cover
Contact Name
Deden Yusman Maulid, S.Pi., M.Si.
Contact Email
jurnal.marlin@gmail.com
Phone
+6281298658873
Journal Mail Official
jurnal.marlin@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran Jalan Babakan KM 02, Kec. Pangandaran, Pangandaran, Jawa Barat 46396
Location
Kab. pangandaran,
Jawa barat
INDONESIA
MARLIN : Marine and Fisheries Science Technology Journal
MARLIN merupakan sebuah media publikasi hasil penelitian di bidang kelautan dan perikanan yang diterbitkan secara berkala yakni bulan Februari dan Agustus. MARLIN memuat hasil penelitian di bidang budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, bioteknologi perikanan, konservasi, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, perikanan tangkap, manajemen sumber daya perairan, teknik bangunan pantai, teknologi kelautan, teknologi ekstraksi sumber daya pesisir dan laut, wahana kelautan, dan kebijakan kelautan perikanan.
Articles 70 Documents
SOLUSI ANALITIK RESPON GERAKAN SURGE OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION BERBENTUK TENSIONED LEG PLATFORM (OTEC-TLP Yuni Ari Wibowo; Raditya Danu Riyanto; Lulut Alfaris; Arif Baswantara
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.103-112

Abstract

Peningkatan kebutuhan energi dunia relatif mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kebutuhan akan Energi Baru Terbarukan (EBT) juga meningkat seiring dengan menurunnya cadangan energi fosil. Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) menajdi salah satu alternatif sumber EBT yang pengembangan teknologinya berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Umumnya OTEC menggunakan barge sebagai struktur apung penyangganya, namun dengan bertambahnya kedalaman perairan barge menjadi tidak lagi ekonomis. Tipe struktur apung Tensioned Leg Platform (TLP) menjadi solusi pada daerah perairan dalam (>1000m). Struktur OTEC-TLP terdiri dari ponton dan kolom yang ditambatkan secara taut dengan memanfaatkan daya apung. Daya apung dari struktur ini dipengaruhi oleh perbedaan sarat air saat kondisi free floating dengan sarat air tertambat (DT). Perubahan DT akan mempengaruhi parameter hidrodinamika yang terdiri dari massa tambah, kekakuan, periode alami, gaya dan respon struktur. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh DT terhadap sensitivitas parameter hidrodinamika dengan pendekatan analitik. Persamaan Morison digunakan dalam studi analitik ini untuk menyelesaikan respon gerakan surge. Berdasakan studi yang dilakukan, semakin besar DT, menyebabkan kenaikan pada massa tambah, kekakuan, gaya dan respon struktur pada gerakan surge. Periode alami OTEC-TLP pada saat DT rendah memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan DT yang lebih besar, namun keduanya memiliki periode alami yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan periode gelombang dominan (2 – 30s). Kondisi ini menjadikan OTEC-TLP memiliki kondisi stationkeeping yang baik karena tidak berada pada area periode gelombang dominan.Increasing demand of energy worlwide is increasing significantly year on year. The need for New and Renewable Energy (NRE) also increases along with the decline in fossil energy reserves. Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) is a viable alternative sources of NRE which has been in the development process in the last few decades. In general, OTEC uses barge as its floater, however in accordance with increasing water depth, the barge becomes no longer economical. Tensioned Leg Platform (TLP) is a solution in deep water areas (>1000m). OTEC-TLP structure consists of pontoons and columns which are tethered by means of buoyancy. The buoyancy of floater is formed by the difference of drafts (DT) between tethered and free floating condition. Changes in DT will induce the hydrodynamic parameters consisting of added mass, stiffness, natural period, force and structural response. This study was conducted to identify the effect of DT on the sensitivity of hydrodynamic parameters with an analytical approach. Morison's equation is used in this study to solve the surge motion response. Based on this study, the greater DT induce the higher added mass, stiffness, force and response of the structure in surge motion. The natural period of OTEC-TLP at low DT has a larger natural period than the higher DT. However both of them have relatively larger natural periods when compared to the wave period (2 – 30s), this condition creates OTEC-TLP having a good stationkeeping responses.
KAJIAN TEKNIS DAN ANALISIS FINANSIAL PEMBENIHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. ESAPUTLII PRAKARSA UTAMA (BENUR KITA) KAB. BARRU, SULAWESI SELATAN Moh. Fauzi; Maria Goreti Eny Kristiani; Fitriska Hapsari; Angkasa Putra
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.67-76

