cover
Contact Name
Ismed
Contact Email
ismedfateta@gmail.com
Phone
+62751-72772
Journal Mail Official
jurnal.logista@gmail.com
Editorial Address
Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis - Padang 25163, West Sumatera, Indonesia.
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Logista: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Published by Universitas Andalas
ISSN : 25796283     EISSN : 2655951X     DOI : 10.25077
Core Subject : Agriculture,
LOGISTA: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat is a scientific journal that covers the community service activities related to agricultural product technology, agricultural engineering, agricultural industrial technology, nutrition and public health, pharmacy, biology, climatology, agroecotechnology, soil science, agricultural cultivation, plant protection, medicine, family and consumers, livestock, fisheries, forestry, conservation, environment, socio-economics, engineering, and entrepreneurship that have been considered and approved by the Editorial boards.
Arjuna Subject : -
Articles 367 Documents
PENGEMBANGAN DESA JUNGSEMI MENJADI “THE SPORT AND AGRICULTURAL BEACH” Rosalina Ginting; Maftukin Huda; Valdyan Drifanda; Arief Rakhman Affandi
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.116 KB)

Abstract

Pengembangan desa menjadi area wisata memerlukan manajemen yang bagus. Desa Jungsemi merupakan salah satu desa di kabupaten Kendal yang miliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata dikarenakan memiliki pantai yang cukup bagus. Permasalahan yang dihadapi oleh Desa Jungsemi adalah belum adanya aturan yang cukup jelas mengenai pengelolaan desa wisata. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi oleh Desa Jungsemi. Pelaksanaan pelatihan manajemen pariwisata pantai memiliki pengaruh yang cukup besar dalam terbentuknya desa wisata yang ramah pengunjung. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengarahan terkait pengembangan Desa Jungsemi menjadi desa wisata pantai dan pelatihan pengolahan semangka menjadi minuman isotonik. Pembuatan standard operational procedure (SOP) pengelolaan daerah wisata dapat memperbaiki kondisi pantai yang dijadikan sebagai objek wisata. Pelatihan pembuatan minuman isotonik mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah buah semangka menjadi produk pangan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Kata kunci: Desa wisata, Manajemen, Isotonik, Pantai indah kemangi ABSTRACT The development of the village into a tourist area requires good management. Jungsemi village is one of the villages in Kendal district which has the potential to be developed into a tourist village because it has a pretty good beach. The problem faced by Jungsemi Village is that there are no clear rules regarding the management of tourism villages. The activities carried out in accordance with the topic of the problems faced by Jungsemi Village. The implementation of beach tourism management training has a considerable influence in the formation of tourist-friendly tourist villages. The purpose of this community service activity is to provide guidance related to the development of Jungsemi Village as a beach tourism village and watermelon processing training into isotonic drinks. Making a standard operational procedure (SOP) in the management of tourist areas can improve the condition of the beach which is used as a tourist attraction. Isotonic drink making training can improve people's skills in processing watermelon into food products that have high selling points. Keywords: Tourist village, Management, Isotonic, Beautiful beaches of basil
PENYULUHAN PEMBUKUAN KEUANGAN DALAM MENUNJANG KESUKSESAN USAHA UKM Aprih Santoso; Sri Yuni Widowati; Emaya Kurniawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.676 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.125-129.2019

