Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Jurnal Psikologi ini dikelola oleh Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan dengan masa terbit satu kali dalam satu tahun. Jurnal Psikologi merupakan publikasi ilmiah yang terdiri dari kumpulan penelitian-penelitian di bidang Ilmu Psikologi yang mengacu pada tiga konsentrasi yaitu Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Industri Organisasi
Articles
15 Documents
Search results for
, issue
"Vol 12 No 1 (2025)"
:
15 Documents
clear
Hubungan Motivasi Kerja dengan Adversity Quotient pada Karyawan Divisi Marketing dan Debcollector Multifinance
Nugraha, Muhammad Irfan;
Arisandy, Desy
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.4937
Perusahaan multifinance X Palembang adalah salah satu perusahaan multifinance yang berfokus kepada kredit kendaraan bermotor, kredit elektronik, pinjaman pribadi, dan sejenisnya. Perusahaan ini memberikan beban target capaian kinerja kepada divisi marketing dan debt collector yang cukup berat. Sehingga menimbulkan kedua divisi ini mengalami involuntary turnover. Meskipun mengalami involuntary turnover, namun masih terdapat para karyawan yang tetap bertahan dan bekerja di perusahaan ini, karena memiliki adversity quotient dalam diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi adversity quotient ini adalah motivasi kerja. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan adversity quotient. Jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 75 karyawan yang merupakan bagian dari populasi sebanyak 95 karyawan divisi marketing dan debt collector. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala motivasi kerja dan adversity quotient. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan nilai korelasi yang didapatkan antara variabel motivasi kerja dan adversity quotient, yaitu dengan nilai R = 0,716, nilai R Square= 0,512 nilai F = 92.459 dan p = 0,000 dimana nilai p < 0,01. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara motivasi kerja dan adversity quotient karyawan divisi marketing dan debt collector perusahaan multifinance X Palembang.
Efektivitas Yoga untuk Meningkatkan Kualitas Tidur: Studi Meta-Analisis
Widiana, Luh Bella Elistya;
Yudiarso, Ananta
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.4967
Kualitas tidur berperan penting dalam kesehatan fisik dan psikologis individu dalam jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa kualitas tidur perlu diperhatikan untuk meminimalisir konsekuensi fisik maupun psikologis yang bisa terjadi. Intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur salah satunya adalah yoga. Namun, terdapat temuan yang beragam sehingga menimbulkan inkonsistensi antara beberapa penelitian sehingga dibutuhkan studi meta-analisis untuk melihat besaran efek serta kategorisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas yoga untuk meningkatkan kualitas tidur individu. Penelitian ini adalah studi meta-analisis menggunakan N, M, dan SD kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk dianalisis sehingga mendapatkan nilai effect size (g = 0,647, Cl -0,736 – 2,030, efek medium). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yoga efektif dalam meningkatkan kualitas tidur individu. Oleh karena itu, yoga dapat direkomendasikan sebagai salah satu intervensi non-farmakologis bagi individu yang mengalami gangguan tidur atau ingin meningkatkan kualitas tidur.
Pengaruh Disregulasi Emosi Terhadap Keterampilan Pengambilan Keputusan pada ASN
Andromeda, Nadiya;
Kristanti, Essha Paulina
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.4969
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh disregulasi emosi terhadap kemampuan dalam mengambil keputusan pada aparatur sipil negara di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan tehnik analisis regresi linier. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 201 ASN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya. Matode sampelnya menggunakan sampel populasi. Instrumen yang digunakan adalah skala pengambilan keputusan yang diturunkan dari kompetensi pengambilan Keputusan berdasarkan Perka BKN RI 2019 dan Skala DERS. Hasil analisis melalui regresi linier dalam penelitian ini adalah bahwa ada pengaruh disregulasi emosi terhadap pengambilan keputusan diperoleh koefisien regresi sebesar -0,345 dengan nilai t statistik sebesar 5,255 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan, artinya semakin tinggi disregulasi emosi akan berpengaruh terhadap semakin rendah pengambilan keputusan.
