cover
Contact Name
Deden Yusman Maulid, S.Pi., M.Si.
Contact Email
jurnal.marlin@gmail.com
Phone
+6281298658873
Journal Mail Official
jurnal.marlin@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran Jalan Babakan KM 02, Kec. Pangandaran, Pangandaran, Jawa Barat 46396
Location
Kab. pangandaran,
Jawa barat
INDONESIA
MARLIN : Marine and Fisheries Science Technology Journal
MARLIN merupakan sebuah media publikasi hasil penelitian di bidang kelautan dan perikanan yang diterbitkan secara berkala yakni bulan Februari dan Agustus. MARLIN memuat hasil penelitian di bidang budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, bioteknologi perikanan, konservasi, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, perikanan tangkap, manajemen sumber daya perairan, teknik bangunan pantai, teknologi kelautan, teknologi ekstraksi sumber daya pesisir dan laut, wahana kelautan, dan kebijakan kelautan perikanan.
Articles 70 Documents
THE EFFECT OF GIVING NATURAL FEED FROM CULTURES OF ROTIFERS (Brachionus sp.) TO GROWRTH OF WHITE SEAPER (Lates calcarifer) LARVA AND WATER QUALITY AT PT. BALI BARRAMUNDI, BULELENG DISTRICT, BALI shara jayanti
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.155-166

Abstract

This research was to determine the effect of providing natural food cultures of phytoplankton and rotifers in white snapper (Lates calcarifer) hatcheries on air quality at PT. Bali Barramundi Buleleng Regency, Bali. The rotifer culture will be successful in harvesting if there is sufficient food for the rotifer zooplankton (Brachionus sp.). One good food for rotifer growth is Chlorella sp. To get 500-700 rotifers/ml for 3 weeks with an initial inoculation of 10 birds/ml requires 5 million Chlorella sp cells/ml. The air used for rotifer zooplankton is sea air which is taken directly through 3 pumps connected to pipes installed in the sea at a distance of approximately 100 meters from the shoreline. The air that has been collected is added with chlorine at a dose of 25 ppm, then after stirring thoroughly, turn off the aeration in the tub. After 1x24 hours, add sodium thiosulfate at a dose of 0.125 ppm and turn on the aeration after a while. Before being given to larvae, rotifers and enriched first using Algamax, vitamin C at a dose of 2.5g/10 L for one hour. Rotifers are given with an initial density of 4-5 ind/ml (4,000-5,000 individuals/1,000L). Natural rotifer food is given twice a day for larvae (D2-D5) at 09.00 and 15.00 and given four times a day for larvae (D6-D25) at 08.00, 10.00, 14.00, 16.00 with a dose of (5-10 tail/ml). The results of spawning showed an average hatching degree (HR) of 65% - 90.5% and normal growth up to D25 with a length of 9.5 mm. The water quality test results obtained were temperatures ranging from (28 – 30)⁰ C, pH (7.5 – 8.5), DO (6.5-6.54) ppm, salinity (28 – 36) ppt, nitrate (2.6 – 3.2) ppm, phosphate 0.01 ppm and ammonia (0.05-0.06) ppm. 
KARAKTERISTIK MUTU PENGOLAHAN RAJUNGAN (Portunnus pelagicus) PASTEURISASI DALAM KALENG DI PT. NCM, MAKASSAR Yuliati H. Sipahutar; La Ode Ibnu Wiran; Arpan Nasri Siregar; Jaulim Sirait
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.25-35

Abstract

Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan cara memanaskannya dalam suhu yang dapat membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupnya dalam kaleng. Penelitian bertujuan untuk  dengan mengetahui proses pengolahan rajungan pasteurisasi dalam kaleng. Metode dilakukan dengan observasi dan survei, dengan meninjau secara cermat langsung di lokasi pengolahan, mulai dari bahan baku masuk, proses pengolahan hingga pemuatan. Pengujian mutu bahan baku daging rajungan rebus dingin dan daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng meliputi mutu sensori, mikrobiologi (Angka Lempeng Total/ALT. Escherichia coli dan salmonella) dan kimia (chloramphenicol).  Analisa data dilakukan dengan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan ranjungan terdiri dari 12 tahapan yaitu receiving, sortasi, metal detecting, mixing, filling & weighing, seaming, Pasteurisasi, chilling, packing , chillstorage, stuffing. Hasil uji nilai sensori daging rajungan rebus dingin rata-rata  7.16,  dan sensori rajungan kaleng pasteurisasi nilai rata-rata 8.59. Hasil uji mikrobiologi daging rajungan rebus dingin ALT berkisar 3x101-1,3x102 kol/gram, E.coli < 3 dan Salmonella negative, chloramphenicol 0,012. Hasil uji mikrobiologi daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng berkisar 3x101-1,3x102 kol/gram, E.coli < 3 dan Salmonella negative. Hasil uji kimia daging rajungan rebus dingin rata-rata kadar air 70%,chloramphenicol 0,012 ppb dan  rajungan kaleng pasteurisasi nilai rata-rata kadar air 70% dan chloramphenicol 0,11 ppb
JUMLAH SEL DARAH MERAH DAN NILAI HEMATOKRIT DARAH IKAN NILEM (Ostheocilus vittatus) YANG DI PELIHARA PADA SISTEM GREEN WATER TECHNOLOGY Muhammad Azharul Rijal; Ikhsan Pratama; Susanto Susanto
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.107-114

