cover
Contact Name
Meria Octavianti
Contact Email
meria.octavianti@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ira.mirawati@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Komunikasi
ISSN : 25483242     EISSN : 25490079     DOI : -
Jurnal Manajemen Komunikasi ISSN 2548-3242 and eISSN 2549-0079 contains articles written from research and study reports on Communication Management. Jurnal Manajemen Komunikasi incorporate with Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pengda Jawa Barat. JMK is published twice annually (October and April) by the journal editors from the Communication Management Study Program Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN AKTUALISASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA Soraya Sri Anggarawati; Engkus Kuswarno; Slamet Mulyana
Manajemen Komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.173 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v3i2.20640

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui peranan komunikasi instruksional pada Yayasan Mitra Netra (YMN) dalam membantu pengembangan aktualisasi diri penyandang tunanetra. Teori Interaksi Simbolik yang dikembangkan oleh Herbert Blumer dijadikan sebagai panduan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi instruksional secara umum dimulai dari konseling awal (assesment) untuk mengetahui kemampuan, kondisi, dan kebutuhan klien. Konseling awal menentukan program, pelaksanaan, serta evaluasi yang sesuai dengan klien tersebut. Peranan komunikasi instruksional antara pengajar dengan klien di YMN berguna untuk memenuhi kebutuhan juga menghilangkan segala hambatan seorang tunanetra dalam memenuhi kebutuhan aktualisasi diri penyandang tunanetra. Melalui komunikasi instruksional, terjadi interaksi yang menciptakan makna untuk mengembangkan konsep diri, harapan baru, motivasi, dan sikap serta perilaku belajar yang berpengaruh dalam pembentukan kemandirian untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga mencapai kebutuhan aktualisasi seorang tunanetra.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI Khoiruddin Muchtar; Iwan Koswara; Agus Setiaman
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.375 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.10064

Abstract

  Kunci komunikasi yang efektif antar budaya adalah pengetahuan. Hal utama yaitu penting bahwa orang-orang memahami permasalahan yang potensial dari komunikasi antar budaya, dan membuat suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mengatasi permasalahan ini. Dan yang kedua adalah penting untuk berasumsi bahwa sebuah usaha tidak akan selalu sukses, dan melakukan penyesuaian terhadap usaha tersebut dengan perilaku yang sewajarnya.Sebagai contoh, seseorang perlu selalu berasumsi bahwa ada kemungkinan penting mengenai perbedaan budaya akan menyebabkan permasalahan komunikasi, akan wajar dan layak dimaklumi, dan bukannya menjadi agresif dan bermusuhan, jika permasalahan berkembang. Sering kesalahan menafsir adalah sumber masalah. Maka dalam mengatasi konflik yang sedang memanas adalah untuk berhenti, mendengarkan, dan berpikir. Ini juga membantu dalam komunikasi lintas budaya.Mendengarkan secara aktif kadang dapat digunakan untuk memeriksa out–by berulang yang didengar, seseorang dapat mengkonfirmasikan bahwa seseorang memahami komunikasi tersebut dengan teliti. Jika kata-kata digunakan berbeda antar bahasa atau kelompok budaya mendengarkan aktif dapat mengabaikan kesalahpahaman Para perantara yang terbiasa dengan kultur keduanya dapat menolong situasi komunikasi antar budaya. Mereka dapat menterjemahkan kedua unsur dan cara dari apa yang dikatakan.Sebagai contoh, mereka dapat berbicara lebih pelan pada statemen kuat yang akan dipertimbangkan sesuai kultur yang satu tetapi tidak pada kultur yang lain, sebelum mereka diberikan kepada orang-orang dari kultur yang tidak berbicara bersama-sama dalam suatu cara yang kuat. Mereka dapat juga melakukan penyesuaian pemilihan waktu mengenai apa yang dikatakan dan yang dilaksanakan.Namun kadang-kadang para perantara dapat membuat komunikasi menjadi lebih sulit lagi. Jika perantara memiliki kultur atau kebangsaan yang sama dengan salah satu dari pembantah, tetapi yang lain tidak, ini akan memberikan penampilan yang menyimpang, bahkan ketika tidak ada yang ada. Bahkan ketika penyimpangan tidak diharapkan, adalah umum bagi perantara untuk lebih yang mendukung atau lebih memahamkan orang yang dari kulturnya, karena dia memahami orang tersebut dengan lebih baik. Namun ketika penengah dari sepertiga kelompok budaya, potensi untuk kesalah pahaman antar budaya meningkat lebih lanjut. Dalam hal ini sangat sesuai jika mulai bekerja ekstra tentang proses dan cara menyelesaikan diskusi, seperti waktu ekstra untuk menetapkan dan mengkonfirmasi ulang pemahaman pada tiap-tiap langkah dalam dialog atau proses negosiasi.
PENGARUH IKLAN POP-UP BUKALAPAK VERSI PAHLAWAN PADA YOUTUBE TERHADAP SIKAP KHALAYAK Rivky Husein Ammarie; Sylvie Nurfebiaraning
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 2 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.168 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i2.12871

