cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Published by Forum Ilmiah Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 25485970     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 500 Documents
STATUS GIZI BALITA PADA NUCLEAR FAMILY LEBIH BAIK DARI PADA STATUS GIZI BALITA PADA EXTENDED FAMILY DI DESA PATIANROWO KECAMATAN PATIANROWO KAB. NGANJUK Muchlishatun Ummiyati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.083 KB)

Abstract

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua, karena berpengaruh pada kecerdasan balita, tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan dibawa terus sampai dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status gizi balita pada nuclear family dengan extended family, dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah 77 balita di Desa Patianrowo Kecamatan Patianrowo Kab. Nganjuk Tahun 2016 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data status gizi dikumpulkan melalui pemeriksaan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 balita dengan nuclear family, 29 balita (38,1%) memiliki status gizi baik, 3 balita (3,9%) memiliki status gizi kurang, 2 balita (2,6%) memiliki status gizi buruk. Dari 43 balita dengan extended family, 24 balita (32,8%) memiliki status gizi baik, 13 balita (17,1%) memiliki status gizi kurang, 6 balita (6,5%) memiliki status gizi buruk. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney U-Test dengan program SPSS didapatkan signifikansi Mann-Whitney = 0,0101. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ
HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKS BERESIKO PADA REMAJA Maylar Gurning
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana seseorang mengalami perubahan-perubahan yang dramatis dari aseksual menjadi seksual. Permasalahan yang dihadapi remaja umumnya dikarenakan adanya krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi yang jelas. Komunikasi orang tua dan remaja dipengaruhi oleh perbedaan gender, etnis/kebudayaan, religi, peluasan dan pengulangan topik tentang perilaku seksualitas beresiko dan pembahsan topik tentang seksualitas yang meliputi ertumbuhan dan perkembangan secara biologi, perilaku pacaran, bahaya melakukan perilaku seks dii, kehamilan tak diinginkan, HIV/AIDS dan PMS. Komunikasi efektif antara orang tua dan remaja memberikan kesempatan saling mengungkapkan isi hati atau kekesalan yang dirasakan serta harapan yang diinginkan. Komunikasi orang tua diidentifikasisebagai faktor protektif terhadap perilaku seksual remaja yang berisiko terhadapkesehatan reproduksi. Strategi pencarian database menggunakan MEDLINE, BIOMED, NIH public Access, Google Scholaryang dibatasi dari tahun Januari 2008 sampai Januari 2013. Hasilnya menunjukan bahwa ada hambatan dalam komunikasi orang tua dan remaja tentang seks yaitu masih menganggap pendidikan seks adalah tabu. Ada pengaruh antara gender, etnis/budaya, religi, topik dan pengulangan topik dalam memberikan informasi seksual pada remaja. Oleh karena itu dipelukan sikap saling keterbukaan dan kedekatan dalam meningkatkan komunikasi orang tua dan remaja tentang seksualitas. Keyword: Komunikasi Orang tua-remaja, perilaku seksual berisiko
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PELEPASAN INFORMASI MEDIS YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PONOROGO Nindhi Elyasari; Ani Rosita; Anjarie Dharmastuti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pelepasan informasi medis membutuhkan ketentuan yang mengatur pelepasan pemberian informasi medis, ketentuan itu disebut dengan Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya pelepasan informasi medis yang tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) di Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis pelepasan informasi medis dan Kepala Rekam Medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2016 dengan jumlah 2 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian terdapat 2 faktor yang menyebabkan terjadinya pelepasan informasi medis tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi medis yang meliputi: (Man) petugas membaca Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi medis hanya pada saat pertama kali dibagian pelepasan informasi medis dan petugas belum memahami isi Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi medis, (Methode) kurangnya sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi medis dan Standard Operating Procedure (SOP) pelepasan informasi medis tidak dipasang di white board dekat petugas pelepasan informasi medis. Kata Kunci: Rekam Medis, Pelepasan Informasi Medis, Standard Operating Procedure (SOP).
PENGEMBANGAN MODEL KONSELING KB BERBASIS VIDEO Astri Nurdiana; Firman Wirakusumah; Kuswandewi Mutyara
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 6, No 4 (2016): November 2016
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.041 KB)

Abstract

Salah satu rendahnya cakupan MKJP adalah karena rendahnya pengetahuan calon akseptor mengenai MKJP. Video dapat menjadi alternatif media konseling KB yang menarik dan mudah diingat oleh calon akseptor untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pre-post test design. Sampel penelitian adalah 62 ibu nifas 10−14, terdiri atas kelompok kontrol dan perlakuan. Pre test pengetahuan dilakukan dengan mengisi enam pertanyaan pada hari ke 10−14 masa nifas. Post test pengetahuan dilakukan pada 36−40 hari masa nifas. Pre test pemilihan MKJP dilakukan dengan wawancara dan post test pemilihan MKJP dilakukan observasi sampai ibu nifas menggunakan alat kontrasepsi. Hasil penelitian didapatkan perbedaan pengetahuan MKJP pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dengan sesudah perlakuan (p
PERBEDAAN PENGGUNAAN DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) DAN NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRE OPERASI SEKSIO SESAREA DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON Windatania Mayasari; Jayanti Djarami; Kilwalaga Nurjawati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.165 KB)

