Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Tingkat keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang batubara pada PT Bukit Baiduri Energi Kabupaten Kutai Kartanegara kota Samarinda Kalimantan Timur Aipassa, Marlon Ivanhoe; Zainuddin, Zainuddin; Hasan, Harjuni
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.213 KB) | DOI: 10.31258/dli.7.2.p.102-110

Abstract

Kartanegara Regency and Samarinda City East Kalimantan. From the results of the research and evaluation of the reclamation plan documents and RKTTL, as well as the reclamation implementation report, the Backfilling plan for 2017 is 35.80 Ha and is realized at 22.36 Ha, so that the percentage of success rates reaches 62,46%. The land management and land revegetation plan for 2017 is 62.12 Ha and is realized at 10.26 Ha, so that the percentage of success rate is 16.52%. Revegetation of PT BBE land for the last 3 (three) years from 2015-2017 with a plan of 165.17 Ha and realized as much as 129.05 Ha, resulting in a percentage of success rate of 78.13%, but when compared with the total realization of reclamation (land arrangement ) amounting to 109.06 Ha, realization of revegetation 129.05 Ha, then the success rate of revegetation of reclaimed land is 118.33%. This shows that PT BBE's commitment to environmental management is quite good. Based on the results of laboratory analysis, water quality at all outlet points of PT BBE compliance still meets environmental quality standards of pH 6-7 (BML 6-9). While the soil quality of top soil does not meet environmental quality standards (soil pH 3.68). Based on the overall evaluation results, the percentage of successful reclamation implementation at PT BBE is 78.43% (categorized as moderate).
PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR TAMAN NASIONAL KUTAI Rahmah Rahmah; Yaya Rayatin; Marlon Ivanhoe Aipassa
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4298

Abstract

Kondisi masyarakat di sekitar TN Kutai perlu mendapat perhatian karena bisa berpengaruh terhadap kondisi TN Kutai baik langsung maupun tidak langsung.Data pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat sekitar kawasan bisa menjadi rujukan untuk pengelolaan TN Kutai yang lestari dan memperhatikan masyarakat sekitar.Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat desa sekitar TN Kutai; (2) Mengetahui kontribusi pendapatan dari hasil hutan terhadap pendapatan totalmasyarakat desa sekitar TN Kutai. Lokasi penelitian merupakan desa yang penduduknya bermukim di sekitar Taman Nasional Kutai SPTN Wilayah II dan ada informasi awal tentang pemanfaatan sumber daya hutan oleh penduduk.Lokasi penelitian adalah 5 desa di sisi barat TN Kutai yaitu Desa Menamang Kanan dan Desa Menamang Kiri di Kabupaten Kutai Kartanegara serta Desa Mawai Indah, Desa Beno Harapan dan Desa Himba Lestari di Kabupaten Kutai Timur. Metode penelitian ini adalah accidental sampling.Responden adalah kepala rumah tangga yang dipilih secara acak tersebar di areal pemukimandengan intensitas sampel 10%.Pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat berupa pengambilan tumbuhan dan satwa liar (TSL) bernilai ekonomis tinggi antara lain ulin, meranti, payau, kijang dan kancil. Lokasi pengambilanTSL sangat dekat dengan kawasan TN Kutai. sehingga dikhawatirkan mengancam kelestarian kawasan TN Kutai. Pendapatan dari hasil hutandan kontribusi terhadap pendapatan total responden dari yang tertinggihingga paling rendah adalah : (1) Desa Himba Lestari sebesar Rp36.700.000,- (70,04%); (2) Desa Beno Harapan sebesar Rp26.550.000,- (26,81%); (3) Desa Mawai Indah sebesar Rp27.000.000,- (25,27%); (4) Desa Menamang Kanan sebesar Rp6.700.000,- (4,89%). Desa Menamang Kiri tidak ada pendapatan dari hasil hutan.
Kualitas Air pada DAS Bugis dan DAS Wain di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan Sri Sarminah; Dyna Raya Anugerah; Marlon Ivanhoe Aipassa; Agus din
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.018 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v4i2.4224