Abstract

Tujuan dari kegiatan PKM ini untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan kepada pelaku UKM di Kelurahan Panggung Lor dalam mengelola keuangan usaha dengan membuat pembukuan (laporan kas dan laporan ekuitas) sehingga kondisi keuangan usaha pelaku UKM dapat terkontrol dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan. Dari hasil PKM yang telah dilakukan ternyata pelaku UKM sudah mampu meningkatan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam menyusun pembukuan usaha yaitu berupa laporan kas, dan laporan perubahan ekuitas. Kata kunci: Kas, Ekuitas, Usaha ABSTRACT The purpose of this PKM activity is to provide knowledge, understanding and skills to SMEs in the Village of Panggung Lor in managing business finances by making books (cash reports and equity reports) so that the financial condition of SMEs business practitioners can be controlled properly. This activity is carried out in the form of counseling and assistance. From the results of PKM that have been carried out it turns out that SMEs have been able to increase their knowledge, understanding and skills in compiling business books in the form of cash reports, and statements of changes in equity. Keywords: Cash, Equity, Business
PELATIHAN PEMBIBITAN ANGGREK SECARA VEGETATIF, GENERATIF DAN KULTUR JARINGAN PADA PAGUYUBAN MANTAN BURUH MIGRAN “SERUNI” KABUPATEN BANYUMAS Okti Herliana; Eny Rokhminarsi; Ahmad Iqbal; Kartini Kartini
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.713 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.61-69.2019

Abstract

Mantan pekerja migran membutuhkan pendampingan wirausaha agar tetap produktif secara ekonomi. Salah satu jenis usaha yang dapat dilakukan adalah bidang pertanian, yaitu usaha penjualan tanaman hias khususnya anggrek. Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mempunyai bentuk bunga yang bagus, beragam warna dan kesegaran bunga dapat bertahan lama. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya mengenai rintisan usaha budidaya Anggrek. Pembibitan merupakan faktor penting pendukung kegiatan budidaya Anggrek. Jika pengusaha anggrek tidak dapat memproduksi bibit sendiri maka akan banyak modal terserap untuk pengadaan bibit. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pendampingan dan memberikan pelatihan agar mitra dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan mengenai pembibitan anggrek baik secara vegetative, generative maupun kultur jaringan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yaitu peran aktif seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan. Tahapan kegiatan meliputi: 1. Penyuluhan, 2. Pelatihan, 3.Pembuatan Demplot Percobaan, 4. Pendampingan dan monitoring. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan bibit anggrek pada anggota paguyuban seruni sebesar 80%. Mampu melakukan persilangan anggrek, pembibitan secara vegetative (pemisahan anakan dan keiki) perbanyakan secara generative dengan biji dan pembuatan bibit secara kultur jaringan, mitra dapat melakukan aklimatisasi terhadap bibit anggrek botolan, mampu melakukan transplanting bibit anggrek seedling dan remaja pada berbagai media tanam, melakukan perawatan anggrek dengan aplikasi pupuk daun dan hormone pertumbuhan. Kata Kunci: Pemberdayaan, Buruh migran, Anggrek, Kultur jaringan ABSTRACT Former migrant worker need mentoring entrepreneurs to remain economically productive. One type of business that can be done is agriculture, such as Nursary (selling of ornamental plants) especially orchids. Orchid is an ornamental plant that has high economic value because it has a good flower shape, various colors and freshness of flowers can last a long time. This activity is a continuation of the previous year regarding pioneering orchid business. Nurseries are an important factor supporting orchid cultivation bussinnese. If the orchid famer cannot produce his own seeds, a lot of capital will be absorbed for the procurement of seeds. The purpose of this activity is to provide assistance and provide training so that partners can increase their knowledge, understanding and skills regarding orchid nurseries, both vegetative, generative and tissue culture. The method used in this activity is the PRA (Participatory Rural Appraisal), which is the active role of all parties involved in the activity. Stages of activities include: 1. Counseling, 2. Training, 3. Making an Experiment Demonstration Plot, 4. Assistance and monitoring. The result of this activity is increasing in the knowledge and skills of produce orchid seeds of Paguyuban Seruni members by 80%. Able to perform orchid crossing, vegetative nursery (separation of saplings and keiki) generative propagation by seed and seedling by tissue culture, partners can acclimatize bottled orchid seeds, able to transplanting seedling orchid seeds and juveniles in various planting media, perform maintenance orchids by application of foliar fertilizer and growth hormone. Keywords: Empowering, former migran worker, orchid nurseries, tissue culture.
PELATIHAN PENGODEAN DIAGNOSIS OBSTETRI DI RS NAILI DBS Ressa Oashttamadea SM
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.579 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.157-164.2019

