cover
Contact Name
Deden Yusman Maulid, S.Pi., M.Si.
Contact Email
jurnal.marlin@gmail.com
Phone
+6281298658873
Journal Mail Official
jurnal.marlin@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran Jalan Babakan KM 02, Kec. Pangandaran, Pangandaran, Jawa Barat 46396
Location
Kab. pangandaran,
Jawa barat
INDONESIA
MARLIN : Marine and Fisheries Science Technology Journal
MARLIN merupakan sebuah media publikasi hasil penelitian di bidang kelautan dan perikanan yang diterbitkan secara berkala yakni bulan Februari dan Agustus. MARLIN memuat hasil penelitian di bidang budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, bioteknologi perikanan, konservasi, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, perikanan tangkap, manajemen sumber daya perairan, teknik bangunan pantai, teknologi kelautan, teknologi ekstraksi sumber daya pesisir dan laut, wahana kelautan, dan kebijakan kelautan perikanan.
Articles 70 Documents
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DAN USAHA PERIKANAN DI KECAMATAN KAPETAKAN, KABUPATEN CIREBON Sobariah Sobariah; Rifka Ramadhita Salsabilla
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.23-33

Abstract

Kabupaten Cirebon dikenal sebagai sentra perikanan wilayah Jawa Barat yang cukup penting dengan cakupan 40 kecamatan; salah satunya adalah Kecamatan Kapetakan. Potensi perikanan di kecamatan meliputi kegiatan perikanan budidaya, penangkatan dan pengolahan, dengan jumlah penduduk 61.479 jiwa yang berdiam pada sembilan desa seluas 5.979 Ha. Potensi yang ada, berpeluang untuk dikembangkan dalam bentuk usaha perikanan kedepan. Karenanya dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data informasi potensi perikanan di  Kecamatan Kapetekan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Mengidentifikasi sistem produksi perikanan (perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan hasil perikanan), serta sistem bisnis dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta menganalisis data menggunakan metode deskriptif dan statistik.Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan terdapat potensi SDM nelayan 1443 RTP, petambak garam 205 RTP, pembudidaya ikan dan udang 697 RTP, serta pengolah ikan 30 RTP. Sampel yang digunakan sebanyak 21 RTP dalam 11 kelompok usaha.  Kelayakan usaha dari sistem usaha budidaya, penangkapan dan pengolahan ikan dilakukan dengan menghitung rasio biaya pendapatan (R/C), breakeven point (BEP), payback periode dan return on investment (ROI).  R/C ratio kegiatan budidaya 1,5; pengolaham ikan 3,22; penangkapan ikan 5,5 petambak garam 1,6. Hasil ini menunjukan kegiatan usaha layak untuk dilakukan dan dikembangkan.Cirebon Regency is known as a fishery center for the West Java region which is quite important with a coverage of 40 sub-districts; one of them is Kapetakan District. The fishery potential in the sub-district includes aquaculture, raising and processing activities, with a population of 61,479 people living in nine villages covering an area of 5,979 ha. The existing potential has the opportunity to be developed in the form of a fishery business in the future. Therefore, a research was conducted with the aim of obtaining information on fishery potential in Kapetekan District, Cirebon Regency, West Java Province. Identify fishery production systems (capture fisheries, aquaculture, and fishery product processing), as well as business systems using observation, interviews, and documentation methods, and analyze data using descriptive and statistical methods. The study was conducted from November to December 2021. The results of the study shows that there are potential human resources for fishermen 1443 RTP, salt farmers 205 RTP, fish and shrimp cultivators 697 RTP, and fish processors 30 RTP. The sample used was 21 RTP in 11 business groups. The business feasibility of a fish farming, catching and processing business system is carried out by calculating the ratio of cost of income (R/C), breakeven point (BEP), payback period and return on investment (ROI). R/C ratio of cultivation activities 1.5; fish processing 3.22; fishing 5.5 salt farmers 1.6. These results indicate that business activities are feasible to be carried out and developed.
PENGAPLIKASIAN KINCIR MINI PADA KOLAM BIOFLOK Gusti Farhan Hakim; Muhammad Romdonul Hakim; Arif Baswantara; Dinno Sudonno; Ahmad Safii Maarif
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.111-115

