cover
Contact Name
Arie Widodo
Contact Email
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Jl. Mangkurejo, Ds. Kwangsan, Sedati - Sidoarjo
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan
ISSN : 23389184     EISSN : 26224283     DOI : 10.31800
Core Subject : Education,
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on 5 areas of educational technology as well as related topics. All articles are peer-reviewed by at least one peer-reviewers. Jurnal Kwangsan is published online and printed twice in a year. July and December. The scope of Jurnal is innovative works on Learning System Design, the development, implementation, assessment, management, research papers, and case studies of educational technology, which are effective in giving positive contributions to schools and educational institutions
Arjuna Subject : -
Articles 168 Documents
EFEKTIVITAS APLIKASI TELEGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Ismi Maulidiyah
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v10n1.p75--88

Abstract

This study aims to show how the effectiveness of the telegram application as a medium for learning Indonesian and the effectiveness of the features in it. This research is a qualitative descriptive study using the results of the questionnaire as a source of data in this study. The results and discussion show that if the telegram application is considered very effective in being used as a learning medium, most of the features studied also received a very effective assessment from the questionnaire respondents that have been distributed. Therefore, telegrams are considered capable of being used as learning media that can support interesting and easy-to-use learning to deliver learning materials. This makes it easier for both educators and students. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana efektivitas aplikasi telegram sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia beserta efektivitas fitu-fitur yang ada di dalamnya. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan hasil kuisioner sebagai sumber data dalam penelitian ini. Hasil dan pembahasan menunjukkan jika aplikasi telegram dinilai sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran, sebagian besar fitur-fitur yang diteliti juga mendapat penilaian sangat efektif dari responden kuisioner yag telah dibagikan. Oleh karena itu, telegram dianggap mampu dijadikan media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran yang menarik dan mudah digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga memudahkan pendidik dan juga peserta didik.
PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL WORDWALL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI MATERI OPERASI BILANGAN KELAS VI Nisriina Amiirah Faatin; Rusnilawati Rusnilawati
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v10n2.p221--238

Abstract

The use of learning media is important in learning, especially in the lecture method. However, this is still not realized by some teachers. As a result, learning mathematics is considered boring by students. To overcome these problems, it is necessary to develop interesting learning media, one of which is Wordwall media. This research aims to know and study the effectiveness of Wordwall-based digital game media in increasing students' motivation and learning outcomes in integer operations material. The research used is Research and Development (R&D) using the 5-stage ADDIE method. According to the media expert's evaluation analysis, the percentage that will be achieved means 89.3 in the very effective category, and the evaluation of the material expert shares that the percentage of results is 98 in the very effective category. Educated students get an average homogeneous score of 90.67 in the very effective category. Thus, it can be concluded that Wordwall-based digital game learning media can increase learning motivation and the level of student learning success in teaching material on integer operations. AbstrakPenggunaan media pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran, terlebih dalam metode ceramah. Namun, hal tersebut masih belum disadari oleh beberapa guru. Akibatnya, pembelajaran matematika dianggap membosankan oleh peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dikembangkan media pembelajaran yang menarik, salah satunya adalah media Wordwall. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan mempelajari keefektifan media game digital berbasis Wordwall pada peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam materi operasi bilangan bulat. Penelitian yang digunakan ialah Research and Development (R&D) menggunakan metode ADDIE 5 tahap. sesuai analisis evaluasi pakar media, persentase yang akan terjadi yang dicapai artinya 89,3 pada kategori sangat efektif, serta evaluasi ahli materi membagikan bahwa persentase hasil ialah 98 pada kategori sangat efektif siswa terpelajar memperoleh nilai homogen-rata 90,67 dalam kategori sangat efektif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran permainan digital berbasis Wordwall dapat meningkatkan motivasi belajar dan taraf keberhasilan belajar peserta didik dalam materi ajar operasi bilangan bulat. 
EFEKTIVITAS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Dwi Anggita Nuranafi; Rusnilawati Rusnilawati
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v10n2.p239--260