Abstract

Proses pengkodean adalah perubahan sebuah diagnosis dan prosedur menjadi digit dan karakter numerik dan alfanumerik. Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang nantinya berpengaruh pada pembayaran yang diberikan oleh asuransi. Kegagalan memberikan kode yang benar dapat menyebabkan pembayaran tertunda, ditolak, atau bahkan dibatasi. Untuk itu diperlukan pelatihan terhadap perekam medis di rumah sakit agar tingkat akurasi kode meningkat. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pendidikan masyarakat dalam bentuk presentasi, tanya jawab, latihan soal dan diskusi dengan topik mencakup: abortus, pemilihan diagnosis utama pada kehamilan beresiko tinggi, tanda-tanda persalinan tanpa berakhir dengan persalinan, kasus kelahiran, asuhan ibu, hipertensi pada kehamilan, diabetes pada kehamilan, infeksi serta anemia pada masa kehamilan, melahirkan, dan nifas. Skor rata-rata peserta dalam melakukan pengodean diagnosis utama dari 10 kasus adalah 15,3 (skor maksimal 20). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pelatihan Pengodean Diagnosis Obstetri berjalan sangat baik dan berhasil dalam meningkatkan pemahaman serta tingkat akurasi perekam medis. Kata kunci: Pelatihan, Pengodean diagnosis, Obstetri, ICD 10 ABSTRACT The coding process is a transformation of a diagnosis and procedure into digits and numeric and alphanumeric characters. Medical record personnel as code givers are responsible for the accuracy of the code which in turn affects the payment provided by insurance. Failure to provide the correct code can cause payments to be delayed, declined, or even restricted. For this reason, training of coders in hospitals is needed so that the accuracy of the code increases. This community engagement is carried out using community education methods in the form of presentations, questions and answers, practice questions and discussions on topics including: abortion, selection of the main diagnosis in high-risk pregnancies, signs of labor without ending in labor, birth cases, maternal care, hypertension in pregnancy, diabetes in pregnancy, infection and anemia during pregnancy, childbirth, and the puerperium. The average score of participants in coding the main diagnosis in 10 cases was 15.3 (maximum score of 20). Based on these results, it can be concluded that Obstetric Diagnosis Coding Training is going very well and is successful in increasing understanding and accuracy of medical recorders. Keywords: Training, Coding, Obstetric, ICD 10
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NGEPAS KIDUL MELALUI BUDI DAYA JAHE (NGEPAS KIDUL DONOHARJO, SLEMAN, DI YOGYAKARTA) Sunarno -; Putri Anggia
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.291 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.97-104.2019