Abstract

Penggunaan kolam bioflok untuk budidaya ikan semakin marak saat ini karena dapat diterapkan di lahan yang sempit. Ketersediaan oksigen terlarut menjadi faktor pembatas yang sangat penting pada budidaya ikan di kolam bioflok dikarenakan kepadatan biomassanya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan kincir mini di kolam bioflok untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dan membantu dalam pembersihan sisa pakan dan feses. Pengukuran oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) menggunakan metode elektro kimia menggunakan alat ukur DO meter sedangkan pengukuran kecepatan arus sirkulasi air menggunakan metode Langrangian. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa peningkatan kadar oksigen terlarut dari kincir mini masih lebih kecil dari pompa aerator dengan selisih rata-rata sebesar 0,11 ppm (1,44%). Kincir mini dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dengan rata-rata 7,64 ppm (20,11%), sedangkan pompa aerator dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dengan rata-rata 7,75 ppm (21,79%). Namun, hasil pengujian kincir mini mampu menghasilkan arus sirkulasi air yang dapat membantu membersihkan dasar kolam dari sisa pakan dan feses ikan yang tidak dapat dilakukan oleh pompa aerator. Dengan demikian, pengaplikasian kincir mini pada kolam bioflok dapat menjadi alternatif yang lebih efektif sebagai pengganti pompa aerator bukan hanya dalam menjamin ketersediaan oksigen terlarut, tetapi juga dalam pembersihan kolam bioflok sehingga produktivitas budidaya ikan di kolam bioflok dapat meningkat.The use of biofloc ponds for fish farming is currently increasing because it can be applied on narrow land. The availability of dissolved oxygen is a very important limiting factor in fish farming in biofloc ponds due to the high density of biomass. This study aims to apply a mini wheel in biofloc ponds to increase Dissolved Oxygen (DO) levels and assist in cleaning up leftover feed and feces. Dissolved oxygen measurements used the electro-chemical method using a DO meter while measuring the speed of circulating water using the Langrangian method. The measurement results show that the increase in dissolved oxygen levels from the mini wheel is still smaller than the aerator pump with an average difference of 0.11 ppm (1.44%). Mini mills can increase dissolved oxygen levels by an average of 7.64 ppm (20.11%), while aerator pumps can increase dissolved oxygen levels by an average of 7.75 ppm (21.79%). However, the results of the mini-wheel test were able to produce a circulating water current which could help clean the bottom of the pond from leftover feed and fish feces which an aerator pump could not do. Thus, the application of a mini wheel to biofloc ponds can be a more effective alternative to aerator pumps not only in ensuring the availability of dissolved oxygen, but also in cleaning biofloc ponds so that the productivity of fish farming in biofloc ponds can increase.
IDENTIFIKASI MANAJEMEN USAHA BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT Shinta Dewi; Tatty Yuniarti; Suratman Suratman
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.85-93

