cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
telaah.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1, Pagesangan, Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN : 24772429     EISSN : 26206226     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Telaah adalah wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram. Artikel/karya tulis yang dimuat dalam jurnal ini adalah karya tulis hasil penelitian dan hasil pemikiran (telaah kritis) mengenai pendidikan, bahasa, serta sastra indonesia. Kontributor yang dapat mempublikasikan tulisanya pada jurnal ini adalah para akademisi (dosen dan guru), praktisi, dan pemerhati dibidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Baiq Desi Milandari; Nurmiwati Nurmiwati; Roby Mandalika Waluyan; Sintayana Muhardini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5476

Abstract

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative.
Analisis Perbandingan Penggunaan Kalimat Majemuk pada Pemberitaan Covid-19 dalam Media Online Kompas.Com dan Liputan6.Com Nina Nina; Risma Dewi; Kanah Sunengsih; Siti Alpiah; Siti Kholisoh
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5477

Abstract

Peranan jurnalistik dalam penyampaian informasi mengenai Covid-19 kepada masyakarat diliput di berbagai media massa, media elektronik, termasuk media online. Setiap media online memiliki ciri khas masing-masing, peneliti ingin mengetahui gaya bahasa media online dari sudut pandang kalimat majemuk. Kalimat majemuk ialah kajian sintaksis dari sebuah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa. Kalimat majemuk terbagi kedalam beberapa bagian, diantaranya : (1) Kalimat majemuk setara, (2) Kalimat majemuk rapatan, (3) Kalimat majemuk bertingkat, (4) Kalimat majemuk perluasan, dan (5) Kalimat majemuk campuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya bahasa media online pada pemberitaan Covid-19  dengan cara membandingkan sudut pandang kalimat majemuk dari media online Kompas.com dengan media online Liputan6.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.Sumber data adalah berita Covid-19 di media online Kompas.com dan Liputan6.com. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan teknik simak bebas libat cakap. Data dianalisis dengan reduksi data, dilanjutkan dengan penyajian data dan verifikasi. Dari hasil penelitian pada pemberitaan media online Kompas.com dengan Liputan6.com diketahui kajian sintaksis dapat ditemukan dalam kalimat majemuk setara yang lebih mendominasi yaitu pada media online Kompas.com sebanyak 4 kalimat, sedangkan dalam kalimat majemuk bertingkat yang lebih mendominasi yaitu pada media online Liputan6.com sebanyak 7 kalimat.The role of journalism in delivering information about Covid-19 to the public is covered in various mass media, electronic media, including online media. Each online media has their own characteristics, the researcher wants to see the language style of online media from the point of view of compound sentences. Compound sentence is a syntactic study of a sentence consisting of several clauses. Compound sentences are divided into several parts, including: (1) compound sentences are equivalent, (2) compound sentences, (3) compound sentences with levels, (4) compound sentences for expansion, and (5) mixed compound sentences. The purpose of this study was to see the language style of online media on Covid-19 reporting by comparing the multiple viewpoints of the online media Kompas.com with the online media Liputan6.com. This research uses descriptive qualitative method. The source of the data is Covid-19 news on online media Kompas.com and Liputan6.com. The data was collected by observation with the technique of listening to the free to speak competently. Data were analyzed by data reduction, analyzed by data presentation and levers. From the results of research on online media coverage of Kompas.com with Liputan6.com, it is known that syntactic studies can be found in equivalent compound sentences which are more dominant, namely in online media Kompas.com as many as 4 sentences, while in multilevel compound sentences that are more dominant, namely in the online media Liputan6. .com in 7 sentences.
Konflik Sosial Penanganan Covid-19 dalam Kajian Kesantunan Habiburrahman Habiburrahman; Akhmad H. Mus; Rudi Arrahman; Siti Lamusiah; Supratman Supratman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5473