Abstract

Perkembangan media turut ambil bagian dalam penyebaran informasi khususnya dalam periklanan yang digunakan oleh perusahaan, salah satunya adalah beriklan pada situs YouTube. Salah satu perusahaan pengguna YouTube sebagai media periklanan adalah Bukalapak. Dengan menggunakan format iklan pop-up berupa video yang muncul secara tiba-tiba di layar ketika mengakses video. Penggunaan iklan pop-up pada YouTube dapat mempengaruhi khususnya sikap khalayak dalam mengakses situs YouTube. Dalam penelitian ini iklan video Bukalapak yang di jadikan iklan pop-up adalah iklan yang bertemakan pahlawan pada bulan Agustus - Oktober 2016. Berdasarkan tampilan data statistik pada YouTube, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh iklan pop-up Bukalapak versi pahlawan pada YouTube terhadap sikap khalayak. Komponen sikap khalayak yang diteliti dalam penelitian ini adalah komponen kognitif, afektif, dan konatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat kausal. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling sebanyak 100 responden melalui penyebaran kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan ialah regresi sederhana dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan persentase tanggapan terhada piklan pop-up Bukalapak versi pahlawan pada YouTube sebesar 71,21%, sedangkan pada sikap khalayak 67,55%. Variabel komponen audiovisual iklan pop-up Bukalapak versi pahlawan pada YouTube memiliki pengaruh sebesar 57,5%. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh iklan pop-up Bukalapak versi pahlawan pada YouTube memliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap sikap khalayak
PENGGUNAAN INTERNET UNTUK KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI KALANGAN MAHASISWA Deri Rana; Agus Setiaman; Ira Mirawati
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.093 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.21274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas, valensi, serta bobot informasi untuk keefektifan komunikasi interpersonal di kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode studi deskriptif yaitu memaparkan dan menganalisis data yang diperoleh. Data primer didapat melalui penyebaran angket dan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sampling acak sistematik.  Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang terdaftar sebagai pengguna jasa Jihadnet hingga Juni 2012. Jumlah responden adalah sebanyak 61 orang yang diperoleh berdasarkan teknik sampling acak sistematik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis deskriptif.Hasil dari penelitian ini, yaitu penggunaan internet di kalangan mahasiswa member Jihadnet cukup mendukung keterbukaan, empati, dukungan, sikap suportif, serta kesetaraan sebagai indikator keefektifan komunikasi interpersonal responden. Dua dari tiga variabel penggunaan internet, yaitu intensitas dan valensi diapresiasi tinggi oleh responden. Sementara bobot informasi diapresiasi sedang oleh responden
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA KOMUNITAS ANAK INDIGO INDONESIA Mochamad Fachri Fauzan; Lucy Pujasari Supratman
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.1 No. 2 April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.426 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i2.11684

Abstract

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan sempurna, namun tidak dapat dipungkir bahwa ada manusia yang terlahir tidak sempurna dalam bentuk fisik maupun mental. Hal tersebut dapat menjadi sebuah kekurangan ataupun kelebihan bagaimana cara kita memaknai dirinya sendiri, sama halnya seperti anak indigo. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengguraikan konsep diri anggota komunitas anak indigo dalam melakukan komunikasi antarpribadi. Penelitian ini dikaitan dengan orientasi motif masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada lima anak indigo yang tergabung Komunitas Anak Indigo (KAI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data fenomenologi Van Kaam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota Komunitas Anak Indigo menilai dirinya memiliki konsep diri positif dan negatif yang terbentuk berdasarkan pengalaman interaksi dalam oritentasi masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. Anggota Komunitas Anak Indigo (KAI) menilai keberadaan mereka dalam Komunitas Anak Indigo (KAI) mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari berbagai aspek kehidupan pribadi para anggota Komunitas Anak Indigo (KAI).
HUBUNGAN ATMOSFIR RESTORAN DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RESTORAN KFC CIREBON Ibnu Kuswara; Kismiyati El Karimah; Wenny Widyowati
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 2 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.565 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i2.21332