Abstract

This research is a quantitative research with a quasi-experimental type. This study aims to determine the effectiveness of the use  discovery learning model with pop-up book media on improving learning outcomes and critical thinking skills of fourth grade students in solving Civics questions. The subjects of this study were class IV A of SD Negeri Katelan 4 which opened 20 students and class IV B of SD Negeri Dukuh 2 which opened 24 students. The data collection technique in this study was in the form of test questions. Researchers used validity and reliability tests on the test questions before the study. The prerequisite test results show that the data is normally distributed and homogeneous. The data analysis technique used is the t test and simple correlation test. The conclusions obtained in this study are: 1) there is a difference in the average value of Civics learning outcomes, namely experiencing an increase by using the discovery learning model through the Pop-up Book media, 2) the application of the discovery learning model through the Pop-up Book media is effective in increasing abilities students' critical thinking, 3) there is a significant relationship between learning outcomes and critical thinking skills with the use of discovery learning models using Pop-up Book media. AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan model discovery learning dengan media pop-up book terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan berfikir kritis siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal PPKn. Subjek penelitian ini adalah kelas IV A SD Negeri  Katelan 4 yang berjumlah 20 orang siswa dan kelas IV B SD Negeri Dukuh 2 yang berjumlah 24 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa instrument soal tes. Peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas pada soal tes sebelum penelitian. Hasil uji prasyarat menunjukan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji t dan uji korelasi sederhana. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1) Terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar PPKn yaitu mengalami peningkatan dengan penggunaan model discovery learning melalui media Pop-up Book, 2) Penerapan model discovery learning melalui media Pop-up Book efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis dengan penggunaan model discovery learning menggunakan media Pop-up Book.
IDENTIFIKASI JENIS KESULITAN MEMBACA PADA SISWA KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR Athas Jatipramono; Nur Amalia
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v10n2.p183--203

Abstract

Reading is a fundamental ability for students to be able to follow learning at school. The ability to read is very necessary in learning in the classroom. But today there are still elementary school students who incidentally were already able to read the beginning, but in reality they are still not. It is feared that it will hinder the learning process in class. Based on the background of this problem, the researcher wanted to observe students with reading difficulties at the lower grade level at SDN Polokarto 01. Based on the teacher's report when the researcher attended the Teaching Campus program, the reason the researcher chose this location was because students were still found to have reading difficulties and the school was included in the 3t area. The purpose of this research is a. identified many students with reading difficulties at SDN Polokarto 01, b. knowing the factors that influence students having reading difficulties at SDN Polokarto 01, c. know the efforts to overcome reading difficulties in students at SDN Polokarto 01, and d. find out the teacher's difficulties in guiding students with reading difficulties. From the objectives above, the researcher will provide suggestions for solving the problem. The research method is descriptive qualitative with data collection through observation of students who have reading difficulties, interviews with class teachers and based on documentation of student assessment results. There were 9 students who had reading difficulties. The problems experienced by students are quite varied, students in grades 1, 2, 3. AbstrakMembaca merupakan kemampuan yang mendasar bagi peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran di sekolah. Kemampuan membaca sangat diperlukan dalam pembelajaran di kelas. Namun dewasa ini masih ditemukan siswa Sekolah Dasar yang notabenenya sudah mampu membaca permulaan tetapi pada kenyataannya masih belum. Hal tersebut dikhawatirkan akan menghambat proses pembelajaran saat di kelas. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut peneliti hendak mengamati siswa berkesulitan membaca jenjang kelas rendah di SDN Polokarto 01. Berdasarkan laporan guru saat peneliti mengikuti program Kampus Mengajar, alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena masih ditemukan siswa yang mengalami berkesulitan membaca dan sekolah termasuk daerah 3t. Adapun tujuan penelitian ini yaitu a. mengindentifikasi banyak siswa berkesulitan membaca di SDN Polokarto 01, b. mengetahui faktor yang mempengaruhi siswa mengalami berkesulitan membaca di SDN Polokarto 01, c. megetahui upaya untuk mengatasi berkesulitan membaca pada siswa di SDN Polokarto 01, dan d. mengetahui kesulitan guru dalam pembimbingan siswa berkesulitan membaca. Dari tujuan di atas peneliti akan memberikan saran pemecaham pada persoalan tersebut. Adapun metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi siswa yang mengalami berkesulitan membaca, wawancara dengan guru kelas dan berdasarkan dokumentasi hasil penilaian siswa. Diperoleh 9 siswa yang mengalami berkesulitan membaca. Masalah yang dialami oleh siswa cukup bervariasi, siswa kelas 1, 2, 3.
ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM SEBAGAI TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Adnan Musafa Hanafi; Minsih Minsih
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v10n2.p204--220

