Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Habitus Journal is published by the Sociology-Anthropology Education Study Program, FKIP, Sebelas Maret University (UNS). Published twice a year ie 1st Edition: January-June and 2nd edition: July-December. The Habitus Journal focuses on theoretical studies and analysis of research results in the fields of education, social and culture.
Articles
80 Documents
PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS MEDIA SOSIAL SEBAGAI BENTUK PEMBELAJARAN ABAD 21
Ghufronudin Ghufronudin
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 3, No 1 (2019): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v3i1.31938
Perkembangan teknologi digital khususnya media sosial membawa dampak signifikan terhadap perubahan revolusioner dalam pola komunikasi. Media sosial menjadi bagian dari perubahan pola komunikasi yang berimplikasi besar terhadap gaya hidup masyarakaat kini Kehadiran media sosial bagi dunia pendidikan turut memberikan warna bagi variasi media pembelajaran bagi guru. Dalam pembelajaran sosiologi, media sosial dapat dimanfaatkan dalam mendukung tercapainya kompetensi dasar pembelajaran melalui pemanfaatan fitur aplikasi seperti instgram, youtube maupun facebook. Berbagai fitur yang ada dapat dimanfaatkan melalui aksesibilitas yang menarik dan dekat dengan keseharian kehidupan siswa. Melalui pembelajaran Sosiologi berbasis media sosial dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam mengakses pemahaman materi, meningkatkan pemahaman aplikasi konseptual teoritis, memudahkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan sosial, memberikan pengalaman kepada siswa baik abstrak maupun konkrit serta meningkatkan minat dan motivasi belajar Sosiologi. Dengan pemanfaatan secara maksimal dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi untuk meingkatkan prestasi belajar siswa.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MELALUI GOOGLE CLASSROOM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR JARAK JAUH MATERI PERMASALAHAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 3 DEMAK (Studi Pada Tahun Pelajaran 2020/2021)
Ulin Nafi'ah
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 1 (2020): Habitus:Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45728
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar jarak jauh melalui Google Classroom pada materi permasalahan sosial pada peserta didik kelas XI IPS 2 SMA N 3 Demak melalui penerapan model Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan Teknik Penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan prosedur perencanaan, pelaksanaa, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 2 dengan jumlah 34 peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pra siklus melalui indikator keaktifan dalam menjawab pertanyaan dan diskusi kelompok sebesar 35%. Kemudian meningkat pada siklus I (74%) dan siklus II (97,1%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning pada materi Permasalahan Sosial dapat meningkatkan keaktifan belajar jarak jauh peserta didik kelas XI IPS 2 SMA N 3 Demak Tahun Pelajaran 2020/2021.Kata kunci : Google Classroom, Keaktifan Belajar, Permasalahan Sosial, Problem Based Learning
Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Proses Pembelajaran Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018
Nafis Nailil Hidayah
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20192
Pendidikan, khususnya pendidikan Islam, dengan paradigma pluralis-multikultural, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk segera didesain dalam proses pembelajaran. Dunia pesantren dengan sisi positif negatifnya tentu bukan hal yang asing lagi. Sering terdengar bahwa pesantren merupakan ajang melunturkan rasa nasionalisme pada jiwa generasi muda. Lantas bagaimanakah implementasi pendidikan multikultural dalam proses belajar di pondok pesantren, dan bagaimanakah implementasi pendidikan multikultural dapat meningkatkan nasionalisme peserta didik di pondok pesantren? Pendidikan pluralis-multikultural merupakan pendidikan yang memberikan penekanan terhadap proses penanaman cara hidup yang harmonis. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan fenomenologi. Sumber data berasal dari para guru, siswa SMA dan MA AL-Muayyad serta pengurus yayasan Pondok Pesantren AL-Muayyad Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat penguasaan materi siswa dalam mata pelajaran PPKN, Sosiologi dan Aswaja dalam kategori baik, sehingga penerapan pendidikan multikultural telah mencapai harapan para guru. (2) implementasi pendidikan multikultural banyak terkandung didalam pelajaran PPKN, Sosiologi dan Aswaja yaitu terkandung nilai demokratis, toleransi dan humanis. (3) Dalam lingkungan pondok pesantren strategi pembiasaan adalah hal yang dirasa tepat dalam meningkatkan penanaman pendidikan multikultural melalui keseharian para siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan implementasi pendidikan multicultural dapat menjadi alternative dalam meningkatkan jiwa nasionalisme peserta didik Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Kata kunci : pendidikan multikultural; pesantren
PEMBERDAYAAN FORUM ANAK SURAKARTA SEBAGAI PEER EDUCATOR UNTUK MENGATASI TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK
Sri Yuliani;
Rahesli Humsona;
Sigit Pranawa
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 2 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v2i2.28796
