cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 3 (2024): May 2024" : 30 Documents clear
Environmental Services on the Public Green Open Space using Dpsir Approach: Study Case at Mataram City Agum Muladi; Joni Safaat Adiansyah; Harry Irawan Johari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.771-780

Abstract

The existence of public green open spaces provides a number of benefits for the community and the surrounding environment. This study aims to assess the environmental service function of public green spaces in Mataram City using several environmental analysis approaches. The research method used a quantitative descriptive approach with the research sample being Pagutan green space and Udayana green space. The research time was conducted from June to July 2023 with research instruments namely interviews, and observations. Some of the methods used are spatial analysis, ecosystem service analysis, and DPSIR analysis. Based on the DPSIR approach, the service function in public green spaces is triggered (Drivers) by the existence of several regulations that require urban areas to have 30% of their area used as green spaces. Pressures faced by public green spaces include an increase in the number of vehicles and population every year. Existing conditions (States) show differences in the value of the measurement of noise, temperature and air quality parameters in RTH Udayana and RTH Pagutan. The impact felt by the presence of RTH shows that some environmental parameters for noise range from 12.42-20.08 dB, temperature ranges from 0.83-1.07oC and air quality (TSP, PM10, SO2, CO, O3, Humidity) show a difference between RTH and non-RTH. Response to (drivers), (pressure), (states), and (impact) variables that have been formulated using SWOT analysis is to coordinate and cooperate all parties both government, private, and community related to planning, structuring and utilization of public green spaces, as well as regular monitoring to ensure the sustainability of environmental services produced by public green spaces.
Kualitas dan Status Nutrien Perairan Curug di Kawasan Resort Tapos, Bogor Ardian Khairiah; Dinda Rama Haribowo; Ahmad Zulfikar Wicaksono; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Arrum Sekar Diningrum; Ratih Mayangsari; Taqiyuddin Zanki Haidar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.580-588

Abstract

Curug di kawasan Resort Tapos Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ini merupakan air terjun alami yang alirannya mendukung fungsi utama dalam ekosistem yaitu sebagai habitat dan sumber air untuk biota di sekitar perairan dan masyarakat sekitar kawasan, sehingga perlu diketahui kualitas airnya. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kualitas perairan berdasarkan kondisi kimia fisik perairan (WQI), bakteri coliform (TC dan EC) dan fitoplankton (Komposisi dan struktur komunitas). Status nutrien juga diamati dalam penelitian ini menggunakan perhitungan indeks fitoplankton (X dan In). Berdasarkan kondisi kimia fisik, kedua perairan pada kawasan Resort Tapos sesuai untuk pertumbuhan fitoplankton dan tidak menunjukkan adanya cemaran. Berdasarkan nilai WQI, kedua perairan terkategori sangat baik, namun ditemukan adanya cemaran bakteri Coliform dan E.Coli. Kelimpahan fitoplankton total kedua perairan (212-812 ind/l) yang terdiri dari 5 filum, 7 kelas dan 21 jenis. Komunitas fitoplankton kedua perairan (H’: 1.16-2.61; J’: 0.38-0.72; D: 0.13-0.55). Ditemukan adanya dominansi di LBC karena arus air. Status nutrien kedua perairan (X: β-meso/oligosaprobic; In: Oligotrofik), hal ini menunjukkan cemaran ringan dan rendah kadar nutrien. Berdasarkan uji korelasi Pearson, parameter DO berkorelasi sangat tinggi dengan indeks kualitas perairan dengan arah positif.
Faktor Keberlanjutan Pengembangan Komoditi Bawang Merah di Kabupaten Polewali Mandar Ihsan Arham; Dirhana Purnama
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.720-730