Abstract

In 2021, the government issued a new policy, namely the "Merdeka Belajar" program to improve the quality of education in Indonesia. The quality of education can be improved through the development of student literacy and numeracy skills with the Minimum Competency Assessment (AKM), which is a national assessment instrument that tests students' reading and numeracy literacy skills. Through Minimum Competency Assessment (AKM), the transformation of education in Indonesia is expected to be more creative and innovative. This research is of the qualitative research type with a case study approach. This study involved the principal, grade 5th teacher, and three grade 5th students of Elementary School 2 Lemahireng who were selected by the snow-ball sampling technique. The research instrument is in the form of interview guidelines. Data collection uses observation, interview, and documentation techniques. Data analysis uses reduction, data presentation, and conclusion techniques. In this study, source triangulation was used. The results showed that school preparation in facing Minimum Competency Assessment (AKM) includes providing facilities and infrastructure, conducting training for teachers, and equipping students with tryouts. School obstacles in implementing Minimum Competency Assessment (AKM) are not stable internet network, insufficient number of learning modules, teachers applying lecture methods, at least preparation time, difficulty in developing assessments and compiling Minimum Competency Assessment (AKM)-based questions, and some students who are not good at reading. AbstrakPada tahun 2021, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu program “Merdeka Belajar” untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan dapat ditingkatkan melalui pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang merupakan suatu instrumen asesmen nasional yang menguji kemampuan literasi membaca dan numerasi siswa. Melalui AKM, transformasi pendidikan di Indonesia diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini melibatkan kepala sekolah, guru kelas 5, dan tiga siswa kelas 5 SD Negeri 2 Lemahireng yang dipilih dengan teknik snow-ball sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi, penyajian data, dan menyimpulkan. Pada penelitian ini digunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan sekolah dalam menghadapi AKM meliputi, penyediaan sarana dan prasarana, mengadakan pelatihan bagi guru, serta membekali siswa dengan tryout. Kendala sekolah dalam pelaksanaaan AKM, yaitu belum stabilnya jaringan internet, jumlah modul pembelajaran belum mencukupi, guru menerapkan metode ceramah, sedikitnya waktu persiapan, kesulitan guru dalam mengembangkan penilaian dan menyusun soal berbasis AKM, dan beberapa siswa yang belum pandai membaca.
TANTANGAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA JENJANG SD: SEBUAH TEMUAN MULTI-PERSPEKTIF Jaka Warsihna; Zulmi Ramdani; Andi Amri; Mauliya Depriya Kembara; Irfana Steviano; Zulfikri Anas; Yogi Anggraena
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p296--311

Abstract

Curriculum changes often occur following the direction of technological developments and the basic needs desired from the curriculum. The existence of an independent curriculum is a new hope to provide more space for students to self-actualize. The purpose of this research is to explore the challenges and strategies that will be faced by various stakeholders in implementing an independent curriculum at the elementary school (SD) level. A qualitative research design with a case study model was carried out to answer these objectives. Researchers conducted a series of interviews and observations in 6 elementary schools in the city of Bandung, the city of Bogor and the city of Surakarta. This research involved the government, principals, teachers and students to get a better picture of the implementation of the independent curriculum. The results showed that the presence of an independent curriculum was welcomed by all levels of education in this study. This is illustrated by the enthusiasm of all respondents to jointly study and implement the values of the independent curriculum in the learning process. The biggest challenges in the process of implementing this independent curriculum include the readiness of teachers as carriers of change in the classroom, school support in providing supporting facilities both material and non-material, to the diversity of students in a class. Meanwhile, the best thing to do now is to continue to optimize the good side of this independent curriculum together, and try to fix any shortcomings that may be felt. In general, the existence of this independent curriculum is a new benchmark for the development of the learning process that occurs in schools, so that it can be a joint evaluation to continue to develop the potential of existing students. AbstrakPerubahan kurikulum seringakali terjadi mengikuti arah perkembangan teknologi serta kebutuhan dasar yang diinginkan dari kurikulum tersebut. Keberadaan kurikulum merdeka menjadi harapan baru untuk memberikan ruang yang lebih banyak bagi siswa untuk melakukan aktualisasi diri. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan eksplorasi terkait tantangan dan strategi yang akan dihadapi berbagai stakeholder dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang sekolah dasar (SD). Desain penelitian kualitatif dengan model studi kasus dilakukan untuk menjawab tujuan tersebut. Peneliti melakukan serangkaian wawancara dan observasi di 6 sekolah dasar yang ada di kota Bandung, kota Bogor dan kota Surakarta. Penelitian ini melibatkan pihak dinas, kepala sekolah, guru dan siswa untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang implementasi kurikulum merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran kurikulum merdeka disambut baik oleh seluruh lapisan pendidikan dalam penelitian ini. Hal tersebut digambarkan dengan sikap antusiasme seluruh responden untuk sama-sama mempelajari dan mengimplementasikan values kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran. Tantangan terbesar dalam proses impelementasi kurikulum merdeka ini diantaranya berasal dari kesiapan guru sebagai pembawa perubahan di kelas, dukungan sekolah dalam memberikan fasilitas penunjang baik bersifat materil maupun non-materil, hingga keragaman siswa dalam suatu kelas. Sementara itu, cara terbaik yang dilakukan saat ini adalah terus bersama-sama mengoptimalkan sisi baik dari kurikulum merdeka ini, serta berusaha memperbaiki kekurangan yang mungkin dirasakan. Secara umum, keberadaan kurikulum merdeka ini menjadi tolak ukur baru tentang semakin berkembangnya proses pembelajaran yang terjadi di sekolah, sehingga bisa menjadi evaluasi bersama untuk terus mengembangkan potensi siswa yang ada.
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) IN THE INSTRUCTION DESIGN OF THE PARTICIPANTS IN TEACHER PROFESSION EDUCATION: A NARRATIVE INQUIRY CASE STUDY Endang Mastuti Rahayu; Endah Yulia Rahayu; Nico Irawan
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p312--327