Abstract

Keberdayaan masyarakat petani dalam berbagai aspek di era milenial adalah sangat dibutuhkan. Kelompok masyarakat petani di berbagai sektor Pertanian termasuk Pertanian jahe dituntut untuk berdaya dari aspek Pengetahuan, SDM dan Kelembagaan dan jaringan pemasaran. Program PPM ini bertujuan untuk memberikan upaya pemberdayaan di berbagai aspek berupa menambah pengetahan dan skill, memperkuat kelembagaan, dan memberikan pendampingan dalam rangka ekspansi jaringan pasar. Metode program ini adalah dengan pola penyuluhan, motivasi, pelatihan dan pendampingan sehingga tujuan dari program ini tercapai. Hasil dari program ini bahwa keberdayaan pada aspek pengetahun dan skill dengan metode penyluruhan telah berhasil walaupun belum maksimal, pemberdayaan kelembagaan sudah dipahami dan dilaksanaan melalui penguatan kelompok kelompok tani misalnya kelompok tani wanita, sedangkan penguatan kelembagaan dalam bentuk badan hukum baru tahap persiapan dan melengkapi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Begitu pula produk jahe sementara ini baru sebatas membuat trade merk, untuk sampai ke hak paten masih perlu dipersiapkan syarat syarat administrasi dan syarat teknis dan klinis. Kata kunci: Budidaya jahe, Jahe, Pemberdayaan masyarakat, Kelompok petani ABSTRACT The empowerment of farmers in various aspects of the millennial era is very much needed. Farmer groups in various agricultural sectors, including ginger farming, are required to be empowered from the aspects of Knowledge, H, and Institution and network marketing. The PPM program aims to provide empowerment efforts in various aspects in the form of increased knowledge and skills, strengthening institutions, and providing assistance to expand the market network.The method of this program is with patterns of counseling, motivation, training, and assistance so that the objectives of this program was achieved. The results of this program are that empowerment in the aspects of knowledge and skills. The method of overall success has been done even though it has not been maximized; institutional empowerment has been understood and implemented through strengthening farmer groups such as women's farmer groups while strengthening institutions in the form of new legal entities preparation and completing articles of association and by-laws (AD / ART). Similarly, ginger products, while only limited to making brand trade, to get to the patent rights still need to be prepared for terms of administrative requirements and technical and clinical requirements. Keywords: Cultivating ginger, Ginger, Community empowerment, Farmer Groups
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER POSDAYA TENTANG SKRINING KESEHATAN DASAR DI DESA BUNGKU KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANGHARI JAMBI Dini Junita; Merita Merita; Armina Armina
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.817 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2(Jul-Des).27-38.2019

Abstract

Keberadaan tenaga kesehatan di Desa Bungku belum optimal akibat rendahnya kepercayaan dan akses masyarakat kelompok adat terpencil. Dibutuhkan pendekatan dari masyarakat yaitu pemberdayaan berbasis keluarga yang disebut Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Pengabdian ini bertujuan membentuk dan melatih kader posdaya menggunakan metode diskusi dan praktik berupa demonstrasi, role play atau simulasi antar kader. Edukasi dan skrining kesehatan dasar meliputi materi pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pengetahuan tentang penilaian status gizi, dan pemeriksaan kesehatan dasar. Alat yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah poster, leaflet, lembar kuisioner pre-post, pita LILA, tensimeter digital, stetoskop, peralatan P3K, dan thermometer. Gambaran peningkatan pengetahuan dan keterampilan khusus pada kader dilihat berdasarkan hasil pre-post test. Kegiatan ini menghasilkan posdaya dengan anggota kader sebanyak 5 orang. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan khusus pada kader setelah dilakukan pelatihan sebesar 4 poin untuk materi PHBS, 5.4 poin untuk penilaian status gizi dan 8 poin untuk pemeriksaan dasar. Diperlukan implementasi lapang untuk mengevaluasi kemampuan praktis kader di masyarakat. Kata kunci: Komunitas adat, Pemberdayaan, Pemeriksaan fisik, Penilaian gizi, Posdaya ABSTRACT The existence of health practitioner in Bungku village was`nt yet optimized, it is due to low in trust and access to health care especially for indigenous group ethnic minority. It takes an bottom up approach throught empowerment family (Posdaya). Posdaya is community empowerment independently conducted from, by and for the community. The aim of this service was to create posdaya for the revival of the spirit of togetherness and mutual cooperation in the community, so that community members can participate and help each other in eliminating their social problems especially in health and environment. The method used focus group discussion and practice, used posters, leaflets, pre post test questionnaire, observation sheets, meterline, scale, microtoice, tensimeter, stethoscopes, first aid kit,and thermometer. The result was posdaya established with 5 members, there were increased knowledge and special skills that is 4 point for healthy living behavior, 5.4 point for nutritional assessment and 8 point for vital sign on health. Field implementation is needed to evaluate the ability of posdaya members. Keywords: Empowerment, Ethnic minority, Nutrition assessment, Posdaya, Vital sign
PELATIHAN EDUTECH FOR CHILDREN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIS DAN MELATIH POLA PIKIR INOVATIF SISWA Deny Nusyirwan; Eko Prayetno; Henry Ali Singer; Sapta Nugraha; Anton Hekso Yunianto; Tonny Suhendra; Afdal Hadi; Allysia Shafira; Desi Oktavia; Lilis Agustina Sinaga
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1547.91 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.187-198.2019