Abstract

Produktifitas komoditi bawang merah di Kabupaten Polewali Mandar mengalami fluktuasi yang sangat intens. Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan potensi komoditi bawang merah pun telah dilakukan, termasuk dengan upaya perluasan lahan panen bawang merah, bahkan menjadi wilayah dengan luas lahan bawang merah terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Namun, terdapat ketidak selarasan antara pertambahan luas panen dengan tingkat produktifitas komoditi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel penentu keberlanjutan, menganalisis pengaruh antar variabel, dan menganalisis variabel kunci yang menentukan keberlanjutan pengembangan komoditi bawang merah di Kabupaten Polewali Mandar. Metode yang digunakan adalah analisis struktural Matrix of Cross Impact Multiplication Applied to a Classification (MICMAC). Penelitian ini berhasil mengidentifikasi 22 variabel dari lima dimensi pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari 6 Variabel dari dimensi Ekologi, 3 variabel dari dimensi Ekonomi, 5 variabel dari dimensi Sosial, 6 Variabel dari dimensi Inovasi Teknologi, dan 2 variabel dari dimensi Kelembagaan. Variabel-variabel yang diidentifikasi tersebut dianggap sebagai variabel penting atau variabel penentu bagi keberlanjutan pengembangan komoditi bawang merah di Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini menemukan bahwa variabel yang paling berpengaruh dan menjadi penggerak utama (Influence Variables/Key drivers) terdiri dari pengetahuan petani, Cuaca dan Iklim, Kesesuaian Lahan, dan Kualitas Bibit.
Analisis Kandungan Timbal (Pb) pada Daun Pterocarpus indicus dan Mimusops elengi di Jalan Protokol Kabupaten Banyuwangi Febri Arif Cahyo Wibowo; Amir Syarifuddin; Andy Danang Pratama
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.687-692

Abstract

Pencemaran udara merupakan isu lingkungan yang penting pada kawasan perkotaan khususnya senyawa timbal (Pb) yang berasal dari aktivitas kendaraan bermotor yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Besarnya pengaruh negatif Pb sehingga dibutuhkan upaya dalam menanggulanginya yaitu menggunakan tanaman peneduh jalan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) yang terserap di daun angsana dan tanjung serta melihat posisi daun yang efektif dalam menyerap timbal (Pb). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2023 yang bertempat di Jalan Letjen S Parman Kabupaten Banyuwangi untuk pengambilan sampel daun dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang untuk analisis kandungan Pb. Metode penelitian ini menggunakan purposive random sampling dengan tiga kali ulangan pada setiap jenis tanaman. analisis kandungan timbal (Pb) pada daun menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu kandungan timbal (Pb) tertinggi terletak di tanaman angsana sebanyak 0,1029 ppm dan terendah di tanaman tanjung sebesar 0,0704 ppm. Berdasarkan letak posisi daun di tanaman angsana pada tajuk bawah bagian tengah memiliki kandungan Pb lebih tinggi dibandingkan bagian depan dan belakang, sedangkan di tanaman tanjung pada tajuk bawah bagian depan memiliki kandungan Pb lebih tinggi dibandingkan bagian tengah dan belakang. Perbedaan kandungan timbal (Pb) pada kedua tanaman tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal tanaman (fisiologis dan morfologis) serta faktor eksternal (intensitas kendaraan, suhu, kelembapan, dan kecepatan angin).
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan dengan Total Suspended Particulate Sebagai Risk Agent di Area Produksi Industri Manufaktur (Studi Kasus PT X Sukoharjo Jawa Tengah) Daniel Surya Wijaya; Sunarto Sunarto; Siti Rachmawati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.678-686

Abstract

Proses produksi waterglass yang berlangsung di PT X, Sukoharjo menghasilkan sejumlah polutan atau emisi yang salah satunya berupa partikulat debu tersuspensi total atau Total Suspended Particulate (TSP). Kontaminasi debu TSP dalam udara ambien ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan dan juga karyawan pabrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan tingkat risiko dari pajanan debu TSP di area produksi PT X. Penelitian dilakukan di area produksi PT X dengan metode pengambilan sampel TSP berdasarkan SNI 7119-3-2017 tentang cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dan analisis risiko berdasarkan model Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang dilakukan terhadap 35 orang pekerja berdasarkan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi debu TSP di area produksi PT X sebesar 287.02 μg/Nm3 dengan kategori tingkat risiko aman bagi 12 pekerja dengan kriteria berat badan 65.4 kg hingga 72.35 kg dan tidak aman bagi 23 pekerja dengan kriteria berat badan 52.8 kg hingga 63.8 kg.
Studi Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Pakan Lebah Madu (Apis mellifera) di Kuluakma, Wamena Arnold Halitopo; Lukas Yowel Sonbait; Agustina Yohana Setyarini Arobaya; Freddy Pattiselanno
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.641-647