Abstract

Seksio sesarea telah menjadi tindakan bedah kebidanan kedua tersering yang digunakan di Indonesia dan diluar negeri. Tindakan pembedahan sering menimbulkan rasa takut yang berdampak pada cemas mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesarea di ruang kebidanan RSUD dr. M. Haulussy ambon tahun 2017. Desain penelitian Quasi Eksperimental denganRancangan penelitian two group comparrison post test desing, sampel 30 ibu pre operasi seksio sesarea yang di ambil dengan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian di dapatkan responden dengan tingkat kecemasan penggunaan distraksi dan nafas dalam yaitu tidak ada kecemasan sebanyak 26 orang (86.7 %) dan kecemasan ringan sebanyak 4 (13.3%). penelitian ini menunjukan ada perbedaan penggunaan distraksi dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan (p = 0.000; α = 0.05). dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik ) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesarea. Kata Kunci: Seksio sesarea, Kecemasan, Distraksi, Nafas dalam
EFEKTIFITAS KONSUMSI BUAH PISANG AMBON UNTUK MENURUNKAN HIPERTENSI PADA IBU USIA REPRODUKSI SEHAT Ellyzabeth Sukmawati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia reproduksi sehat (20-35 tahun) dapat mengalami berbagai penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, hipertensi dan ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas konsumsi buah pisang ambon untuk menurunkan hipertensi pada ibu usia reproduksi Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen Quasi (Semu), teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sample dengan pendekatan one group pretest posttest dengan menggunakan uji analisis t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah ibu sebelum mengkonsumsi buah pisang ambon sebagian besar memiliki tekanan darah 150 mmHg (40,0%), setelah mengkonsumsi buah pisang ambon sebagian besar tekanan darah turun menjadi 130 mmHg (23,3%), 140 mmHg (10,0%), tekanan darah 120 mmHg dan 145 mmHg (3,3%). Dari 9 orang ibu dengan tekanan darah 160 mmHg sebelum mengkonsumsi buah pisang ambon, setelah mengkonsumsi buah pisang ambon turun tekanan darahnya menjadi 140 mmHg (16,7%) dan 150 mmHg (13,3%). Sedangkan dari 9 ibu dengan tekanan darahnya 140 mmHg sebelum mengkonsumsi buah pisang ambon, turun menjadi 120 mmHg (10,0%), dan menjadi 110 mmHg (6,7%), 130 mmHg (6,7%), dan ada juga yang tekanan darahnya tetap yaitu 140 mmHg setelah mengkonsumsi buah pisang ambon (6,7%). Dari uji statistik menggunakan t-test di dapatkan nilai t hitung = 11.289 dan p value = 0,000 α = 5% maka hal ini berarti Ha diterima, yang berarti terdapat efektifitas konsumsi buah pisang ambon untuk menurunkan tekanan darah pada ibu usia reproduksi sehat Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Kata Kunci: Konsumsi Buah Pisang Ambon, Hipertensi, Ibu Usia Reproduksi Sehat
Persepsi ibu dalam pemberian makanan tambahan pada bayi di Puskemas Pembantu Desa Joho wilayah kerja Puskesmas Pace Kabupaten Nganjuk siti maemonah
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.108 KB)

Abstract

MOTHER’S PERSEPTION OF SUPPLEMENTARY FEEDING FOR INFANT IN PUBLIC HEALTH ASSISTANT OF JOHO VILLAGE WORKING AREA PACE’S PUBLIC HEALTH NGANJUK Siti Maemonah, Ahmad Abi Lahabi (Program Studi D3 Keperawatan Kampus Sidoarjo) sitimaemonah71@yahoo.com Perception of a mother in feeding their babies may differ perhaps also the same as anyone else. This is because many factors affect a person's perception. The purpose of this study was to determine the perceptions of mothers in infant feeding in rural health centers Joho the pace of work centers Nganjuk district. In this study the method used is qualitative in-depth interview technique (depth interview). Informants were mothers who come to the village health centers Joho. The number of informants 10 people consisting of mothers who now have children younger than 1 year. The interviews were analyzed qualitatively by comparing the informant answers that include the theme of supplementary feeding with a theory that has been obtained from the literature. From this study it can be concluded that the perception of women in supplementary feeding is given butter milk food, food that is given as breast milk, food that is given when the infant cries, the food given as an infant, was given when aged less than 6 months or more than 6 months in order for a large fast infant, infant is not fussy, adequate nutrition, good development, and prevent malnutrition. Expected to be more attention again to the local health workers for about providing health education on a regular basis about infant feeding for mothers to find out how the provision of supplementary food is good and right so it will not interfere with the baby's health Key words: perception, supplementary feeding, infant
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PSTW BUDI SEJAHTERA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 Abdullah Abdullah; Linda Linda
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.916 KB)

