cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 5 (2025)" : 6 Documents clear
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Lipomulse luxe sebagai Emulgator pada Krim Aromaterapi Lavender Oil (Lavandula angustifolia oil) dan Peppermint Oil (Mentha piperitae aetheroleum) Butarbutar, Maria Elvina Tresia; Septa Ryant Agus, Adhe; Selvina, Selvina; Fernandes, Andrian
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66544

Abstract

Krim merupakan sediaan topikal yang terdiri dari fase air, emulgator, dan fase minyak. Emulgator memegang peran penting dalam sediaan krim yang mempengaruhi homogenitas, viskositas, stabilitas, dan penampilan sediaan krim. Oleh sebab itu, pemilihan dan konsentrasi emulgator menjadi hal yang sangat penting. Pada penelilitian ini variasi konsentrasi Lipomulse luxe digunakan sebagai emulgator untuk mengetahui pengaruh Lipomulse luxe terhadap sediaan krim. Sediaan krim yang akan dibuat adalah krim aromaterapi dengan variasi Lipomulse luxe, yaitu F1 (3%), F2 (4%), F3 (5%), dan F4 (6%). Krim aromaterapi dievaluasi yang meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya tercuci, dan uji stabilitas menggunakan metode sentrifugasi. Pengamatan organoleptis selama 28 hari menunjukkan perbedaan konsentrasi Lipomulse luxe tidak mempengaruhi warna (putih), bau (campuran lavender oil dan peppermint oil), dan bentuk (semi solid). Hasil homogenitas F1 menunjukkan ukuran globul yang terdispersi lebih besar dan F4 menunjukkan ukuran globul yang lebih kecil. Hasil viskositas menunjukkan F1 (10,1804 cP), F2 (18,016 cP), F3 (20,004 cP), dan F4 (22,768 cP), semakin besar konsentrasi Lipomulse luxe, maka semakin besar viskositas. Hasil uji pH menunjukkan F1 (5,16), F2 (5,26), F3 (5,66), dan F4 (5,78), perbedaan konsentrasi Lipomulse luxe tidak mempengaruhi pH sediaan krim aromaterapi. Hasil uji daya tercuci menunjukkan F1 (9,2 mL), F2 (10,2 mL), F3 (12,4 mL), dan F4 (16,0 mL), Lipomulse luxe mempengaruhi volume air yang dibutuhkan untuk krim dapat tercuci. Hasil uji stabilitas menggunakan metode sentrifugasi menunjukkan F1, F2, F3, dan F4 tidak stabil karena terjadi pemisahan fase. Perbedaan konsentrasi Lipomulse luxe mempengaruhi homogenitas, viskositas, daya tercuci, dan stabilitas sediaan krim aromaterapi. Semakin besar konsentrasi Lipomulse luxe semakin kecil ukuran globul, semakin besar viskositas, dan semakin besar volume air yang diperlukan untuk mencuci krim, dan semakin kecil volume air yang terpisah.Kata kunci: Krim aromaterapi, Lavender oil, Peppermint Oil, Emulgator, Lipomulse luxe
Formulasi dan Evaluasi Masker Peel Off Ekstrak Daun Bayam Merah (Amarathus tricolor L) sebagai Anti Aging Menggunakan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryhydrazyl) Istiqomah, Nor; Taufiqurrahman, Muh; Oklyan, Risny
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66146