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan atmosfir restoran yang termasuk sight appeal, scent appeal, sound appeal dan touch appeal dengan keputusan pembelian pada anggota membership Restoran Kentucky Fried Chicken di Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang bertujuan untuk meneliti hubungan variasi pada suatu faktor dengan variasi pada faktor lain. Data penelitian diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan pada anggota membership restoran KFC di Cirebon, wawancara dengan pihak terkait mengenai KFC dan studi kepustakaan. Objek dari penelitian ini adalah atmosfir restoran KFC. Populasi dalam penelitian ini adalah Membership KFC Cirebon yang berjumlah 420 orang. Dengan teknik sampling acak sederhana dan menggunakan pecahan 0.1 didapatkan ukuran sampel sebanyak 84 orang. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu Atmosfir restoran yang meliputi Sight appeal,scent appeal,sound appeal, touch appeal dengan keputusan pembelian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara atmosfir restoran dengan keputusan pembelian pada anggota membership Restoran Kentucky Fried Chicken di Cirebon.
KOMUNIKASI VERBAL PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK INDIGO Gregorius Fendi Arkandito; Eni Maryani; Detta Rahmawan; Teddy K. Wirakusumah
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.747 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.9955

Abstract

      Gregorius Fendi Arkandito, 2016. “Komunikasi Pada Anggota Keluarga Yang Memiliki Anak Indigo”. Dibantu oleh Achwan Noorlistyo Adi, S.I.Kom selaku rekan peneliti dan Duddy Zein, Drs., M.Si selaku dosen Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui komunikasi verbal pada keluarga dengan anak indigo. 2) Untuk mengetahui mengapa komunikasi verbal tersebut digunakan. 3) Untuk mengetahui proses penyampaian masalah anak indigo pada anggota keluarga lain. 4) Untuk mengetahui pengambilan keputusan pada keluarga tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik utama dalam mengumpulkan data yaitu observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa komunikasi verbal yang digunakan anggota keluarga yang belum mempelajari indigo lebih dalam, lebih memilih komunikasi satu arah dan komunikasi verbal bersifat memerintah. Anggota keluarga lebih intens mendekati jika anak indigo mengalami atau melakukan hal negatif. Serta pembinaan yang digunakan adalah pembinaan pedagogi. Sedangkan anggota keluarga yang mempelajari indigo secara dalam, menggunakan komunikasi verbal yang lebih instruktif dan informatif. Tetap menjaga kadar emosi dari anak indigo tersebut agar tidak melewati batas wajar dan menggunakan pola pembinaan andragogi.Kata Kunci       : Komunikasi, Komunikasi Keluarga, Anak, Indigo
Pola Komunikasi Virtual Grup Percakapan Komunitas Hamur “HAMURinspiring” Di Media Sosial Line Cut Nadya Nanda Briliana; Rita Destiwati
Manajemen Komunikasi Vol 3, No 1 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.517 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v3i1.12045

