuah tantangan. Tulisan ini bertujuan untuk mengusulkan bentuk keanggotaan persekutuan misional diaspora dalam pelayanan Gereja Toraja. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik survey observasi melalui dua jemaat di Tana Toraja dan Toraja Utara dan wawancara dengan teknik purposive sampling terhadap beberapa orang yang ditentukan secara khusus. Melalui penelitian ini disimpulkan bahwa gereja pilgirimasi memperhadapkan gereja pada cara bergereja yang dilandasi oleh semangat peziarahan, yang melewati batas geografi, teritorial dan tembok-tembok gereja.
Memahami Psikologi Perkembangan Remaja sebagai Upaya Merencanakan Pelayanan Pastoral yang Peka Kesehatan Mental Remaja Aleta Apriliana Ruimassa
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.845

Abstract

Abstract. Teenage years are a phase in which humans experience significant changes in their physical, psychosocial, and spiritual aspects. If these changes are not addressed wisely and if teenagers also experience external pressures, it will certainly have an impact on mental health. Teenagers are vulnerable to mental health disorders, such as stress and depression, and even attempt to harm themselves to suicide. The Church's concern is to conduct a pastoral service that is contextual and relevant to the struggles of teenagers as members of the congregation to help teenagers' mental health by focusing on their psychological development. A literature study approach was used to analyze data on the urgency of teenage mental health as well as teenage mental health from the perspective of teenage developmental psychology. The study found that a youth-friendly pastoral service is a pastoral action that is sensitive to teenagers’ mental health.Abstrak. Masa remaja adalah sebuah fase kehidupan di mana manusia mengalami perubahan-perubahan yang signifikan dalam dirinya terkait fisik, psiko-sosial, dan spiritual. Jika perubahan-perubahan tersebut tidak disikapi dengan bijak, dan jika remaja juga mengalami tekanan-tekanan di luar dari dirinya, maka tentu akan berdampak pada kesehatan mental. Remaja akan rentan terhadap gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, bahkan upaya menyakiti dirinya sendiri hingga tindakan bunuh diri. Keprihatinan Gereja ialah melakukan suatu pelayanan pastoral yang kontekstual dan relevan bagi pergumulan remaja sebagai anggota jemaat dalam menolong kesehatan mental remaja dengan memperhatikan perkembangan psikologi dari remaja. Pendekatan studi pustaka digunakan untuk menganalisis data mengenai urgensi dari kesehatan mental remaja, dan juga kesehatan mental remaja dari perspektif psikologi perkembangan remaja. Kajian tersebut menemukan  sebuah pelayanan pastoral yang bersahabat kepada remaja menjadi aksi pastoral yang peka akan kesehatan mental remaja.
[Resensi Buku] The Lost World of Genesis One: Ancient Cosmology and The Origins Debate (Suatu Kajian mengenai Penciptaan) Yushak Soesilo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.1096

Abstract

-
Kristus Sang Komunikator Kebenaran: Refleksi Teologi Kontekstual atas Fenomena Hoaks di Media Sosial Yulius Suroso
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.881

Abstract

Abstract. The media often produces destructive and provocative stories, which can erode and destroy the communal life. This research, which is based on a literature study and observation of digital space phenomena, is an attempt to build a contextual theology to respond to the phenomenon of hoaxes that proliferate in digital media. Through this study, it was revealed that hoax, that appears as half-true news, could be considered as a truth if it is constanly promoted. In dealing with this phenomenon, Christ is an example to be able to discern and confront every available information, so that the truth can be uncovered.Abstrak. Media seringkali memproduksi cerita-cerita destruktif dan provokatif, yang dapat mengikis dan menghancurkan sendi kehidupan bersama. Penelitian yang didasarkan pada studi pustaka dan pengamatan fenomena ruang digital ini adalah sebagai upaya untuk membangun suatu teologi kontekstual untuk menanggapi fenomena hoaks yang menjamur di media digital. Melalui studi ini terungkap bahwa berita bohong, yang sering tampil sebagai berita setengah benar, akan menjadi narasi yang dianggap benar, jika dipromosikan secara terus-menerus. Berhadapan dengan fenomena ini, Kristus menjadi teladan untuk bisa mencermati dan mengonfrontasi setiap informasi yang ada, sehingga kebenaran bisa terungkap ke permukaan.
Rekonstruksi Karya Pneumatologis dalam Bingkai Aktivisme Sosial Pentakostal di Indonesia Kosma Manurung
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.788

Abstract

Abstract. This study is an attempt to build a theological view on the social activism of Pentecostals in Indonesia. Pentecostals in Indonesia are actually very familiar with social activities in the community. Otherwise, there would not be many Pentecostal Churches in various regions, which indicates the acceptance of the local community. However, such social activities are often understood separately from the understanding of the work of the Holy Spirit, or often understood to achieve the goal of proselytization. This study is conducted by re-reading the narratives of Joseph and Daniel in the Old Testament from the perspective of the Pneumatic work. The results of this study showed that the Spirit of God is the power that moves believers to work for the transformation of society.Abstrak. Kajian ini adalah sebagai upaya untuk membangun suatu pandangan teologis atas aktivisme sosial kaum Pentakostal di Indonesia. Kaum Pentakostal di Indonesia sebenarnya sudah sangat akrab dengan aktivitas sosial di tengah masyarakat. Jika tidak demikian, tidak mungkin banyak berdiri Gereja Pentakostal di berbagai daerah, yang mengindikasikan penerimaan masyarakat setempat. Namun, aktivitas sosial tersebut sering dipahami terpisah dengan pemahaman akan karya Roh Kudus, atau sering dipahami sebagai sarana mencapai tujuan proselitisasi. Kajian ini dikerjakan dengan membaca ulang narasi Yusuf dan Daniel di Perjanjian Lama dalam perspektif karya Pneumatologis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Roh Tuhan adalah daya yang menggerakkan orang yang beriman untuk berkarya bagi transformasi masyarakat.
The Work of Religious Extension Workers in Strengthening Religious Moderation in North Tapanuli Hanna Dewi Aritonang; Tiur Imeldawati; Regina B. M. Nainggolan; Enda Dwi Karina; Luhut Sihombing; Damayanti Br. Hombing
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.932

Abstract

The recent rise in cases of intolerance in Indonesia has encouraged the government to make various efforts to maintain religious harmony for the integrity of the Indonesian nation. One of them is through strengthening religious moderation. Religious extension workers are at the forefront of realizing a program to strengthen religious moderation in all work units within the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia, including religious extension workers in North Tapanuli district. The focus of this research is the strategic role of Religious Extension Workers in implementing the strengthening of the religious orientation in the assisted communities, and what efforts have been made by the Ministry of Religious Affairs of North Tapanuli in preparing and empowering religious extension workers as agents or mobilizers religious moderation. This research was conducted by qualitative method. From the research it was found that the presence of religious extension workers in the community is very important to provide counseling and community guidance in caring for plurality and play its role as a driver of strengthening religious moderation.