Abstract

Green water merupakan teknologi budidaya ikan yang berfokus pada media pemeliharaan ikan. Media pemeliharaan ikan bersamaan dengan penumbuhkan pythoplankton. Penggunaan phytoplankton ini dapat meningkatkan kualitas air dan sumber pakan alami untuk ikan. Ikan nilem merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai potensial ekonomi yang tinggi dan menjadi komoditas unggulan. Oleh karena itu produktivitasnya harus selalu dijaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media green water pada jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit darah ikan nilem. Penelitian dilakukan dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Hasil peneltian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan media green water dengan perlakuan kontrol. Perlakukan P3 menjadi perlakukan dengan hasil terbaik. Peningkatan jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit darah ikan nilem dikarena kandungan nutrisi yang banyak pada plankton Spirulina sp dan Chlorella sp pada perlakuan P3. Kandungan zat besi dan zat aktif phycocianin yang mampu menginduksi sel narrow yang ada pada sum sum tulang belakang sehingga mampu meningkatkan jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit darah ikan nilem.  
AFEKTIF PEMBUDIDAYA IKAN DALAM KEGIATAN PROGRAM SOSIALISASI PENYULUHAN DI KECAMATAN 2x11 ENAM LINGKUNG Rina Rina; Silvia Maharani; Tatty Yuniarti; Nayu Nurmalia
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.45-58

Abstract

Kecamatan 2x11 Enam Lingkung termasuk salah satu wilayah di Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki potensi perikanan di bidang budidaya ikan air tawar berupa ikan lele, gurami dan nila. Masalah dalam budidaya yaitu produksi dan kualitas ikan yang masihrendah karena kurangnya pengetahuan dan sikap pembudidaya. Tujuan dilakukan kegiatan penyuluhan adanya sosialisasi penerapan cara pembenihan ikan yang baik(CPIB), pengendalian hama penyakit dan perhitungan analisis usaha pada pembudidaya ikan dalam penerapan fungsi kelompok sebagai kelas belajar dan wahana kerja sama. Pelaksanaan penelitian berada di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat yang berlangsung dari tanggal 20 Februari – 20 Mei 2023. Metode yang digunakan ceramah, diskusi kelompok, sosialisasi dan pengamatan fungsi kelompok sebagai kelas belajar. Media yang digunakan  folder. Sasaran penyuluhan sebanyak 10 orang yaitu kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Sakawan Fish di Nagari Lubuak Pandan dan 10 orang Pokdakan Sakato di Nagari Sungai Asam. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi sosialisasi penerapan CPIB padaPokdakan Sekawan fishaspekpengetahuan teradi peningkatan sebesar44% dan aspek sikap meningkatsebesar13.6%  sedangkan Pokdakan Sakato aspek pengetahuan meningat53% dan aspek sikap meningkat14.4%.Hasilevaluasisosialisasi pengendalian hama penyakit  padaPondakan Sekawan Fish aspek pengetahuan meningkat sebesar 44% dan aspek sikap meningkat 12.4% sedangkanPokdakan Sakato aspek pengetahuan meningkat sebesar 43% dan aspek sikap meningkat sebesar 18%.Sosialisasi perhitungan analisis usaha hasil evaluasi Pokdakan Sakawan Fish dan Sakato pada aspek pengetahuan meningkat sebesar 45%, aspek sikap meningkat 27.2%, aspek keterampilan terdapat 7 orang terampil dan adopsi inovasi berumlah 3 orang menerapkan. <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text
POTENSI EKOWISATA WILAYAH PESISIR DESA PARANGTRITIS, KABUPATEN BANTUL Muhammad Romdonul Hakim; Kennedi Sembiring; Auda Ratu Aisyah
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.115-124

