cover
Contact Name
Agus Kurniawan
Contact Email
kurniawanlearning@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planoearth.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Planoearth
ISSN : 25025031     EISSN : 26154226     DOI : -
Jurnal Planoearth adalah peer-reviewed journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari penelitian di bidang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 104 Documents
Potensi dan Masalah Kawasan Pesisir Desa Sigarpenjalin Sebagai Kawasan Strategis Kabupaten Lombok Utara Ardi Yuniarman; Agus Kurniawan; Dodik Sutikno; Osy Insyan
Jurnal Planoearth Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v6i1.4905

Abstract

Sektor pariwisata pada era otonomi daerah sekarang ini hanya semata-mata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Fenomena ini sering terjadi di dalam pengembangan dan perencanaan kawasan terutama kawasan yang berada di wilayah pesisir, sehingga perlunya penelitian ini untuk mengkaji lebih dalam terhadap potensi dan masalah yang ada di Desa Singar Penjalin, sehingga pentingnya penelitian ini untuk melihat potensi dan masalah pada kondisi fisik kawasan baik secara fisik dasar maupun fisik binaan. Metodologi penelitiaan ini menggunakan pendekatan deskriptif kwalitatif. Dari hasil yang ditemukan bahwa Kawasan Desa Singgar Penjalin merupakan kawasan pintu masuk kawasan Administrasi Perkotaan Tanjung yang melintang dari luar menuju kawasan pusat pemerintahan dengan beberapa kegiatan pariwisata dan fasilitas penunjang seperti hotel, kafe dan lapangan Golf, sudah memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pariwisata dalam peraturan daerahnya, topografi yang variatif berpotensi memberikan atraktif sebagai kawasan wisata serta jenis tanah yang cocok sebagai fungsi pertanian. Ketidak jelasan pola pengembangan kawasan terlihat banyaknya alis fungsi lahan yang besar, susahnya mengidentifikasi kawasan akibat dari kurang kuatnya penanda kawasan dan citra sebagai ciri khas kawasan,  pemanfaatan dan pembangunan fisik di area sempadan pantai yang merupakan kawasan lindung, serta akses yang masih kurang baik menuju kawasan wisata sepanjang pantai di Desa Sigar Penjalin.Abstract:  The tourism sector in the current era of regional autonomy is only to increase Regional Original Income. This phenomenon often occurs in regional development and planning, especially areas located in coastal areas, so the need for this research is to examine more deeply the potential and problems that exist in Singar Penjalin Village, so the importance of this research is to see the potential and problems in the physical condition of the area. both basic physical and built physical. This research methodology uses a qualitative descriptive approach. From the results, it was found that the Singgar Penjalin Village Area is the entrance area of the Tanjung Urban Administration area that crosses from the outside to the central government area with several tourism activities and supporting facilities such as hotels, cafes and golf courses, already has a development direction asa tourism area in its regional regulations. , the varied topography has the potential to provide attractiveness as a tourist area as well as suitable soil types as agricultural functions. The unclear pattern of regional development can be seen from the large number of eyebrows of land functions, the difficulty of identifying areas as a result of the lack of strong regional markers and images as regional characteristics, physical use and development in the coastal border area which is a protected area, and poor access to the area. along the coast in Sigar Penjalin Village. 
Penerapan Pendekatan Fenomenologi Dalam Penelitian Di Bidang Perencanaan Wilayah Dan Kota Lutfi Setianingrum
Jurnal Planoearth Vol 6, No 2: Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v6i2.5462

Abstract

Didaratkan oleh Sudaryono sebagai epistemologi baru dalam perencanaan kota pada tahun 2014, pendekatan fenomenologi mulai terbuka diperkenalkan dan dipergunakan pada penelitian di bidang perencanaan wilayah dan kota. Konsep yang diperkenalkan tersebut merupakan konsep induk dan semangat fenomenologi yang menjadi dasar gerak bagi peneliti PWK. Konsep induk dan semangat ini kemudian dieksplorasi oleh paper ini dengan metode analisis-isi. Dengan cara menggabungkan poin-poin dasar yang diperkenalkan Sudaryono dan pemikiran-pemikiran dari peneliti yang memiliki pemikiran seirama, paper ini mendetailkan prosedur penelitian fenomenologi dalam ranah perencanaan wilayah dan kota.Abstract:  Proposed by Sudaryono in 2014 as the new epistemology in the domain of urban planning, phenomenological approach started being introduced and used in urban and regional planning research. He presented the basic concept and soul of phenomenology to become an action foundation for urban and regional planning researchers. Then, the basic concept being explored in this paper using the content-analysis research method. By combined basic concept induced by Sudaryono and others’ statements that suitable to it, this paper detailed the procedures of phenomenological research to become operational in the domain of urban and regional planning
Kajian Daya Dukung Pangan Kecamatan Mojolaban untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kabupaten Sukoharjo Ary Wijayanti; Agung Hidayat
Jurnal Planoearth Vol 6, No 2: Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v6i2.6533