Abstract

Salah satu jenis udang yang saat ini gencar dibudidayakan adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Segmentasi usaha pembenihan mempunyai peranan penting pada sektor budidaya perikanan yang disertai dengan perkembangan unit hatchery yang cenderung semakin meningkat. Kualitas benur merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya pada segmentasi pembesaran udang vaname sehingga perlu dilakukan suatu upaya dalam rangka mengatur kegiatan produksi benih udang vaname agar terciptanya benih yang berkualitas dengan keuntungan yang sepadan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui performansi kinerja budidaya dan mengkaji analisis finansial tentang pembenihan udang vaname. Kajian dilakukan dengan metode observatif dan wawancara di PT. Esaputlii Prakarsa Utama selama 59 hari dan dilakukan studi literatur sebagai data sekunder pada isi kajian. Hasil kajian menunjukan bahwa rata-rata produktivitas larva udang vaname 23.160.000 ekor/siklus, FR 95%, HR 94%, dan SR 42%. Dengan hasil analisis finansial biaya investasi Rp 3.022.383.000, biaya penyusutan 232.203.000/tahun, biaya tetap 1.327.203.000/tahun, biaya tidak tetap 563,217,000/tahun, keuntungan 2.231.755.830/tahun, BEP Harga 1.397.055.789 /tahun, BEP unit 28.238.337 ekor/tahun, PP 1,22 Tahun, dan R/C Ratio 6,9.One type of shrimp that is currently intensively cultivated is vaname shrimp (Litopenaeus vannamei). Hatchery business segmentation has an important role in the aquaculture sector accompanied by the development of hatchery units that tend to increase. The quality of Fry is a factor that greatly influences the success of cultivation in the segmentation of vaname shrimp enlargement so it is necessary to make an effort in order to regulate vaname shrimp seed production activities in order to create quality seeds with commensurate profits. This study was conducted to determine the performance of aquaculture performance, and assess the financial analysis of vaname shrimp hatchery. The study was conducted by observative method and interviews at PT. Esaputlii main initiative for 59 days and conducted a literature study as secondary data on the contents of the study. The results showed that the average productivity of vaname shrimp larvae was 23,160,000 head / cycle, FR 95%, HR 94% and SR 42%. With the results of financial analysis of investment costs Rp 3,022,383,000, depreciation costs 232,203,000 /year, fixed costs 1,327,203,000 /year, non-fixed costs 563,217,000 /year, profit 2,231,755,830 /year, BEP price 1,397,055,789 /year, BEP unit 28,238,337 tail/year, PP 1.22 years and R/C ratio 6.9.
PROFIL USAHA PENGOLAHAN NUGGET IKAN GABUS DI UMKM RINA Dwi Yolanda N; Sobariah Sobariah
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.77-85

