cover
Contact Name
Hernadi Sudirman
Contact Email
hernadypratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroekoteknologitropikalembab@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Agroekoteknologi Tropika Lembab
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26223570     EISSN : 2621394X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Universitas Mulawarman merupakan media publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara luas.
Arjuna Subject : -
Articles 151 Documents
Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Kotoran Ternak Ayam dan Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lidah Buaya(Aloe vera L.) Susylowati, Susylowati; Supriyanto, Bambang; Rahmaniah, Nurul
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 1 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 1 Agustus 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.6.1.2023.11689.58-68

Abstract

v>Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman dari suku Liliaceae dan dikelompokkan pada tanaman hortikultura yangmemiliki banyak manfaat, selain sebagai bahan baku industri juga sebagai bahan campuran obat-obatan tradisional karena tidak memilikiefek samping seperti obat-obatan dari bahan kimia atau sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupukorganik kotoran ternak ayam dan kambing terhadap pertumbuhan tanaman lidah buaya, dosis pupuk organik kotoran ternak yangmemberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman lidah buaya, dan dosis kombinasi pupuk kotoran ternak ayam dan kambing yangmemberikan pertumbuhan terbaik pada tanaman lidah buaya. Percobaan telah dilakukan dari bulan April-September 2021 di KelurahanTanah Grogot, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiriatas 16 perlakuan yang diulang sebanyak lima kali. Perlakuan merupakan kombinasi pupuk organik kotoran ternak ayam dan kambing.Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan untuk membandingkan antara dua rata-rata perlakuan dilanjutkandengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJDG) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk organikkotoran ternak ayam dan kambing berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman umur 6, 8, dan 10 Minggu SetelahPindah Tanam (MSPT) serta berpengaruh nyata terhadap total berat basah tanaman lidah buaya. Dosis pupuk organik kotoran ayam 450g per tanaman memberikan hasil terbaik pada total berat basah dan total berat kering tanaman lidah buaya. Dosis kombinasi pupukkotoran ternak ayam 300 g per tanaman + pupuk kotoran kambing 225 g per tanaman memberikan hasil terbaik pada variabelpertambahan tinggi tanaman, total berat basah dan total berat kering tanaman lidah buaya.
Respons Pertumbuhan Pakcoy Akibat Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran Daun dan Limbah Cair Tahu Walunguru, Lena; Mone, Marsema Kaka; Lussy, Nova Deviyanti
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.15629.35-40

Abstract

Limbah sayuran daun dan limbah cair tahu dihasilkan setiap hari yang dapat berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu upaya yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengurangi limbah organik yaitu memanfaatkannya sebagai pupuk organik cair (POC). Limbah sayuran daun dan limbah cair tahu mudah terurai dan menyumbang hara bagi tanaman, sehingga baik sebagai bahan POC. Pupuk diberikan dengan tujuan mencukupi kebutuhan hara tanaman, oleh karena itu salah satunya penting memperhatikan konsentrasi agar hasil tanaman optimum. Penelitian bertujuan 1) Mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi POC berbahan limbah sayuran daun dan limbah cair tahu terhadap pertumbuhan pakcoy; dan 2) Mengetahui konsentrasi POC berbahan limbah sayuran daun dan limbah cair tahu yang berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan pakcoy. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan konsentrasi yaitu POC berbahan limbah sayuran daun dan limbah cair tahu pada konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10%. Data dianalisis dengan sidik ragam, bila perlakuan berbeda nyata dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hasil penelitian bahwa POC berbahan limbah sayuran daun dan limbah cair tahu berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang pakcoy. Konsentrasi 9% berpengaruh lebih baik terhadap tinggi tanaman (22,86 cm pada 5 MST), jumlah daun (22,17 helai pada 5 MST), dan diameter batang (11,29 mm pada 5 MST) dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.
Potensi Fusarium sp. dari Tanaman Pisang sebagai Inokulan Pembentuk Gubal pada Tanaman Gaharu Wilisiani, Fariha; Susilawati, Lela; Sumardi, Sumardi; Yuslinawari, Yuslinawari; Widyanto, Dwi; Kristiyani, Cicilia Dewi; Khasanah, Uswatun; Rofiah, Ngalimatur
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14059.18-22

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen gaharu terbesar di dunia dengan jumlah ekspor yang terus meningkat. Gaharu yang banyak diperdagangkan selama ini adalah gaharu yang terbentuk secara alami, sehingga berdampak pada banyaknya eksploitasi hutan alam yang tidak terkendali. Dalam budidaya tanaman penghasil gaharu, salah satu kendala yang ditemui yaitu pembentukan gaharu dengan rendemen rendah serta proses pembentukan gubal lama. Saat ini banyak dikembangkan pembentukan gaharu secara buatan dengan inokulasi Fusarium sp. untuk mempercepat pembentukan gubal. Isolat Fusarium sp. dari beberapa tanaman inangnya memiliki potensi sebagai inokulan pembentuk gubal gaharu. Dalam penelitian ini dikaji tentang inokulan Fusarium BD2 dari tanaman pisang bergejala layu Fusarium dalam pembentukan gubal gaharu. Inokulasi dilakukan dengan metode infus (kepadatan spora 106 spora mL-1) sebanyak 50 mL pada pohon gaharu yang telah dibor). Hasil inokulasi teramati adanya perubahan warna kayu gaharu di sekitar titik inokulasi. Kesimpulan penelitian ini yaitu inokulan Fusarium isolat BD2 dari tanaman pisang memiliki potensi sebagai inokulan gaharu.
Seleksi Tanaman Padi Generasi F3 Silang Balik Pandan Ungu /Kambang//Pandan Ungu pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Karang Tunggal Supriyanto, Bambang; Saleh, Muhammad; Pranoto, Hadi; Wijaya, Yahya Rana
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.12036.13-25

Abstract

Tanaman padi varietas baru diharapkan mampu menembus batas atas potensi hasil yang ada sekarang yaitu tanaman yang mempunyai anakan >25 batang per rumpun, tanpa anakan non-produktif, berbatang besar dan kuat, bersekam tipis dan berbiji berat, berdaun hijau gelap, bertipe tegak, bermalai panjang dengan 200-300 gabah isi per malai dan berindeks panen tinggi. Sifat-sifat tanaman padi ideal tersebut sebagian besar dapat dijumpai pada padi Kambang yang terkenal memiliki jumlah anakan yang banyak, gabah per malai sedikit, tidak terlalu tinggi sehingga tidak mudah rebah, umur tanam sedang, dan persentase isi gabah per malai tinggi. Sedangkan untuk padi Pandan Ungu memiliki anakan sedikit, tinggi tanaman sedang, rasa nasi yang enak (pulen), dan beraroma wangi. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan di Desa Karang Tunggal, Teluk Dalam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah benih padi hasil persilangan F2 Pandan Ungu/Kambang//Pandan Ungu. Pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36, dan Ponska. Metode yang digunakan untuk menghasilkan benih F3 adalah metode silang balik. Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis komparasi, yaitu uji Chi-Kuadrat (χ 2 ). Hasil penelitian menunjukkan parameter tinggi tanaman berbeda nyata. Pada parameter jumlah anakan total mendapatkan hasil berbeda nyata. Pada parameter jumlah anakan produktif memiliki hasil rata-rata berbeda nyata, namun pada pewaritan pola dua kelas 15:1 mendapatkan hasil tidak berbeda nyata. Pada parameter panjang malai mendapatkan hasil berbeda nyata. Pada parameter jumlah gabah total per malai memiliki hasil berbeda nyata. Pada parameter jumlah gabah isi per malai memiliki hasil rata-rata berbeda nyata, namun pada pewarisan pola dua kelas 15:1 mendapatkan hasil tidak berbeda nyata. Pada parameter berat 100 butir mendapatkan hasil berbeda nyata, dan pada parameter berat gabah total per rumpun mendapatkan hasil yang berbeda nyata
Penentuan Status Hara Daun pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Sembiring, Wildan Kahfi; Hariyadi, Hariyadi; Santosa, Edi; Sukoco, Heru
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14053.11-17

Abstract

Produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat masih belum optimal. Faktor ketersediaan hara menjadi salah satu pembatas dalam mendukung produktivitas kelapa sawit. Manajemen pengelolaan pemupukan dapat membantu meningkatkan produksi. Sistem digitalisasi dalam pemupukan memudahkan aplikasi pupuk pada tanaman kelapa sawit agar efektif dan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi citra yang berasal dari satelit Sentinel-2A dapat menggantikan metode LSU atau verifikasi akurasi penggunaan citra Sentinel-2A untuk penerapan presisi dalam pemupukan pada perkebunan kelapa sawit rakyat. Hasil analisis daun yang telah dilakukan menunjukkan kondisi defisiensi unsur N pada empat lokasi penelitian, kondisi optimum P kecuali pada lokasi Kandis 2, serta kondisi defisiensi unsur K pada lokasi Dayun dan Kandis 2. Sementara itu hasil analisis tanah menunjukkan kadar N yang sangat tinggi pada lokasi Kandis 2, kadar P yang sangat rendah pada lokasi Kandis 1 dan kondisi kandungan K dalam tanah yang sangat beragam di lokasi Dayun. Kondisi pH tanah yang masam terdeteksi pada lokasi Dayun dan Kandis 3, sedangkan pH tanah yang sangat masam ditemukan di lokasi Kandis 1 dan Kandis 2. Regresi (R2) nilai NDVI terhadap LSU untuk N, P, dan K masing-masing adalah 0,0083, 0,0021, dan 0,0622.
Identifikasi dan Uji Antagonis Trichoderma spp. Indigenus Beberapa Daerah Kalimantan Timur Terhadap Penyebab Penyakit Layu Tomat (Fusarium oxysporum) Rosfiansyah, Rosfiansyah; Sopialena, Sopialena
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.15630.26-34

Abstract

Penyakit layu Fusarium oxysporum merupakan penyakit penting pada tanaman tomat. Pemanfaatan jamur antagonis Trichoderma sp. dalam pengendalian layu Fusarium tanaman tomat merupakan salah satu teknik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang aman terhadap lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui Trichoderma spp. indigenus Kalimantan Timur berdasarkan karakter morfologi, dan mengetahui kemampuan Trichoderma spp. indigenus Kalimantan Timur dalam menekan pertumbuhan Fusarium oxysporum secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Universitas Mulawarman. Identifikasi Trichoderma spp. berdasarkan karakter morfologi secara makroskopis maupun mikroskopis. Uji antagonis in vitro dilakukan dengan metode dual culture. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas tujuh perlakuan dan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh isolat Trichoderma spp. indigenus yang terdiri atas empat spesies, yaitu T. harzianum yang berasal dari Lempake Samarinda, Sindang Sari Samarinda, Kelinjau Kutai Timur dan Karang Joang Balikpapan, T. hamatum dari Bongan Kutai Barat, T. koningii dari Nenang Penajam Paser Utara (PPU) dan T. viride dari Nenang Penajam Paser Utara. Trichoderma spp. yang memiliki diameter laju pertumbuhan tertinggi adalah T. harzianum isolat Balikpapan (60,6 mm) dan terendah T. viride PPUS (2,79 mm). Trichoderma spp. dengan kerapatan spora tertinggi terdapat pada T. hamatum isolat Kubar (6,52 x 109 konidia g - 1 ) dan terendah T. viride isolat PPUS (1,79 x 109 konidia g -1 ). Pemanfaatan Trichoderma spp. juga dapat menekan pertumbuhan Fusarium oxysforum dengan persentase penghambatan tertinggi terdapat pada T. hamatum isolat Kubarr (64,85%), sedangkan terendah adalah T. viride isolat PPUS (40,95%).
Identification of Homegarden Patterns on Several Etnic in Berau Regency Pranoto, Hadi; Pujowati, Penny; Ramayana, Syamad; Turnip, Guido Narodo
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14060.61-67

Abstract

Pekarangan menjadi bagian warisan budaya bangsa Indonesia sebab praktik pemanfaatannya sangat berkaitan dengan kultur Bangsa Indonesia yaitu bercocok tanam. Pemanfaatan pekarangan sebagai lahan untuk budidaya tanaman, ikan dan ternak sangat berperan dalam membantu meningkatkan nilai ekonomi rumah tangga, fungsi sosial budaya dan kemasyarakatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui komponen penyusun pekarangan; 2) Mengetahui pola pengelolaan pekarangan dan nilai sosial ekonominya; 3) Mengetahui tingkat keberlanjutan pekarangan beberapa suku di Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret-Mei 2023, di Kelurahan Gunung Tabur, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau. Pengambilan sampel untuk data primer dilakukan secara purposive sampling dengan memilih 40 responden. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari desa dan dinas terkait di Kabupaten Berau Propinsi Kalimanta Timur. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat perbedaan komponen penyusun pekarangan. Jumlah komponen terbesar terdapat pada pekarangan Suku Toraja (59 jenis), selanjutnya Suku Jawa (56 jenis), Bugis (51 jenis) dan Berau (40). Komponen ternak, komponen terbesar terdapat pada suku Toraja (4 jenis), Bugis (4 jenis), Jawa (2 jenis) dan Berau (1 jenis), sedangkan pekarangan Suku Berau lebih didominasi tanaman hias. 2) Pola pekarangan dominan adalah pola agrosilvopastura, pola ini juga banyak ditemukan pada Suku Toraja (50%). 3) Secara umum tingkat keberlanjutan pekarangan berdasarkan Nilai Indeks Keberlanjutan tertinggi adalah pekarangan Suku Toraja (3), Suku Jawa (2,66), Bugis (2,33) dan Berau (2,00). Nilai Indeks Keberlanjutan Pekarangan adalah 2,50 dengan kategori Tingkat Keberlanjutan Sedang.
Pertumbuhan dan Hasil Microgreens Wheatgress Akibat Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Cair Tahu dan Daun Gamal Lussy, Nova Deviyanti; Walunguru, Lena; Kabora, Anjelina; Mooy, Lehhy Marlina
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.14618.41-47

Abstract

This study aims to determine the effect and obtain the best time interval for applying liquid organic fertilizer (LOF) made from tofu liquid waste and gamal leaves to the growth and yield of wheatgrass microgreens. The research method used a complete randomized design (CRD) with six treatments and four repeats. Treatment consists of: control; LOF time interval for applying 1; 2; 3; 4; and once every 5 days. The results showed that LOF made from tofu liquid waste and gamal leaves at several intervals for applying had a significant effect on the coarseness of growth and the percentage of seed growing power, fresh weight of plants, dry weight of plants, and vitamin C levels, but had no significant effect on total leaf chlorophyll. LOF given at intervals of 3 days is the best time because it produces microgreens wheatgrass with a seed growth density of 93,50%, a percentage of seed growing power 99,50%, a fresh weight of the plant 18,75 g, a dry weight of of the plant 2,42 g, and vitamin C levels of 0,83 mg.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Kayumanis terhadap Penyakit Antraknosa pada Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Sopialena, Sopialena; Sofian, Sofian; Suryadi, Andi; Naibaho, Jessica Ester
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14055.29-35

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) atau biasa dikenal dengan cabai teropong menjadi salah satu tanaman hortikultura yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pelengkap masakan dan obat. Produksi cabai pada tahun 2021 mencapai 1,36 juta ton dengan persentase peningkatannya hingga 7,62%. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogen yang menyerang cabai merah (Capsicum annuum L.) pada gejala penyakit antraknosa dan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih (Cinnamomum burmannii), kayu manis (Cinnamomum burmanni), dan kombinasi keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda dimulai sejak bulan November 2022 sampai bulan Maret 2023. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap dengan (empat) 4 perlakuan dan (tujuh) 7 ulangan yang digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan terdiri dari kontrol (A0), ekstrak bawang putih (A1), ekstrak kayu manis (A2), ekstrak kombinasi bawang putih dan kayu manis (A3). Faktor tunggal dalam penelitian ini adalah daya hambat ekstrak bunga krisan terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak bawang putih dan kayu manis telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni jamur uji. Pemberian perlakuan ekstrak kayu manis memiliki efektifitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur uji dengan konsentrasi 47 mL ditunjukkan pada data daya hambat sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antifungi ekstrak kayu manis mampu menghambat pertumbuhan miselium jamur Colletotrichum gloeosporioides.
Informasi Spasial Sebaran Dan Analisis Kebutuhan Alat Dan Mesin Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara Hamsyin, Hamsyin; Nurhartanto, Nurhartanto; Alaydrus, Ali Zainal Abidin
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.15634.55-64

Abstract

Pendataan terkait distribusi alat dan mesin pertanian (Alsintan) di lapangan menjadi elemen penting dalam perencanaan pengembangan mekanisasi pertanian pada suatu wilayah. Penggunaan alsintan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dirasa belum optimal karena distribusinya tidak merata sesuai kebutuhan. Alsintan memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produksi pertanian. Penelitian ini diarahkan untuk mengatasi kurangnya informasi dengan tujuan utama menghitung luas cakupan dan kebutuhan alsintan, serta melakukan pemetaan status kecukupan alsintan, khususnya traktor roda 2, traktor roda 4, rice transplanter dan combine harvester di tingkat Kabupaten Kukar.Peta sebaran alsintan dibuat menggunakan ArcGIS dengan menggabungkan data spasial luas baku lahan sawah dan koordinat lokasi alsintan dengan data atribut jumlah dan jenis alsintan yang tersedia. Kemudian, tingkat kejenuhan alsintan dihitung dengan prosentase ketersediaan alsintan dengan kebutuhanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejenuhan traktor roda 2 mencapai 82,38%, traktor roda 4 sebesar 10,00%, rice transplanter sebesar 2,17%, dan combine harvester sebesar 39,97%. Mengacu kepada luas baku lahan sawah dan tingkat kejenuhan alat dan mesin pertanian, direkomendasikan 5 kecamatan yang diprioritaskan untuk menerima alokasi program bantuan pemerintah, antara lain kecamatan Anggana, Loa Kulu, Marang Kayu, Muara Kaman, dan Tenggarong Seberang. Kecamatan-kecamatan ini menjadi prioritas utama untuk menerima program bantuan alat dan mesin pertanian dari pemerintah pusat maupun daerah.