Abstract

 This study aims to determine the latest water quality conditions in terms of physical, chemical and biological properties in the DAS Bugis and DAS Wain. Analysis of water sample was conducted at the Water Quality Laboratory of the Department of Aquatic Resources and Fisheries and Marine Sciences, Mulawarman University, Samarinda. Data analysis refers to the Water Quality Standards based on East Kalimantan Regional Government Regulation No. 02/2011 about Management of Water Quality and Water Pollution Control. The results showed that the parameters of temperature, colour, TSS, TDS, BOD5, SO4 and NO3 were included in the Class I water quality standards that can be used as drinking water or for other consumption purposes. COD parameters (in the Right River Basin), DO and NH3 (in the River Basin) were included in Class II water quality standards, which can be used for water recreation infrastructure / facilities, freshwater fish farming, animal husbandry and plants irrigation. The pH parameters in the DAS Bugis were included in class IV water quality standards that can only be used to irrigate plants. Pollutant loads that contribute a lot to enter were agricultural and agricultural waste and domestic waste originating from community forest areas.
PENENTUAN KUALITAS AIR SUMUR BOR DI DAERAH MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Yessy Parasamya Anggraini; Marlon Ivanhoe Aipassa; Aman S. Panggabean
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v17i2.912

Abstract

The research about determination of the quality of drilled water wells in the area of Marangkayu, Kutai Kertanegara district has been conducted. The quality of the wellbore produced can be done by determining the number of several important parameters of the wellbore’s groundwater quality of groundwater wells produced by the Director General of SDA Ministry of PUPR and community groundwater wells in the coastal area of Marangkayu, whether it meets the requirements of the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 32/2017 concerning Environmental Health Standard Quality Standards and Water Health Requirements for Sanitation Hygiene. The results of the research showed that the government drilled water and community well drilled water met the quality standards in accordance with the Republic of Indonesia Ministerial Regulation No. 32/2017, except for E. Coli and Total Coliform contents are quite high, exceeding the quality standards of water sample inspection results.
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN MANGROVE PT INHUTANI I UNIT BATU AMPAR-MENTAWIR KELURAHAN MENTAWIR KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Suharyono Suharyono; Marlon Ivanhoe Aipassa; Dewi Embong Bulan; Karyati Karyati; Yaya Rayadin; Martha Ekawati Siahaya; Yosep Ruslim; Rochadi Kristiningrum
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6774

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi ekowisata hutan mangrove pada kawasan lindung PT Inhutani I Unit Batu Ampar – Mentawir  yang dapat dikembangkan sebagai ekowisata hutan mangrove selanjutnya, mengetahui bagaimanakah strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh PT Inhutani I Unit Batu Ampar-Mentawir terhadap  ekowisata hutan mangrove pada kawasan lindung berbasiskan pemberdayaan masyarakat lokal. Metode penelitian dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, kuesioner dan studi literatur selanjutnya dianalisa menggunakan SWOT. Berdasarkan observasi lapangan diketahui adanya potensi sumberdaya ekowisata hutan mangrove dan destinasi wisata lainnya sangat layak untuk dikembangkan, hasil kuesioner tentang persepsi pengelola, pengunjung, masyarakat sekitar hutan (kelompok sadar wisata) dan instansi pemerintah diketahui adanya minat sangat tinggi, hasil wawancara mendalam diperoleh informasi potensi dan pengembangan destinasi ekowisata lainnya, hasil deliniasi peta citra diperoleh data luasan kerapatan tegakan mangrove dan hasil studi literatur diketahui keanekaragaman vegetasi mangrove dan biodiversity. Strategi pengembangan ekowisata berdasarkan SWOT menunjukkan bahwa strategi pengembangan ekowisata hutan mangrove terletak pada kuadran (1) satu pada titik sumbu X positif dengan nilai 1,65 dan titik sumbu Y positif dengan nilai 1,65 sehingga dinyatakan sangat menguntungkan untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove. (dimana aspek dari dalam lebih besar dari pada aspek dari luar dan aspek kekuatan dan peluang lebih baik dari pada aspek kelemahan dan ancaman).
ANALISIS STRATEGI PROGRAM PASCATAMBANG PETERNAKAN SAPI PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PT KITADIN SITE EMBALUT Eko Budi Prasetyo; Marlon Ivanhoe Aipassa; Taufan Purwokusumaning Daru; Gina Saptiani; Salaho Dina Devy; Kiswanto Kiswanto; Yosep Ruslim; Feby Kristina
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6816