Abstract

Nugget adalah produk olahan yang menggunakan teknologi restrukturisasi dengan memanfaatkan potongan daging yang relatif kecil dan tidak beraturan, kemudian dilekatkan kembali menjadi ukuran yang lebih besar dengan penambahan bahan pengikat (Moedjiharto, 2002). Penelitian dilakukan untuk mengetahui sistem bisnis usaha dan teknologi pengolahan nugget ikan gabus di UMKM Rina . UMKM Rina adalah salah satu usaha mikro kecil menengah yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 30 hari mulai dari tanggal 01 Juni 2021 sampai dengan 30 Juni 2021 dengan sasaran dua responden dari tenaga kerja usaha. Analisis data dilakukan dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Analisis meliputi aspek sistem bisnis pengolahan nugget ikan gabus dan analisis usaha yang meliputi komponen pendapatan, keuntungan, dan analisis kelayakan usaha R/C ratio, PP, ROI, dan BEP. Usaha pengolahan nugget ikan gabus dilakukan mulai dari penyediaan pasokan input, proses produksi, pasca produksi hingga pemasaran. Ketersediaan bahan baku, modal dan tenaga kerja serta penyediaan sarana dan prasarana telah terpenuhi sehingga kegiatan terlaksana dengan baik. Proses produksi dilakukan melalui proses yang cukup baik sehingga menghasilkan produk nugget ikan gabus yang layak dikonsumsi. Berdasarkan R/C Ratio 1,8 dan PP 149 hari (4,9 bulan) menunjukkan usaha pengolahan nugget ikan gabus layak untuk dilanjutkan.
STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI PULAU PEMAGARAN, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Muhammad Romdonul Hakim; Afriana Kusdinar; Malika Felizia Kiswandi; Safran Yusri
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.87-96

Abstract

Pengamatan mangrove di Pulau Pemagaran, Kepulauan Seribu mengambil lokasi stasiun pengamatan di bagian utara, timur, selatan, dan barat Pulau Pemagaran dengan substrat berupa pasir berlumpur. Ekosistem mangrove di Pulau Pemagaran memiliki Indeks Nilai Penting (INP) berkisar dari 32,02 – 300,00. Pada stasiun 1 Rhizophora mucronata menjadi jenis mangrove yang paling dominan untuk stadia pohon dan anakan dengan INP masing-masing 250,00 dan 165,74; sedangkan untuk stadia semai Rhizophora stylosa menjadi jenis mangrove yang paling dominan dengan INP sebesar 81,41. Pada stasiun 2 mangrove jenis Sonneratia alba adalah yang paling dominan untuk stadia pohon dengan INP sebesar 106,09; sedangkan untuk stadia anakan dan semai Rhizophora mucronata menjadi mangrove yang paling dominan dengan INP masing-masing sebesar 174,58 dan 82,89. Pada stasiun 3 hanya terdapat 1 individu mangrove yaitu dalam stadia pohon sehingga Rhizophora stylosa memiliki INP sebesar 300,00. Terakhir, pada stasiun 4 hanya terdapat satu jenis mangrove yaitu Rhizophora stylosa pada stadia anakan dan semai sehingga INPnya sebesar 300,00. Rhizophora stylosa merupakan jenis mangrove yang sebarannya terdapat di seluruh stasiun, sekaligus menandakan merupakan mangrove baru yang sengaja ditanam di Pulau Pemagaran. Pulau Pemagaran memiliki nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 0 – 1,30. Hal ini menunjukkan keanekaragaman jenis mangrove yang tumbuh di Pulau Pemagaran tergolong rendah atau bersifat seragam.Observations of mangroves on Pemagaran Island, Seribu Islands took the location of observation stations in the north, east, south, and west of Pemagaran Island with the substrate in the form of muddy sand. The mangrove ecosystem on Pemagaran Island has an Important Value Index (INP) ranging from 32.02 – 300.00. At station 1 Rhizophora mucronata became the most dominant mangrove species for tree and tiller stages with INPs of 250.00 and 165.74, respectively; while for the seedling stage, Rhizophora stylosa became the most dominant mangrove species with an INP of 81.41. At station 2, the Sonneratia alba mangrove species was the most dominant for the tree stage with an INP of 106.09; while for the tiller and seedling stages, Rhizophora mucronata became the most dominant mangrove with INPs of 174.58 and 82.89, respectively. At station 3 there is only 1 individual mangrove, namely in the tree stage so that Rhizophora stylose has an INP of 300.00. Finally, at station 4 there is only one type of mangrove, namely Rhizophora stylosa at the tiller and seedling stages so that the INP is 300.00. Rhizophora stylose is a type of mangrove whose distribution is found in all stations, as well as indicating that it is a new mangrove deliberately planted on Pemagaran Island. Pemagaran Island has a diversity index value ranging from 0 to 1.30. This shows that the diversity of mangrove species growing on Pemagaran Island is low or uniform.
RESPON PERTUMBUHAN SEMAIAN MANGROVE Rhizophora sp. PADA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM Abdul Rahman; Muhamad Riyono Edi Prayitno; Kennedi Sembiring; Izza M. Apriliani
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.97-102