Abstract

Pendidikan pada usia dini menjadi sebuah fenomena menarik pada saat ini di Indonesia,dapat dilihat dari menjamurnya taman pendidikan untuk anak yang belum bisa masuk sekolah. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang lokasinya berbatasan langsung dengan Gerbang Internasional Singapura dan Malaysia secara tidak langsung diminta untuk mampu berkompetisi secara secara softskill dan hardskill. Untuk menghadapi kesempatan tersebut dan menciptakan generasi yang mampu bersaing secara global, jurusan Teknik Elektro Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melalui tridharma perguruan tinggi, bekerjasama dengan bagian Corporate Social Responsibility (CSR) Banyan Tree Hotel and Resorts Bintan, menghasilkan sebuah program bernama Edutech for Children (EfC). EfC adalah program untuk meningkatkan kemampuan siswa berpikir secara kritis dan analisis pada usia dini melalui pengenalan proses perancangan rekayasa dan pelatihan pola pikir insinyur untuk siswa di sekolah. Dimulai dari proses etnografi, brainstorming, menentukan permasalahan dan solusi utama dan merancang menggunakan perangkat lunak 3 dimensi Autodesk inventor. Sebuah inovasi yang merupakan luaran dari proses desain rekayasa adalah merupakan hasil dari proses rancangan yang berbasiskan kepada pengguna dengan menggunakan pendekatan etnografi, oleh sebab itu melalui pelatihan yang diberikan siswa akan diajak untuk mampu memahami bahwa sebuah inovasi tersebut membutuhkan integrasi kemampuan berpikir secara luas terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan kegiatan ini didapatkan hasil memuaskan yang dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan teknis dan munculnya pola pikir inovatif sehingga siswa mampu untuk menemukan dan merancang teknologi yang sesuai untuk kebutuhan setempat. Kata kunci: Berpikir, Kompetisi, Kemampuan, Siswa, Teknologi ABSTRACT Education at an early age is an interesting phenomenon at this time in Indonesia, can be seen from the mushrooming of educational parks for children who have not been able to go to school. Riau Islands Province (Riau Islands) whose location is directly adjacent to the International Gates of Singapore and Malaysia is indirectly requested to be able to compete in soft skills and hard skills. To face this opportunity and create a generation that is able to compete globally, the Department of Electrical Engineering, Raja Ali Haji Maritime University (UMRAH) through the three-tridharma of higher education, in collaboration with the Corporate Social Responsibility (CSR) section of the Banyan Tree Hotel and Resorts Bintan, produced a program called Edutech for Children (EfC). EfC is a program to improve students 'ability to think critically and analyze at an early age through the introduction of the engineering design process and training of engineers' mindsets for students in schools. Starting from the ethnographic process, brainstorming, determining the main problems and solutions and designing using Autodesk Inventor's 3-dimensional software. An innovation which is an outcome of the engineering design process is the result of a design process based on the user using an ethnographic approach, therefore through training provided students will be invited to be able to understand that an innovation requires the integration of broad thinking skills towards problems exist in the community. With this activity, satisfying results are evidenced by increasing technical ability and the emergence of innovative mindsets so that students are able to find and design technologies that are suitable for local needs. Keywords: Thinking, Competition, Performance, Student, Technology
SOSIALISASI PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI KLINIK AS SALAM KOTA PADANG Sayati Mandia
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.087 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.130-134.2019

