PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Jurnal Psychopedia Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang is a peer-reviewed scientific journal in psychology published by the faculty of Psychology, UBP Karawang. JPUBP: Jurnal Psychopedia Psikology UBP Karawang contains the results of research with quantitative or qualitative approaches that seek to understand the psychological process of individuals, groups, and communities the psychological process of individuals, groups, and the communities, in the context of psychology.
Articles
181 Documents
BAGAIMANA GROWTH MINDSET DAN FAMILY SUPPORT DAPAT BERPENGARUH TERHADAP PARENTING SELF EFFICACY
Ainia Dinah Anugrah;
FR Wahidah;
P Rahardjo, D Wulandari
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7746
Parenting self-efficacy merupakan persepsi orangtua terhadap kemampuannya mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak-anak mereka, sehingga membuatnya terus berusaha menjalankan tanggung jawabnya. Ibu yang memiliki parenting self-efficacy tinggi maka ibu akan menunjukan perilaku yang positif untuk anak dan mempengaruhi perkembangan positif pada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh growth mindset dan family support terhadap parenring self-efficacy pada ibu dengan anak stunting di Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi infinite atau tak terhingga karena jumlah populasi tidak ditemukan secara pasti. Pengambilan sampel menggunakan Teknik probability sampling dengan jenis purposive sampling. Dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang ibu dengan anak stunting di Banyumas. Metode pengambilan data menggunakan skala parenting self-effiacy, skala growth mindset dan skala family support dan menggunakan uji validitas expert judgement. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh growth mindset dan family support terhadap parenting self-efficacy pada ibu dengan anak stunting Banyumas dengan koefisien kontribusi variabel growth mindset dan family support sebesar 46,4%. Hal ini menunjukan bahwa parenting self-efficacy pada ibu dengan anak stunting di Banyumas dapat dipengaruhi oleh adanya growth mindset dan family support. Parenting self-efficacy refers to a parent's perception of their ability to affect the behavior and development of their children, motivating them to continue fulfilling their responsibilities. Mothers with high parenting self-efficacy exhibit positive behaviors towards their children and positively impact their children's development. This research aimed to examine the effect of growth mindset and family support on parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas. The study employed a quantitative approach with an infinite population as the exact population size was unknown. Probability sampling with a purposive sampling technique was utilized in the sample selection, resulting in a sample size of 50 mothers with stunted children in Banyumas. The data collection methods include parenting self-efficacy, growth mindset, and family support scales, which were validated using expert judgment. The findings indicate the effect of growth mindset and family support on parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas, with a contribution coefficient of 46.4%. This suggests that parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas can be influenced by growth mindset and family support
KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PEGAWAI DI KARAWANG: PERAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN PSYCHOLOGY CAPITAL
Nita Rohayati;
Yulyanti Minarsih;
Yusni Wisata
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7750
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Perceived Organizational Support (POS) dan Psychology Capital (PsyCap) dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan di Karawang, sebuah daerah industri dengan jumlah perusahaan yang signifikan. Metode kuantitatif digunakan dengan survei sebagai alat pengumpulan data yang melibatkan karyawan dari berbagai sektor industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychology capital dan perceived organizational support memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan karyawan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Rsquare sebesar 0,755; artinya sebesar 75,5% variasi pada kesejahteraan di tempat kerja dipengaruhi oleh psychology capital dan perceived organizational support, sisanya sebesar 24,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Karyawan yang merasakan dukungan organisasi yang tinggi dan memiliki tingkat psychology capital yang tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja, komitmen yang lebih tinggi, serta tingkat stres yang lebih rendah. Kombinasi antara POS dan PsyCap dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi kesejahteraan karyawan. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan di Karawang meningkatkan dukungan terhadap karyawan dan mengembangkan program-program untuk memperkuat PsyCap guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan lebih produktif. This study aims to explore the role of Perceived Organizational Support (POS) and Psychology Capital (PsyCap) in enhancing employee well-being in Karawang, an industrial area with a significant number of companies. A quantitative method used a survey as the data collection tool, involving employees from various industrial sectors. The results indicate that both POS and PsyCap have a significant positive impact on employee well-being, with a significance value of 0.000. R-square value is 0.755, meaning that 75.5% of the variation in workplace well-being is influenced by perceived organizational support and psychology capital, while the remaining 24.5% is due to other unmeasured variables in this study. Employees who perceive high organizational support and possess high levels of PsyCap tend to have higher job satisfaction, and commitment, and lower levels of stress. The combination of POS and PsyCap can create a conducive work environment for employee well-being. This study suggests that companies in Karawang should enhance their support for employees and develop programs to strengthen PsyCap to create a better and more productive work environment.
