cover
Contact Name
Rizky Saputra
Contact Email
rizkysaputra01b@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
komunikologi@uinsu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial
ISSN : 25287583     EISSN : 26218267     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Komunikologi : Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial merupakan jurnal di bawah pengelolaan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Arjuna Subject : -
Articles 115 Documents
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ARTA DURIAN MELALUI INSTAGRAM DI KOTA MEDAN Angga Tinova Yudha; An Nisa Dian Rahma; Achmad Rifai
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i1.17014

Abstract

AbstrakKemajuan teknologi dan informasi pada era sekarang tentu membawa banyak manfaat bagi masyarakat salah satunya bagi para pelaku usaha dalam melakukan promosi dan penjualan produknya di media sosial dan instagram salahsatunya. Kehadiran media sosial yang sangat efektif untuk melakukan promosi penjualan dikarenakan tidak membutuhkan biaya promosi yang sangat besar dan bisa dilakukan promosi sepuasnya. Penelitian ini adalah peneitian kualitatif yang sumber datanya diperoleh langsung dari informan kunci yaitu pemilik toko Arta, operator sosial media, dan konsumen Arta Durian sebagai informan tambahan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik dengan menyilangkan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan penjualan durian kupas beku di Kota Medan bisa dinilai sengit terutama ketika berhadapan dengan competitor yang sudah lama dan memiliki nama besar dalam bidang usaha ini. Pemilik Arta Durian dalam meningkatkan penjualan duriannya menggunakan teori AIDDA yaitu pemilik Arta Durian dengan mempromosikan produknya dengan cara berintegrasi dengan konsumen. Konsumen yang mengunggah foto sedang makan durian dan men-tag 5 teman serta memberikan caption positif akan diberikan potongan harga sebesar 10 %.  Pemilik Arta Nusantara bersama dengan timnya mengemas iklan dengan semenarik mungkin dengan pemilihan warna yang sinkron untuk latar belakang gambar dan copywriting yang persuasif. AbstractAdvances in technology and information in the current era certainly bring many benefits to society, one of which is for business people in promoting and selling their products on social media and Instagram, one of them. The presence of social media is very effective for carrying out sales promotions because it does not require very large promotional costs and promotions can be done as much as you want. This research is a qualitative research where the data sources were obtained directly from key informants, namely Arta store owners, social media operators, and Arta Durian consumers as additional informants. The data validity technique used is the triangulation technique with cross-interview and observation techniques. The results of the study show that the competition for selling frozen peeled durians in Medan City is quite tight, especially when dealing with competitors who are old and have big names in this business field. The owners of Arta Durian in increasing sales of their durians use the AIDDA theory, namely the owners of Arta Durian by promoting their products by integrating with consumers. Consumers who upload photos of eating durian and tag 5 of their friends and provide positive captions will receive a 10% discount. The owner of Arta Nusantara and his team packaged the advertisement as attractively as possible by selecting the right colors for the background image and persuasive copywriting.
Peranan Iklim Komunikasi Organisasi Pada Organisasi dan Perusahaan dalam Kondisi Bonus Demografi Ahmad Abadi Saiful Hilal; Asep Suryana; Uud Wahyudin
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i1.15550