Abstract

Klinik merupakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistik, dan diselenggarakan oleh satu atau lebih tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Setiap klinik wajib menyelenggarakan rekam medis. Salah satu penyelenggaran rekam medis adalah sistem penyimpanan berkas rekam medis. Sistem penyimpanan ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat mempermudah berkas rekam medis yang akan disimpan dalam rak penyimpanan, mempercepat ditemukan kembali atau pengambilan berkas rekam medis yang disimpan dalam rak penyimpanan, mudah pengembaliannya, dan melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberi sosialisasi kepada petugas rekam medis mengenai penyimpanan berkas rekam medis. Pengabdian ini membahas mengenai sistem penyimpanan yang dilaksanakan di klinik As salam kota padang. Hasil pengabdian ini berupa penambahan wawasan mengenai sistem penyimpanan rekam medis pasien. Kata kunci: Sistem Penyimpanan, Rekam medis, Klinik ABSTRACT Clinic is a health service that organizes and provides basic or specialist medical services, and is organized by one or more health workers and is led by a medical person. Each clinic is required to hold a medical record. One of the organization of medical records is a medical record filling system. Filling is very important because it can facilitate the medical record file to be stored in a storage rack, speed up rediscovering or retrieving medical record files stored in a storage rack, easy return, and protect medical record files from the danger of theft, physical damage, chemistry and biology. The community engagement is done by giving socialization to medical records officer regarding the filling of medical record files. This engagement discusses that filling system implemented in Clinis As salam. The results is increasing knowledge about medical record filling system.Keywords: Storage system, Medical record, Clinic
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MENGANTISIPASI MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PETANI DI KUBE USAHO BASAMO Dessi Mufti; Duskiardi Duskiardi; Mirza Zoni
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.446 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.70-75.2019

Abstract

Pertanian di Indonesia umumnya masih dilakukan secara sangat sederhana dengan mengandalkan tenaga manusia dan hewan. Jorong Koto Gadang merupakan daerah yang berpotensi untuk bercocok tanam holtikultura seperti tomat, cabe, kol, dan sayur-sayuran lainnya. Lahan yang tersedia lebih kurang seluas 20 ha, tetapi tergarap semua oleh masyarakat. ini disebabkan petani masih menggunakan peralatan manual (cangkul) untuk mengolah lahan yang ada. Selain itu pekerjaan mencangkul yang relatif lama akan dapat menyebabkan resiko cedera pada beberapa bagian anggota tubuh (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Dirasakan sangat perlu memanfaatkan teknologi yang telah untuk memudahkan pekerjaan petani dan mengurangi resiko cedera tersebut. Berdasarkan asesmen awal dengan REBA diperoleh skor awal 10 artinya resiko levelnya sangat tinggi dan tindakan perbaikan perlu saat ini juga. Teknologi yang dapat digunakan adalah menggunakan cultivator. Pemilihan cultivator ini diperoleh dari diskusi dengan anggota Kube dengan melihat kondisi lahan dan fungsinya. Selanjutnya dilakukan asesmen kembali dengan REBA dan memperlihatkan hasil lebih baik dengan skor 7 yang artinya masih perlu perbaikan. Perbaikan dapat dilakukan dengan memodifikasi alat dan jenis material alat tersebut. Kata Kunci: Ergonomi, Holtikultura, KUBE, Musculoskeletal disorders ABSTRACT Agriculture in Indonesia is generally still done very simply by relying on human and animal labor. Jorong Koto Gadang is an area that has the potential to grow horticulture such as tomatoes, chilies, cabbage, and other vegetables. The available land area is approximately 20 hectares, but it is cultivated by the community. this is due to farmers still using manual equipment (hoes) to cultivate existing land. In addition, relatively long hoeing work can cause the risk of injury to some parts of the body (Musculoskeletal Disorders / MSDs). It is felt that it is necessary to utilize technology that has made it easier for farmers to work and reduce the risk of injury. Based on the initial assessment with REBA an initial score of 10 means that the level of risk is very high and corrective action is necessary at this time. The technology that can be used is to use a cultivator. The selection of cultivators was obtained from discussions with Kube members by looking at the condition of the land and its functions. Furthermore, the assessment was carried out again with REBA and showed better results with a score of 7 which means it still needs improvement. Improvements can be made by modifying the tool and the type of material the tool is. Keywords: Ergonomic, Holticultura, KUBE, Musculoskeletal disorders
UPAYA PEMBERDAYAAN ECENG GONDOK MENJADI BIOGAS PADA IBU-IBU PKK JORONG KAYU TANDUAK NAGARI AIA ANGEK KABUPATEN TANAH DATAR Firman Syahid; Hasnah Wita; Muhammad Rizky Pratama; Feby Handayani; Rudi Kurniawan; Helga Yermadona; Suryani Suryani; Hariadi Hariadi; Femi Earnestly
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1973.654 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.165-171.2019

