cover
Contact Name
Yushak Soesilo
Contact Email
yushak@sttintheos.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.dunamis@sttintheos.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 25413937     EISSN : 25413945     DOI : -
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
Analisis Kepemimpinan dalam Gereja: Studi Perbandingan Kepemimpinan Gereja Protestan dan Gereja Pentakostal Rogate Artaida Tiarasi Gultom; Albiner Siagian; Simion Diparuma Harianja; Ibelala Gea; Maria Widiastuti; Liyus Waruwu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.1095

Abstract

Abstract. This research aimed to prove that leadership in the church plays an important role in creating a healthy and dynamic church life. This research is a field research using a combination of qualitative and quantitative methods. The results showed that there are differences in leadership between the Indonesian Protestant Christian Church (GKPI) and the Indonesian Holy Pentecostal Church (GEPKIN), where the leadership style in GKPI is transformational, while leadership in GEPKIN applies more spiritual leadership/pastoral leadership style. The difference in leadership style shows that the leadership style must be relevant to the characteristics of the church to be able to create a healthy and dynamic church life.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kepemimpinan di gereja memegang peranan penting dalam menciptakan sebuah organisasi untuk mewujudkan kehidupan gereja yang sehat dan dinamis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepemimpinan antara Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) dan Gereja Pantekosta Kudus Indonesia (GEPKIN), di mana gaya kepemimpinan di GKPI adalah transformasional, sedangkan kepemimpinan di GEPKIN lebih menerapkan gaya kepemimpinan rohani/kepemimpinan pastoral. Perbedaan gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan harus relavan dengan karakteristik gereja untuk dapat mewujudkan kehidupan gereja yang sehat dan dinamis.
Gereja sebagai Komunitas Ekologis: Gambaran tentang Gereja dalam Konteks Kerusakan Ekologi di Maluku Monike Hukubun; Margaretha Martha Anace Apituley
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.882

Abstract

Abstract. This article is an effort in developing the church ecclesiology as an ecological community. The effort was based on the reality of ecological damage that is currently occurring, especially in the Kei Islands-Southeast Maluku. To develop the church ecclesiology as an ecological community, Colossians 1:15-20 was interpreted using cosmic hermeneutics so that there is a fusion of horizons between the theological meaning of the text and the context of ecological damage in Kei islands- Moluccas. Based on the interpretation process, Colossians 1:15-20 showed the Christ-cosmic privilege so that God's concern for the life of all creation on earth is seen. The Christ-cosmic meaning that cares for the life of all creation then makes every believer aware of respecting, preserving, and maintaining the earth.Abstrak. Artikel ini merupakan pengembangan eklesiologi gereja sebagai komunitas ekologis. Upaya tersebut didasarkan pada kenyataan kerusakan ekologis yang sementara terjadi, terkhususnya di Kepulauan Kei-Maluku. Dalam upaya pengembangan eklesiologi gereja sebagai komunitas ekologis, teks Kolose 1:15-20 diinterpretasi menggunakan hermeneutik kosmis sehingga terjadi fusi horison antara makna teologi teks dengan konteks kerusakan ekologis di Kei-Maluku Tenggara. Berdasarkan proses penafsiran, Kolose 1:15-20 memperlihatkan keistimewaan Kristus-kosmis sehingga terlihat kepedulian Allah terhadap kehidupan seluruh ciptaan di bumi. Makna Kristus-kosmis yang peduli terhadap kehidupan seluruh ciptaan kemudian menyadarkan setiap orang percaya untuk menghormati, melestarikan, dan memelihara bumi.
[Resensi Buku] Intergenerational Christian Formation Merensiana Hale
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.880

Abstract

-
Diskursus Keberagaman Agama dan Implikasinya dalam Praksis Pendidikan Agama Kristen Rolina Anggereany Ester Kaunang; Talizaro Tafonao
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.864

Abstract

Abstract. This paper intended to show the praxis of Christian Religious Education (CRE) in the midst of religious diversity in Indonesia. This paper departed from the author's concern that religious diversity in Indonesia that is often to be the cause of conflicts in Indonesia. This study was conducted by making use of the approach of Cynthia M. Campbell's thoughts on religious diversity. The results of this study showed that biblical texts, that used to be the basis for being exclusive, need to be re-read to produce a more inclusive and tolerant meaning in the context of religious diversity in Indonesia. The results of the re-reading can then be implemented as teaching materials for CRE that can foster awareness of the students’ nationalism.Abstrak. Tulisan ini bermaksud untuk memperlihatkan praksis Pendidikan Agama Kristen (PAK) di tengah-tengah keberagaman agama di Indonesia. Tulisan ini berangkat dari kegelisahan penulis di mana keberagaman agama di Indonesia sering menjadi penyebab konflik di Indoensia. Kajian ini dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan pemikiran Cynthia M. Campbell tentang keberagaman agama. Hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa teks-teks Alkitab yang selama ini dijadikan sebagai dasar bersikap eksklusif perlu dibaca ulang untuk menghasilkan makna yang lebih inklusif dan toleran dalam konteks keberagaman agama di Indonesia. Hasil pembacaan ulang tersebut kemudian dapat menjadi bahan materi pengajaran PAK yang dapat menumbuhkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara para peserta didik.
[Resensi Buku] Gereja Analog: Mengapa Kita Membutuhkan Orang, Tempat, dan Sesuatu yang Nyata dalam Era Digital Paulus Eko Kristianto
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.955