Abstract

Unit usaha pembesaran ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) milik Bapak Budi berlokasi di Desa Mekargalih Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Usaha tersebut berdiri pada Desember 2020 dengan luas lahan 2.100 . Keberlangsungan usaha budidaya pembesaran ikan dapat diukur dengan manajemen usaha. Penelitian bertujuan untuk menganalisis manajemen usaha, teknik pembesaran ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dan analisa usahanya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, dengan perhitungan analisa usaha menggunakan biaya produksi, penerimaan, keuntungan, Break Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C ratio), Payback Period (PP), dan Return on Investment (ROI). Hasil penelitian menunjukkan usaha budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dilakukan secara semi intensif dengan menerapkan sistem budidaya yang terkontrol. Pembesaran ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) layak untuk dijalankan, dengan nilai R/C ratio 1,71. Titik impas dari penjualan ikan lele sangkuriang memiliki BEP(Rp) Rp 7.501.098,- dan BEP(unit) sebanyak 906 kg. Biaya produksi sebanyak Rp 46.756.944,- dengan jumlah pendapatan sebanyak Rp 80.325.000,- sehingga mendapatkan keuntungan per siklus Rp 33.568.056,-Budi's sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) rearing business unit is located in Mekargalih Village, Ciranjang District, Cianjur Regency, West Java Province. The business was established in December 2020 with a land area of 2,100 m^2. The sustainability of fish farming business can be measured by business management. The research aims to analyze business management, production processes and business analysis. The method used in this research is descriptive analysis, with business analysis calculations using production costs, revenues, profits, Break Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C ratio), Payback Period (PP), and Return on Investment (ROI). ). The results showed that the growing cultivation of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) was carried out in a semi-intensive manner by applying a controlled cultivation system. Enlargement of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) is feasible, with an R/C ratio of 1.71. The breakeven point from the sale of sangkuriang catfish has a BEP(Rp) of IDR 7,501,098 and a BEP(unit) of 906 kg. Production costs of IDR 46,756,944, - with a total income of IDR 80,325,000, - so that you get a profit per cycle of IDR 33,568,056, -
PERCEPATAN PENGUAPAN AIR PADA TUNNEL GARAM MENGGUNAKAN PENUTUP TUNNEL BERWARNA HITAM DAN PENGARAH ANGIN Muhamad Riyono Edi Prayitno; Zahira Salsabila Hidayat; Arif Baswantara; Kennedi Sembiring; Afriana Kusdinar
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.95-100

Abstract

Produksi garam menggunakan tambak geomembran model tunnel marak dikembangkan di Indonesia. Selain hasil garam yang lebih bersih dibandingkan dengan tambak kolam tanah, produksi garam dengan metode ini bisa dilaksanakan sepanjang tahun karena tidak terkendala oleh hujan. Namun demikian, proses penguapan pada kolam tunnel lebih lambat dibandingkan kolam terbuka sehingga waktu tunggu panennya menjadi lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan penguapan pada tambak garam model tunnel dengan penggunaan plastik penutup tunnel berwarna hitam untuk meningkatkan suhu dan pengarah angin untuk meningkatkan aliran angin dalam kolom tunnel. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan berupa tunnel berpenutup plastik bening tanpa pengarah angin sebagai kontrol, tunnel berpenutup plastik hitam tanpa pengarah angin, tunnel berpenutup plastik bening dengan pengarah angin dan tunnel berpenutup plastik hitam dengan pengarah angin. Kolam tunnel berukuran 200 x 100 x 35 cm dan diisi dengan air laut setinggi 30 cm. Parameter yang diukur yaitu berupa suhu, kelembapan dan kecepatan angin pada kolom tunnel serta penurunan tinggi muka air harian selama 30 hari. Data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam dan Uji Beda Nyata Terkecil. Penggunaan plastik penutup berwarna hitam dan pengarah angin berpengaruh nyata terhadap peningkatan kecepatan penguapan dengan kecepatan tertinggi diperoleh pada tunnel berpenutup plastik hitam dan pengarah angin dengan kecepatan penguapan 0,98 cm/hari atau setara dengan 19,6 liter/hari.Salt production using geomembrane ponds tunnel model is widely developed in Indonesia. In addition to producing salt that is cleaner than land ponds, salt production with this method can be carried out throughout the year because it is not constrained by rain. However, the evaporation process in tunnel ponds is slower than open ponds, so the production time until the harvest is longer. This study aims to increase the speed of evaporation in the salt pond model tunnel by using black plastic tunnel cover to increase temperature and wind direction turner to increase wind flow in the tunnel column. The study was conducted in a completely randomized design with 4 treatments in the form of a clear plastic covered tunnel without wind direction as a control, a black plastic covered tunnel without wind direction turner, a clear plastic covered tunnel with wind direction turner and a black plastic covered tunnel with wind direction turner. The tunnel pool measures 200 x 100 x 35 cm and is filled with seawater as high as 30 cm. Parameters measured were temperature, humidity and wind speed in the tunnel column as well as the daily decrease in water level for 30 days. Data were analyzed using the Test of Variance and the Test of Least Significant Difference. The use of black plastic covers and wind direction turner has a significant effect on increasing the evaporation rate with the highest rate obtained in the tunnel covered with black plastic and wind direction turner with an evaporation rate of 0.98 cm/day or equivalent to 19.6 liters/day.
PROTOTYPE ROBOT KAPAL PENGANGKUT SAMPAH DI PERAIRAN Roberto Patar Pasaribu; Herlina Sagala; Anthon Anthony Djari; Yansen Yosafat
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.1-10