Financial Quotient Generasi Z: Lifestyle Exposure dan Strategi Manajemen Risiko dalam Penggunaan Pinjaman Online
Firnando, Jefri;
Rahmadani, Salwa Azzahra;
Sejati, Risky Arum;
Salzabillah, Ananda Zakiyyah;
Rahma, Syahda Nabila;
Sofia, Lisda
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.5638
Generasi Z sering lebih memilih gaya hidup daripada mengelola keuangan untuk masa depan, yang menyebabkan mereka cenderung mencari pinjaman online sebagai solusi instan untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep paparan gaya hidup dan manajemen risiko secara teoritis pada Generasi Z dan merumuskan strategi untuk menghadapi implikasi penggunaan pinjaman online diantaranya. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan mewawancarai 6 subjek yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, pinjaman online terbukti sangat efektif dalam menarik perhatian pengguna yang mencari solusi keuangan yang cepat dan praktis, memanfaatkan media digital untuk menciptakan ilusi kenyamanan. Namun, kenyamanan ini sering disertai dengan kurangnya pemahaman tentang risiko tidak membayar tepat waktu, yang dapat menyebabkan dampak psikologis dan sosial seperti stres, kecemasan, dan rasa malu. Subjek kurang mampu mengidentifikasi risiko secara efektif, meskipun subjek menyadari bahaya pinjaman online. Solusi yang diusulkan adalah meminjam dari kerabat dan membuat skala prioritas, yang mencerminkan upaya untuk mengurangi risiko dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Implikasi dari penelitian ini yaitu diharapkan Generasi Z memperbaiki gaya hidup serta mengurangi risiko finansial yang terkait dengan penggunaan pinjaman online secara lebih bijak dan bertanggung jawab.
Harga Diri, Kecerdasan Emosional dan Pemaafan pada Emerging Adulthood yang Mengalami Putus Cinta
Maharani , Kintan;
Setiasih
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.5640
Putus cinta umumnya berdampak negatif, yaitu merasa sedih, tidak berharga, marah hingga muncul keinginan bunuh diri. Pemaafan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk melepaskan emosi negatif akibat putus cinta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri, kecerdasan emosional, dan pemaafan pada emerging adulthood yang mengalami putus cinta. Partisipan penelitian ini sebanyak 330 individu berusia 18 dan 25 tahun yang mengalami putus cinta. Pengambilan data menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale, Emotional Intelligence Scale, dan Heartland Forgiveness Scale. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara harga diri, kecerdasan emosional, dan pemaafan pada emerging adulthood yang mengalami putus cinta. Dalam hal ini kemampuan untuk menilai dan bersikap secara tepat, didukung dengan pengendalian diri dan emosi yang baik memungkinkan individu mampu menghadapi situasi yang ada dan menentukan strategi koping yang tepat, apakah dirinya akan memaafkan atau tidak ketika dirinya mengalami putus cinta.
Membangun Harga Diri: Peran Pelatihan Asertivitas bagi Remaja Korban Pelecehan Seksual di Panti Asuhan
Scarvanovi, Berliana Widi;
Herdiana, Ike
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.5706
Penelitian ini berfokus kepada remaja perempuan korban kekerasan seksual di panti asuhan. Dalam penelitian ini, pelaku pelecehan seksual adalah teman laki-laki yang tinggal di panti yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan asertivitas untuk meningkatkan harga diri remaja korban pelecehan seksual yang tinggal di panti asuhan. Partisipan penelitian terdiri dari 4 orang dengan rentang usia 12-18 tahun. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen one group pre and posttest design. Metode pengambilan data dilakukan melalui skala psikologi, wawancara dan observasi. Prosedur intervensi yang dilakukan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu pembukaan (pre-test/baseline), pelatihan dan terminasi (post-test). Alat ukur yang digunakan adalah Coopersmith’s Self-Esteem Inventory (CSEI) dan Coopersmith’s Behavior Rating Form (BRF) For Self-Esteem. Prosedur intervensi yang dilakukan terdiri dari 6 sesi yaitu: relationship control (behavioral contracting), systematic rational restructuring: memberikan dan menerima pujian, mengekspresikan perasaan, menyampaikan permintaan, mengatakan ‘tidak’ pada permintaan yang tidak rasional dan behavioral rehearsal. Metode analisis data yang digunakan adalah metode T-Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0.26 (p < .05) yang berarti terjadi peningkatan harga diri pada remaja putri yang mengalami pelecehan seksual di panti asuhan setelah pelatihan asertivitas.
Bagaimana Peran Hardiness Orang Tua dalam Mendukung Anak di Pesantren?
Agung, Abyan Haidar;
Wibowo, Moersito Wimbo;
Iksan, Mohamad
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.5933
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana peran hardiness orang tua dalam mendukung pendidikan anak ketika berada di pesantren. Melalui pendekatan survey kualitatif deskriptif dalam perspektif indigenous psychology. Penelitian ini melibatkan 111 subjek yang terdiri dari 108 responden kuesioner dan 3 subjek wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aspek commitment, control, challenge sebagai bagian dari teori hardiness yang memainkan peran sangat signifikan dalam mendukung anak di lingkungan pesantren. Sikap konsisten (39,81%) dan optimis (35,19%) termasuk sikap yang dominan dalam aspek komitmen orang tua, sementara dukungan emosional (48,15%) dan kolaborasi parenting (38,89%) untuk mendukung kontrol yang efektif. Strategi resilience (37,04%) yang menonjol dalam menghadapi tantangan, hal tersebut mencerminkan ketangguhan orang tua ketika menghadapi sebuah tantangan. Penelitian ini menyoroti pentingnya orang tua untuk memahami kombinasi antara hardiness, dukungan emosional, dan kolaborasi parenting dalam mendukung pembentukan karakter anak serta memberikan sebuah wawasan yang baru dalam bidang psikologi pendidikan dan pengasuhan yang ada dalam konteks di lingkungan pesantren.