INSECURE ATTACHMENT DAN REGULASI EMOSI SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KECENDERUNGAN MELAKUKAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN
Nuram Mubina;
Annisa Nadiyanti;
Lenisa Fitri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7754
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memprediksikan faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kekerasan dalam berpacaran pada dewasa awal dilihat dari insecure attachment dan regulasi emosi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 155 responden yang berdomisili di Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif kausalitas. Pengambilan data responden menggunakan tiga instrumen skala psikologi yang dimodifikasi dari The Revised Conflict Tactic Scale untuk mengukur kekerasan dalam berpacaran dan diadaptasi dari Experince in Close Relationship-Revised serta Emotion Regulation Quesionaire untuk mengukur insecure attachment dan regulasi emosi. Data penelitian diolah menggunakan SPSS 27 menggunakan uji analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa insecure attachment dan regulasi emosi berpengaruh terhadap kecenderungan melakukan kekerasan dalam berpacaran. Besar pengaruh kedua varibel tersebut secara simultan adalah 35,7% dan 64,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. This research aims to predict factors that influence the tendency to violence in dating in early adulthood in terms of insecure attachment and emotional regulation. Respondents in this study totaled 155 respondents who live in Karawang Regency. This research was carried out using quantitative research methods with associative causality type. Respondent data were collected using three psychological scale instruments modified from The Revised Conflict Tactic Scale to measure violence in dating and adapted from Experience in Close Relationships-Revised and the Emotion Regulation Questionnaire to measure insecure attachment and emotional regulation. Research data was processed using SPSS 27 using multiple regression analysis tests. The results of this study show that insecure attachment and emotional regulation influence the tendency to commit violence in dating. The magnitude of the influence of these two variables simultaneously is 35.7% and the other 64.3% is influenced by other variables not examined in this study.
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA DEWASA AWAL DENGAN STATUS PENGANGGURAN
Salsa Bella Aryana;
Suwarti
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7755
Ryff & Singer (2008) mendefinisikan kesejahteraan psikologi sebagai suatu realisasi atas pengembangan potensi pribadi secara utuh. Tujuan dalam studi penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan psikologis pada dewasa awal dengan status sebagai seorang pengangguran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunkan teknik wawancara. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pria/wanita yang berstatus pengagguran dan berumur 18-27 tahun (Dewasa Awal). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa subjek pertama dan subjek kedua memiliki kesejahteraan psikologis yang berbeda. Subjek pertama memiliki kesejahteraan psikologis yang kurang baik dan subjek kedua memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Ryff & Singer (2008) define psychological well-being as the realization of the development of complete personal potential. The aim of this research study is to find out the psychological well-being of young adults with the status of being unemployed. The research method used in this research is a descriptive qualitative research method. The data collection technique in this research is using interview techniques. The criteria used in this research are: men/women who are unemployed and aged 18-27 years (Early Adult). The research results concluded that the first subject and the second subject had different psychological well-being. The first subject has poor psychological well-being and the second subject has good psychological well-being
RITME TRANSISI: STRATEGI COPING MAHASISWA MIGRAN MENGHADAPI CULTURE SHOCK
Sri Nur Elizah
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7756
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi coping mahasiswa migran dalam menghadapi culture shock di Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan aplikasi Zoom dengan seorang mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut mengalami beragam emosi, mulai dari perasaan senang dan tertarik dengan budaya baru hingga perasaan tidak percaya dan stres akibat perbedaan budaya. Strategi coping yang digunakan meliputi confrontive coping, seeking social emotional support, dan seeking informational support. Selain itu, penelitian ini juga mencerminkan tahapan-tahapan dalam teori culture shock, dimulai dari tahap honeymoon, crisis, recovery, adjustment, di mana individu mulai menikmati budaya baru sebagai pengalaman yang menyenangkan. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam mengenai pengalaman individu yang mengalami culture shock dan strategi coping yang mereka gunakan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru This study aims to explore the coping strategies of migrant students in dealing with culture shock in Japan. The research method used was field research with a descriptive qualitative approach. Data was collected through interviews using the Zoom application with an Indonesian student who continued his education in Japan. The results showed that the student experienced a variety of emotions, ranging from feelings of excitement and interest in the new culture to feelings of distrust and stress due to cultural differences. Coping strategies used included confrontive coping, seeking social emotional support, and seeking informational support. In addition, this study also reflects the stages in culture shock theory, starting from the honeymoon stage to the adjustment stage, where individuals begin to enjoy the new culture as a pleasant experience. The results of this study provide an in-depth understanding of the experiences of individuals who experience culture shock and the coping strategies they use in adapting to the new environment.
PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK DENGAN GANGGUAN KECEMASAN DI RTB PASURUAN
Talitha Nahda Amilia;
Muhammad Jamaluddin
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7757
Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran orang tua dalam mendampingi anak dengan Gangguan Kecemasan di RTB Pasuruan, dengan fokus pada pola asuh. Gangguan kecemasan merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kecemasan dan ketakutan yang intens dan persisten, bahkan terhadap bahaya yang sebenarnya tidak ada atau berlebihan. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mempelajari lebih dalam tentang gangguan kecemasan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi metode diterapkan untuk memastikan validitas dan kredibilitas data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anak dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pada anak dapat diatasi dengan pola asuh yang tepat dan dukungan profesional. Dalam kasus SH, gejala kecemasan yang semakin memburuk perlu ditangani oleh profesional kesehatan mental agar anak dapat pulih dan kembali menjalani hidup normal. This study aims to understand the role of parents in assisting children with Anxienty Disorders in RTB Pasuruan, with a focus on parenting. Anxiety disorders are conditions in which a person experiences intense and persistent anxiety and fear, even of dangers that do not actually exist or are excessive. This can interfere with the daily life of the sufferer. This research uses qualitative methods to learn more about anxiety disorders. The techniques used to collect data were observation, interview, and documentation. Triangulation of methods was applied to ensure the validity and credibility of the data obtained. The results showed that parents have an important role in assisting children with anxiety disorders. Anxiety disorders in children can be overcome with proper parenting and professional support. In the case of SH, worsening anxiety symptoms need to be treated by mental health professionals so that the child can recover and return to living a normal life.
MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PEKERJA
Yulyanti Minarsih;
Devi Marganing Tyas;
Nur Ainy Sadijah
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.8007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja di daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Bali sebanyak 98 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi akademik merupakan adaptasi dari kuesioner milik Anisyah (2013) yang terdiri dari 36 item dengan reliabilitas sebesar 0,935. Sedangkan untuk mengukur prokrastinasi akademik, kuesioner yang digunakan merupakan adaptasi dari kuesioner milik Arianti (2014) yang terdiri dari 29 item dengan reliabilitas sebesar 0,932. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi Spearman’s Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,462 pada tingkat signifikansi 0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat hubungan motivasi berprestasi akademik dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja termasuk dalam kategori sedang. Kata Kunci: Motivasi Berprestasi Akademik, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa, Bekerja. The purpose of this study is to understand the relationship between academic achievement motivation and academic procrastination for working students. The samples in this study consist of 98 undergraduate students who work in West Java, DKI Jakarta, and Bali. The data were taken by using two questionnaires. Academic achievement motivation variable measured by using the adaptation of the questionnaire that belongs to Anisyah (2013), which is involving 36 items with 0,935 points of reliability. Academic procrastination variable measured by using the adaptation of the questionnaire that belongs to Arianti (2014), which is involving 29 items with 0,932 points of reliability. This study was using The Spearman’s Rank correlations analysis path. The result of this study shows that, there’s negative relation between academic achievement motivation and academic procrastination for working students with -0,462 points of correlation coefficients. The result of this study also shows that the relation between academic achievement motivation and academic procrastination for working students is rated moderate.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF MAHASISWA AKTIF PRODI MANAJEMEN S-1 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Nur Hebah Widiani;
Nia Anggri Noveni;
Pambudi Raharjo;
Herdian
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i2.8307
Students with low subjective well-being may experience negative impacts on their academic life, leading to suboptimal performance in their tasks. One important factor in enhancing subjective well-being is peer social support, which refers to encouragement or motivation provided by peers. This study aims to examine the effects of peer social support on the subjective well-being of Management students at Universitas Muhammadiyah Purwokerto. The research employed a quantitative approach with simple regression analysis. The sampling technique used was simple random sampling, involving 286 active undergraduate Management students, as determined by the Issac and Michael table. The instruments used were the Peer Social Support Scale with a reliability coefficient of 0.896 and the Subjective Well-Being Scale with a reliability coefficient of 0.832, with validity assessed through content validity. The results of the study showed a significant effect of peer social support on subjective well-being, with F-value = 70.322, p = 0.000, and R-square = 0.198. This indicates that peer social support contributes 19.8% to subjective well-being. The study concludes that peer social support significantly affects the subjective well-being