Abstract

-
Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Penghayatan Seksualitas Mahasiswa Calon Imam di Seminari Tinggi Daniel Ngongo Ghunda; Herman Punda Panda
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i2.889

Abstract

Abstract. The education of candidates for the priesthood at the Major Seminary aims to produce priests who are qualified according to the expectations of the Church, namely serving God and others in total self-devotion. For this reason, priests voluntarily embrace celibacy. This choice is not without obstacles, therefore through spiritual formation in the seminary, prospective priests cultivate self-maturity to be able to live their sexual life correctly and healthily. This research aimed to explain the correlation of spiritual formation in seminary on the sexuality appreciation of prospective priests. The method used in this research was descriptive quantitative statistical analysis of 30 students at St. Mikhael Major Seminary Kupang. From this study it can be concluded that the longer the formation period, the higher the spiritual intelligence and healthy sexuality appreciation of the prospective priests.Abstrak. Pendidikan calon imam di Seminari Tinggi bertujuan untuk menghasilkan imam-imam yang berkualitas sesuai harapan Gereja, yaitu melayani Tuhan dan sesama dalam pengabdian diri yang total. Untuk itu imam secara sukarela menganut hidup selibat. Pilihan ini bukanlah tanpa tantangan karena itu melalui pembinaan di seminari, calon imam mengolah kematangan diri agar mampu menghayati kehidupan seksualnya secara benar dan sehat. Penelitian ini diadakan untuk dapat menjelaskan pengaruh pembinaan kerohanian di seminari terhadap penghayatan seksualitas calon imam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik kuantitatif deskriptif terhadap 30 mahasiswa di Seminari Tinggi St. Mikhael Kupang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama masa pembinaan, semakin tinggi pula kecerdasan spiritual dan penghayatan seksualitas yang sehat dari para calon imam.
Konstruksi Misi Integral Menurut Matius 9:35-36 Sensius Amon Karlau
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i1.959

Abstract

Abstract. This study aimed to articulate an integral mission for marginalized communities. So far, The Great Commission has mostly been understood as a command to preach the gospel verbally for the purpose of converting other believers. Meanwhile, marginalized communities need a Gospel message that liberates them from all kinds of oppression. Therefore, a new perspective on mission is needed that can answer these needs. This study used a qualitative approach by starting from the text analysis of Matthew 9:35-36. The result of the analysis of the text showed that Jesus' mission was an integral one. The mission originated from a compassioned hearth and intended to answer every aspect of human needs.Abstrak. Kajian ini bertujuan untuk mengartikulasikan misi integral bagi masyarakat marginal. Selama ini Amanat Agung lebih banyak dipahami sebagai perintah untuk melakukan pemberitaan Injil secara verbal demi tujuan konversi pengantut agama lainnya. Sementara itu, masyarakat marginal membutuhkan berita Injil yang membebaskan mereka dari segala macam penindasan. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara pandang baru tentang misi yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berangkat dari analisis teks Matius 9:35-36. Hasil dari analisis terhadap teks tersebut menunjukkan bahwa misi yang dilakukan Yesus adalah misi yang bersifat integral. Misi tersebut berangkat dari perasaan belas kasihan dan bermaksud untuk menjawab setiap aspek kebutuhan manusia.
Metode Naratif dalam Konseling Pneumatologis dan Penerapannya bagi Anak Pendeta Usia Remaja Jessica Elizabeth Abraham; Junifrius Gultom
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i1.912