Abstract

Kajian daya dukung pangan merupakan salah satu aspek penting dalam ketahanan pangan wilayah. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis daya dukung pangan setiap desa di Kecamatan Mojolaban, (2) untuk menggambarkan secara keruangan daya dukung pangan di Kecamatan Mojolaban. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan formula matematis untuk mendapatkan kesimpulan tentang daya dukung pangan. Analisis spasial dilakukan dengan sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan daya dukung pangan di Kecamatan Mojolaban secara umum tergolong tinggi. Secara spasial sebaran daya dukung pangan tinggi berada di 14 desa yaitu Tegalmade, Laban, Wirun, Bekonang, Cangkol, Klumprit, Kragilan, Sapen, Joho, Demakan, Dukuh, Plumbon, Gadingan, dan Palur. Sedangkan desa yang mempunyai daya dukung pangan rendah hanya satu yaitu Desa Triyagan.Abstract: The study of food carrying capacity is one of the important aspects in regional food security. This study aims (1) to analyze the food carrying capacity of each village in Mojolaban Sub-District, (2) to describe spatially the food carrying capacity of Mojolaban Sub-District. Data were collected and analyzed by mathematical formulas to obtain conclusions about the food carrying capacity. Spatial analysis was carried out using a geographic information system (GIS). The results showed that the food carrying capacity in Mojolaban Sub-District was generally high. Spatially the distribution of high food carrying capacity is in 14 villages, namely Tegalmade, Laban, Wirun, Bekonang, Cangkol, Klumprit, Kragilan, Sapen, Joho, Demakan, Dukuh, Plumbon, Gadingan, and Palur. Meanwhile, there is only one village that has low food carrying capacity, namely Triyagan Village.
Identifikasi Pola Masa Bangunan di Permukiman Tradisional Masyarakat Adat Loang Godeq, Desa Loloan, Kecamatam Bayan, Kabupaten Lombok Utara Ardi Yuniarman; Tjatur Kukuh Surjanto; Agus Kurniawan
Jurnal Planoearth Vol 6, No 2: Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v6i2.6588

Abstract

Loang Godek merupakan kelompok permukiman adat masyarakat sasak yang berada di Desa Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Pada tahun sekitar 1970-an, permukiman adat Loang Godek terjadi bencana kebakaran yang meluluhlantahkan seluruh bangunan adat Loang Godek. Pada tahun 2018 di bulan Agustus Lombok Utara diguncang gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter mengakibatkan bangunan-bangunan dengan konstruksi baru atau kekinianbanyak yang hancur dan bangunan tradisional dengan kosntruksi kayu banyak bertahan. Melihat fenomena ini sebagian masyarakat berusaha membangun kembali huniannya dengan gaya konstruksi tradisional diamana kontruksi bangunan yang dimaksud adalah pemilihan bahan-bahan kayu, karena terbukti bangunan tersebut lebih bisa bertahan. Penelitian ini merupakan penelitian kwalitatif deskriptif dengan teknik pendekatan purposif sampling dimana didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Penelitian ini melihat bagaimana orientasi masa bangunan, susunan dan fungsi masa bangunan, jarak antar fungsi masa bangunan dan pola susunan masa bangunan di permukiman adat Loang Godek. Hasil penelitian ini adalah susunan masa bangunan pada permukinan Adat Loang Godek tersusun berpola sejajar membentuk sumbu garis lurus adri Daya (Gunung Rinjai) dan Lauq (arah ke laut) dimana terdapat 3 (tiga) jenis bangunan yang kesemuanya masuk dalam wilayah teritori adat Loang Godek.Abstract: Loang Godek is a group of traditional Sasak community settlements located in Loloan Village, Bayan District, North Lombok Regency. In the 1970s, the Loang Godek traditional settlement was hit by a fire that destroyed the entire Loang Godek traditional building. In 2018 in August, North Lombok was rocked by an earthquake measuring 7 on the Richter scale resulting in many buildings with new or contemporary construction being destroyed and many traditional buildings with wooden construction surviving. Seeing this phenomenon, some people are trying to rebuild their homes with traditional construction styles, where the construction of the building in question is the selection of wood materials, because it is proven that the building is more durable. This research is a descriptive qualitative research with a purposive sampling approach technique which is based on certain characteristics or traits that are considered to have a close relationship with the characteristics or characteristics of the population that have been known previously. This study looks at how the orientation of the building mass, the structure and function of the building mass, the distance between the functions of the building mass and the pattern of building mass structure in the Loang Godek traditional settlement. The results of this study are the arrangement of the buildings in the Loang Godek Customary Settlement arranged in a parallel pattern to form a straight line axis adri Daya (Mount Rinjai) and Lauq (towards the sea) where there are 3 (three) types of buildings, all of which are included in the Loang Godek customary territory.
KARAKTER VISUAL STREET FURNITURE KORIDOR JALAN DIPONEGORO KOTA SURAKARTA Wicaksono, Bangkit Adhi
Jurnal Planoearth Vol 10, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v10i1.15868