Abstract

Peternakan lebah madu di Distrik Walelaga khususnya di kampung Kuluakma sudah berkembang cukup lama, namun jenis pakan dan ketersediaannya belum diketahui dengan baik. Metode deskriptif melalui wawancara dan pengamatan langsung untuk melihat keadaan usaha peternakan dilakukan dalam penelitian ini. Semua peternak di Kampung Kuluakma disensus dan diwawancarai. Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi, kemudian dibandingkan dengan standar-standar umum usaha peternakan lebah madu berdasarkan pustaka yang ada. Analisis situasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk menjelaskan temuan di lapangan sehingga memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi dan keadaan di sekitar lokasi penelitian. Sebanyak 43 (empat puluh tiga) jenis tanaman pakan lebah di Kuluakma, Wamena tersebar di sekitar areal peternakan, perkebunan masyarakat bahkan sampai sekitar 2 (dua) kilometer dari lokasi peternakan. Penyebaran tanaman pakan ini sangat membantu ketersediaan pakan lebah setiap saat, tetapi juga memelihara ekosistem tanaman berguna baik bagi lebah dan masyarakat secara berkelanjutan. Perlu pengamatan dampak penyebaran tanaman pakan terhadap keberlanjutan koloni lebah yang ada. Penelitian yang kami lakukan selama bulan kering, sehingga diperlukan kajian yang sama selama musim penghujan. Tanaman yang tergolong kelompok tanaman buah-buahan dan sayuran juga menjadi sumber pangan masyarakat. Tanaman pakan seperti Paraserianthes falcatria, Gravillea papuana, dan Casuarina equisetifolia adalah jenis pohon khas di Wamena yang juga dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Pengaruh Pergerakan Pasang Surut terhadap Perubahan Kualitas Air Sumur Gali Masyarakat di Pesisir Kelurahan Fitu – Kota Ternate Selatan Salnuddin Salnuddin; Jefry Bemba; Zulhan Arifin Harahap; Muhammad Faisal Kader; Nurhalis Wahidin; Kusdi Hi Ichsan; Imran Taeran
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.781-792

Abstract

Air merupakan salah satu elemen penting yang menyokong keberlangsungan hidup manusia tak terkecuali masyarakat pesisir Kelurahan Fitu- Kota Ternate Selatan yang berada di wilayah pulau kecil dan gunung api. Sumber air bersih masyarakat pesisir umumnya bersumber dari sumur gali dan memiliki potensi dicemarkan oleh berbagai macam faktor terutama intrusi air laut.  Penelitian bertujuan untuk mendeterminasi pengaruh pergerakan pasang surut terhadap perubahan kualitas sumur gali dalam upaya determinasi karakteristik dan parameter penciri instrusi air tanah di pulau kecil gunung api. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dan observasi dengan bantuan instrument survei sedangakan analisis data menggunakan persamaan umum matematik serta analisis statistik regresi linear sederhana dengan 3 pendekatan analisis berdasarkan input data yang diberikan. Hasil analisis Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan analisis III lebih informatif dalam mendeterminasi pola hubungan pergerakan pasang surut dan perubahan kualitas air tanah di sumur gali masyarakat. Kecenderungan hubungan tersebut lebih konsisiten berdasarkan nilai “b” (koefisien korelasi) yang mengkuti pergerakan pasang surut terhadap masing-masing parameter kualitas air.  Pergerakan pasang surut berpotensi mempengaruhi kualitas air tanah pada sumur gali masyarakat terutama untuk parameter DHL dan salinitas pada sumur sampel 1 (R2 > 50%) dan juga pada sumur sampel 2 (R2 = 14 % dan 62 %) saat ABP Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi perubahan kualitas air pada sumur sampel selain oleh pergerakan pasang surut.
Keanekaragaman Vegetasi pada Beberapa Umur Revegetasi di Lahan Reklamasi Pascatambang Batubara PT Indominco Mandiri, Kalimantan Timur Rudy Harsono; Rachmad Budiwijaya Suba; Wawan Kustiawan; Marlon Ivanhoe Aipassa; Sukartiningsih Sukartiningsih; Yaya Rayadin
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.589-599

Abstract

Umur reklamasi, keanekaragaman vegetasi dan kimia tanah (total N) merupakan faktor kunci yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan reklamasi sehubungan dengan pemulihan keanekaragaman hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi yang tumbuh pada lahan reklamasi dengan beberapa umur tanam dan mencari pengaruh serta korelasi antara umur tanam dengan keanekaragaman dan kehadiran jenis vegetasi pada berbagai umur tanam pada lahan reklamasi PT Indominco Mandiri yang berada di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan pada lahan reklamasi dengan tahun penanaman tahun penanaman 2020, 2015. 2010, 2005 dan 2000 yang selanjutnya diberi kode IMM2, IMM7, IMM12, IMM 17 dan IMM 22. Metode yang digunakan adalah dengan plot dan survey. Data dianalisis untuk mengetahui kerapatan dan basal area per hektar, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indek kemerataan, indeks kekayaan jenis, indeks dominansi dan indeks similaritas. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 38 spesies dari 18 famili baik yang ditanam maupun tumbuh alami. Dengan demikian, disimpulkan bahwa semakin tua umur tanam, semakin tinggi basal area dan kerapatan jenis per hektar, dengan semakin bertambahnya umur tanaman rehabilitasi maka semakin bertambah pula jenis keragaman pohon yang hadir atau yang tumbuh secara alami.
Studi Karakteristik Fisika Tanah Zona Perakaran dan Produksi Tanaman Kopi (Coffea sp.) di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang Dinna Hadi Sholikah; Syifa Salsabila Bratawijaya; Aldo Jetco Husada; Raihan Naufal; Kurniawan Sigit Wicaksono; Soemarno Soemarno
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.731-742