Abstract

Abstract. The position of pastor often brings its own psychological burden to their children. They often face excessive expectations related to their parents' position. As a result, pastor's children may experience stress or even have lower life satisfaction compared to their peers whose parents are not pastors. Some even start doubting their Christian faith and no longer call themselves Christians. This paper aimed to show how the narrative approach applied in pneumatological counselling can help pastors' kids to establish their unique position and role as pastors' kids. The method used in this study was a literature study. Through this study, it was found that the narrative approach in pneumatological counselling helps to construct a new narrative so that pastor children can understand themselves well, apart from the narrative that has been constructed by their environment.Abstrak. Jabatan sebagai pendeta kerap kali membawa beban psikologis tersendiri bagi anak-anak pendeta. Mereka seringkali menghadapi ekspektasi yang berlebihan terkait dengan jabatan orang tuanya. Akibatnya, anak pendeta bisa mengalami stres atau bahkan memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan teman-temannya yang orang tuanya bukan pendeta. Beberapa bahkan meragukan iman Kristen mereka dan tidak lagi menyebut diri mereka Kristen. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pendekatan naratif yang diterapkan dalam konseling pneumatologis dapat membantu anak-anak pendeta untuk membangun posisi dan peran mereka yang unik sebagai anak-anak pendeta. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi pustaka. Melalui kajian ini diperoleh hasil bahwa pendekatan naratif dalam konseling pneumatologis membantu menyusun narasi baru sehingga anak-anak pendeta dapat memahami dirinya sendiri dengan baik, lepas dari narasi yang selama ini dikonstruksi oleh lingkungannya.
Ḥeseḏ sebagai Permenungan Teologi Keringkihan dalam Perspektif Disabilitas Berdasarkan Narasi 2 Samuel 9:1-13 Yahya Afandi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i1.1023

Abstract

Abstract. The determination to make the earth an inclusive place for all groups requires comprehension, awareness, and ongoing collaboration. One of the impediments to realizing this dream is the stigma and discrimination against various types of weakness, vulnerability, deficiencies, and limitations, such as the disabilities, both physical and mental, that most people around us experience. The locus text from 2 Samuel 9:1-13 will be reread and reinterpreted in light of Jeremy Schipper's analysis of the term ḥeseḏ in the narratives of King David and Mephibosheth, in order to gain a new understanding of vulnerability in the context of disability in theological discourse. The reading resulted the invitation for everyone to experience the incarnation event as an effort by which the Almighty embraces the vulnerable, thus providing an array for discussion about how weakness and vulnerability should be accepted and celebrated in equal social relations.Abstrak. Perjuangan mewujudkan bumi menjadi tempat yang inklusif bagi semua golongan menuntut pemahaman, kesadaran, dan usaha bersama secara terus-menerus. Salah satu penghalang terwujudnya mimpi tersebut adalah stigma dan diskriminasi terhadap berbagai jenis kelemahan, keringkihan, kekurangan serta keterbatasan, misalnya disabilitas baik fisik maupun mental yang dialami oleh kebanyakan orang di sekeliling kita. Analisis Jeremy Schipper terhadap terma ḥeseḏ dalam narasi Raja Daud dan Mefiboset, akan dijadikan lokus dan basis teks untuk membaca dan menafsirkan ulang teks 2 Samuel 9:1-13, demi menemukan pemahaman baru diskursus teologi keringkihan dalam perspektif disabilitas. Pembacaan tersebut menghasilkan ajakan bagi setiap orang untuk menghayati peristiwa inkarnasi, yang merupakan upaya Sang Maha Kuat merengkuh sang ringkih, sehingga menyediakan ruang percakapan bagaimana seharusnya kelemahan dan keringkihan diterima serta dirayakan dalam relasi sosial yang setara.
Kontekstualisasi Injil dalam Praktik Rumengkom Claudia Pricillia Losu; Cindy Quartyamina Koan; Tony Tampake
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i1.639

Abstract

Abstract. This paper intended to provide a critical analysis of the efforts to contextualise the Gospel through the practice of rumengkom by Minahasa Christians. Eating together or rumengkom for the Minahasa community has a special meaning and is indirectly interpreted as a form of theological expression typical of the Minahasa community. As time goes by, the church gives a different meaning to the practice by understanding it as a form of contextualisation of the Gospel. This research was conducted using a qualitative approach in Yobel Uluindano Church of Minahasa (GMIM). The results of the research were then analysed with the lens of the anthropological approach model of contextual theology. The results of this study showed that the effort to contextualise the gospel by the church has obscured the theological value that already exist in the practice of rumengkom.Abstrak. Tulisan ini bermaksud untuk memberikan analisis kritis terhadap upaya kontekstualisasi Injil melalui praktik rumengkom oleh umat Kristiani Minahasa. Makan bersama atau rumengkom bagi masyarakat Minahasa memiliki makna yang sangat berharga dan secara tidak langsung dimaknai sebagai bentuk ungkapan teologis khas masyarakat Minahasa. Seiring berjalannya waktu gereja memberikan pemaknaan yang berbeda terhadap praktik rumengkom dengan memahaminya sebagai bentuk kontekstualisasi Injil. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Yobel Uluindano. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan lensa model pendekatan antropologis teologi kontekstual. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa upaya kontekstualisasi Injil yang dilakukan gereja telah mengaburkan nilai teologis yang sebenarnya sudah ada dalam praktik rumengkom.