Abstract

AsbtrakSaat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi dimana jumlah penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia nonproduktif. Hal tersebut tentunya perlu dimanfaatkan guna meningkatkan produktivitas serta kualitas di dunia organisasi/ kerja di Indonesia. Generasi milenial sebagai salah satu generasi yang saat ini cukup dominan, dianggap memiliki kecenderungan untuk cepat dalam berpindah pekerjaan sehingga bukan tidak mungkin mengganggu stabilitas perusahaan/ organisasi. Sehingga penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peranan iklim komunikasi organisasi pada organisasi guna menghindari/ menyelesaikan permasalahan kecenderungan cepatnya pegawai dalam melakukan perpindahan pekerjaan terutama pada masa bonus demografi dimana supply & demand tenaga kerja tergolong banyak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kepustakaan dimana data yang diperoleh dari berbagai sumber literatur yang ada kemudian dianalisis guna menyelesaikan permasalahan penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki peranan yang cukup penting guna menjaga kenyamanan, mencegah keinginan pegawai untuk keluar dari pekerjaan, meningkatkan kinerja pegawai, serta memberikan motivasi kepada pegawai. Temuan tersebut didukung dengan penelitian-penelitian sebelumnya dimana menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan kepuasan kerja pegawai, serta memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap motivasi pegawai. AbstractIndonesia currently experiencing a demographical bonus where the number of productive age people is greater than non-productive age. Then, it needs to be utilized to increase the productivity and quality in the world of organization and workplace in Indonesia. However, millenials as one of the dominant generations is considered to have tendency to change jobs so quickly, this problem might disrupt the stability of companies/ organizations. This reasearch conducted to findout the role of organizational communication climate in organizations to resolve the problem of the tendency for employees to quickly move jobs, especially during this demographical bonus. This research was carried out using a descriptive qualitative approach and a literature study method where the data obtained from various existing literature sources then analyzed to solve the research problem. The result of the study shows that the organizational communication climate has an important role in maintaining comfort, preventing employees from leave, and improving employee performance, and providing motivations to employees. These findings are supported by previous studies which show that organizational communication climate has a positive and significant influence on employee performance and employee job satisfaction, also has a positive and insignificant impact on employee motivation.
PENJERNIH INFORMASI BAGI PUBLIK DI MASA COVID-19 Taufik Wal Hidayat; Selamat Riadi
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i1.17360

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) saat ini sudah tak dapat dibendung. Berbagai platform media bermunculan sehingga arus informasi yang diterima masyarakat (publik) sangat mempengaruhi aktivitas dan perilaku publik. Penyebaran informasi/berita bohong (hoax) semakin marak dan paling banyak diakses oleh publik adalah media sosial dengan berbagai platform yang tersedia. Akibatnya fenomena hoaks di media sosial ini menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima publik, maka media sosial sangat ampuh dalam menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Bahkan informasi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan kebencian dan fitnah. Fenomena informasi tentang pandemi Covid-19 yang dikenal dengan penyakit koronavirus 2019 atau Corona virus disease 2019, disingkat Covid-19 menjadi momok yang menakutkan di seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Informasi hoaks di media sosial tentang Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi media massa untuk menjernihkan informasi Covid-19 tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana media massa mengantisipasi informasi hoaks bagi publik. Teori yang digunakan yaitu teori agenda setting, dimana media massa melakukann penjernihan terhadap informasi hoaks. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library Research). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media massa sangat berperan memverifikasi dan menjernihkan informasi yang meresahkan publik. AbstractThe development of information communication technology (ICT) can no longer be stopped. Various media platforms have emerged so that the flow of information received by society (the public) greatly influences people's activities and behavior. The spread of fake information/news (hoaxes) is increasingly widespread and the most widely accessed by the public is social media with various available platforms. As a result, the hoax phenomenon on social media raises doubts about the information received by the public, so that social media is very effective in spreading information that is not necessarily true. This information is even used by irresponsible individuals to spread hatred and slander. The phenomenon of information regarding the Covid-19 pandemic, known as the 2019 corona virus disease or Corona virus disease 2019, abbreviated as Covid-19, has become a frightening specter in all countries in the world, including Indonesian society. Hoax information on social media about Covid-19 is a challenge for the mass media to clarify information about Covid-19. This study aims to find out how the mass media anticipates hoax information to the public. The theory used is the agenda setting theory, in which the mass media cleans up hoax information. The research method used is library research. Researchers collect data using literature (libraries) in the form of books, notes or research reports from previous research. The results of this research prove that the mass media plays a very important role in verifying and clarifying information that is troubling the public 
HERMENEUTIKA, MAKNA DAN KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF HANS-GEORG GADAMER Constantin, Natasha Astrid; Sitorus, Fitzerald Kennedy
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v8i1.18771