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi jenis-jenis program pascatambang peternakan sapi yang telah dilakukan oleh PT Kitadin serta untuk mengetahui kemajuan kegiatan program pascatambang peternakan sapi yang telah dilakukan oleh PT Kitadin. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan program pascatambang peternakan sapi dan bagaimana strategi pengembangan program peternakan sapi yang dilakukan oleh PT Kitadin. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni observasi/kunjungan lapangan langsung, wawancara dan study pustaka. Dalam pengolahan data yang telah diperoleh dilakukan dengan cara membandingkan pelaksanaan program tersebut dengan dokumen program rencana pascatambang dan melakukan evaluasi terkait pengembangan peternakan sapi yang telah di lakukan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan program pascatambang peternakan sapi di lahan bekas tambang khususnya di Pit S12 GS telah sesuai dengan dokumen perubahan program rencana pascatambang PT Kitadin tahun 2020 dari segi program dan jadwal pelaksanaan, rencana luasan area, serta rencana peruntukannya. Adapun terkait Startegi pengembangan peternakan sapi di lahan bekas tambang khususnya Pit S12 GS yang dilakukan oleh PT Kitadin apabila dilihat dari aspek pemilihan lokasi, topografi, daya dukung tanah, ketersediaan pakan ternak, dan sumber air minum ternak telah memadai dan sesuai dengan peruntukannya, tetapi bila didasarkan pada daya tampung, maka luas lahan yang disediakan untuk program pascatambang peternakan sapi belum memadai yakni hanya mampu menampung sebanyak 620 ekor sapi Bali dari rencana maksimal sebanyak 1.600 ekor sapi Bali.
Analisis tingkat bahaya erosi pada lahan terdegradasi Sri Sarminah; Dicky Wilyam Sari; Marlon Ivanhoe Aipassa
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.10674

Abstract

Kondisi lahan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang berdasarkan pengamatan lapangan diketahui mengalami degradasi lahan yang ditandai dengan adanya aktivitas bekas galian, lahan yang ditumbuhi oleh alang-alang, dan kurangnya vegetasi penutup tanah, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya erosi sehingga membuat lahan tersebut menjadi terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju erosi dan status tingkat bahaya erosi yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Poros Samarinda-Tenggarong Kelurahan Bukit Pinang pada dua titik lokasi yaitu titik pengukuran 1 dan titik pengukuran 2. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan efektif, dimulai dari November 2020 hingga Mei 2021.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tongkat berbahan kayu dengan beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi masing-masing berukuran 20 m×15 m, dan pengambilan sampel tanah untuk pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju erosi tertinggi terjadi di titik pengukuran yaitu sebesar 188,16 ton ha -1 tahun -1 , sedangkan laju erosi terendah terjadi di titik pengukuran 1 yaitu sebesar 167,40 ton ha -1 tahun -1 di mana Tingkat Bahaya Erosi pada kedua titik yang telah diidentifikasi keduanya diklasifikasikan ke dalam kelas IV dengan kategori sangat berat.Hal ini disebabkan karena pada titik pengukuran 2 kondisi tanahnya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap erosi dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang tingkat sensitivitas erosinya rendah, dan pada titik pengukuran 2 memiliki nilai kelerengan yang lebih besar (agak curam) dibandingkan dengan titik pengukuran 1 yang nilainya kelerengannya lebih kecil (landai). Untuk memperbaiki kondisi lahan perlu dilakukan tindakan konservasi tanah dan udara pada lahan-lahan terdegradasi yaitu dengan cara penanaman tanaman penutup jenis-jenis leguminoceae dan tanaman fast growing, penterasan dan Saluran Pembunagan Air (SPA) untuk meminimalkan terjadinya limpasan permukaan dan erosi/longsor.
SEBARAN DAN KARAKTERISTIK KONFLIK ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DENGAN MANUSIA DI KALIMANTAN TIMUR Yoyok Sugianto; Rachmad Budiwijaya; Marlon Ivanhoe Aipassa; Sukartiningsih Sukartiningsih; Wawan Kustiawan; Yaya Rayadin
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6828

Abstract

Orangutan di Kalimantan saat ini memiliki status konservasi critically endangered. Kerusakan habitat orangutan menyebabkan orangutan hidup pada lokasi yang berdekatan dengan aktivitas manusia, sehingga rawan menimbulkan konflik antara orangutan dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi tentang sebaran dan karakteristik konflik antara orangutan (Pongo pygmaeus) dengan manusia yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui berbagai kejadian konflik antara orangutan dan manusia dilakukan melalui pengamatan deskriptif dan kuisioner. Di Provinsi Kalimantan Timur dalam periode waktu 10 tahun terakhir yakni tahun 2012 hingga 2021, ada 109 kejadian penanganan konflik antara manusia dengan orangutan. Terdapat 67 usaha baik secara rehabilitasi maupun translokasi. Orangutan berjenis kelamin jantan lebih banyak terlibat konflik yakni sebanyak 68 individu, sedangkan orangutan berjenis kelamin betina sebanyak 28 individu. Banyaknya kejadian konflik berdasarkan jenis kelamin dan kelas umur adalah sebanyak 96 kejadian, dimana orangutan dewasa memiliki kejadian yang paling banyak yakni sebanyak 42 kejadian, dan yang paling sedikit kejadian konfliknya yakni pada kelas umur bayi yaitu sebanyak 8 kejadian konflik. Menurut asal usul atau lokasi konflik, kebun masyarakat menjadi lokasi yang sering terjadi konflik yakni sebanyak 39 kejadian, areal kebun sawit merupakan lokasi terbanyak kedua yang mengalami kejadian konflik yakni sebanyak 17 kali kejadian.
KEANEKARAGAMAN MAMALIA BESAR DI TAMAN NASIONAL KUTAI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Karno; Rachmad Budiwijaya Suba; Sukartiningsih Sukartiningsih; Marlon Ivanhoe Aipassa; Abdul Basyir Azham; Yaya Rayadin
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6826