Abstract

This study aims to assess pre-service and in-service teacher competency mastery in the Teacher Professional Education Program (PPG). Ultimately, teachers must integrate their pedagogy and content knowledge with technology or Pedagogical Technology content knowledge (TPACK) as a learning technique that highlights certain technologies and applications. Narrative inquiry case studies were used in this study to examine how 12 PPG members applied TPACK personally and publically, as well as their implementation experiences and disputes. In addition, this study confirms prior findings that technology integration improves the work efficiency of in-service EFL instructors. Finally, this study found that pre-service FLE teachers defined their experiences and stories using TPACK-related adjectives such as instructional, consistent with aims, appropriate to PPG targets, thought-provoking, and innovative.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menilai penguasaan kompetensi guru prajabatan dan dalamjabatan pada Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pada akhirnya, guru harus mengintegrasikan pengetahuan pedagogi dan kontennya dengan teknologi atau Pedagogical Technology content knowledge (TPACK) sebagai teknik pembelajaran yang menonjolkan teknologi dan aplikasi tertentu. Studi kasus penyelidikan naratif digunakan dalam penelitian ini untuk mengkaji bagaimana 12 anggota PPG menerapkan TPACK secara pribadi dan publik, serta pengalaman dan perselisihan implementasi mereka. Selain itu, penelitian ini menegaskan temuan sebelumnya bahwa integrasi teknologi meningkatkan efisiensi kerja instruktur EFL dalam pelayanan. Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa guru FLE pra-jabatan mendefinisikan pengalaman dan cerita mereka menggunakan kata sifat terkait TPACK seperti instruksional, konsisten dengan tujuan, sesuai dengan target PPG, merangsang pemikiran, dan inovatif.
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI BERBASIS STORY MAP TERKAIT DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS TANPA IZIN TERHADAP LINGKUNGAN Nurjannah Nurjannah; Sumarmi Sumarmi; Syamsul Bachri
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p83--99

Abstract

Unlicensed Gold Mining (PETI) in Sungai Paku Village, Singingi Hilir Subdistrict, Kuantan Singingi Regency, and Riau Province has caused significant environmental impacts and damage, as well as potentially a source of livelihood for generations. One of the efforts to minimise the impact of PETI is through story map-based educational media to students of SMAN 1 Singingi Hilir as the next generation. This research uses the ADDIE method (analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). These objectives will be achieved through the Research and Development (R&D) method, which is carried out following the stages of the ADDIE model. The research subjects involved consisted of material experts, media experts, geography teachers, and 20 students of class XI IPS SMAN Singingi Hilir. The instrument in the research is a validation sheet filled in by expert validators, including media experts and material experts, who are determined according to their expertise. The types of data are quantitative and qualitative. Based on the results of data analysis, it can be shown that the story map medium is declared feasible and effective as an educational medium and is used in teaching geography in Class XI IPS.AbstrakPenambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Sungai Paku, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau telah menimbulkan dampak dan kerusakan lingkungan yang signifikan, serta berpotensi sebagai sumber penghidupan masyarakat secara turun-temurun. Salah satu upaya untuk meminimalisir dampak PETI adalah melalui media edukasi berbasis story map kepada siswa SMAN 1 Singingi Hilir sebagai generasi penerus. Penelitian ini menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation) Tujuan tersebut akan dicapai melalui metode Research and Development (R&D) yang dikerjakan mengikuti tahapan model ADDIE. Subjek penelitian yang terlibat terdiri dari ahli materi, ahli media, guru geografi, dan 20 sisiwa kelas XI IPS SMAN Singingi Hilir. Instrumen pada penelitian berupa lembar validasi yang diisi oleh validaror ahli diantaranya ahli media dan ahli materi yang ditetapkan sesuai dengan keahliannya. Jenis data berupa kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditunjukkan bahwa media story map dinyatakan layak dan efektif sebagai media edukasi dan digunakan dalam pemebalajaran geografi Kelas XI IPS.
ANALYSIS OF GENDER DIFFERENCES IN THE MAKING OF MATHEMATICAL CROSS-STITCH ART SYMBOLS AND LEARNING OUTCOMES OF HIGH SCHOOL STUDENTS Nafida Hetty Marhaeni; Ujang Nendra Pratama; Nuryadi Nuryadi; Dangin Dangin; Nanang Khuzaini
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p206--215