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Surakarta masih cukup tinggi, baik jumlah maupun kualitas kekerasannya. Meskipun di Kota Surakarta telah dibentuk lembaga Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Surakarta (PTPAS), upaya menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak belum dapat dilakukan secara optimal. Banyaknya lembaga yang bergabung dengan PTPAS belum memberi jaminan perlindungan bagi korban kekerasan. Salah satu kendala upaya penanganan korban kekerasan terhadap anak adalah belum terbangunnya perspektif terhadap korban yang lebih baik. Anak korban kekerasan mengalami hambatan psikologis dan komunikasi untuk menyampaikan masalahnya baik dengan keluarga maupun pendamping korban dari LSM atau PTPAS. Forum Anak Surakarta (FAS) sebagai lembaga partisipasi anak dalam pembangunan selama ini telah menjadi media berbagi permasalahan dengan teman sebaya, termasuk masalah tindak kekerasan terhadap anak. Pemberdayaan Forum Anak Surakarta sebagai Peer Educator (pendidik sebaya) menjadi solusi efektif untuk memecahkan hambatan komunikasi dalam pendampingan anak korban kekerasan. Untuk itu pengabdian ini bertujuan memberikan skill pada FAS agar mampu berperan sebagai counselor bagi teman sebaya yang mengalami tindak kekerasan.Khalayak sasaran adalah 15 anak (usia 13-18 tahun) yang tergabung dalam Forum Anak Surakarta. Adapun kegiatan pengabdian meliputi : 1) Penyadaran tentang kekerasan anak dan hak perlindungan anak; 2) pelatihan sebagai advokator agar aspirasi anak korban kekerasan diakomodir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan, dan 3) praktek atau simulasi konselor sebaya bagi anak korban kekerasan. Setelah mengikuti pelatihan dan praktek pendidikan sebaya, anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Surakarta menjadi : 1) semakin meningkat kesadarannya tentang dampak kekerasan anak dan pentingnya hak perlindungan anak dan 2) memahami mekanisme sebagai advokator dan mampu mempraktekkan tehnik Peer Educator bagi anak korban kekerasan.
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Media Video Blog (Vlog) untuk Meningkatkan Minat Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baturetno Tahun Pelajaran 2020/2021
Widya Pusparingga
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 1 (2020): Habitus:Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45717
Penelitian ini bertujuan mendeskripsika peningkatan minat belajar siswa melalui penerapan pembelajaran problem based learning dengan media video blog (Vlog). Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baturetno pada semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 36 anak. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pra siklus melalui observasi indikator minat belajar menunjukkan skor minat belajar 50,28%. Kemudian meningkat pada siklus I sampai siklus II yaitu siklus I (60,28%) dan pada siklus II (71,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan model pembelajaran problem based learning dengan media video blog (vlog) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baturetno tahun pelajaran 2020/2021. Kata kunci : Problem Based Learning, minat belajar, video blog (Vlog)
Kapasitas Komunitas Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Pedesaan
Okta Hadi Nurcahyono
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 1, No 1 (2017): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v1i1.18854
AbstrakArtikel ini adalah hasil dari penelitian lapangan mengenai komunitas desa wisata yang terbentuk atas dasar strategi pembangunan kepariwisataan Indonesia. Salah satu startegi pembangunan pariwisata Indonesia adalah pariwisata berbasis komunitas. DI Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang berhasil mengembangkan pariwisata berbasis kominitas. Penelitian ini mengambil sampel di salah satu desa wisata yang dikembangkan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Hubberman. Desa wisata adalah satu perwujudan dari pariwisata berbasis komunitas. Proses terbentukannya ada yang bersifat bottom up (inisiatif dan partisipatif masyarakat) dan top down (dibentuk oleh pemerintah). Komunitas Desa Wisata Grogol sebagai sebuah komunitas yang terbentuk dari strategi pengembangan pariwisata berbasis komunitas di pedesaan. Komunitas Desa Wisata Grogol sebagai sebuah komuntas memiliki modal apa yang disebut Chaskin (2001) sebagai kapasitas komunitas. Kapasitas komunitas pada desa wisata ini bermanfaat untuk mengembangkan pariwisata khususnya pariwisata pedesaan di Indonesia. Kata Kunci: Pariwisata Pedesaan, komunitas, kapasitas komunitas AbstractThis article is the result of field research on tourism village communities formed on the basis of Indonesia's tourism development strategy. One of Indonesia tourism development strategy is community-based tourism. In Yogyakarta is one of the provinces that successfully develop comminity-based tourism. This study took samples in one of the tourist villages developed in Sleman, Yogyakarta. This research is a qualitative research with case study research approach. The sampling technique used was snowball sampling. Data analysis used in this research use interactive analysis model from Miles and Hubberman. The tourist village is an embodiment of community-based tourism. The establishment process is bottom up (initiative and participative community) and top down (formed by the government). Grogol Village Community Community as a community formed from a community-based tourism development strategy in the countryside. Grogol Village Village Community as a community has what capital is called Chaskin (2001) as community capacity. Community capacity in this tourist village is useful to develop tourism especially rural tourism in Indonesia. Keyword: village tourism, community, capacity community
Problematika Pendidik Sosiologi Antropologi Di Masyarakat Multikultural
Zaini Rohmad
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20418