Abstract

Abstrak: Koridor Jalan Diponegoro telah diperbaiki oleh Pemerintah Kota Surakarta karena ingin seperti Koridor Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Obyek-obyek yang diperbaiki seperti street furniture. Street furniture ini merupakan elemen penting dalam membentuk karakter visual kawasannya. Hal tersebut dapat menonjolkan identitasnya. Dalam penelitian ini mendeskripsikan tentang karakter visual yang terpampang jelas pada street furniture di Koridor Jalan Diponegoro, Kota Surakarta. Adapun indikator yang dipakai yaitu bentuk, warna, skala, garis, irama, tekstur, dan proporsi dan dimensi. Hal yang dilakukan ialah mengamati, mendokumentasi, dan menganalisis literatur sesuai dengan permasalahan lalu mendeskripsikannya dalam bentuk tabel. Hasil analisa menunjukkan bahwa karakter visualnya didominasi bentuk persegi yang kuat, warna gelap yang kuat/elegan, skala sedang dibanding dengan obyek sekitar, garis lurus yang sederhana, irama yang berulang-ulang tidak beraturan, dan berukuran sedang dan proporsinya bagus. Diharapkan dengan penjelasan di atas dapat mudah mengenal dan mengangkat identitas kawasan Koridor Jalan Diponegoro di Kota Surakarta.Abstract: The Surakarta City Government has repaired the Diponegoro Street Corridor because it wants to be like the Malioboro Street Corridor, Yogyakarta City. Repaired objects such as street furniture. Street furniture is an important element in shaping the visual character of the area. This can highlight their identity. This study describes the visual characters that are clearly displayed on the street furniture in the Jalan Diponegoro Corridor, Surakarta City. The indicators used are shape, color, scale, line, rhythm, texture, and proportion and dimensions. The thing to do is to observe, document, and analyze the literature according to the problem and then describe it in tabular form. The results of the analysis show that the visual character is dominated by strong square shapes, strong/elegant dark colors, moderate scale compared to surrounding objects, simple straight lines, irregularly repeated rhythms, and medium size and good proportions. It is hoped that the explanation above can easily recognize and elevate the identity of the Jalan Diponegoro Corridor area in Surakarta City.
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BERBASIS MITIGASI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS Azila, Mutia; Damai, Abdullah Aman; Asbi, Adnin Musadri
Jurnal Planoearth Vol 8, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v8i2.4765