Abstract

This study aims to determine the influence of gender differences on the making of mathematical cross-stitch art symbols and students’ learning outcomes. This study is descriptive qualitative research. The study used observation, interviews, documentation, and students’ learning outcomes tests as research instrument. This research has been conducted in the crafts subject at SMA Negeri 1 Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta class XI. Meanwhile, the results of midterm and final exam were used for all students of class XI. This study revealed a significant difference between male and female students when completing the cross art of mathematical symbols. Female students are found to be able to complete the art within 1 month, while male students have not been able to complete the cross stitch. Furthermore, the average scores obtained during midterm and final exam between male and female students also have quite significant differences, in which female students show higher learning outcomes than male students. It is in line with the completion of the cross-stitch assignment given in the craft subject where female students have better abilities in completing the cross-stitch art. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perbedaan gender terhadap pembuatan seni kristik symbol matematika dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar siswa. Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran Prakarya di SMA Negeri 1 Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta kelas XI. Sedangkan secara kuantitatif digunakan hasil PTS dan PAS semua siswa kelas XI. Penelitian ini menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan saat menyelesaikan seni kristik symbol matematik. Yang mana siswa perempuan mampu menyelesaikan seni tersebut dalam waktu 1 bulan, sedangkan siswa laki-laki belum mampu menyelesaikan seni kristik tersebut. Lebih lanjut, rata-rata skor yang diperoleh saat PTS dan PAS antara siswa laki-laki dan perempuan juga memiliki perbedaan yang cukup signfiikan, yang mana siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa laki-laki. Hal tersebut selaras dengan penyelesaian tugas seni kristik yang diberikan pada mata pelajaran prakarya yang mana siswa perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan seni kristik tersebut.
KEMANDIRIAN BELAJAR PETANI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI Yuni Sugiarti; Arif Imam Suroso; Irman Hermadi; Euis Sunarti
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v11n1.p231--241

Abstract

In the era of Information and Communication Technology, the competency of Aglaonema farmers needs to have learning independence in line with the demands of the times. The purpose of this study is to find out the constraints of aglaonema farmers in increasing competence in aspects of production and marketing quality, and to examine the solution through the implementation of a Knowledge Management System. The method used in this research is qualitative method. The technique of collecting data through in-depth interviews and literature review. The results of the data analysis show that the constraints of Aglaonema farmers are that there is very little communication and cooperation, lack of innovation, conventional marketing, very little use of ICT, lack of support from research and development institutions from the government/relevant agencies, and less effective farmer groups. Efforts to increase farmer competence can implement a Knowledge Management System, so that farmers can learn from various sources, share experiences and communicate with stakeholders from upstream to downstream.AbstrakPada era Teknologi Informasi dan Komunikasi, kompetensi petani Aglaonema perlu memiliki kemandirian belajar seiring tuntutan perkembangan zaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kendala-kendala petani aglaonema dalam meningkatkan kompetensi pada aspek kualitas produksi dan pemasaran, serta mengkaji solusinya melalui implementasi Knowledge Management System. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan kajian literatur. Hasil analisis data diketahui kendala-kendala petani Aglaonema adalah komunikasi dan kerjasama sangat kurang, kurang berinovasi, pemasaran konvensional, penggunaan TIK sangat kurang, dukungan lembaga riset dan pembinaan dari pemerintah/dinas terkait masih kurang, serta kelompok petani kurang efektif. Upaya meningkatkan kompetensi petani tersebut dapat mengimplementasikan Knowledge Management System, sehingga petani dapat belajar dengan berbagai sumber, sharing pengalaman dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan dari hulu ke hilir.