Abstract

Karakteristik fisika tanah yang sesuai untuk perakaran tanaman kopi akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi. Penurunan produksi tanaman kopi pada tahun 2020 di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang mendasari dilakukannya analisis kesesuaian lahan pada zona perakaran, analisis hubungan antara sifat fisik tanah berupa kedalaman efektif, berat isi tanah, berat jenis tanah, porositas tanah, dan tekstur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara sifat-sifat fisika tanah seperti kedalaman efektif, berat isi tanah, berat jenis tanah, porositas dan tekstur tanah, dengan produksi tanaman kopi di wilayah Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan menggunakan batas lahan berupa Satuan Peta Lahan dengan penentuan titik berupa stratified random sampling. Parameter penelitian berupa kedalaman efektif, tekstur tanah, berat isi (0-30 cm dan 30-60 cm), berat jenis (0-30 cm dan 30-60 cm), porositas (0-30 cm dan 30-60 cm), berat basah buah kopi (kg/100 m2). Metode kesesuaian lahan menggunakan matching antara data dari lapangan dengan syarat tumbuh di zona perakaran tanaman kopi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sifat fisik tanah yang memiliki korelasi yang signifikan dengan produksi tanaman yaitu berat isi tanah sebesar 18,58% dan 22%, berat jenis kedalaman 0-30 cm sebesar 32,29%, porositas kedalaman 30-60 cm sebesar 34,27% dan persentase fraksi pasir sebesar 41,08%. Uji regresi berganda menunjukkan bahwa sifat fisik tanah yang paling mempengaruhi produksi Tanaman Kopi di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang yaitu berat jenis kedalaman 0-30 cm karena dapat menurunkan 2,14 kg/100m2 produksi Tanaman Kopi di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Pengembangan Rotary Algae Biofilm Reactor (RABR) Sistem Semikontinu untuk Produksi Biomassa dan Kadar Lipid, serta Penyisihan Polutan Organik Konsentrasi Tinggi Shinta Elystia; David Andrio; Dewi Fitria; Aryo Sasmita; Rahmadini Setianingsih
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.693-703

Abstract

Penggunaan energi sebagian besar masih berasal dari sumber energi tidak terbarukan yang jumlahnya semakin berkurang. Produksi biofuel dari mikroalga dapat menjadi salah satu energi alternatif dalam menghasilkan energi terbarukan. Kadar lipid dalam biomassa mikroalga dapat dikonversi menjadi bahan baku biodiesel. Teknologi Rotary Alga Biofilm Reaktor (RABR) salah satu teknologi kultivasi mikroalga dan pengolahan limbah. RABR adalah pengembangan dari Rotating Biological Contactor, RABR adalah sistem pengolahan biologi dengan sistem attached growth dan suspended growth. Limbah cair tahu mengandung senyawa organic konsentrasi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh mikroalga sebagai nutrisi pertumbuhan untuk memproduksi biomassa dan menghasilkan lipid. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair tahu oleh mikroalga Chlorella sp. menggunakan teknologi Rotary Algae Biofilm Reactor (RABR) dengan metode penambahan nutrien secara semikontinu melalui variasi periode pergantian air limbah setiap 3 hari, setiap 4 hari dan setiap 6 hari selama total 12 hari pengolahan, hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi biomassa dan kadar lipid dalam sel mikroalga Chlorella sp. tersuspensi dan biofilm serta penyisihan COD limbah cair tahu. Hasil terbaik didapatkan pada variasi periode pergantian air limbah setiap 4 hari karena nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroalga terpenuhi dengan baik, selain itu juga diperoleh jumlah maksimum kepadatan sel tersuspensi dan biofilm di hari ke-12 yaitu 5,2x106 sel/ml dan 4,1x106 sel/ml, kadar lipid selama pengolahan sebesar 25-52% dan efisiensi penyisihan COD limbah cair tahu mencapai 90,24% dengan konsentrasi akhir COD adalah 64 mg/L.

Page 3 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2024 2024