Abstract

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan fungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang bersangkutan. Depresi dapat diatasi dengan adanya koping pada lansia yaitu dengan adanya komunikasi. Desain penelitian analitik adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah 111 lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Besar sampel adalah 40 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Sperman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik yang terlaksana dengan tingkat depresi sedang sebanyak 32 orang (80%). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan p-value = 0,44 sehingga dapat diinterprestasikan terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat depresi dengan koefisien korelasi = -0,320 berarti kekuatan hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat depresi pada lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Kata kunci: Lansia, Depresi, Komunikasi terapeutik
DETERMINAN ANGKA KEMATIAN IBU DI KABUPATEN NGANJUK Binti Asrofin
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.336 KB)

Abstract

Kematian ibu dijadikan ukuran keberhasilan terhadap pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kematian ibu dijadikan sebagai prioritas utama yang harus ditanggulangi melalui upaya sistematik dan tindakan yang nyata untuk meminimalisasi risiko kematian, menjamin reproduksi sehat, dan meningkatkan kualitas hidup ibu. Pelayanan antenatal memiliki peranan yang sangat penting dalam menurunkan AKI, diantaranya agar dapat dilakukan deteksi dan tata laksana dini komplikasi yang dapat timbul pada saat persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mencari faktor yang signifikan mempengaruhi angka kematian ibu di Kabupaten Nganjuk. Jenis rancang bangun yang digunakan adalah Non Reactive, yang dilakukan pada data 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk tahun 2015. Variabel pada penelitian ini sejumlah 5 variabel yang meliputi angka kematian ibu (Y), K1 (X1), K4 (X2), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (X3), dan jumlah pelayanan kesehatan (X4). Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang signifikan mempengaruhi angka kematian ibu (AKI) adalah K1 (p=0.019) dan K4 (p=0.028). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel lain yang dapat memiliki peran terhadap peningkatan AKI, selain itu peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian serupa dengan lingkup wilayah yang lebih luas, agar didapatkan hasil yang lebih valid. Kata Kunci: Kematian ibu, Determinan
PERAN VITAMIN C, VITAMIN E, DAN TUMBUHAN SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK MENGURANGI PENYAKIT DIABETES MELLITUS Feftin Hendriyani; Elsa Safira Prameswari; Agung Suharto
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.307 KB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan komponen stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan yang ditandai oleh ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh. Munculnya stres oksidatif pada DM terjadi melalui suatu mekanisme, yakni glikasi nonenzimatik pada protein, jalur poliol sorbitol (aldosa reduktase), dan autooksidasi glukosa. Banyak jenis tanaman mengandung senyawa aktif yang dapat menghambat hidrolisis karbohidrat dan penyerapan glukosa, regenerasi sel β sehingga dapat meningkatkan pelepasan insulin, menghambat reduktase aldose dan kontrol tingkat glukosa. Senyawa antioksidan sintetis dan alami dari berbagai tanaman bisamengontrol kadar glukosa dan menghambat komplikasi diabetes. Senyawa aktif polifenolik pada tanaman memiliki antioksidan dan aktivitas hipoglikemik. Untuk mengurangi jumlah penderita DM tipe 1 dan tipe 2 maka perlu mengubah gaya hidup, antara lain dengan mengkonsumsi cukup sayuran dan buahbuahan sebagai sumber antioksidan. Antioksidan eksogen atau sintetis tersebut dapat berupa vitamin C, vitamin E, dan glutathion. Kata kunci: Antioksidan, Diabetes Mellitus tipe 1, Diabetes Mellitus tipe 2

Page 3 of 50 | Total Record : 500


Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025 Vol 15, No 3 (2025): Juli-September 2025 Vol 15, No 2 (2025): April-Juni2025 Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025 Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024 Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024 Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024 Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024 Vol 13, No 4 (2023): November 2023 Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 13, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 12, No 4 (2022): November 2022 Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia Vol 11, No 4 (2021): November 2021 Vol 11, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 10, No 4 (2020): November 2020 Vol 10, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 10, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 9, No 4 (2019): November 2019 Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 9, No 2 (2019): MEI 2019 Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019 Vol 8, No 4 (2018): NOVEMBER 2018 Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018 Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017 Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 7, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6, No 4 (2016): November 2016 Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 5, No 1 (2015): Februari 2015 More Issue