Abstract

This study investigates the notion of comprehension and significance in communication via the perspective of Hans-Georg Gadamer. The subject matter revolves on hermeneutics, which pertains to the aptitude for precisely understanding the message sent by an individual via language. Gadamer defines hermeneutics as a process of interpretive understanding used to extract an interpretation of the transmitted information. This study highlights the importance of understanding in hermeneutics for interpreting the present situation. This study delves further into the influence of Gadamer's viewpoint on the notion of significance and understanding in the field of communication.
Makna Komunikasi Pertunjukan Tari Gandai Pada Masyarakat Suku Pekal (Studi Kasus Desa Sibak. Kecamatan Ipuh. Kabupaten Mukomuko) Saputra, Ezi; Hadiprashada, Dhanurseto; Muzni, Nurlianti
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i2.16282

Abstract

AbstrakTari gandai merupakan tari yang masih sering dipertunjukan di berbagai acara pada masyarakat Suku Pekal di Desa Sibak, akan tetapi kebanyakan masyarakat tidak mengetahui secara utuh makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunikasi pertunjukan tari gandai pada masyarakat Suku Pekal di Desa Sibak. Teknik pengumpulan data melalui, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian berjumlah lima orang yang diperoleh menggunakan teknik purposive samplin. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa simbol-simbol yang digunakan penari (anok gandai) saat pertunjukan tari gandai berupa gerakan. Pada tahap pembukaan peneliti mendapatkan satu makna, sedangkan pada tahap pertunjukan miliki lima gerakan yang memiliki makna, dan tahap penutupan terdapat satu gerakan memiliki makna. Selain itu terdapat juga makna pada busana yang dipakai penari (anok gandai), berupa selendang, kebaya, serta kain panjang dan sedangkan tempat pertunjukan sebagai penunjuk penggunaan tari gandai untuk acara apa. Pertunjukan tari gandai memiliki makna sebagai pedoman kehidupan dalam hubungan persaudaraan, perjalanan cinta, dan hubungan dalam rumah tangga. AbstractGandai dance is a dance that is still often performed at various events for the Pekal people in Sibak Village, but most people do not fully understand the meaning contained therein. This study aims to determine the meaning of communication in the gandai dance performance to the Pekal people in Sibak Village. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. There were five informants in the study who were obtained using a purposive sampling technique. The results of this study indicate that the symbols used by the dancers (anok gandai) during the gandai dance performance are in the form of movements. In the opening stage the researcher gets one meaning, while in the performance stage there are five movements that have meaning, and in the closing stage there is one movement that has meaning. Apart from that, there is also meaning in the clothes worn by the dancers (anok gandai), in the form of shawls, kebayas, and long cloths and while the place of the performance serves as an indication of the use of the gandai dance for what event. Gandai dance performances have meaning as a life guide in brotherly relationships, love journeys, and household relationships.
Representasi Kecantikan Wanita dalam Iklan Video Wardah Brave Beauties #BergerakHidupkanHarapan Wijayani, Qoniah Nur
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v8i1.16570

Abstract

Iklan merupakan salah satu media massa yang menarik dan banyak disukai banyak orang. Apalagi di dalam iklan tersebut terdapat suatu makna positif yang membuat seseorang untuk bisa menjadi lebih baik. Iklan Wardah selalu memiliki konsep iklan yang menarik untuk ditonton. Salah satunya adalah iklan dengan tema Brave Beauties. Pada tema iklan tersebut menarik untuk dikaji secara dalam agar bisa ditemukan representasi dari makna kecantikan wanita yang dikemas oleh Wardah pada video iklannya. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi kecantikan wanita dalam iklan Wardah tema Brave Beauties #BergerakHidukanHarapan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi dari Struart Hall. Metode penelelitian ini merupakan metodologi kualitatif dengan pendekatan semiotika dari Charles Sanders Pierce. Ditemukan bahwa representasi kecantikan wanita dalam iklan Wardah tema Brave Beauties #BergerakHidupkanHarapan adalah wanita yang memiliki kecantikan luar dan juga dalam. Kecantikan luar berarti wanita harus tetap menjaga penampilannya. Adapun kecantikan dari dalam adalah dengan menjadi pribadi yang memiliki karakter kuat untuk mau berjuang, tidak mudah menyerah, memanfaatkan waktu yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya, selalu bersyukur, dan mau berbagi dengan sesama.
Pengaruh Roleplay di Media Sosial Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja Azkia, Hafna Azkia Nur; Herwanto, Revalina Putri; Putri, Alvina Anindyta
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v8i1.18544