Abstract

Rhizopora merupakan jenis tanaman bakau yang dominan ditanam oleh masyarakat di kawasan pesisir Pangandaran. Bakau jenis ini dipilih karena pertumbuhannya yang baik pada substrat jenis lumpur yang banyak terdapat di muara-muara sungai yang ada di Pangandaran. Perbanyakan bibit jenis Rhizopora pun tergolong mudah. Namun demikian belum banyak masyarakat yang secara khusus mengembangkan pembibitan bakau jenis Rhizopora, sehingga terkadang bibitnya harus didatangkan dari derah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit mangrove yang ditanam pada polibag dengan media berupa pasir, tanah merah, lumpur dan serbuk kelapa/cocopeat. Rancangan Acak Lengkap digunakan sebagai metode percobaan dengan perlakuan berupa empat media tanam yang berbeda dengan 50 ulangan. Total bibit Rhizopora yang ditanam yaitu sebanyak 200 bibit. Hasil pengamatan selama 60 hari dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil. Pertumbuhan bibit tanaman pada keempat media tanam berbeda secara nyata dengan pertumbuhan rata-rata yang lebih baik yaitu pada media tanah sebesar 5,64 cm dan media lumpur sebesar 5,55 cm. Pertumbuhan rata-rata bibit pada media pasir dan cocopeat  lebih lambat yaitu masing-masing sebesar 5,25 cm dan 5,19 cm.Rhizopora is the dominant type of mangrove planted at coastal area by the people of Pangandaran . This type of mangrove was chosen because of its good growth on mud-type substrates that are widely found in river estuaries in Pangandaran. Propagation of Rhizopora seeds is also relatively easy. However, not many people have specifically developed Rhizopora mangrove nurseries, resulting the seeds have to be imported from other areas. This study measures the growth response of mangrove seedlings planted in polybags with four different media namely beach sand, red soil, mangrove mud and cocopeat. Completely randomized design was used as the experimental method with four different growing media as the treatment with 50 replications. The total number of Rhizopora seeds planted was 200 seedlings. The results of observations for 60 days were analyzed using analysis of variance and the Least Significant Difference test. The growth of plant seeds on the four planting media was significantly different with a better average growth of 5.64 cm in soil media and 5.55 cm in mud media. The average growth of seedlings on sand and cocopeat media was slower, which was 5.25 cm and 5.19 cm, respectively.
KARAKTERISTIK MUTU, RENDEMEN DAN PRODUKTIVITAS PENGOLAHAN CAKALANG (Thunnus albacares) LOIN MASAK BEKU Arpan N Siregar; Muhammad Yusup; Yuliati H Sipahutar; Jaulim Sirait
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.35-47