Abstract

Wilayah pesisir Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi ekowisata yang besar. Konsep ekowisata penting untuk untuk mempertahankan konservasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekowisata di wilayah pesisir Desa Parangtritis berdasarkan nilai Parameter Fisik (PF) dan nilai Parameter Kelembagaan, Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Lingkungan (PKSEL). Penentuan lokasi titik pengamatan adalah dengan mengambil sepuluh objek wisata yang tersebar di sepanjang pesisir Desa Parangtritis memanfaatkan citra satelit dari Google Earth. Pada lokasi tersebut dilakukan pengumpulan data melalui observasi langsung secara in situ, wawancara, dan kuesioner. Data dianalisis dengan merata-ratakan PF dan PKSEL untuk mendapatkan nilai akhir potensi wisata. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil bahwa mayoritas 70% dari sepuluh objek wisata yang diamati menunjukkan memiliki potensi tinggi untuk terus dikembangkan. Hal ini dikarenakan tempat-tempat wisata tersebut sudah didukung oleh aspek-aspek dari PF dan PKSEL yang telah lengkap dan baik. Namun, sebanyak 30% masih dalam status potensi sedang dan tidak menutup kemungkinan akan meningkat potensinya jika aspek-aspek pada seluruh parameter terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Secara umum, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dan masyarakat setempat, sudah cukup berhasil dalam mendukung pengembangan ekowisata khususnya di wilayah Desa Parangtritis.The coastal area of Parangtritis Village, Kretek District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, holds significant ecotourism potential. The ecotourism concept is crucial for environmental conservation and improving local community welfare. This study aims to analyze the ecotourism potential in Parangtritis Village's coastal area based on Physical Parameters (PF) and Institutional, Socio-Cultural, Economic, and Environmental Parameters (PKSEL). Observation points were determined by selecting ten tourist sites along the Parangtritis coast using Google Earth satellite imagery. Data collection involved in situ observations, interviews, and questionnaires. The data were analyzed by averaging the PF and PKSEL values to obtain the final tourism potential score. The analysis revealed that 70% of the ten observed tourist sites show high development potential, supported by comprehensive and well-maintained PF and PKSEL aspects. However, 30% have moderate potential, which could improve if all parameters' aspects are enhanced in quality and quantity. Overall, the Bantul Regency Government and local community have successfully supported ecotourism development, particularly in Parangtritis Village.
PARAMETER KUALITAS AIR PADA TAMBAK PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI CV. SUKSES INDAH PRIMA, SITUBONDO, JAWA TIMUR shara jayanti; Chafsoh Attyra Maharani; Fauziah Anna; Fauzi M. E
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.59-78

Abstract

This study aims to determine the effect of air quality dynamics in ponds owned by CV. Sukse Indah Prima Situbondo, East Java on ADG and ABW and shrimp mortality. The air quality results for the C2 plot during the checking were optimal, that is, they met the standard, even though the results were different from the 2014 laboratory/SNI standards. The results of the checking on the C6 plot contained several optimal checking results. However, there are still a number of checks that exceed the standard and experience a drastic increase or decrease, such as ammonium and alkalinity, as well as TVC whose brightness fluctuates drastically. The survival of the C2 plot was 95%, the C6 plot was 60%, the mortality in the C2 plot was 5%, and the C6 plot was 40%, and the ABW results experienced an increase in weight and length for each sampling. As a comparison, ADG decreased in the C2 DOC 54 plot, while the C6 plot experienced an optimal increase. 
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMPEK OMO KOTA BANDUNG Junianto - Junianto; Faried Affandy; Nur Aini Azhar Firdaus; Diah Ayu Anggreini; Zaky Yoana Putri
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.125-140

Abstract

Pempek OMO is an MSME that produces Palembang speciality food, pempek. In the same area, of course, there are competitors with the same product. To maintain production, Pempek OMO must have a strategy so that it can continue to compete. Therefore, it is necessary to analyze the marketing strategy of Pempek OMO. This research is categorized as qualitative research using primary and secondary data. Primary data is obtained through surveys to the place and interviews with the owner of Pempek Omo, while secondary data is obtained through literature available on the internet. Then SWOT analysis was conducted, internal factors and external factors of pempek OMO production. The result of the research is that the value-added ratio obtained is greater than 40%, which means that the business or production process of Pempek Omo has a high added value. 
ANALISIS PENGELOLAAN PELABUHAN PERIKANAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI IKAN DI PPI KALIANDA LAMPUNG SELATAN Defitri Rosana; Ayu Libiaty Ahmad; Suciana Suciana
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.79-90