Abstract

AbstrakPerkembangan kepribadian remaja di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga hal ini menjadi masalah yang cukup serius dan perlu diperhatikan. Salah satu penyebab adanya penurunan perkembangan ini disebabkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari permainan Roleplay di media sosial saat ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh Roleplay bagi perkembangan kepribadian remaja serta solusi dari dampak permainan Roleplay. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Roleplay memiliki pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kepribadian remaja dan solusi yang dapat kami berikan adalah perlunya edukasi orang tua kepada anak mengenai dampak yang akan ditimbulkan jika tidak menggunakan sosial media dengan bijak. AbstractThe development of adolescent personality in Indonesia has decreased significantly, so this is a serious problem that needs attention. One of the causes of this decline in development is caused by the negative impact of Roleplaying games on social media today. The purpose of this study is to analyze the influence of roleplay on adolescent personality development as well as solutions to the impact of roleplay games. The method used is qualitative. The data collection technique is in-depth interviews. The results of this study indicate that Roleplay has a considerable influence on the development of adolescent personality and the solution we can provide is the need for parental education to children about the impact that will be caused if they do not use social media wisely
Analisis Wacana Kritis Objektivikasi Anak Perilaku Sharenting di Instagram Risa Saraswati Ramadhanti, Galuh Aulia; Hidayat, Dadang Rahmat; Yudhapramesti, Pandan
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i2.16982

Abstract

AbstrakPerilaku sharenting yang mengarah pada objektivikasi anak sering ditemui di media sosial Instagram. Perilaku ini sering dilakukan oleh selebriti Instagram, yaitu selebgram. Selebgram sebagai orang tua yang memiliki anak mengunggah foto, video, dan keterangan teks tentang keseharian anak mereka. Informasi yang dibagikan juga tidak jarang terkait dengan informasi privasi anak mereka. Salah satu selebgram yang melakukan perilaku sharenting di Instagram adalah Risa Saraswati. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Van Dijk guna untuk membongkar wacana teks yang diproduksi dengan berdasarkan kognisi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui objektivikasi anak pada perilaku sharenting di Instagram Risa Saraswati. Penelitian ini menemukan empat macam objektivikasi anak yang dilakukan pada perilaku sharenting di Instagram pada analisis teks, yaitu objektivikasi anak pada tumbuh kembang anak, objektivikasi anak sebagai endorsement, objektivikasi anak pada tingkah lucu anak, dan objektivikasi anak menjadi selebgram. Pada analisis kognisi, Risa Saraswati tidak sadar secara penuh tentang dampak yang didapat dari mengunggah konten anak secara visualisasi maupun keterangan teks dimedia sosial. Risa Saraswati berpikir bahwa membagikan foto dan video anak di Instagram merupakan cara yang baik untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dekat lainnya. Pada analisis konteks sosial, penelitian ini menemukan banyak masyarakat, khususnya pengguna Instagram yang mendukung perilaku sharenting yang mengarah pada objektivikasi sharenting dengan komentar yang dominan positif terhadap unggahan Risa Saraswati tentang anaknya di Instagram. Hak privasi anak dikesampingkan oleh orang tua mereka. Hak anak dianggap menjadi bias karena usia anak yang belum dapat menentukan pilihannya. AbstractSharenting behavior that leads to objectification of children is often found on Instagram social media. This behavior is often carried out by Instagram celebrities, namely celebrities. Celebgrams as parents who have children upload photos, videos, and text descriptions about their children's daily lives. The information shared is also often related to the privacy information of their children. One of the celebrities who does sharenting behavior on Instagram is Risa Saraswati. This research uses Van Dijk's critical discourse analysis method in order to dismantle the discourse of texts produced based on social cognition. This study aims to determine the objectification of children in sharing behavior on Risa Saraswati's Instagram. This study found four kinds of objectification of children carried out on sharenting behavior on Instagram in text analysis, namely objectification of children to child development, objectification of children as endorsements, objectification of children to funny behavior of children, and objectification of children to celebrities. In the cognitive analysis, Risa Saraswati is not fully aware of the impact that can be obtained from uploading children's content through visualization and textual information on social media. Risa Saraswati thinks that sharing photos and videos of children on Instagram is a good way to communicate with family and other close relatives. In analyzing the social context, this study found that many people, especially Instagram users, support sharenting behavior which leads to the objectification of sharenting with predominantly positive comments on Risa Saraswati's uploads about her child on Instagram. Children's right to privacy is overridden by their parents. Children's rights are considered to be biased because the child's age has not been able to determine his choice.
Aktivisme Digital Fandom Kpop NCTzen Sebagai Wujud Positif Interaksi Parasosial Aprina, Fitria Hani; Ashaf, Abdul Firman; Windah, Andi
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v8i1.19233