of active undergraduate Management students at Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mahasiswa yang memiliki kesejahteraan subjektif yang rendah berakibat pada kehidupan selama masa kuliah. Mahasiswa menjadi tidak optimal dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Salah satu hal yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif adalah dukungan sosial teman sebaya. Dukungan sosial teman sebaya merupakan dorongan atau motivasi yang diberikan dan berasal dari teman sebaya. Tujuan penelitian ini untuk meguji pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap kesejahteraan subjektif mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan uji regresi sederhana. Teknik sampling menggunakan simple random sampling kepada mahasiswa aktif prodi Manajemen S-1 dengan jumlah sampel 286 yang diambil melalui tabel Issac dan Michael. Alat ukur yang digunakan adalah skala dukungan sosial teman sebaya dengan nilai α 0,896 dan skala kesejahteraan subjektif dengan nilai α 0,832, validitas alat ukur menggunakan validitas isi. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh signifikan dukungan sosial teman sebaya terhadap kesejahteraan subjektif dengan Fhitung = 70,322 p=0,000 dan Rsquare = 0,198. Hal tersebut menunjukan bahwa dukungan sosial teman sebaya secara simultan dapat memberikan kontribusi pengaruh sebesar 19,8% terhadap kesejahteraan subjektif. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yaitu dukungan sosial teman sebaya terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa aktif prodi Manajemen S-1 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
PARENTAL ATTACHMENT STYLE DAN CELEBRITY WORSHIP PADA PENGGEMAR ATLIT BULUTANGKIS INDONESIA
Mistety Oktaviana;
Karisma Riskinanti
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i2.8308
The sport of badminton in Indonesia is growing, and more and more athletes are making Indonesia proud on the international stage. Fans of badminton athletes are also in the spotlight considering the many negative comments given to other athletes who are opponents of their idols. The form of awe towards an idol is known as celebrity worship. Celebrity worship has three levels of admiration, namely social entertainment, intense personal, and borderline pathological. Individuals with a pathological borderline are usually willing to break the rules for their idol. Much literature states that celebrity worship is related to attachment style. Therefore, this research is interested in examining the relationship between parental attachment style and celebrity worship on badminton athlete fans in Indonesia. This research will be carried out with a quantitative approach with a correlational design. Cabang olahraga bulutangkis di Indonesia semakin berkembang, dan semakin banyak atlet yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Penggemar dari para atlet bulutangkis pun menjadi sorotan mengingat banyaknya komentar negative yang diberikan kepada atlet lain yang menjadi lawan dari idolanya tersebut. Bentuk perasaan kagum terhadap sosok idola disebut sebagai celebrity worship. Celebrity worship memiliki tiga tingkatan level kekaguman, yaitu entertainment social, intense personal, dan borderline pathological. Pada individu dengan borderline pathological biasanya rela untuk melanggar peraturan demi sang idola. Banyaknya literature menyatakan bahwa celebrity worship berhubungan dengan attachment style. Oleh karena itu penelitia tertarik untuk menguji hubungan antara parental attachment style dengan celebrity worship pada penggemar atlet bulutangkis di Indonesia. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional.
CYBERSEX PADA SEORANG PENGGUNA ROLEPLAY DI MEDIA SOSIAL TWITTER
Nadine Fath Tania;
Amarilys Andaritidya
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36805/psychopedia.v9i2.8309
Twitter is one of the social media that is widely used and in demand by social media users. On Twitter social media, there is a phenomenon of users who use the identity of a figure or character as their account or are called roleplayers. However, not a few users display cybersex behavior when playing their accounts. The purpose of this study was to empirically determine the description of cybersex in roleplay users on Twitter social media. This study uses a quantitative descriptive method. The sample in this study was 70 Twitter social media users with roleplay accounts. The sampling used in this study was a nonprobability technique with a purposive sample type and the data analysis technique used was a descriptive statistical technique with the help of the SPSS ver 25 for windows program. Based on the research conducted, it can be seen that cybersex in Twitter users with roleplay accounts is mostly carried out by users with an age range of 21 to 25 with female gender. Twitter merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan dan diminati para pengguna media sosial. Di media sosial Twitter ini muncul fenomena pengguna yang menggunakan identitas tokoh atau karakter sebagai akunnya atau disebut sebagai roleplayer. Namun, tidak sedikit pengguna yang memunculkan perilaku cybersex ketika memainkan akunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empirik gambaran cybersex pada pengguna roleplay di media sosial Twitter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna media sosial Twitter dengan akun roleplay berjumlah 70 orang. pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability dengan jenis purposive sample serta teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistic deskriptif dengan bantuan program SPSS ver 25 for windows. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat cybersex pada pengguna Twitter dengan akun roleplay banyak dilakukan pengguna dengan rentang usia 21 sampai dengan 25 dengan jenis kelamin perempuan.