Abstract

Sampah di laut telah menjadi sebuah permasalahan yang semakin mengancam keberadaan mahluk hidup di laut. Untuk mengatasi penumpukan sampah di laut dapat dilakukan dengan menciptakan teknologi yang mampu mempermudah manusia dalam mengurangi sampah di laut dengan efektif dan efisien. Salah satu cara mengatasi penumpukan sampah di laut adalah mengambil sampah tersebut dengan mengunakan kapal pengangkut sampah. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah prototype robot kapal pengangkut sampah di perairan yang dapat digunakan untuk mempermudah manusia dalam menangani permasalahan sampah yang ada di perairan. System kapal ini dilakukan melalui penggabungan sistem robot dengan kendali radio control, yang pada pembuatannya menerapkan model katamaran dengan dua lambung simetris. Kapal ini dalam pengoperasianya sangat sederhana, mudah dioperasikan dan tidak memerlukan energi yang besar serta resiko yang kecil bagi manusia. Dengan adanya kapal ini dapat membantu dalam penanganan sampah yang ada diperairan sehingga permasalahan polusi akibat sampah di perairan dapat teratasi.Garbage in the sea has become a problem that increasingly threatens the existence of living things in the sea. To overcome the accumulation of garbage in the sea, it can be done by creating technology that can make it easier for humans to reduce waste in the sea effectively and efficiently. One of the ways to deal with the accumulation of garbage in the sea is to collect the garbage by using a garbage collection ship. This research aims to make a robot prototype of a garbage transport ship in the waters that can be used to make it easier for humans to deal with waste problems in the waters. This ship system combines a robot system with radio control, which uses a catamaran model with two symmetrical hulls in its manufacture. This ship is very simple to operate, easy to operate does not require a lot of energy, and has little risk to humans. The existence of this ship can assist in handling waste in the waters so that the problem of pollution caused by waste in the waters can be resolved.
MANAJEMEN KUALITAS AIR TERHADAP KESEHATAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI TAMBAK INTENSIF CV. REKSA BUMI, SITUBONDO Shara Jayanti; Yudana IGP Gede Rumayasa; Ath-Thaariq Gusti Muhammad
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.101-110