Abstract

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kalianda Lampung Selatan memiliki permasalahan dalam hal pengelolaan yaitu fasilitas Pelabuhan Perikanan yang belum dikelola dengan baik, keamanan Pelabuhan yang kurang dimana masih adanya oknum yang meminta secara paksa hasil tangkapan Ikan kepada Nelayan. Hal ini berimbas pada produksi Ikan. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis aktivitas dan fasilitas di PPI Kalianda serta menganalisis strategi yang dapat digunakan untuk peningkatan pengelolaan guna meningkatkan produksi Ikan di PPI Kalianda Lampung Selatan. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan ini juga dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat terutama nelayan melalui peningkatan jumlah produksi Ikan. Penelitian ini dilakukan dengan Metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa PPI Kalianda belum memenuhi dalam standar operasional karena PPI Kalianda hanya menghasilkan tangkapan dan memasarkan Ikan rata-rata dibawah 1 ton dalam setahun. Sedangkan, dari hasil analisis Strenght Weaknees Opportunity Threat (SWOT) didapatkan hasil penerapan strategi S-O (Strength-Opportunity) yaitu penerapannya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan suatu peluang dengan mengoptimalkan waktu penangkapan dan pelelangan agar dapat menjual ikan dengan harga terjangkau lebih banyak sehingga produksi ikan meningkat.
PEMENUHAN PERSYARATAN PENGAWAKAN KAPAL PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN MASAMI, BANYUWANGI Noveldesra Suhery; R. Achmad Liwa Ulhamdy; Afriana Kusdinar
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.141-154

Abstract

Pemenuhan persyaratan pengawakan kapal perikanan merupakan salah satu aspek yang menentukan keselamatan dan keamanan pelayaran. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemenuhan persyaratan pengawakan kapal perikanan dan kesesuaian dokumen awak kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan (PP) Masami, Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan mengikuti pemeriksaan dokumen persyaratan pengawakan yang diintegrasikan dalam proses penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) pada bulan Juni 2023. Tercatat sebanyak 18 unit kapal perikanan yang mengurus SPB yang terdiri atas 62 orang perwira dan 478 orang anak buah kapal (ABK). Pemenuhan persyaratan dokumen awak kapal perikanan di PP Masami belum sepenuhnya mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya ketentuan PERMEN-KP No. 33 Tahun 2021. Namun, proses pemeriksaan syarat pengawakan untuk penerbitan SPB telah dijalankan sesuai PERMEN-KP No. 3 Tahun 2013. Jenis sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh perwira bagian dek dan mesin adalah Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil (60%), sertifikat Ahli Nautika Kapal Perikanan (ANKAPIN III) dimiliki oleh 34% perwira yang sebagian besar adalah Nahkoda, dan sisanya 6% (sebagian kecil dari Kepala Kamar Mesin/KKM) memiliki sertifikat Ahli Teknika Kapal Perikanan (ATKAPIN III). Seluruh ABK saat ini hanya menggunakan kartu identitas sebagai dokumen pengawakan dan belum memiliki Buku Pelaut ataupun sertifikat Basic Safety Training (BST).
Konfigurasi dan Uji Visual Kamera pada Rancang Bangun Remotely Operated Vehicle (ROV) -, R.Moh Ismail; Pasaribu, Roberto Patar; -, Roni Sewiko; -, Muhammad Fadli
MARLIN Vol 6, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V6.I2.2025.99-114

Abstract

Teknologi yang dapat digunakan dalam proses pemantauan kondisi bawah air adalah Remotely Operated Vehicle (ROV). Alat ini merupakan sebuah robot penjelajah bawah air yang dikendalikan oleh operator menggunakan sistem remote control. ROV dapat dilengkapi dengan modul kamera untuk memantau kondisi bawah air dan kemudian dikirimkan ke monitor komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan kamera pada rancang bangun ROV. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kamera pada ROV dapat memberikan informasi kondisi bawah air. Untuk melihat kamera pada ROV berfungsi dengan baik dilakukan beberapa pengujian didalam air. Pengujian visual kamera dilakukan dengan empat kali percobaan dari jarak 25 cm sampai jarak 100 cm. Jarak pandang kamera terhadap objek pada jarak 25 cm hingga 50 cm masih terlihat jelas, pada jarak 75 cm objek nampak tidak jelas dan pada jarak 100 cm objek tidak terlihat.