Abstract

Indonesia merupakan mega biodiversity, dibuktikan dengan besar persentase jumlah jenis flora dan fauna dibandingkan dengan jumlah keseluruhan banyaknya jenis yang ada di dunia termasuk keanekaragaman mamalia besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman spesies mamalia besar di Taman Nasional Kutai dan mengkaji status konservasi mamalia besar di Taman Nasional Kutai. Secara keseluruhan jumlah jenis mamalia yang ditemukan menggunakan kamera jebak di Sangkima dan Prevab adalah 10 jenis, termasuk kedalam 8 famili. Kelimpahan jenis mamalia tertinggi di Sangkima diperoleh nilai indeks kelimpahan jenis mamalia tertinggi terdapat pada Tenggalung malaya (Viverra tangalunga)  sebesar 35,29% yang berada pada jalur kayu (Transek). Sedangkan nilai indeks kelimpahan jenis mamalia terendah terdapat pada Linsang (Prionodon linsang) 1,75 (jalur Bukit), Landak butun (Hystrix crassipinis) 1,92 (jalur Sempadan), Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis), 1,92 (jalur Sempadan), Kijang (Muntiacus muntjak) 1,96 (jalur kayu), Landak butun (Hystrix crassipinis) 1,96 (jalur kayu). Kelimpahan jenis mamalia di Prevab tertinggi terdapat pada Kijang (Muntiacus muntjak) sebesar 22,22% yang berada pada jalur Bukit. Sedangkan nilai indeks kelimpahan jenis mamalia terendah terdapat pada Monyet beruk (jalur kayu) (Macaca nemestrina) sebesar 1,79, Musang luwak (jalur sempadan) (Paradoxurus hermaphroditus), sebesar 1,67, Kucing kuwuk (jalur sempadan) (Prionailurus bengalensis) sebesar 1,67, Monyet ekor panjang (jalur sempadan) (Macaca fascicularis) sebesar 1,67.
Keanekaragaman Vegetasi pada Beberapa Umur Revegetasi di Lahan Reklamasi Pascatambang Batubara PT Indominco Mandiri, Kalimantan Timur Rudy Harsono; Rachmad Budiwijaya Suba; Wawan Kustiawan; Marlon Ivanhoe Aipassa; Sukartiningsih Sukartiningsih; Yaya Rayadin
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.589-599

Abstract

Umur reklamasi, keanekaragaman vegetasi dan kimia tanah (total N) merupakan faktor kunci yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan reklamasi sehubungan dengan pemulihan keanekaragaman hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi yang tumbuh pada lahan reklamasi dengan beberapa umur tanam dan mencari pengaruh serta korelasi antara umur tanam dengan keanekaragaman dan kehadiran jenis vegetasi pada berbagai umur tanam pada lahan reklamasi PT Indominco Mandiri yang berada di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan pada lahan reklamasi dengan tahun penanaman tahun penanaman 2020, 2015. 2010, 2005 dan 2000 yang selanjutnya diberi kode IMM2, IMM7, IMM12, IMM 17 dan IMM 22. Metode yang digunakan adalah dengan plot dan survey. Data dianalisis untuk mengetahui kerapatan dan basal area per hektar, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indek kemerataan, indeks kekayaan jenis, indeks dominansi dan indeks similaritas. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 38 spesies dari 18 famili baik yang ditanam maupun tumbuh alami. Dengan demikian, disimpulkan bahwa semakin tua umur tanam, semakin tinggi basal area dan kerapatan jenis per hektar, dengan semakin bertambahnya umur tanaman rehabilitasi maka semakin bertambah pula jenis keragaman pohon yang hadir atau yang tumbuh secara alami.