cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
+6285891495357
Journal Mail Official
jipt@untirta.ac.id
Editorial Address
Prodi Ilmu Pertanian Pascasarjana UNTIRTA Alamat Kontak : Jl.Raya Jakarta Km.4 Kota Serang Banten 42124
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa
ISSN : -     EISSN : 27153657     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa merupakan publikasi ilmiah berkala yang diterbitkan Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian terhadap teori dan praktek penerapan ilmu pertanian dalam arti luas, meliputi Ilmu Tanaman, Agronomi, Agro-teknologi, AgroEkosistem dan Lingkungan, Ilmu Pangan, Teknologi Pangan, Agribisnis, Sosial-Ekonomi Pertanian, dan Informasi Pertanian.
Articles 73 Documents
TINGKAT KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA HARIAN LEPAS DAN POLA PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA (Suatu Kasus di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II PT. Perkebunan Nusantara VIII Cikasungka, Kabupaten Bogor) Devi Safitriawati; Setiawan Sariyoga; Aliudin Aliudin
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan dan pola pengeluaran konsumsi rumah tangga tenaga kerja harian lepas. Penelitian deskriptif kuantitatif ini mencakup data primer dan sekunder. Tingkat kesejahteraan pekerja harian lepas dianalisis secara deskriptif berdasarkan tinjauan terhadap total pendapatan rumah tangga, pola konsumsi rumah tangga, serta menggambarkan Kurva Engel untuk menentukan hubungan antara pengeluaran makanan dengan pendapatan dan kurva pengeluaran bukan makanan. Kontribusi pendapatan sebagai pekerja lepas harian dianalisis untuk melihat seberapa besar kontribusi pendapatan yang diberikan oleh responden terhadap pendapatan rumah tangga. Indeks Gini dan Kurva Lorenz digunakan untuk mengevaluasi distribusi pendapatan responden. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Proporsi konsumsi makanan lebih rendah yaitu 41% dibandingkan dengan konsumsi bukan makanan 59%, artinya rumah tangga sejahtera jika persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil daripada persentase pengeluaran untuk bukan makanan. (2) Kontribusi pendapatan responden (68%) lebih besar daripada kontribusi pendapatan lain dan anggota rumah tangga, pendapatan pekerja harian dari PKS II Cikasungka adalah jenis pendapatan utama dalam kesejahteraan keluarganya. (3) Rasio Indeks Gini adalah 0,13, artinya distribusi pendapatan terdistribusi secara merata, Kurva Lorenz juga menunjukkan semakin dekat ke garis diagonal, ini menunjukkan tidak adanya ketimpangan, yang berarti tenaga kerja harian lepas PKS II Cikasungka sejahtera.
KANDUNGAN PROTEIN PADI SAWAH LOKAL DI LOKASI PENANAMAN YANG BERBEDA DI SUMATERA BARAT Evan Vria Andesmora; Azwir Anhar; Linda Advinda
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi merupakan komoditas utama pertanian rakyat di Indonesia yang merupakan makanan pokok selain jagung dan sagu. Salah satu gizi yang terdapat pada beras adalah protein. Protein berguna untuk pertumbuhan, pemeliharaan sel dan pembentukan antibodi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lokasi tanam dan varietas terhadap kandungan protein beras padi sawah (Oryza sativa L.) varietas lokal Sumatera Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan menanam tujuh varietas padi lokal Sumatera Barat di empat lokasi berbeda di Sumatera Barat. Varietas yang digunakan adalah Ciredek, Anak Daro, Randah Putiah, Cantiak Manih, Mundam, Bakwan dan Sarai Sarumpun. Lokasi penanaman di Solok, Agam, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan. Hasil penelitian diketahui bahwa interaksi antara lokasi tanam dengan varietas terhadap protein tidak berbeda nyata. Lokasi dan varietas berbeda nyata mempengaruhi kandungan protein beras padi sawah. Kandungan protein rata-rata beras di lokasi tanam yang tertinggi adalah Padang Pariaman sebesar 8,56%, dan terendah adalah Solok sebesar 5,99%. Varietas yang rata-rata kandungan protein tertinggi adalah Sarai Sarumpun sebesar 8,45%, dan terendah adalah Anak Daro sebesar 5,88%
PENGARUH DOSIS DAN INTERVAL WAKTU PENERAPAN TAMPURIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH GAMBUT Adi Saputra Saragih; Syukri Syukri; Iswahyudi Iswahyudi
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan interval waktu penerapan Tampurin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada tanah gambut serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu (1) dosis Tampurin, dan (2) interval waktu penerapan Tampurin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis Tampurin berpengaruh sangat nyata terhadap bobot pipilan kering per tanaman, bobot pipilan kering per plot dan pH tanah setelah panen. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung umur 15, 30 dan 45 HST, berat tongkol kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan D3, yaitu Urea 300 kg/ha, SP36 175 kg/ha, KCl 125 kg/ha, Terusi 7,5 kg/ha, Boron 17,5 kg/ha, Dolomit 4.000 kg/ha, Abu Sekam Padi 10.000 kg/ha dan Pupuk Kandang Sapi 12.500 kg/ha. Interval waktu penerapan Tampurin berpengaruh sangat nyata terhadap, tinggi tanaman umur 30 HST dan 45 HST, berpengaruh nyata terhadap berat tongkol kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, bobot pipilan kering per tanaman, bobot pipilan kering per plot dan pH tanah setelah panen serta berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 HST. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan I3, yaitu 1/3 dosis 1 hari sebelum tanam, 1/3 dosis 28 hari setelah tanam dan 1/3 dosis 56 hari setelah tanam
PENGUJIAN KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO LOKAL TERHADAP CEKAMAN ALUMINIUM DENGAN KULTUR HARA DAN PEWARNAAN HEMATOKSILIN Riki Oktafiyanto Putra; Suprayogi Suprayogi; Begananda Begananda
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keracunan Alumunium (Al) erat kaitannya dengan kemasaman tanah akibat pH rendah. Tanaman yang keracunan Al akan mengalami kekahatan hara N, P, K Ca, dan Mg, sehingga pertumbuhan kerdil dan tidak mampu berproduksi. Mengingat bahwa Indonesia memiliki sumber plasma nutfah yang sangat besar maka masih perlu untuk dilakukan pengujian terhadap varietas padi gogo lokal terhadap cekaman Al. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa varietas padi gogo lokal terhadap cekaman aluminium. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Screen house Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Terdapat dua metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan kultur hara dan dengan menggunakan hematoksilin. Varietas padi yang digunakan pada penelitian ini yaitu: V1 = Hawara Bunar; V2 = IR64; V3 = Padi Kuning; V4 = Selegreng; V5 = Brentel; V6 = Marus. Perlakuan konsentrasi Al yang digunakan pada penelitian ini yaitu : A0 = Al 0 ppm; A1 = Al 45 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varietas kontrol Hawara Bunar menunjukkan nilai PAR tertinggi yaitu sebesar 0,72 dan menunjukkan intensitas pewarnaan akar yang paling rendah dengan skor 1,65. Sementara itu, varietas Padi Kuning memiliki nilai TTR, BKAR, dan BKTR yang paling tinggi yaitu sebesar 0,68, 0,71, dan 0,41 berturut-turut, serta termasuk kedalam kelas moderat pada percobaan pewarnaan akar.
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG STEK DAN DOSIS URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) Windi Pratama; Adnan Adnan; Iswahyudi Iswahyudi
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan panjang stek dan dosis urin sapi terhadap pertumbuhan bibit buah naga serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor panjang stek (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 30 cm, P2 = P2 = 40 cm, P3 = 50 cm dan faktor dosis urin sapi (U) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: U0 = 0 ml tanpa urin sapi/liter air (0 ml/polybag), U1 = 250ml/liter air (41,6 ml/polybag), U2 = 500 ml/liter air (83,33 ml/polybag) dan U3 = 750 ml/liter air (125 ml/polybag). Parameter yang diamati adalah waktu muncul mata tunas stek, panjang tunas, jumlah tunas dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan panjang stek berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 45 dan 60 HST dan panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap waktu muncul mata tunas, panjang tunas umur 30,45 dan 45 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas umur 30 HST. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P2. Dosis urin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas, umur 30, 45 dan 60 HST, jumlah tunas umur 45 dan 60 HST dan panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap parameter waktuk muncul mata tunas serta berpengaruh tidak nyata pada parameter jumlah tunas umur 30 HST. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan U2 dan interaksi antara perbedaan panjang stek dan dosis urin sapi berpengaruh nyata terhadap panjang tunas umur 30 HST. Kombinasi terbaik dijumpai pada kombinasi perlakuan P2U2.
PERSEPSI PETANI BINAAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR PERTANIAN (KASUS KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN) Linda Nurhayati; Numayulis Nurmayulis; Yudi L.A Salampessy
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian tercermin dari kemampuannya dalam menyampaikan dan mensosialisasikan program-program pembangunan pertanian, inovasi dan informasi pertanian terkini kepada dan dapat diterapkan oleh petani, mampu memberikan solusi atas permasalahan petani, membantu percepatan arus informasi dan membantu petani dalam proses pengambilan keputusan dalam berusaha tani (Asdar et al., 2018) sehingga dapat mendorong petani untuk lebih maju, memperluas wawasan dan berorientasi pasar yang menuntut penyuluh pertanian untuk selalu meningkatkan kemampuannya melalui penguasaan informasi dan inovasi pertanian terkini. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini dapat dimanfaatkan oleh penyuluh pertanian untuk memperoleh beragai macam informasi secara mudah melalui berbagai media komunikasi baik media offline maupun media online. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan persepsi petani binaan terhadap kemampuan komunikasi penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian dan bagaimana pengaruh karakteristik petani binaan terhadap kemampuan komunikasi penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian di Kabupaten Lebak. Survey dilakukan terhadap 82 orang petani yang dibina oleh 41 orang penyuluh pertanian di Kabupaten Lebak. Sample ditarik menggunakan simple random sampling. Data karakteristik petani dan persepsi petani terhadap kemampuan komunikasi penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian dianalisis menggunakan komposit skor dan uji chi square untuk mengetahui pengaruh karakterstik petani binaan terhadap kemampuan komunikasi penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian. Hasil penelitian menunjukkan penyuluh pertanian dinilai cukup memiliki kemampuan sebagai komunikator pertanian, terutama terkait kemampuan penyuluh pertanian dalam menyampaikan informasi dan inovasi pertanian terkini kepada petani. Sementara karakteristik petani binaan tidak berpengaruh terhadap kemampuan penyuluh pertanian sebagai komunikator pertanian.
MENGEMBANGKAN POTENSI EKOLOGI PERTANIAN PEDESAAN BERBASIS MASYARAKAT YANG BERKELANJUTAN (Studi Kasus Di Desa Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat) Kristiyanto Kristiyanto; Nur Rizkiyah
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menemukenali permasalahan dengan membuahkan solusi dalam pertanian berbasis lapang (real) menjadi langkah penting dan strategis, dalam mencipta dan membangun pola pengelolaan lahan (pertanian) yang berbasis masyarakat, serta berkelanjutan. Pertanian ramah lingkungan bagian dari pola pengelolaan dan pemanfaatan potensi alam sekitar secara ekologis. Di sisi lain secara empiris banyak masyarakat petani masih memanfaatkan pestisida sebagai bahan tambahan bagi tumbuhkembang budidaya pertanian. Masalah hama atau penyakit dan kekeringan satu diantara permasalahan yang dihadapi masyarakat petani Indonesia disetiap musim/tahun, sehingga tujuan penelitian untuk mengeksplorasi lebih jauh respon masyarakat dalam merestorasi lahan pertanian secara konservatif dan berkelanjutan, terutama dalam mengelola dan memanfaatkan potensi ketersediaan air, secara berkelanjutan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini, diantaranya (a) Direct observation, (b) In-depth individual interview, dan (c) FGD, dilakukan bersama tokoh dan masyarakat sekitar, dengan jumlah kurang lebih 15 orang, sedangkan analisa berdasarkan pada dokumentasi lapang dan interpretasi atau persepsi masyarakat, terkait dengan potensi dan kendala alam sekitarnya. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketergantungan petani telah menghilangkan kemandirian dalam bertani, sehingga petani sering dihadapkan dengan kegagalan dalam mencapai produktivitasl tanaman padi, sehingga perlu adanya pemahaman kondisi ekologi pertanian dengan mendasarkan pada karakteristik ekosistem atau potensi alam di dalamnya, agar tercipta sebuah adaptasi yang ekologis dan berkelanjutan.
ANALISIS KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DALAM RANGKA MENGENDALIKAN ALIH FUNGSI LAHAN DI KOTA SERANG Rijal Aziz; Suherman Suherman; Mirajiani Mirajiani
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan kebijakan pemerintah dalam melindungi lahan pertanian pangan berkelanjutan, merumuskan permasalahan yang dihadapi mengenai Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kota Serang, serta menentukan strategi pengendalian alih fungsi lahan di Kota Seran. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menujukan bahwa alih fungsi lahan di Kota Serang Provinsi Banten sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, alih fungsi lahan di Kota Serang akan mencapai 1863,20 ha, pengurangan lahan pertanian pada perubahan RTRW seluas 838,2 ha, merupakan ancaman terhadap terjadinya alih fungsi lahan, terutama di Kecamatan Kasemen karena dalam perubahan RTRW Kecamatan Kasemen dari semula bukan kawasan industry kini menjadi sebagian kawasan industry, akan berdampak buruk bagi lahan pertanian di Kota Serang. Pengendalian alih fungsi lahan dapat dilakukan dengan kebijakan pemerintah yang mencakup pengendalian rencana tata ruang yaitu perizinan, insentif dan disensitif, regulasi dan sanksi, penyusunan dan penetapan RDTL dan peraturan zonasi Kota Serang, melaksanakan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), pembatasan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan tidak mengeluarkan IMB pada lahan pertanian, pemberian IMB sebaiknya diberikan untuk lahan yang bukan lahan pertanian, memberikan intensif kepada masyarakat yang tidak mengalihfungsikan lahan pertanian dan memberikan sanksi bagi masyarakat yang mengalihfungsikan lahan pertaniannya.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERAS MEREK CIBERANG DI KABUPATEN LEBAK Robby Mubarok; Suherna Suherna; Dian Anggraeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras adalah salah satu komoditi yang menjadi bahan pangan pokok di Indonesia. Beras merek Ciberang adalah salah satu beras berkualitas di Kabupaten Lebak. Jumlah perusahaan beras yang semakin meningkat menciptakan tingkat persaingan bisnis pemasaran beras antar perusahaan menjadi ketat. Hal tersebut membuat produsen beras merek Ciberang perlu melakukan strategi pengembangan pemasaran yang tepat agar dapat maju dan bertahan. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal serta melakukan perumusan strategi alternatif pengembangan pemasaran. Perumusan strategi diperoleh dengan alat bantu analisis berupa matriks Internal Faktor Evaluation (IFE), External Faktor Evaluation (EFE), Internal External (IE), Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), dan Grand Strategy Matrix. Hasil analisis SWOT menunjukkan dua belas alternatif strategi, sedangkan hasil dari metode Grand Strategy Matrix menunjukkan pengembangan pasar dan produk merupakan prioritas.
RESPONS HASIL VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) ASAL BIJI (True Shallot Seed) TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI PUPUK MAJEMUK BERTEKNOLOGI NANO PADA BERBAGAI VARIETAS Tubagus Fahmi Adam; Kartina AM; Zahratul Millah
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) asal biji (true shallot seed) terhadap tingkat konsentrasi pupuk majemuk berteknologi nano pada berbagai varietas. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot), dengan dua faktor sebagai perlakuan dan tiga ulangan, jumlah satuan percobaan seluruhnya 36. Petak utama adalah konsentrasi pupuk majemuk berteknologi nano (k) yang terdiri dari empat level : tanpa pupuk berteknologi nano, 2,5 ml/l, 5,0 ml/l, dan 7,5 ml/l. Anak petak yaitu tiga varietas bawang merah terdiri Varietas Maserati, Lokananta dan Sanren. Parameter yang diamati adalah diameter umbi, jumlah umbi dan bobot umbi kering per rumpun. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Provinsi Banten, yang terletak di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, pada Mei 2021 sampai dengan bulan September 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara varietas dan konsentrasi pupuk majemuk berteknologi nano terhadap hasil tanaman bawang merah pada semua parameter yang diamati, Varietas Lokananta memberikan hasil cendrung lebih baik pada parameter diameter umbi per rumpun (39,69 mm) sedangkan Varietas Sanren menunjukan hasil terbaik pada parameter jumlah umbi (2,07 umbi) dan bobot umbi kering per rumpun (38,32 g). Aplikasi pupuk berteknologi nano dengan konsentrasi 5,0 ml/l memberikan hasil cendrung lebih pada parameter diameter umbi (42,15 mm) serta hasil terbaik pada parameter jumlah umbi (1,88 umbi) dan bobot umbi kering per rumpun (37,18 g).