Abstract

penuaan kulit merupakan proses biologis alami yang dapat dipercepat oleh paparan radikal bebas, sehingga memicu kerusakan sel kulit, penurunan elastisitas, dan pembentukan keriput. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, sehingga potensial digunakan sebagai agen anti-aging. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) diketahui mengandung flavonoid, polifenol, dan vitamin C yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan serta mengevaluasi mutu fisik masker peel off berbasis ekstrak daun bayam merah, sekaligus menilai aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Masker diformulasikan dengan variasi konsentrasi ekstrak (F0 = tanpa ekstrak, F1 = 5%, F2 = 7,5%, dan F3 = 10%). Evaluasi mutu fisik mencakup uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, waktu kering, serta stabilitas penyimpanan. Aktivitas antioksidan ditentukan melalui perhitungan nilai IC₅₀ dan dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bayam merah positif mengandung flavonoid, tanin, dan alkaloid. Seluruh formula masker peel off memiliki pH dalam rentang aman untuk kulit (4,2–5,7) dan daya lekat >1 detik. Formula F3 menunjukkan waktu kering sedikit lebih lama (±24 menit), namun masih sesuai standar kosmetik topikal. Uji aktivitas antioksidan memperlihatkan bahwa formula F3 memiliki nilai IC₅₀ sebesar 42,002 ppm, tergolong kategori antioksidan kuat, serta mendekati efektivitas vitamin C (IC₅₀ = 2,640 ppm). Masker peel off ekstrak daun bayam merah, khususnya pada konsentrasi 10% (F3), berpotensi sebagai sediaan kosmetik anti-aging dengan aktivitas antioksidan tinggi dan stabilitas fisik yang baik.
Potensi Sediaan Nanogel dari Bahan Alami dalam Regenerasi Jaringan: Strategi Baru Pengobatan Luka Bakar Iskandar, Benni; Putri, Amanda Herlina; Mardani, Atika Nurfadhila; Putri, Erra Manisa; Uli Tamba, Evlyn Cyntia; Aulia, Firda; Rahmadani, Sriayu; Handini, Wigati; Wulandari, Windya; Utami, Zelvy Rahman; Wirman, Citra Safitri
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.65853

Abstract

Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang timbul akibat paparan terhadap panas, zat kimia, arus listrik atau radiasi dan sering kali menyebabkan peradangan, infeksi serta kehilangan fungsi kulit. Penanganan luka bakar yang efektif memerlukan sistem penghantaran obat yang mampu mempercepat regenerasi jaringan sekaligus mencegah terjadinya komplikasi. Review artikel ini merupakan studi literatur berdasarkan jurnal nasional dan internasional yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir, dengan sumber data dari Science Direct, PubMed, dan Google Scholar menggunakan kata kunci “Sistem Penghantaran Obat Nanogel”, “Ekstrak”, dan “Luka Bakar”. Dari 280 artikel yang ditemukan, dilakukan proses penyaringan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, hingga diperoleh 10 artikel utama sebagai bahan telaah. Salah satu pendekatan inovatif yang dikaji adalah pemanfaatan ekstrak bahan alam yang kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin dan terpenoid yang memiliki aktivitas antiinflamasi, antimikroba dan antioksidan. Untuk meningkatkan stabilitas serta efektivitas terapeutik senyawa aktif tersebut, formulasi berbasis nanopartikel menjadi strategi yang menjanjikan karena mampu melindungi bahan aktif dari degradasi serta meningkatkan penetrasi ke jaringan target. Selain itu, sistem penghantaran berbasis gel memberikan keuntungan tambahan berupa kemudahan aplikasi, daya rekat tinggi pada permukaan luka, serta pelepasan obat yang terkontrol. Kombinasi ekstrak bahan alam dalam bentuk nanopartikel yang diformulasikan dalam basis gel menunjukkan potensi besar sebagai sistem penghantaran obat topikal yang efektif dan aman untuk terapi luka bakar.
Kajian Risiko Perubahan Penimbangan Material “Fresh” Dengan Failure Mode and Effect Analysis Mulyadi, Ananda Putri Aulia; Nur Hasanah, Aliya; Chandra, Felix
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66711

Abstract

Penimbangan menjadi tahap awal dalam proses pembuatan obat dan secara langsung memengaruhi mutu produk akhir. Industri farmasi umumnya menerapkan penimbangan “fresh” untuk menjaga stabilitas bahan, yaitu penimbangan dilakukan maksimal 24 jam sebelum pencampuran. Namun, penerapan penimbangan “fresh” menimbulkan inefisiensi dalam alur produksi dan membatasi fleksibilitas perencanaan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko perubahan proses penimbangan dari sistem “fresh” menjadi penimbangan dalam satu waktu pada industri X menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil pengkajian mengidentifikasi tiga risiko kategori sedang pada tahap penyimpanan bahan hasil timbang berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN). Mitigasi yang diusulkan adalah revisi daftar masa simpan bahan hasil timbang sesuai disposisi Issue Report (IR) dan studi batas masa simpan material setelah penimbangan dengan prioritas pada bahan tertentu. Langkah mitigasi tersebut bertujuan untuk menurunkan risiko mutu akibat perubahan proses penimbangan, meningkatkan jaminan kualitas berbasis data ilmiah, dan mendukung kepatuhan regulasi CPOB. 
Studi Literatur Nanoemulsi Ekstrak Tanaman Sebagai Penyembuh Luka Bakar Mardiyah, Mahirah; Haqi, Moch Alif; Rahmawati, Linda Nur; Azzahra, Laila Meirin; Sari, Linda Purnama; Khairunisa, Lubna; Lestari, Dwintha
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66036