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) termasuk dalam kelompok ikan pelagis besar, merupakan salah satu jenis komoditas ekspor perikanan laut yang bernilai ekonomi penting. Untuk itu, diperlukan proses penanganan dan pengolahan yang baik. Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati karakteristik mutu, rendemen dan produktivitas pada  pengolahan cakalang loin masak beku. Metode kerja dilakukan dengan mengikuti langsung tahapan pengolahan mulai dari penerimaan cakalang beku masuk sampai distribusi produk cakalang loin masak beku. Pengujian mutu dilakukan terhadap mutu organoleptik, mikrobiologi, rendemen dan produktivitas tenaga kerja. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah alur proses pengolahan cakalang loin masak beku dengan empat belas tahapan proses dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan produk untuk dijual. Nilai mutu organoleptik cakalang beku 8,11, setelah pelehan  8,24 dan cakalang loin masak beku 8,56.  Kadar histamin cakalang beku 1,1 ppm - 3,8 ppm dan cakalang loin  masak beku 2,36 ppm - 4,47 ppm. Hasil pengujian mikrobiologi cakalang beku dan cakalang loin masak beku menunjukan seluruh pengujian ALT, E.coli, Coliform, S. aureus, V. parahaemolyticus, dan Salmonella masih memenuhi standar sesuai dengan ketentuan SNI 7968:2014. Rendemen yang dihasilkan mulai dari bahan baku hingga menjadi produk loin masak  yaitu rata-rata 38,3%. Produktivitas karyawan pada tahap butchering rata-rata 324,47 kg/jam/orang kg/jam/orang, deheading dan skinnig 43,55 kg/jam/orang serta  untuk tahap loinning dan cleaning 7,06 kg/jam/orang.Kipjack tuna (Katsuwonus pelamis) is included in the large pelagic fish group, is one type of marine fishery export commodity that has important economic value. For export, good handling and processing is required. This observation aims to observe the characteristics of quality, yield and productivity in the processing of frozen cooked skipjack loin. The working method is carried out with direct participation, following the processing stages starting from the receipt of incoming frozen skipjack to the distribution of frozen cooked skipjack loin products. Quality testing is carried out on organoleptic quality, microbiology, yield and labor productivity. Data were analyzed using descriptive methods with quantitative and qualitative approaches. The results of this study are the flow of frozen cooked skipjack loin processing with fourteen stages of the process from receiving raw materials to loading products for marketing. The organoleptic quality of frozen skipjack tuna was 8.11, after thawing 8.24 and frozen cooked skipjack tuna 8.56. Histamine levels in frozen skipjack tuna were 1.1 ppm - 3.8 ppm and frozen cooked skipjack loin 2.36 ppm - 4.47 ppm. The results of microbiological testing on frozen skipjack and frozen skipjack loin showed that all TPC, E.coli, Coliform, S. aureus, V. parahaemolyticus, and Salmonella tests still met the standards in accordance with the provisions of SNI 7968:2014. The yield produced from raw materials to cooked loin products is an average of 38.3%. The average productivity of employees at the butchering stage is 324.47 kg/hour/person kg/hour/person, deheading and skinning is 43.55 kg/hour/person and for loinning and cleaning stages 7.06 kg/hour/person.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI TUMBUHAN DARAT DAN PESISIR DARI SULAWESI SELATAN TERHADAP PENYAKIT VIBRIO Buana Basir; Kariyanti Kariyanti; Alim Isnansetyo
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.49-56