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang beragam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dan kekurangannya tentang konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan. Berdasarkan hal di atas, kajian ini berdasarkan konsepsi teoritis mengenai problematika pendidik sosiologi antropologi di masyarakat multicultural. Minimal ada empat hal yang dialami pendidik di masyarakat multikultural, yakni: (1) tuntutan penyetaraan pelayanan dalam menyeleksi dan mengintegrasikan isi (content selection and integration); (2) masalah “proses mengkonstruksikan pengetahuan” (the knowledge construction process); (3) menguragi prasangka (prejudice reduction)? (4) sejauhmana guru mampu memilih aspek dan unsur budaya yang relevan dengan isi dan topik mata pelajaran, sehingga peserta didik menuntut penyetaraan pendidikan (equity of education). Berdasarkan uraian di atas, pendidikan harus memenuhi kriteria ilmiah (scienteific methods), dengan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning) dengan pendekatan kolaburatif dan kontekstual. Kata Kunci: soiologi antropologi, permasalahan pendidikan, multikuturalisme, masyarakat
Internalisasi Nilai – Nilai Multikulturalisme Melalui Kultur Sekolah
Ghufronudin Ghufronudin
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 3, No 2 (2019): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v3i2.35774
Dinamika globalisasi dan kemajuan teknologi informasi turut memberikan ekses bagi meningkatnya sikap dan perilaku intoleransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kultur sekolah dalam proses internalisasi nilai-nilai multikulturalisme di sekolah. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini dilaksanakan di SMA Warga Surakarta dengan informan yang dipilih dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Validitas data dengan triangulasi sumber, kemudian dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai multikulturalisme terbentuk melalui beberapa aspek kultur sekolah seperti 1) nilai-nilai moral, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah; 2) Civitas akademika sekolah yang terdiri atas siswa, guru, dan karyawan; 3) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan maupun fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan serta 4) Letak, lingkungan, dan prasarana fisik sekolah meliputi gedung sekolah, mebelair, dan perlengkapan lainnya.
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI VIDEO NARASI CERITA KARYA SISWA DENGAN PLATFORM GOOGLE CLASSROOM
Ahmad Mustaufan
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 4, No 2 (2020): Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v4i1.45783
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran project based learning video narasi cerita dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan masalah social dalam arus globalisasi di kelas XII IPS 2 SMA N 1 Mayong Tahun Ajaran 2020-2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan model pembelajaran project based learning video narasi cerita. Pada setiap siklus peneliti melakukan pengamatan dan survey untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi siswa mengalami perkembangan pengondisian pembelajaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap 32 siswa terdapat 36,7% siswa memiliki minat belajar yang cukup tinggi pada tahap pra siklus. Kemudian pada siklus I memiliki nilai 54,9% dan pada siklus II memiliki nilai 70,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran model pembelajaran project based learning video narasi cerita dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pokok bahasan masalah social dalam arus globalisasi kelas XII IPS 2 SMA N 1 Mayong Tahun Ajaran 2020-2021.
Metode Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teknologi Informasi Bagi Guru Sosiologi Kabupaten Purworejo (Aplikasi Game Html 5 Dengan Construct 2)
Grendi Hendrastomo;
Nur Endah Januarti
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 2, No 1 (2018): HABITUS:JURNAL PENDIDIKAN, SOSIOLOGI, DAN ANTROPOLOGI
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/habitus.v2i1.20234
Artikel ini bertujuan membahas metode pengembangan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi (TI) bagi guru sosiologi SMA/MA di Kabupaten Purworejo. Hal ini dilatarbelakangi oleh tuntutan pengembangan kompetensi guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sosiologi salah satunya dengan pengembangan bahan ajar. Bahan ajar berbasis TI menjadi alternatif karena menyesuaikan perkembangan situasi pembelajaran saat ini yang dekat dengan perkembangan teknologi, sekaligus menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang mampu dan senang mengoperasikan perangkat elektronik (telepon selular). Subjek yang terlibat adalah guru sosiologi SMA/MA yang tergabung dalam MGMP Sosiologi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan focus group discussion. Teknik analisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan 1) Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar sosiologi untuk kelas X, XI, XII SMA/MA berdasarkan kurikulum 2013; 2) Aplikasi yang digunakan adalah html 5 dengan Construct 2; 3) Alat yang dibutuhkan adalah komputer/laptop, internet, materi. Metode pengembangan bahan ajar sosiologi berbasis teknologi informasi dilakukan dengan 1) analisis situasi/kebutuhan, 2) penyusunan bahan ajar, 3) workshop dan simulasi, 4) evaluasi hasil bahan ajar. Dari metode tersebut diperoleh desain model bahan ajar berbasis teknologi informasi dengan memanfaatkan aplikasi game Html 5 dengan Construct 2. Desain model bahan ajar ini dapat digunakan di kelas untuk menyampaikan materi sosiologi menggunakan perangkat elektronik yang dimiliki peserta didik berupa komputer, laptop maupun handphone. Kata kunci: Aplikasi Contruct 2, Bahan Ajar Sosiologi, Teknologi Informasi