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivisme digital fandom K-pop NCT. Alasan peneliti tertarik mengangkat tema ini dikarenakan peneliti melihat fenomena hadirnya akun X aktivisme digital @nctzenhumanity yang dimana akun ini berdiri setelah aksi penggalangan dana untuk korban Kanjuruhan, sebagai salah satu wujud positif dari interaksi parasosial antara Idol dan penggemar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui hal yang melatarbelakangi terbentuknya @nctzenhumanity, 2) untuk mengetahui visi, misi, dan harapan dari akun @nctzenhumanity, 3) untuk mengetahui proses aktivisme digital, proses pendistribusian, hingga transparansi dana dari akun @nctzenhumanity, 4) untuk mengetahui adanya manfaat positif dari interaksi parasosial yang tercermin dari aktivisme digital akun @nctzenhumanity. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya akun @nctzenhumanity dilatarbelakangi oleh semangat sosial dari para member NCT. Selaras dengan Participatory Culture Theory yakni budaya di mana anggotanya percaya bahwa kontribusi mereka penting dan merasakan hubungan sosial satu sama lain. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang interaksi parasosial yang positif bisa memberikan dampak positif pula dalam lingkup sosial, dengan hadirnya aktivisme digital fandom K-pop yang dalam penelitian ini direpresentasikan oleh fandom NCT, NCTzen.
Analyzing the Art of Persuasion in Advertising: A Study of Grand Prix's Bliblihome Launch with Ringgo and Sabai Maisarah, Maisarah; Fanani, Achmad
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i2.17939

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklan Grand Prix: Peluncuran Bliblihome bersama Ringgo dan Sabai dari sudut pandang ethos, pathos, dan logos. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data berupa adegan dan teks dalam iklan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketiga elemen ethos, pathos, dan logos digunakan secara seimbang dalam iklan tersebut. Elemen ethos terlihat dalam penggunaan selebriti Ringgo dan Sabai sebagai duta merek yang dapat dipercaya dan berwewenang. Sementara itu, elemen pathos ditunjukkan melalui adegan yang membangkitkan perasaan positif pada penonton. Akhirnya, elemen logos muncul dalam informasi yang jelas dan rinci tentang produk Bliblihome yang sedang dipromosikan dalam iklan. Secara keseluruhan, penggunaan ketiga elemen ethos, pathos, dan logos dalam iklan Grand Prix: Peluncuran Bliblihome bersama Ringgo dan Sabai digunakan secara seimbang untuk memengaruhi penonton dalammembentuk persepsi mereka terhadap merek dan produk yang dipromosikan dalam iklan tersebut.AbstractThis research aims to analyze the advertisement of Grand Prix: Bliblihome Launch with Ringgo and Sabai from the ethos, pathos, and logos perspectives. The method used is descriptive qualitative by using data in the form of scenes and texts in the advertisement. The research findings show that the three elements of ethos, pathos, and logos are used in a balanced manner in the advertisement. The element of ethos is seen in the use of celebrities Ringgo and Sabai as trustworthy and authoritative brand ambassadors. Meanwhile, the element of pathos is shown through scenes that evoke positive feelings in the audience. Finally, the element of logos appears in clear and detailed information about the Bliblihome product being promoted in the advertisement. In conclusion, the use of the three elements of ethos, pathos, and logos in the advertisement of Grand Prix: Bliblihome Launch with Ringgo and Sabai are utilized in a balanced way to influence the audience in shaping their perception of the brand and product being promoted in the advertisement.

Page 10 of 12 | Total Record : 115