Abstract

Salah satu alternatif penanganan penyakit bakteri Vibrio sp. adalah dengan penggunaan bahan bioaktif alami dari tumbuhan yang dapat menggantikan peran antibiotik Penelitian bertujuan untuk menganalisis aktivitas antibakteri tumbuhan darat dan pesisir dari Sulawesi Selatan terhadap bakteri Vibrio sp.. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Agustus 2018, dengan pengambilan sampel uji di daerah Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan sampel, maserasi sampel, partisi, dan uji aktivitas antibakteri. Sampel yang diuji sebanyak 30 sampel yang berasal dari 26 jenis tanaman dengan konsentrasi 500 µg/mL dan 1000 µg/mL. Jenis vibrio yang digunakan adalah V. parahaemolitycus, V. harveyii, dan V. alginolitycus. Analisis data dilakukan secara kualitatif berdasarkan zona hambat yang terbentuk. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri dari crude ekstrak ditemukan enam sampel yang memiliki aktivitas anti-vibrio. yaitu daun sukun, kulit buah sukun, kulit batang sukun. daun jara, daun avicennia, dan daun miana, dengan masing-masing nilai aktivitas sebesar 12 mm, 10 mm, 9 mm, 12,5 mm, 16 mm, dan 19 mm. Aktivitas antibakteri tertinggi dihasilkan oleh crude ekstrak daun miana pada fraksi etanol sebesar 23-24 mm.One alternative treatment for the bacterial disease is Vibrio sp. with natural bioactive ingredients from plants that can replace the role of antibiotics. The research aimed to analyze the antibacterial activity of miana leaves against Vibrio sp. The research was carried out from April to August 2018, by taking test samples in the South Sulawesi area. The study was conducted using an experimental method with several stages, sample preparation, sample maceration, partitioning, and antibacterial activity test. The samples tested were 30 samples from 26 types of plants with concentrations of 500 µg/mL and 1000 µg/mL. The types of vibrios used were V. parahaemolitycus, V. harveyii, and V. alginolitycus. Data analysis was carried out qualitatively based on the inhibition zones formed. Based on the results of the antibacterial activity test of the crude extract, it was found that six samples had anti-vibrio activity namely breadfruit leaves, breadfruit skin, breadfruit bark. Jara leaves, Avicennia leaves, and Miana leaves, with activity values of 12 mm, 10 mm, 9 mm, 12.5 mm, 16 mm, and 19 mm, respectively. Crude miana leaf extract had the highest antibacterial activity 23-24 mm ethanol production.
PENGARUH PASANG SURUT PADA PEMBENIHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) SECARA ALAMI Vini Taru Febriani Prajayanti; Ega Aditya Prama; Gusti Nu’man Arif; Atiek Pietoyo
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.57-64

Abstract

Ikan kakap putih merupakan spesies ikan budidaya di Indonesia yang memiliki permintaan pasar yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pasang surut pada pembenihan ikan kakap putih (Lates calcarifer) secara alami. Analisis data disajikan dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pengaruh pasang surut terhadap pemijahan ikan kakap putih di dapatkan nilai terbaik pada pemijahan ke-1 dengan nilai fekunditas sebesar 750.000 butir telur, nilai fertilization rate (FR) sebesar 74 % atau sebanyak 555.000 butir telur terbuahi, nilai hatching rate (HR) sebesar 64% atau sebanyak 355.200 ekor larva dan survival rate (SR) dengan nilai sebesar 25,3% atau sebanyak 89,865 ekor benih ikan.Barramundi is a cultivated fish species in Indonesia which has an ever-increasing market demand. The purpose of this research is to find out how big effect of tides on seeding natural spawning of  white snapper fish (lates calcalifer). Data analysis was presented with a quantitative descriptive analysis technique. The effect of tides on the spawning of barramundi obtained the best value at the 1st spawning with a fecundity value of 750,000 eggs, fertilization rate (FR) value of 74% or as many as 555,000 fertilized eggs, hatching rate (HR) value of 64% or as many as 355,200 larvae and survival rate (SR) with a value of 25.3% or as many as 89,865 fish fry.
PEMBUATAN KUE BARUASA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG IKAN TUNA (Thunnus sp) Deden Yusman Maulid; Alfiratul Hikma; Kusuma Arumsari; Endah Yuniarti
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.1-9