Abstract

Abstrak: Pada Laporan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir di Kabupaten Tanggamus Tahun 2019, Kecamatan Kelumbayan mengalami peningkatan jumlah desa terdampak secara berturut-turut dari tahun 2017-2018 dibanding kecamatan lainnya. Bencana ini berdampak pada beberapa sektor : sektor perumahan, infrastruktur, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan Arahan Pemanfaatan Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Banjir di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Adapun Analisis yang dilakukan diantaranya adalah kerentanan bencana banjir, simpangan pengunaan lahan terhadap peta pola ruang dan kondisi guna lahan daerah rawan banjir di Kecamatan Kelumbayan, dan rekomendasi arahan pemanfaatan ruang yang tepat di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.Abstract: In the Post-Flood Damage and Loss Assessment Report in Tanggamus Regency in 2019, Kelumbayan Sub-district has experienced an increase in the number of affected villages in a row from 2017-2018 compared to other sub-districts. This disaster affected several sectors: the housing, infrastructure, social and economic sectors. This study aims to formulate a Spatial Use Direction Based on Flood Disaster Mitigation in Kelumbayan Sub-district, Tanggamus Regency. The analysis carried out includes the vulnerability of flood disasters, deviation of land use against spatial pattern maps and land use conditions of flood-prone areas in Kelumbayan sub-district, and recommendations for appropriate spatial use directions in Kelumbayan Sub-district, Tanggamus Regency.
ANALISIS KELAYAKAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KABUPATEN BULELENG BERBASIS SIG Yastika, Putu Edi; Pastiniasih, Luh; Wijaya, I Made Wahyu; Vipriyanti, Ni Nyoman Utari
Jurnal Planoearth Vol 9, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v9i1.9517

Abstract

Abstrak: Permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng masih belum terselesaikan. Satu-satunya TPA yang ada di Kabupaten Buleleng yakni TPA Bengkala telah melebihi kapasitasnya, sehingga dibutuhkan alternatif lokasi TPA baru yang layak. Pada penelitian ini melakukan analisis kelayakan lokasi berbasis data spasial dengan merujuk pada SNI 03-3241-1994. Analisis berbasi system informasi geografis (SIG) menghasilkan peta kelayakan lokasi TPA di Kabupaten Buleleng. Terdapat area seluas 273,93 km2 yang layak sebagai lokasi TPA berdasarkan kriteria regional. Tiga alternatif lokasi TPA dipilih untuk dilanjutkan pada kriteria penyisih yaitu Desa Patas, Desa Gerokgak, dan Desa Sanggalangit. Calon Lokasi TPA Patas merupakan alternatif terbaik dengan nilai parameter penyisih tertinggi yaitu 538. Dengan demikian hasil penelitian ini merekomendasikan TPA baru sebaiknya dibangun di Desa Patas Kecamatan Gerokgak. Analisis lebih mendetail terkait dampak sosial ekonomi perlu dilakukan sebelum penetapan lokasi TPA yang baru.Abstract: The waste problem in Buleleng Regency is still unresolved. The only existing TPA in Buleleng Regency, namely TPA Bengkala, has exceeded its capacity, so an alternative location for a new TPA that is feasible is needed. In this study, a location feasibility analysis was carried out based on spatial data by referring to SNI 03-3241-1994. Analysis based on geographic information system (GIS) produces a map of the feasibility of the landfill site in Buleleng Regency. There is an area of 273.93 km2 that is suitable as a landfill site based on regional criteria. Three alternative TPA locations were chosen to be continued on the selection criteria, namely Patas Village, Gerokgak Village, and Sanggalangit Village. The prospective location for the Patas landfill is the best alternative with the highest allowance parameter value of 538. Thus, the results of this study recommend that a new landfill should be built in Patas Village, Gerokgak District. A more detailed analysis of the socio-economic impacts needs to be carried out prior to the determination of the location of the new landfill.
IDENTIFIKASI POLA PERSEBARAN DAN PENGGUNAAN RUANG EVENT SENI BUDAYA PERTUNJUKAN TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Alamsyah, Marisa Latifah
Jurnal Planoearth Vol 8, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v8i2.7120

Abstract

Abstrak: Melihat visi Kota Bandung sebagai kota budaya dan tujuan wisata yang dicanangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, event seni pertunjukan tradisional dapat mendukung terwujudnya visi tersebut. Beberapa pendapat mengemukakan bahwa penggunaan ruang event pertunjukan cenderung memusat di kawasan tertentu. Hal ini menyebabkan penggunaan dan pemanfaatan ruang event pertunjukan di Kota Bandung menjadi tidak optimal. Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa pola persebaran dan penggunaan ruang event seni pertunjukan tradisional banyak terjadi pada satu titik kawasan tertentu saja yaitu di SWK Cibeunying, dan pola persebaran dan penggunaan ruang event seni pertunjukan tradisional banyak terjadi di lokasi pertunjukan berjenis ruang non-khusus event pertunjukan.Abstract: Looking at the vision of Bandung as a cultural city and tourist destination launched by the Department of Culture and Tourism, traditional performing arts events can support the realization of this vision. Some opinions suggest that the use of performance event spaces tends to be centralized in certain areas. This causes the use and utilization of performance event space in Bandung City to be not optimal. After conducting research, it is known that the pattern of distribution and use of traditional performing arts event space occurs at one point in a particular area, namely in SWK Cibeunying, and the pattern of distribution and use of traditional performing arts event space occurs at the location of non-specialized performance event space.
ANALISIS PENGAMBILAN KEBIJAKAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI KABUPATEN CIANJUR NOVEMBER 2022 Arifa, Sheila Hauna
Jurnal Planoearth Vol 9, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v9i2.14005