Work-Family Balance Ditinjau dari Conscientiousness dan Beban Kerja: Peran Family Supportive Supervisor Behaviors sebagai Moderator
Putri, Nufaisah Andini;
Malay, Mohammad Nursalim;
Islamia, Intan
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.6021
Work-family balance menjadi isu penting bagi pekerja ritel yang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tinggi serta kewajiban dalam kehidupan keluarga. Ketidakseimbangan antara kedua aspek ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan kinerja. Faktor individu seperti conscientiousness serta faktor situasional seperti beban kerja dan dukungan dari atasan berpotensi memengaruhi keseimbangan ini. Studi ini berupaya untuk menguji dampak beban kerja dan conscientiousness pada work-family balance, sekaligus mengevaluasi efek moderasi family supportive supervisor behaviours (FSSB). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi moderasi pada 317 pekerja ritel PT Indomarco Prismatama Lampung yang diambil dengan teknik random sampling. Temuan menunjukkan bahwa beban kerja dan conscientiousness secara signifikan memengaruhi work-family balance, dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05) untuk kedua faktor tersebut. Meskipun demikian, FSSB tidak memengaruhi korelasi antara beban kerja dan work-family balance (nilai signifikansi 0,859 > 0,05). Sebaliknya, FSSB secara substansial memoderasi korelasi antara conscientiousness dan work-family balance, dengan nilai signifikansi 0,027 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan supervisor terkait tuntutan keluarga meningkatkan dampak conscientiousness individu terhadap kapasitas mereka untuk mencapai work-family balance. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya bantuan supervisor dalam membina work-family balance, khususnya bagi orang yang menunjukkan tingkat conscientiousness yang tinggi.
Pengalaman Ibu Tunggal dalam Mendirikan Komunitas Belajar Anak: Studi Fenomenologis
Mudrika, Iva;
Sa'adah, Hafidah Nur Lailatus;
Puspawardani, Ananda Dian;
Oktawirawan, Dwi Hardani
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.6049
Seorang ibu tunggal memiliki banyak tantangan, seperti stigma masyarakat dan peran ganda untuk mencari nafkah dan mengasuh anak. Tantangan tersebut dimaknai berbeda-beda oleh setiap ibu tunggal, salah satunya kesulitan yang dihadapi ibu tunggal dapat memotivasinya untuk melakukan tindakan prososial, seperti membentuk komunitas belajar anak. Sejauh ini, belum ada penelitian mengenai pengalaman ibu tunggal dalam mendirikan sekaligus mengelola komunitas belajar anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman ibu tunggal dalam mengelola komunitas belajar anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan teknik analisis data Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Partisipan berjumlah satu orang ibu tunggal yang berdomisili di Kota Semarang. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga tema induk, yaitu pengalaman sebagai ibu tunggal, pengalaman mengelola komunitas, dan ketahanan diri dalam menghadapi kesulitan. Pendirian dan pengelolaan komunitas belajar anak bagi ibu tunggal tidak hanya sebagai sarana membantu orang lain, tetapi juga sebagai bagian untuk menjalani hidup yang bermakna.
Kondisi Emosional Kehilangan dan Kesepian pada Lansia dan Implikasinya bagi Dukungan Sosial: Systematic Literature Review
Nurpajriah, Deva;
Almarati, Nabila;
Rahman, Syahnur
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35891/jip.v12i1.6055
Kehilangan pasangan pada lansia dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan psikologis mereka, yang menyebabkan kesepian dan kesedihan. Penelitian ini mengeksplorasi dampak psikologis kehilangan pasangan pada lansia dan peran dukungan sosial dalam mengurangi kesepian serta membantu proses berduka. Sebuah kajian literatur sistematik (SLR) dilakukan dengan menganalisis 10 studi yang dipublikasikan antara 2015 hingga 2025. Temuan menunjukkan bahwa dukungan sosial yang kuat dari keluarga, teman, dan komunitas berperan penting dalam mengurangi kesepian dan memfasilitasi pemulihan psikologis setelah kehilangan pasangan. Dukungan ini sangat krusial bagi kesejahteraan lansia selama proses berduka.