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menambah nilai gizi pada kue baruasa dari penambahan tepung tulang ikan serta dapat mengetahui konsentrasi terbaik pada penambahan tepung tulang ikan tuna pada formula kue baruasa dengan analisis nilai hedonik, dan mengetahui karakteristik kimia dan mutu hedonik dari formula terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi penambahan tepung tulang ikan tuna yang terbaik terhadap kadar kalsium dan organoleptik pada kue baruasa. Hasil terbaik diambil dari uji hedonik yaitu pada P0 dan P3. Pada P0 (tanpa pe nambahan tepung tulang ikan tuna) yang menghasilkan, uji hedonik warna 4,32, hedonik aroma 4,32, hedonik rasa 4,32 dan hedonik tekstur 4,4. kadar air (9,90%), kadar abu (0,76%), kadar protein (9,46%), kadar lemak (16,13%), dan kadar kalsium 1,14%. Pada P3 (penambahan tepung tulang ikan tuna) yang menghasilkan, uji hedonik warna 3,2, hedonik aroma 3,2, hedonik rasa 3,44 dan hedonik tekstur 3,2. kadar air (9,97%), kadar abu (11,16%), kadar protein (6,13%), kadar lemak (36,03%), dan kadar kalsium 42,84%Aim of the risearch to increase the nutritional value of baruasa cake from the addition of fish bone meal and to find out the best concentration of adding tuna fish bone meal to the baruasa cake formula by analyzing the hedonic value, and knowing the chemical characteristics and hedonic quality of the best formula. The purpose of this study was to determine the best concentration of tuna bone meal addition to calcium and organoleptic levels in baruasa cake. The best results were taken from the hedonic test, namely at P0 and P3. At P0 (without the addition of tuna bone meal), the color hedonic test was 4.32, aroma hedonic was 4.32, taste hedonic was 4.32 and texture hedonic was 4.4. water content (9.90%), ash content (0.76%), protein content (9.46%), fat content (16.13%), and calcium content 1.14%. In P3 (the addition of tuna fish bone meal) which resulted, the color hedonic test was 3.2, the aroma hedonic test was 3.2, the taste hedonic test was 3.44 and the texture hedonic test was 3.2. water content (9.97%), ash content (11.16%), protein content (6.13%), fat content (36.03%), and calcium content 42.84%
PENGARUH PEMBERIAN MERK PAKAN YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (litopenaeus vannamei) DI PT. BIRU LAUT NUSANTARA, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT Ega Aditya Prama; Muhammad Akbarurrasyid; Wahyu Puji Astiyani; Vini Taru Prajayanti; Meliana Anjarsari
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.11-21

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas ekspor dari sub sektor perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis udang yang permintaannya cukup tinggi baik di dalam maupun luar negeri yaitu udang vaname (Litopenaeus vannamei). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan parameter kualitas air dengan pemberian merk pakan yang berbeda. Pembesaran udang vaname dimulai dari persiapan kolam, penebaran benur, pemberian pakan, manajemen kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, dan panen. Laju pertumbuhan udang vaname pada kolam A dan kolam B terbilang sangat baik yang meliputi Average Body Weight (ABW) 19.30 gr untuk kolam A dan 20.11 gr untuk kolam B. Nilai Average Daily Growth (ADG) berkisar antara 0.06 – 0.4 gr untuk kolam A dan 0.05 – 0.6 gr untuk kolam B. Tingkat survival rate pada kolam A dan kolam B bisa dibilang cukup tinggi, yaitu 86% untuk kolam A dan 84% untuk kolam B. Pengaruh pemberian pakan dengan merk yang berbeda ini menghasilkan bahwa pakan merk B lebih efisien dalam menambahkan bobot udang dengan harga pakan yang lebih efisien dibandingkan dengan kolam A.Shrimp is one of the export commodities from fisheries sub – sector which has high economic value. One type of shrimp is in high demand both at home and abroad, namely vaname shrimp (Litopenaeus vannamei). The purpose of this research is to find out whether there are difference in growth rates, survival rates, and water quality parameters by giving different brands of feed. Enlargement of vanname shrimp begins with pond preparation, stocking of fry, feeding, water quality management, pest and disease control, and  hervesting. The growth rate of vaname shrimp in ponds A and B is considered very good which includes Average Body Weight (ABW) 19.30 gr for pond A and 20.11 gr for pond B. Average Daily Growth (ADG) values ranged from 0.06 – 0.4 gr for pond A and 0.05 – 0.6 gr for pond B. Survival rate for pond A and pond B is quite high, namely 86% for pond A and 84% for pond B. The effect of feeding with different brands results that brand B feed is more efficient in adding shrimp weight with more efficient feed prices compared to pond A.