cover
Contact Name
A Yunastiawan Eka Pramana
Contact Email
yunasekapramana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rekaruang@sttnas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
REKA RUANG
ISSN : -     EISSN : 26215926     DOI : -
Reka Ruang is a scientific journal focusing on fundamental and applied science in the field of urban and regional studies. We encourage submission of research in the areas of: Regional development; Spatial planning policy; Disaster management; Urban planning and design; Housing development; Public space Urban management; Spatial modeling; Integrated transportation system; Natural resources, ecosystem, and environment.
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
Identifikasi Lahan Investasi Potensial Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Bintan Harianto, Sri; Pramana, A. Yunastiawan Eka; Yusliana, Yusliana
REKA RUANG Vol 6 No 2 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i2.4389

Abstract

Free Trade Zone (FTZ) merupakan kawasan yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, PPN, PPnBM, dan cukai. Salah satu Kawasan FTZ di Indonesia adalah FTZ Bintan. Berada di sisi jalur perdagangan internasional paling ramai di dunia menjadikan Bintan sebagai pintu gerbang arus masuk investasi, barang dan jasa dari dan ke luar negeri. Ketersediaan SDM dan lahan serta komitmen Pemda sangat mendukung bertumbuhnya investasi. Maka dibutuhkan suatu instrumen bagi calon investor terkait ketersediaan, sebaran, dan kondisi lahan-lahan potensial untuk investasi. Dengan pendekatan deskriptif-kualitatif dan menggunakan teknik analisis spasial serta keakuratan data citra satelit yang diperoleh, dapat dihasilkan suatu instrumen akademis dan komprehensif. Data citra satelit dilakukan koreksi orthorektifikasi dan georeferencing untuk menguji validitasnya dan selanjutnya di digitasi, atribusi, dan dilakukan penampalan terhadap peraturan tata ruang serta analisis terhadap kriteria kondisi lahan yang mendukung investasi untuk menghasilkan lahan-lahan potensial untuk investasi. Hasil analisis menunjukkan 1.679,53Ha (4,23%) dan 15.423,92Ha (38,80%) dari total Kawasan FTZ Bintan termasuk kategori lahan potensial sangat tinggi dan tinggi. Lahan-lahan tersebut didominasi semak belukar, tegalan dan lahan-lahan terbuka, memiliki aksesibilitas jalan yang baik serta aksesibilitas yang tinggi terhadap simpul-simpul transportasi sebagai askes keluar masuk barang, jasa dan tenaga kerja.
Kajian Aksesibilitas Kawasan Ekowisata di Kabupaten Kulon Progo Maro, Junialorin Melania; Kurniati, Ayu Candra; Efendi, Hatta
REKA RUANG Vol 6 No 2 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i2.4445

Abstract

Tata ruang mempunyai keterkaitan erat dengan transportasi dimana ruang merupakan kegiatan yang ditempatkan di atas lahan kota sedangkan transportasi merupakan sistem jaringan yang secara fisik menghubungkan satu ruang kegiatan dengan kegiatan lainnya. Pariwisata merupakan salah satu kawasan dengan diperuntukan untuk kawasan budidaya. Selain penduduk dan sumber daya alam, transportasi merupakan salah satu komponen utama dalam hal pengembangan suatu wilayah. Kabupaten Kulon Progo mengembangkan kawasan-kawasan pariwisata dengan dibagi ke dalam beberapa KPPD dan KSPD sesuai dengan arah perkembanga kegiatan pariwisatanya. Kabupaten Kulon Progo memiliki berbagai potensi pariwisata alam mulai dari wisata pantai, dataran rendah dan pegunungan yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan konservasi sumberdaya air sesuai rencana pengembangan KSPD Kiskendo. Perkembangan pariwisata disuatu wilayah membutuhkan beberapa faktor pendukung salah satunya aksesibilitas dalam mencapai lokasi. Aksesibilitas dalam mencai suatu lokasi berhubungan dengan berbagai faktor yang menentukan tingkat kemudahan dan kenyamanan dalam mencapai suatu lokasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat aksesibilitas dalam mencapai objek ekowisata di KSPD Kiskendo yang berada di Kapanewon Girimulyo. Dengan dua sasaran studi, yaitu : (1) Mengidentifikasi aksesibilitas di kawasan ekowisata dan (2) Mengkaji aksesibilitas di kawasan ekowisata. Penelitian dilakukan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan triangulasi analisis. Dengan berbagai variabel yang digunakan, hasil penelitian menyatakan tingkat aksesibilitas dalam mencapai objek ekowisata di Kapanewon Girimulyo mendapat nilai dengan kategori “Sedang”. Adapun variabel yang memiliki nilai “Sulit” sehingga menurunkan tingkat aksesibilitas ialah tingkat kecuraman jalan dengan faktor pendukungnya yaitu tingkat risiko longsor yang tinggi dan berpengaruh pada tingkat aksesibilitasnya.
Analisa Hirarki Klaster Perkotaan Di Wilayah Kabupaten Semarang Abdullah, Abdullah; Priyoga, Iwan
REKA RUANG Vol 6 No 2 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i2.4520