Abstract

Tumbuhan eceng gondok yang menyebar hampir ke seluruh embung atau perairan Kayu Tanduak mengakibatkan para petani di masyarakat sepenulisr kekurangan atau kehilangan air, sehingga eceng gondok menghambat aliran irigasi sawah dan ladang. Masalah pertumbuhan eceng gondok yang pesat ini memberikan dampak langsung kepada pendapatan hasil panen baik ladang atau sawah yang berkurang. Program Pengabdian bagi Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasaran tentang pengolahan eceng gondok menjadi biogas. Masyarakat yang menjadi sasaran pada kegiatan ini adalah Ibu-Ibu PKK Jorong Kayu Tanduak pada khususnya dan masyarakat sepenulisr Jorong Kayu Tanduak. Metode yang digunakan dalam melakukan pengabdian ini adalah (1) sosialisasi tentang pengolahan eceng gondok menjadi biogas, (2) pelatihan pembuatan alat biogas dari eceng gondok, (3) melakukan penyebaran kuisioner sebelum dan sesudah pelatihan tentang pengetahuan tentang pembuatan alat biogas dari eceng gondok. Kegiatan ini memberikan dampak positif kepada Ibu-Ibu PKK ini antara lain : (1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan eceng gondok menjadi biogas yang diketahui dari hasil penyebaran angket sebelum dan sesudah pelatihan, (2) tersebarnya informasi tentang pemanfaatan eceng gondok menjadi biogas dari jorong Kayu Tanduak Kabupaten Tanah Datar. Kata kunci: Eceng Gondok, Biogas, Jorong Kayu Tanduak ABSTRACT The plant of water hyacinth which spread throughout reservoir or water pool in Kayu Tanduk has made the farmers surrounding become lack or loss of water. Water hyacinth has also affected the flow of irrigation for rice fields and fields. The rapid growth problem of water hyacinth gives direct impact to the farmers harvest income in the rice fileds and fields. This community service program (PKM) is purposed to increase the knowledge and craftsmanship for villagers and society about how to process water hyacinth into biogas.The main target community in this program is the mothers of empowering family welfare group (PKK) at Kayu Tanduak and the society of its surrounding. The methods used in this program are 1) socialization to society how to process it,2) giving training to society how to make biogas tools,3) distributing the questionnaires to society in order to see how far their undesrstanding about the water hyacinth process into biogas before training and after training.This activity give positive impacts to the mothers of empowering family welfare (PKK), they are: 1) there is an increasing of their knowledge and craftsmanship about how to process water hyacinth into biogas. It can be seen from the result of the questionnaires before and after training. 2) The spread information to society about the utilizing water hyacinth process into biogas is increased especially in the village of Kayu Tanduk Tanah Datar. Keywords: Biogas, Water hyacinth, The village of Kayu Tanduk

Page 7 of 37 | Total Record : 367