Abstract

Nanoemulsi merupakan sistem penghantaran obat yang berbasis lipid stabil secara termodinamika mempunyai ukuran nanometer.  Luka bakar merupakan kerusakan di permukaan kulit tubuh yang diakibatkan oleh paparan eksternal. Tujuan studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji sediaan nanoemulsi sebagai penyembuh luka bakar, dengan pembahasan yang komprehensif. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini metode studi literatur, dengan berbagai sumber Pustaka dengan tujuan untuk menganalisis sediaan nanoemulsi yang berguna untuk penyembuhan luka bakar. Pembuatan nanoemulsi dilakukan dengan metode energi tinggi, Teknik sonikasi menghasilkan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi dihasilkan dari probe sonikator Berbagai ekstrak tanaman telah diinkorporasi ke dalam sistem nanoemulsi untuk memanfaatkan potensi terapeutiknya seperti tanaman daun salam, daun mobe, Tamarix aphylla, Eucalyptus Essential Oil, dan kurkumin. Metode sonikasi probe menghasilkan tetesan 50-100 nm, nanoemulsi yang mengandung ekstrak tanaman tersebut terbukti adanya efek aktivitas penyembuhan luka bakar yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. nanokurkumin liposomal, pro nanokurkumin, Tamarix aphylla, Eucalyptus Essential Oil, dan krim nanoemulsi memiliki potensi pengembangan lebih lanjut untuk penyembuhan luka bakar. 
Uji Antibakteri Deodorant Spray Ekstrak Terpurifikasi Kombinasi Daun Jambu Air dan Daun Mangga Wati, Isna; Hashim, Salma Hilmy Rusydi; Anwar, La Ode Muhammad; Adrianto, Madyo
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66509

Abstract

Keringat berlebih dapat menyebabkan timbulnya bau badan karena berinteraksi dengan proses metabolisme bakteri di kulit seperti Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Daun jambu air (Syzygium aqueum) dan daun mangga (Mangifera indica L.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, fenol, tanin dan saponin yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona penghambatan antibakteri pada ekstrak serta sediaan deodorant spray dengan ekstrak terpurifikasi kombinasi daun jambu air dan daun mangga pada perbandingan 1:1, 1:2, 2:1 dan formula sediaan deodorant spray dengan konsentrasi 5% (F1), 7,5% (F2), dan 10% (F3) melalui metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukan zona hambat ekstrak terhadap Staphylococcus aureus berurutan yaitu 8,24±0,09 mm, 12,34±0,12 mm, dan 10,31±0,06 mm dan pada Pseudomonas aeruginosa yaitu 7,25±0,15 mm, 8,36 ±0,13 mm, dan 7,36±1,00 mm. Zona hambat sediaan deodorant spray terhadap Staphylococcus aureus sebesar F1 10,32±0,09 mm, F2 11,64±0,10 mm, dan F3 13,70±0,09 mm, terhadap Pseudomonas aeruginosa yaitu F1 7,34±0,12 mm, F2 9,32±0,09 mm, dan F3 10,68±0,05 mm. Kesimpulan daya hambat ekstrak kombinasi terbaik pada 1:2 yaitu 8,36±0,13 dan 12,34±0,12 mm, dan deodorant spray pada formula F3 13,70±0,09 dan 10,68±0,05 dalam kategori kuat. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 5 (2025) Vol 10, No 4 (2025) Vol 10, No 3 (2025) Vol 10, No 2 (2025) Vol 10, No 1 (2025) Vol 9, No 6 (2024) Vol 9, No 5 (2024) Vol 9, No 4 (2024) Vol 9, No 3 (2024) Vol 9, No 2 (2024) Vol 9, No 1 (2024) Supl. 9 No. 1, Tahun 2024 Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue