cover
Contact Name
Agus Mailana
Contact Email
agus.mailana@gmail.com
Phone
+6281222202006
Journal Mail Official
agus.mailana@gmail.com
Editorial Address
Bumi Menteng Asri Jl Farmasi 3 BG 15 Bogor Barat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Published by Institut PTIQ Jakarta
ISSN : 20878125     EISSN : 27146405     DOI : 10.36671
Quranic Studies, Interpretation, Hadith, Islamic Philosophy, Kalam Science, Islamic Education, Dakwah, Islamic Economics, Islamic Language and Literature, Sufism, and other Islamic Studies Groups
Articles 156 Documents
RELASI ZIKIR TERHADAP KETENANGAN JIWA (Studi Analisis Majelis Taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto) Rochmah, Lailatul; Abidin, Chasiru Zainal; Rohmad, M Ali
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 1 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.140

Abstract

Fenomena saat ini banyak masyarakat islam yang meyakini bahwa dengan berdzikir akan memperoleh kesehatan baik jasmani maupun rohani, dzikir dapat digunakan juga untuk terapi batin, seperti cemas, ketakutan, kegelisahan, frustasi, dan bahkan sampai akan melakukan bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui intensitas dzikir, ketenangan jiwa dan untuk menganalisis hubungan dzikir dengan ketenangan jiwa anggota Majlis Taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Intensitas anggota dzikir di majlis ta’lim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto secara umum termasuk kategori sedang dengan skor rata-rata 36, hasil rata-rata tersebut terletak diantara skor 33-36 (2) Ketenangan jiwa anggota dzikir di majlis ta’lim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto secara umum termasuk kategori sedang dengan skor rata-rata 35, hasil rata-rata tersebut terletak diantara skor 34-39. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara dzikir dengan ketenangan jiwa anggota majlis taklim Al-Khasaniyah dan Al-Kamal Mojokerto dengan nilai korelasi 0,610. Interprestasi hasil korelasi menunjukkan pada korelasi tingkat kuat. 
SEJARAH DAN DINAMIKA TAFSIR AL-QUR’AN DI INDONESIA: MEMBACA AYAT-AYAT POLIGAMI DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISBAH Badrus Zaman, Akhmad Roja
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 4, No 2 (2020): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v4i02.135

Abstract

The Qur'anic conception of polygamy is always interesting to talk about.  In the context of the Indonesian nation, the study of polygamy has long been a hot topic of conversation, even since the time of the national movement-precisely the revival of the women's movement around 1928. This article tries to read the interpretation of polygamy in Al-Azhar and Al-Misbah interpretations. The selection of these two interpretations is because each of them is considered a representation of his era, Al-Azhar's interpretation represents his dynamics with a period of national movement-Quasi Objective Traditionalists-and Al-Misbah's interpretations represent his dynamics with a period around the end of the 20th century (1998)-Modernist objectivity.  From the research conducted it can be seen that 1) Hamka and Quraish Shihab have the same interpretation, namely that polygamy is limited to ability and can be used when in certain circumstances, 2) the resurrection of women in pre-independence and post-independence times has a strong influence on the product of interpretation.  both of them, the interpretation of Hamka and Qurais Shihab present in different social spaces, and each has the aim of giving enlightenment to the people about polygamy.
HISTORIS MEDIA PENAFSIRAN DI INDONESIA Saleh, Muhammad
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 1 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.172

Abstract

Perkembangan ilmu selalu berjalan dengan media yang digunakan. Hal ini turut mewarnai sejarah tafsir di Indonesia. Marshall McLuhan mengatakan setidaknya ada empat divisi perkembangan media secara umum, yaitu tribal age, age of literacy, print age, dan electronic age. Berdasarkan klasifikasi era media McLuhan dapat diketahui bagaimana sejarah tafsir di Indonesia berkembang sesuai dengan media yang digunakan, pertama, era tafsir lisan yang bertepatan dengan proses islamisasi dimana penerapan al-Quran nilai-nilai disampaikan melalui berbicara. Kedua, era tafsir tertulis yang mulai menggunakan kertas sebagai media dan tulisan tangan kita. Ketiga, era tafsir cetak yang menggunakan mesin cetak sebagai ciri utamanya, seperti buku, majalah, dan lain-lain. Keempat, era tafsir elektronik yang mulai menggunakan media elektronik seperti tv dan radio. Kelima, era tafsir online yang merupakan perkembangan dari era tafsir elektronik. Pada era ini interpretasi dilakukan melalui media online seperti youtube, website, media sosial dan lain-lain.
SERAT SITI JENAR: RETORIKA DR. FAHRUDIN FAIZ DALAM NGAJI FILSAFAT Purwanto, Sugeng; Kasprabowo, Teguh; Soepriatmadji, Liliek
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 1 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.145

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi retorika Dr. Fahrudin Faiz (Pak Faiz) dalam acara Ngaji Filsafat bertema Serat Siti Jenar untuk mengungkap (1) struktur generik pengajian tersebut, (3) tujuan komunikatif serta (3) strategi retorika. Dalam penelitian ini, data  diambil dengan teknik simak catat dari Saluran Youtube Media Koentji. Data tersebut dianalisis menggunakan kerangka analisis Appraisal  (pengembangan teori Linguistik Fungsional Sistemik) digabung dengan teori Majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pak Faiz sangat profesional dan berhasil menyampaikan pengajian filsafat dalam suasana perkuliahan. Beliau sangat piawai dalam merancang dan penggunaan struktur generik sehingga langkah langkah komunikatif sangat terdefinisi dan terukur. Dengan demikian, pilihan strategi retorika yang meliputi kiasan, perumpamaan, ironi, alusio , dll. dapat diterapkan dengan baik.  Strategi retorika tersebut dipakai saat beliau mengelaborasi permasalahan kekinian berkisar pada kehidupan mahasiswa sebagain insan ilmiah dan spiritual yang kebetulan tercermin dalam Serat Siti Jenar dan sangat relevan. Dari sudut sistem Appraisal, Pak Fariz menggunakan heteroglosia dalam arti beliau menggunakan bentuk klausa baik bertingkat maupun setara (disamping beberapa monoglosik) dangan sangat baik dan mampu mengikat (engaging) minat mahasiswa tanpa terditeksi pengunaan ujaran kebencian dalam pengajian tersebut yang bersifat semi-formal, menggunakan skala semantik yang selalu netral. Penelitian ini berkontribusi positif sebagai dasar perumusan (rekonstuksi) program pengembangan karakter generasi muda.
ENKULTURASI PERSPEKTIF AL-QUR’AN N, Abd Muid; B, Muhaemin; Viratama, Terry Arya
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 4, No 2 (2020): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v4i02.136

Abstract

Several issues that can be observed in anthropological and religious view occurred in the relation between culture and religion. Enculturation within this core of study in Qur’anic perspective has several methods that can be used as a dialogical approach between religion and culture which, later, can be applied to the present context. This method of enculturation in Qur'anic perspective has an implied basis in the Qur'an, namely the inculcation of Tauhîd and maslahah which covers all aspects of sharia. From that, the writer try to obtain several ways and approaches in this study to correlate between both culture’s and religion’s conflict that comes afterward.
INTEGRASI QURAN DAN SAINS DALAM PROSES HUJAN Nurafipah, Nain Siti; Fakhruddin, Agus
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 1 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.139

Abstract

Hujan dapat diartikan sebagai pembawa berkah, Begitu menakjubkan penciptaan hujan sehingga banyak kemudahan bagi manusia saat Allah memberi rezeki berupa hujan, tetapi manusia seringkali lupa bahwa hidupnya akan sulit tanpa Allah menurunkan hujan. Manusia mengeluh ketika hujan turun: khawatir aktivitasnya terhambat, jemuran sulit untuk kering, takut terjadi banjir, takut sakit ketika terkena air hujan, jalan mejadi becek, dan sebagainya. Padahal jika tidak ada hujan, manusia tidak akan sanggup menyirami semua tumbuh-tumbuhan, apalagi yang terdapat di hutan lebat, maka hujan adalah pertolongan dari Allah bagi manusia, yang berguna untuk membantu pekerjaan yang sulit diselesaikan oleh manusia. Hujan membuat semua tumbuh-tumbuhan terkena air, tidak membedakan tumbuhan mana yang akan dicurahi airnya, melainkan semua tumbuhan diberikan airnya dengan adil. Allah sangat baik kepada manusia. Kenalilah Allah yg menurunkan hujan, agar kita sebagai manusia tidak mudah menyalahkan hujan ketika banjir. Mengenal Allah dengan sebagaimana mestinya sangatlah penting karena manusia juga jadi bisa mengenal ciptaan-ciptaan Allah dengan sebagaimana mestinya.
WABAH PENYAKIT MENULAR (COVID 19) DAN PERUMPAMAAN DALAM AL-QURAN Hestina, Niken Ayu
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 4, No 2 (2020): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v4i02.132

Abstract

One of the words frequently expressed by the Koran is that of disaster.  When examining the Koran, the word calamity itself comes from the root word Asaba along with its derivation, which is found quite often, which is 77 times mentioned. In the Koran itself also contains many signs and prohibitions that are useful for humanity. Specifically the word disaster itself is mentioned 10 times in the Koran. Therefore, as a creature of God who is endowed with reason, it should be our duty to reveal what is in the Koran. Disasters are no exception according to Qadla and Qadar Allah. And to overcome the calamity include: to believe in the fate of Allah SWT. Be sure if there will be a wisdom that is taken behind each of these calamities, and we should always introspect ourselves. Quraish Shihab in Tafsir al - Misbah, the nature of disaster is sunatullah in testing every human being and is a hidden blessing from Allah.
WAQF AL- MU’ÂNAQAH DALAM AL-QURAN (Studi Komparatif Penafsiran Konektif Thâhir bin ‘Asyȗr dan Wahbah al-Zuhaili) N, Abd Muid; Muhaemin, Muhaemin; Mahmud, Subhan Nur
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 1 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i01.174

Abstract

Waqf al-mu’ānaqah merupakan tanda waqf yang memiliki ciri berbeda dari sisi nama, simbol, posisi peletakan simbol, dan jumlah. Ayat yang terdapat waqf al-mu’ānaqah akan menghasilkan dua alur makna yang saling terkoneksi. Metode untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis konten dengan pengumpulan ayat al-Quran secara tematik melalui kajian pustaka. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penafsiran konektif menghasilkan kajian tema-tema al-Quran yang memuat perbedaan pandangan ulama terhadap kajian tematis tertentu berdasarkan analisa aspek gramatika dan penafsiran.
MENGURAI ISTIḤSĀN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM Bintarawati, Fenny; Rosyid, Maskur
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 4, No 2 (2020): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v4i02.137

Abstract

Istiḥsān, although its use as a legal argument is disputed, it has proven relevant to be applied in the contemporary era. Through literature study, observation, and interviews, this paper finds that istiḥsān with its various qarinahs can be used as reason for determining the law of a case. Istiḥsān bi al-maṣlaḥah is applied as a method in establishing the law of permissibility to use corpses as research material to ensure a greater benefit for life. Meanwhile istiḥsān bi al-ḍarūrah is applied as a method of establishing the permissibility law using the corpse because it is the only means that can be used.
Kontinuitas Munasabah Dalam Al-Quran Shofiana, Anna; Zulfa, Nailatuz
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 5, No 2 (2021): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v5i02.194

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kontinuitas/perkembangan dari munasabah dalam al-quran namun yang menjadi titik fokus adalah terkait dengan tafsir yang  digunakan dalam penelitian ini yaitu pada karya Tafsir dari " Fakhr Al-Din Al-Razi, Al-Biqa’i Dan Hamid Al-Din Al-Farahi". Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dari karakteristik kontinuitas munasabah dalam al-quran melalui karya 3 tafsir yaitu Tafsir Mafatih al-Ghaib, Asrar tartib Nazhmud Durar fi Tanasubil Ayi was-Suwar,. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan penelitian ini menggunakan diskriptif-analitik ,dengan Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Deduktif, yaitu mencari berbagai macam literatur atau referesi yang berkaitan dengan munasabah. Kemudian membahas munasabah secara umum. Induktif,. Tekhnik pengumpulan datanya dilakukan dengan mengutip, menyadur, dan menganalisis literatur-literatur yang relevan dengan masalah yang dibahas, kemudian mengulas dan menyimpulkannya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwaPenggunaan munasabah pada abad modern-kontemporer ini sudah tidak seperti di abad klasik dan pertengahan artinya sudah terdapat penambahan. Munasabah ayat dalam satu surah yang diterapkan ulama’ klasik dan pertengahan hanya menjelaskan sebagiannya saja. Berbeda dengan munasabah yang diterapkan oleh ulama’ modern-kontemporer yang sudah mampu mencetuskan bahwa secara keseluruhan ayat dalam satu surat itu terdapat korelasi. Sehingga mampu menyalahkan persepsi seseorang yang mengatakan bahwa teks arab itu terputus-putus tidak sistematisKata Kunci: al-Quran, Munasabah, kontinuitas

Page 7 of 16 | Total Record : 156