Abstract

Abstrak: Pada November 2022, terjadi gempabumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dampak yang dirasakan oleh seluruh aspek di Kabupaten Cianjur baik dari aspek ekonomi hingga aspek sosial sangat berdampak besar dalam pembangunan di Kabupaten Cianjur. Tujuan penelitian Ini adalah mengidentifikasi pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan Desa Tangguh Bencana dalam mitigasi bencana gempabumi di Kabupaten Cianjur dengan melakukan analisis deskriptif kualitatif. Dengan mengetahui dampak gempa, faktor utama yang meluluhlantakkan, hingga usaha untuk membuat Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Cianjur diharapkan dapat membantu analisis kebijakan dan lahirnya rekomendasi untuk kebijakan penataan ulang di Kawasan Cianjur.Abstract: In November 2022, an earthquake occurred in Cianjur Regency, West Java. The impact felt by all aspects in Cianjur Regency, both from economic aspects to social aspects, has a major impact on development in Cianjur Regency. The purpose of this research is to identify policymaking related to Disaster Resilient Villages in earthquake disaster mitigation in Cianjur District by conducting a qualitative descriptive analysis. By knowing the impact of the earthquake, the main factors that destroyed Cianjur, and the efforts to create Disaster Resilient Villages in Cianjur Regency, it is hoped that it can help policy analysis and the birth of recommendations for rearrangement policies in the Cianjur Region.
ANALISIS KERAWANAN TERHADAP BANJIR ROB DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU Alimuddin, Ilham; Albab, Nurul Istiqamah Ulil
Jurnal Planoearth Vol 10, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v10i1.17785

Abstract

Abstrak: Banjir Rob telah menjadi salah satu permasalahan di kawasan pesisir Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru yang terjadi pada musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat Kerawanan Banjir Rob dan merumuskan arahan pemanfaatan ruang berbasis mitigasi struktural dan non struktural. Penelitian ini membutuhkan data kuantitatif, data kualitatif dan data spasial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif berdasarkan pembobotan skor 6 parameter yaitu Ketinggian Lahan, Jarak dari Pantai, Jarak dari Sungai, Kemiringan Lereng, Jenis Tanah dan Tutupan Lahan. Metode analisis yang digunakan berupa overlay untuk menganalisis tingkat kerawanan dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menghasilkan tingkat kerawanan banjir rob berdasarkan kelasnya yaitu rawan, cukup rawan dan tidak rawan. Tingkat kerawanan bencana banjir rob di Kawasan pesisir Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi berada di Desa Madello, Desa Lampoko dan Kelurahan Takkalasi, tingkat kerawanan sedang berada di desa Binuang, Madello, Takkalsi,Lampoko, Balusu dan Kamiri, sedangkan untuk tingkat kerawanan rendah berada di Desa Kamiri.Abstract: Rob flooding has become one of the problems in the coastal area of Balusu District, Barru Regency which occurs during the rainy season. This study aims to identify the level of Rob Flood Vulnerability and formulate spatial utilization directions based on structural and non-structural mitigation. This research requires quantitative data, qualitative data and spatial data. The method used in this study is a quantitative approach based on weighting the score of 6 parameters, namely Land Height, Distance from Beach, Distance from River, Slope Slope, Land Type and Land Cover. The analysis method used is in the form of overlays to analyze the level of vulnerability and descriptive analysis. Based on the results of the analysis, the level of tidal flood vulnerability based on its class is vulnerable, quite vulnerable and not vulnerable. The level of vulnerability to tidal flood disasters in the coastal area of Balusu District, Barru Regency, areas with a high level of vulnerability are in Madello Village, Lampoko Village and Takkalasi Village, moderate levels of vulnerability are in the villages of Binuang, Madello, Takkalsi, Lampoko, Balusu and Kamiri, while The low level of vulnerability is in Kamiri Village.

Page 8 of 11 | Total Record : 104