Abstract

Melalui perkembangan teknologi Internet, kini komunikasi tidak hanya terjadi secara tatap muka, namun juga bermedia komputer atau dikenal dengan istilah computer mediated communication (CMC). Perkembangan teknologi diikuti juga dengan perkembangan beragam platform media sosial yang banyak digunakan sebagai media komunikasi. Kemunculan media sosial tersebut banyak dimanfaatkan oleh komunitas sebagai sarana komunikasi dan interaksi, hal tersebut mendorong terbentuknya komunitas dalam ranah virtual seperti Komunitas HAMUR yang berada di Yogyakarta yang memanfaatkan grup percakapan pada media sosial Line sebagai media komunikasi komunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi virtual, aturan komunikasi dan proses komunikasi komunitas HAMUR. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan melalui tahap wawancara kepada 5 informan dan observasi terhadap grup percakapan komunitas yaitu “HAMURInspiring”. Hasil penelitian memperoleh bahwa adanya kesamaan identitas antar anggota komunitas HAMUR yaitu berasal dari keluarga broken home (keluarga tidak harmonis). Pada aturan komunikasi, komunitas HAMUR tidak memiliki aturan tertentu secara tertulis yang mengatur anggota dalam berkomunikasi. Pada proses komunikasi secara primer terdapat perbedaan bahasa antar anggota komunitas dalam berkomunikasi, pada proses komunikasi sekunder media Line dianggap membantu menghubungkan antar anggota komunitas yang terpisah jarak untuk berkomunikasi. Aspek-aspek tersebut berhubungan dengan pola komunikasi virtual yang terbentuk pada komunitas HAMUR, pola komunikasi dari komunitas HAMUR adalah pola komunikasi semua arah sehingga setiap anggota dapat bebas melakukan komunikasi dengan anggota lainnya.
REPRESENTASI LAKI-LAKI METROSEKSUAL DALAM IKLAN VASELINE MEN FACE MOISTURIZER Mellawatie Arnie; Eni Maryani; Nindi Aristi
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.927 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.21277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perwakilan metroseksual dalam Vaseline Men Face Mousturizer TVC dari makna dennotasi dan konotasi, serta mengetahui perwakilan mitos metroseksual dalam Vaseline Men Face Mouisturizer TVC. Penelitian ini menggunakan metode semiotika oleh Roland Barthes. Analisis Semiotik diimplementasikan pada TVC (Televisi Komersial) versi Vaseline Men Face Moisturizer Darius Sinathrya. Analisis ini difokuskan pada adegan-adegan yang mengandung tanda-tanda dominan metroseksual. Hasil penelitian menemukan karakteristik pria metroseksual yang terkandung dalam iklan Vaseline Men Face Moisturizer. Tanda yang dapat diartikan sebagai kebiasaan pria metroseksual adalah pria yang memiliki tubuh atletis dan berolahraga di pusat kebugaran, pria yang memiliki kulit wajah cerah dan tidak memiliki noda hitam, pria yang menggunakan produk kosmetik, dan pria metroseksual yang menjadi idola pria. Berdasarkan analisis tanda-tanda denotasi dan konotasi, yang dilakukan oleh para peneliti, ditemukan bahwa mitos metroseksual adalah mitos maskulinitas dalam konsep metroseksual, dan mitos pria metroseksual adalah idola pria.
UNSUR BUDAYA DALAM MEDIA SOSIAL: STUDI PADA FACEBOOK KANG DEDI MULYADI Ainun Soffani; Catur Nugroho
Manajemen Komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.155 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v3i2.12936

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebudayaan sedikit demi sedikit mulai pudar dan terlupakan. Tergantikan dengan penggunaan media sosial dan perangkat elektronik lainnya. Kemudian hal tersebut di manfaatkan oleh para pejabat- pejabat publik di Indonesia guna menjalin hubungan dengan masyarakat yang salah satunya adalah Dedi Mulyadi yang mana merupakan bupati daerah Purwakarta. Media sosial khususnya adalah Facebook dimanfaatkannya untuk lebih mengenalkan budaya Sunda kepada masyarakat luas dengan selalu dibawanya unsur budaya dalam setiap unggahannya. Tentu saja terdapat dampak dari adanya unggahan mengenai unsur kebudayaan tersebut yakni munculnya pendapat masyarakat mengenai citra diri yang terbentuk yakni sebagai pemimpin yang syarat akan kebudayaan. Penelitian ini memiliki fokus penelitian unsur budaya pada media sosial Facebook Dedi Mulyadi dan citra diri yang terbentuk dari unggahan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja unsur kebudayaan Sunda yang terdapat dalam unggahan Dedi Mulyadi di akun media sosial Facebook dan untuk mengetahui kaitan antara unggahan media sosial Facebook milik Dedi Mulyadi dengan penciptaan citra diri yang terbentuk dari unggahan media sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif dengan pendekatan Studi Etnografi Virtual. Kemudian dari pada itu, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa unsur budaya Sunda yang terkandung dalam media sosial yakni Facebook milik Dedi Mulyadi berupa sistem teknologi dan peralatan, sistem mata pencaharian dan sistem- sistem ekonomi, bahasa, dan kesenian, serta citra diri sebagai pemimpin yang syarat akan budaya Sunda terbentuk melalui unggahan dengan unsur budaya Sunda tersebut.

Page 3 of 13 | Total Record : 126


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 2 (2025): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 9, No 1 (2024): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 8, No 2 (2024): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 8, No 1 (2023): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 7, No 2 (2023): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 7, No 1 (2022): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 6, No 2 (2022): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 6, No 1 (2021): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 5, No 2 (2021): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 5, No 1 (2020): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 4, No 2 (2020): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 4, No 1 (2019): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 3, No 2 (2019): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 3, No 1 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 2, No 2 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017 Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.1 No. 2 April 2017 Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016 More Issue