Abstract

Kabupaten Semarang memiliki 19 wilayah kecamatan dengan pertumbuhan wilayah yang tidak sama. Berdasarkan nilai PDRB pada tahun 2015, terdapat Enam kecamatan dengan nilai Poduk Domestik Regional Bruto terbesar diatas satu triliun rupiah, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ungaran timur, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Bergas, Kecamatan Pringapus, dan Kecamatan Ambarawa. Pada masing-masing kecamatan itu memiliki wilayah perkotaan dengan tingkat pengaruh yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi klaster-klaster perkotaan yang terbentuk di lima kecamatan yang menjadi objek pembahasan dan memberikan penilaian wilayah perkotaan mana yang memiliki pengaruh paling besar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu mencatat dan mempelajari data-data statistik yang berhubungan erat dengan permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa klister-klaster di Kecamatan Ambarawa memiliki pengaruh yang paling besar, sedangkan klister perkotaan di Kecamatan Bawen memiliki pengaruh yang paling kecil di antara lima kecamatan yang menjadi objek studi. Studi ini diharapkan dapat menjadi masukkan kepada pemerintah daerah Kabupaten Semarang untuk menjadikan Ambarawa sebagai pusat pengembangan kota di Wilayah Kabupaten Semarang.
Analisa Penggunaan Lahan Tahun 2013 Sampai Tahun 2023 di Kabupaten Seruyan Eko Dedy Kurniawan; Singgih Hartanto; Theresia Susi; Herwin Sutrisno
REKA RUANG Vol 7 No 1 (2024): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v7i1.4964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk tujuan mengetahui pola perubahan lahan di Kabupaten Seruyan dari tahun 2013 sampai 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi pola perubahan penggunaan lahan menggunakan data penggunaan lahan Kabupaten Seruyan tahun 2013 dan 2023 dengan klasifikasi sebanyak 15 jenis penggunaan lahan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tutupan lahan Kabupaten Seruyan selama 10 tahun banyak mengalami perubahan. Jenis penggunaan lahan yang mengalami penurunan adalah hutan rawa sekunder dengan nilai persentase sebesar 20% dan lahan terbuka sebesar 1%, sedangkan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan yaitu kebun campur, lahan terbangun, perkebunan, semak belukar, dan semak belukar rawa.
Kolaborasi Multi-Pihak Untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pada Studi Kasus CSR Pertamina AFT Sepinggan, Balikpapan Aji, Hangga Restu; Nurfauziah, Nisa Maulida; Salshabilla, Aliecya Zahraa
REKA RUANG Vol 7 No 1 (2024): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v7i1.5371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas terkait peran para pihak di dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada studi kasus implementasi CSR Pertamina AFT Sepinggan. Di tengah kondisi pencapaian TPB yang masih jauh dari target, kolaborasi multi-pihak diharapkan dapat mendukung pencapaian TPB. Penelitian ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Research) melalui pelibatan aktif masyarakat atau subjek penelitian dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan untuk mencapai perubahan sosial. Peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan di lingkungan CSR Pertamina AFT Sepinggan ini melakukan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan, hemat energy, dan terintegrasi mulai dari budidaya pertanian hortikultur, budidaya perikanan menggunakan bioflok, hingga pengelolaan sampah organik menjadi media tanam. Dalam menjalankan kegiatannya, masyarakat menggunakan alat siram ramah lingkungan (Smart Irrigation Sprinkle Timer) dan alat sensor cuaca (Automatics Weather Agri Sensor) sehingga dalam melakukan kegiatan pemberdayaan menjadi lebih efektif dan efisien yang dapat mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.Hasil dari penelitian ini menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pemangku kepentingan secara aktif di dalam mendukung pencapaian TPB di masa yang akan datang.
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PROGRAM PERTAMINA SEHATI TAHUN 2025 PT PERTAMINA PATRA NIAGA AFT SEPINGGAN Budhiarta, I Komang; Robbiy, Syauqiy Ridlo; Salshabilla, Aliecya Zahraa; Sari, Thalia Winda
REKA RUANG Vol. 8 No. Sp.1 (2025): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan melalui CSR merupakan bentuk komitmen jangka panjang perusahaan dalam menjalankan usaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. PT Pertamina Patra Niaga AFT Sepinggan secara aktif melaksanakan program CSR “Pertamina Sehati” yang berfokus pada pemberdayaan komunitas, ketahanan pangan, pengelolaan limbah berbasis lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, serta perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya ibu dan anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program tersebut menggunakan pendekatan mixed method, yang menggabungkan survei kuantitatif melalui penyebaran kuesioner serta wawancara kualitatif dengan penerima manfaat. Populasi penelitian adalah masyarakat penerima manfaat langsung dari program. Hasil survei dianalisis menggunakan formula Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berdasarkan Permen PANRB No. 14 Tahun 2017. Berdasarkan data, nilai total persepsi sebesar 88 dari 120 menunjukkan skor IKM sebesar 73,33, yang masuk dalam kategori Baik, dengan 76,67% responden menyatakan “Setuju” dan “Sangat Setuju” terhadap komitmen perusahaan. Selain pengukuran IKM, evaluasi dilakukan terhadap hubungan antara pendekatan humanis dan inovatif dalam pelaksanaan program dengan persepsi masyarakat terhadap keberhasilan CSR. Hasil kegiatan ini diharapkan menjadi dasar perbaikan kebijakan serta pengembangan model replikasi CSR yang berkelanjutan di wilayah lainnya.