Abstract

Pada hakikatnya, realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk menunjukkan citra baik aparatur desa sebagai orang yang santun di tengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, aparatur desa mengendalikan percakapan dengan cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur penyelesaian konflik sosial penanganan covid-19. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian sosiopragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Analisis. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aparatur desa bajur merealisasikan enam maksim kesantunan untuk menyelesaikan masalah konflik sosial penanganan covid-19. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut sangat erat kaitannya dengan jiwa besar seorang pemimpin yang patut diteladani dan dihormati dalam bertutur sehingga permasalahan dalam masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan pemimpin tersebut dikategorikan sebagai seorang yang santun. Selain itu, keenam maksim tersebut cocok untuk diterapkan di tengah masyarakat pedesaan dalam menciptakan keharmonisasian antar warga masyarakat dan tokoh masyarakat.   In essence, the realization of the principle of politeness is used to show a good image of the village apparatus as a polite person in the community. To achieve this goal, village officials control the conversation by regulating speech patterns, giving, taking turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness speech acts to resolve social conflicts in the handling of COVID-19. This politeness research is one of the studies in sociopragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. Analysis. The results of the study show that the Bajur village apparatus realizes the six maxims of politeness to solve the problem of social conflict in handling COVID-19. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims are closely related to the great spirit of a leader who should be imitated and respected in speaking so that problems in society can be resolved properly and the leader is categorized as a polite person. In addition, the six maxims are suitable to be applied in rural communities in creating harmony between community members and community leaders.
Eksistensi Gaya Bahasa Pengguna Media Sosial Milenial di Era Digitalisas dan Kondisi Psikologis Penggunanya Sukran Makmun; Purnawarman Purnawarman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah Eksistensi Gaya Bahasa Pengguna Media Sosial Milenial di Era Digitalisas dan Kondisi Psikologis Penggunanya Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan dari hasil temuan rekam digital. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan telaah teks dan dokumntasi. Sumber data diambil dari meida sosial seperti, Facebook (FB), WhatsApp (WA), dan Instagram (IG) dan media lainnya. Temuan dalam penelitian ini berupa status-status pengguna media tersebut. Terkandung misi atau motif si pengguna berdasarkan eksistensi penggunaan bahasanya pada saat status itu dibuat bermacam-macam. Terdapat beberapa maksud dan tujuan si pengguna media sosial pada saat membuat status, diantaranya, (1) topik pembicaraan seperti, Politik, Religi, Curhatan, Pengumuman, Trends, Pashion, Jual Beli, dan lain-lain (2) Modifikasi bahasa, (3) Memberikan Respon, (4) pengggunaan simbol-simbol (5) kondisi pengguna. Oleh karena itu, kajian ini dilakukan untuk mengetahui maksud dan makna dari status yang dibuat oleh si pengguan sosial media berdasarkan eksistensi penggunaan bahasanya.  This study aims to determine how the existence of the language style of millennial social media users in the digitalisas era and the psychological conditions of its users. This research method is qualitative research. This research was conducted to be able to describe the data that has been collected. The method of data collection is done by studying texts and documentations. Data sources are taken from social media such as, Facebook (FB), WhatsApp (WA), and Instagram (IG) and other media. The findings in this study are the status of these media users. Contains the mission or motives of the user based on the existence of the use of the language at the time the status was made diverse. There are several purposes and objectives of the social media user when making a status, including, (1) topics such as, Politics, Religion, Prayer, confide in, Announcements, Trends, Fashion, Buying and Selling, (2) the use of images (photos) , (3) Give response, (4) use of symbols (5) user conditions. Therefore, this study was conducted to determine the purpose and meaning of the status made by the user of social media based on the existence of the use of the language.
Penerapan Metode Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep Belajar Siswa di Sekolah Dasar Ana Nurhasanah; Reksa Adya Pribadi; Fitri Ismawati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.6694

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: blended learning; keuntungan dari blended learning di abad ke-21; penerapan pembelajaran campuran di dalam kelas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengungkap blended learning untuk motivasi dan pemahaman konsep belajar siswa di sekolah dasar. Masih kurangnya penelitian tentang blended learning terhadap motivasi belajar siswa; Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk dilakukan. Hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Pertama, blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan sisi positif dari mode tradisional seperti model tatap muka dengan peningkatan penggunaan teknologi untuk mempertahankan, meningkatkan, dan melibatkan siswa. motivasi dan keterlibatan sebagai bintang baru dalam proses belajar mengajar. Kedua, blended learning meningkatkan akses pembelajaran ke materi dan kegiatan pembelajaran, dan dapat mendukung dan meningkatkan peran guru, pengalaman siswa dan lingkungan sosial. Ketiga, ada empat langkah utama dalam mengimplementasikan blended learning, yaitu merencanakan, merancang dan mengembangkan unsur-unsur blended learning, melaksanakan, meninjau dan mengevaluasi desain.Abstrac:This study aims to reveal: blended learning; the advantages of blended learning in the 21st century; application of mixed learning in the classroom. This is a type of qualitative research that aims to reveal blended learning for motivation and understanding of student learning concepts in elementary schools. There is still a lack of research on blended learning on student motivation; Therefore, this research is important to do. The results of the study can be described as follows: First, blended learning is a learning model that combines the positive sides of traditional modes such as face-to-face models with the increased use of technology to maintain, enhance, and engage students' motivation and involvement as the new star of the teaching and learning process. Second, blended learning improves learning access to learning materials and activities, and can support and enhance the role of teachers, student experiences and the social environment. Third, there are four main steps in implementing blended learning, namely planning, designing and developing elements of blended learning, implementing, reviewing and evaluating the design.
Efektivitas Penggunaan Media Papan Musi (Multi Fungsi) pada Materi KPK dan FPB Kelas IV SD Ana Nurhasanah; Reksa Adya Pribadi; Suhayati Suhayati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.6619

Abstract

Abstrak:Peserta didik kelas IV kesulitan memahami pelajaran matematika, salah satu kesulitan tersebut ada pada materi KPK dan FPB. Hal tersebut terjadi karena peserta didik kurang menguasai dasar dari matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, dan peserta didik juga masih bingung menentukan hasil dari KPK dan FPB. Oleh karen itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran. Sehingga guru dan peserta didik harus berperan aktif dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan efektivitas peserta didik maka harus menggunakan media pembelajaran yang tepat salah satunya adalah Papan Musi (Multi Fungsi). Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif melalui metode observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penggunaan media Papan Musi ini membuat peserta didik senang dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Abstract:Fourth grade students have difficulty understanding mathematics, one of the difficulties is in the KPK and FPB materials. This happens because students do not master the basics of mathematics such as addition, subtraction, multiplication and division, and students are still confused about determining the results of the KPK and FPB. Therefore, there is a need for improvement in learning. So that teachers and students must play an active role in the learning process. To increase the effectiveness of students, they must use the right learning media, one of which is the Musi Board (Multi-Function). The method used is descriptive research through the method of observation. Based on the results of research conducted using the Musi Board media makes students happy and active in teaching and learning activities.
The Students Ability in Using Countable and Uncountable Nouns: at Second Year Students of SMPN 1 Aikmel in East Lombok M Junaidi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.6192

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai kemampuan siswa dalam menggunakan Countable dan Uncountable nouns  kelas 2 di SMPN 1 Aikmel. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 280 siswa, sample 28 siswa atau 10% dari populasi yang ada. Instrument yang di gunakan pada penelitian ini multiple-choice atau pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan countable dan completions atau melengkapi yang di gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam grammar . adapun langkah- langkah yang di gunakan guru dalam pembelajaran countable dan uncountable nouns adalah latihan . berdasarkan hasil data yang di dapat dalam pilihan ganda adalah 1 orang mendapat 100 (3,6%) dan 2 orang mendapat 50 (10,8).itu artinya siswa SMPN 1 Aikmel dikatakan berhasil dalam menggunakan countable and uncountable noun in teaching grammar especially in learning english. Adapun siswa yang menggunakan melengkapi test adalah 2 orang siswa mendapat 100(3,6%) dan 1 orang mendapat 40 (7,2%).Abstract: This study is intended to find out The students’ ability in using countable and uncountable nouns at second year students of SMPN 1 Aikmel academic year 2010/2011. This is aimed at finding out The students’ ability in using countable and uncountable nouns. The population of this study was all of the second grade students of SMPN 1 Aikmel which consist of 280 students. And the sample of this study is 28 or 10 % from population. The instrument consists of sentences namely building with countable and uncountable noun and practice in sentence. The test is divided into two parts namely multiple- Choice test and completion in grammar  test in given after the students have the treatment of teaching from current English teacher to measure the students’ ability in using countable and uncountable noun. From the result of previous discussion, it is clear enough to conclude that the result for multiple- choice test, there are 1 achieve 100 (3,6 %), 1 students achieve 90 (3,6 %), 6 students achieve 80 (21,6 %), 10 students achieve 70 (36 %), 3 students achieve 60 (25,5 %), 3 students achieve 50 (10,8 %); that means, mostly students have good enough knowledge about countable and uncountable nouns. In completion test there are 2 students achieve 100 (7,2 %), 3 students achieve 90 (10,8 %), 3 students achieve 80 (10,8 %), 7 students achieve 70 (25,2 %), 5 students achieve 60 (18%), 6 students achieve 50 (21,6 % ) and the last 2 students achieve 40 (7,2 %). This also means that researcher found the students ‘ mastery about countable and uncountable noun good enough.  
Campur Kode Dalam Pertuturan Mahasiswa Asal Manggarai Di Universitas Muhammadiyah Mataram (kajian sosiolingusitik) Muhamad Sahril
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.6586

Abstract

Abstrak: Bahasa Indonesia dalam perkembangannya, mendapat pengaruh dari bahasa lain misalnya bahasa daerah. Bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh dari bahasa daerah yang memang sengaja atau tidak kadang diselipkan dalam penggunaan bahasa tersebut. Biasanya suatu masyarakat yang menguasai dan menggunakan dua bahasa atau lebih dikenal dengan istilah masyarakat kedwibahasaan atau bilingual. Dalam bilingualisme tak pernah lepas dari campur kode dan alih kode. Campur kode merupakan percampuran dua bahasa atau lebih yang didalamnya terdapat kode dasar yang digunakan memiliki keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlihat  dalam peristiwa tutur itu hanyalah serupa serpihan-serpihan (Chaer,2010:114). Perbedaan yang mendasar seseorang menggunakan satu kata atau frasa dari satu bahasa   karena telah melakukan campur kode. Penggunaan campur kode ini juga terjadi pada mahasiswa Manggarai yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Mataram yang sering menggunakan dua bahasa dalam berkomunikasi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah Manggarai dalam hal ini bahasa manggarai bagian barat. Hal ini disebabkan kebergantungan penutur dalam menggunakan bahasa  seperti  tidak  mampu  meninggalkan bahasa pertama  namun  tetap  menggunakan bahasa kedua sebagai alat komunikasi. Dilihat dari keberadaan bahasa Manggarai merupakan salah satu bahasa yang terus berkembang dan tumbuh di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena meski adanya perubahan zaman, bahasa daerah Manggarai masih dianggap sebagai bahasa pemersatu masyarakat disekitarnya. Pemilihan terhadap subjek juga telah dipertimbangkan sebelumnya karena beberapa hal yang masuk dalam kriteria penelitian ini. Abstract: In its development, Indonesian language gets influence from other languages such as regional languages. Indonesian language that gets the influence of the local language that was intentionally or not inserted in the use of the language. Usually a society that controls and uses two languages or better known as the term or bilingual society. In bilingualism never get out of mixed code and code transfer. Mixed code is a mixture of two or more languages in which there is a basic code used to have its economy, while the other codes seen in the speech event are just similar pieces (Chaer, 2010: 114). The Sbasic difference of a person using a single word or phrase from one language because it has to mix code. The use of this code mix also occurs in Manggarai students who study at Muhammadiyyah Mataram University who often use two languages in communicating that is Indonesian and Manggarai regional languages. This is due to the dependence of speakers in using language such as not being able to leave the first language but still using the second language as a means of communication. Judging from the existence of Manggarai language is one of the languages that continue to  grow and  grow in the area of  Nusa Tenggara Timur (NTT)  because despite the  changing times, Manggarai regional language is still considered a unifying language of society. Selection of subjects has also been considered in advance because of some of the things included in the criteria of this study.
Nilai Moral dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA Farida Fitriani
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.6188

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai moral dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Subjek data dalam penelitian ini adalah novel Selamat Tinggal karya Tere Liye. Fokus penelitian ini tentang nilai moral. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa teknik pustaka dan catat. Teknik analisis data yaitu teknik content analisis (analisis isi). Teknik penyajian hasil analisis data berupa teknik informal.  Adapun hasil penelitian ini yaitu nilai moral yang terdapat dalam novel sebagai berikut; (a) hubungan manusia dengan Tuhan meliputi rasa syukur dan berakhlak, (b) hubungan manusia dengan manusia yaitu menasihati, kepedulian, berterima kasih, penyesalan, tanggung jawab, mengakui kesalahan, memuji, tolong menolong, menghormati, dan menpati janji, (c) hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi percaya diri, berjanji, mengakui kesalahan dan kesepian. Implementasinya dalam pembelajaran Sastra memiliki beberapa tahap perencanaan yaitu, perencaan awal, inti dan akhir yang disesuaikan dengan kopetensi dasar, kopetensi inti dan indikator. Abstract:  The moral value in this literature often no write directly to share, but from the immoral character. Literature can be call as art to be the media for teaching and giving direction. The purpose of the research to know that moral value in the novel Goodbye, by Tere Liye as the writer then the implementation in learning literature in senior high school. The method  of the research that use is descriptif qualitatif method, data for the research is novel Goodbye by Tere Liye and than the research about the moral value, the technique to collect the data is library technique and write. After that the technique to analize data is analize the content. The technique to serve the result of  analize the dat is informal technique. Therefor the result of the research is about moral value, that is: (a) The connection between human and god includes gracefull and attitude. (b) The connection between human anf human includes giving advice, care, gratefull, regret, responsibility,fault,praises, help each other, respect and keep promise. (c) The connection between human and self include confident, promise and lonely. The implementation learning literature have some step, that is : beginining, main and the last, it make appropriate with base of competience, main competience and indicator.
Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Ana Nurhasanah; Reksa Adya Pribadi; Siti Sukriah
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.6618

Abstract

Abstrak:Penelitian ini yang mengkaji tentang sumber belajar yang utamakan lingkungan sekolah sebagai  media pembelajaran bagi siswa yang ada di kalangan sekolah dasar, sehingga lingkungan yang merupakan objek dari belajar dapat dilihat langsung siswa dan dapat ditujukan secara langsung.dimana pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah ini sebagai sumber belajar yang dapat membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran siswa dalam prosesnya. Sumber belajar yang diketahui yaitu sarana tau prasarana fasilitas pendidikan dengan komponen penting yang guna terlaksananya dsri proses pembelajaran dan khusunya di lingkugan anak sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang menunjukan bahwa media ajar yang melalui lingkungan sekolah yang memberikan rangsangan positif kepada siswa dengan mudah memahami materi ajar yang khusunya pada bertema lingkungan dan menunjukan nilai tinggi dianalisis sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan unuk mendapatakan kajian dan informasi terkait pentingnya kondisi lingkungan sekolah yang positif dan baik nagi sumber belajar yang mengajak siswa untuk aktif semangat dalam kegiatan belajar.Abstract: This study examines learning resources that prioritize the school environment as a medium of learning for students in elementary schools, so that the environment which is the object of learning can be seen directly by students and can be addressed directly. can help in improving the quality of student learning in the process. Learning resources that are known are educational facilities and infrastructure with important components for the implementation of the learning process and especially in the school children's environment. Based on the results of research conducted by collecting data showing that teaching media through the school environment that provide positive stimulation to students easily understand teaching materials, especially on environmental themes and show high grades, are analyzed by elementary schools. This study aims to obtain studies and information related to the importance of a positive and good school environment as a learning resource that invites students to be active in learning activities. 

Page 8 of 22 | Total Record : 215