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh hasil uji kualitas air terhadap kesehatan udang vanamei (Litopenaeus vanamei) di CV. Reksa Bumi. Pengelolaan kualitas air meliputi penggantian atau pengukuran air, penyiponan, pemberian probiotik. Pengelolaan kualitas air sudah baik. Hasilnya adalah DO (3.0-4.5 ppm), salinitas (23-28 ppt), alkalinitas (90-136 ppm), TOM (97.5 – 186.3 ppm), NH4 (0.1 – 7 mg/l), NO2 (0.1 – 20 ppm), TVC (4,4x103 – 2,4x104CFU). Data yang diambil berdasarkan hasil panen dalam 1 siklus budidaya udang dari 2 yaitu (kolam E5 dan E7). Pada kolam E5 pada DOC 67 memiliki hasil panen (4.175,50 kg), size 57, SR 55,5% dan kolam E7 DOC 78 memiliki hasil panen (4.254 kg), size 87, SR 98%. Pemantauan kesehatan udang meliputi pemeriksaan hepatopankreas dan nekrosis. Pemeriksaan kerutan hepatopankreas kurang baik dengan persentase 45%-70%, sedangkan hasil nekrosis pada organ hepatopankreas, insang, ekor, kaki renang ditemukan nekrosis ringan dari plot E7 pada DOC 72. Hal ini disebabkan oleh patogen agen. Agen patogen tersebut menyebabkan WFD (White Feces Disease) dan IMNV (Invectious Myonecrosis Virus) sehingga hepatopankreas udang mengalami kerusakan. Pemantauan pertumbuhan udang meliputi ADG dan ABW pada udang. Plot E5 memiliki nilai akhir ADG (0,46 gram/hari) dan ABW (15,47 gram), sedangkan plot E7 memiliki nilai akhir ADG (0,05 gram/hari) dan ABW (10,82 gram).This research was conducted to determine the effect of water quality test results on the health of vanamei shrimp (Litopenaeus vanamei) at CV. Reksa Bumi. The management of water quality includes changing or measuring water, siphoning, application of probiotics. Managements of water quality are good. The results are DO (3.0-4.5 ppm), salinity (23-28 ppt), alkalinity (90-136 ppm), TOM (97.5 – 186.3 ppm), NH4 (0.1 – 7 mg/l), NO2 (0.1 – 20 ppm), TVC (4.4x103 – 2.4x104). The result study was taken of the yields in 1 cycle of shrimp farming from 2 ponds (E5 pond and E7 pond). The E5 pond in DOC 67, had shrimp harvest (4,175.50 kg), size 57, SR 48.25% and E7 pond in DOC 78, had shrimp harvest (4,254 kg), size 87, SR 93%. Shrimp health monitoring includes checking for hepatopancreas and necrosis. The wrinkle examination of hepatopancreas was not good with a percentage of 45% -70%, while the results of necrosis in the hepatopancreas organs, gills, tail, swimming legs was found mild necrosis from E7 pond at DOC 72. It was becaused by pathogenic agent. The pathogenics agent was causing WFD (White Feces Disease) and IMNV (Invectious Myonecrosis Virus) so that the shrimp hepatopancreas was damaged. Shrimp growth monitoring includes ADG and ABW in shrimp. The E5 pond had ADG final values (0.46 grams/day) and ABW (15.47 grams), while the E7 pond had ADG final values (0.05 grams/day) and ABW (10.82 grams).
ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRAN ATAPUPU, KABUPATEN BELU NUSA TENGGARA TIMUR Regil Kentaurus Harryes; Wahyu Puji Astiyani; Safingi Alamsah; Wanri Sitanggang; Suci Andiewati; Masrurah Ismail
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.65-70

Abstract

Belu merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah seperti pesisir pantai yang berpotensi dalam pengembangan budidaya rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis dan finansial pada usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Belu provinsi Nusa tenggara Timur. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif dan kelayakan finansial dimana menggunakan indikator payback period (PP), B/C ratio danLaba/Rugi . Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa usaha budidaya rumput laut ditinjau dari aspek teknis sudah layak. Hasil analisis menyebutkan bahwa budidaya rumput laut di kabupaten Belu apabila dilihat dari tiga aspek finansial yaitu analisis Laba/Rugi, payback period (PP), dan B/C Ratio laut termasuk usaha yang menguntungkan dimana memiliki nilai PP pada angka 0,3 tahun, B/C ratio >1 yaitu 3,3 dan memiliki nilai pendapatan rata-rata padasetiap bualnya sebesar Rp 583.333 maka dapat disimpulkan bahwa budidaya rumput laut merupakan kegiatan usaha yang menguntungkan. Namun rata-rata pendapatan bulanan tersebut masih di bawah ratarata UMK kabupaten Belu. Sehingga perlu adanya perhatian khusus agar kegiatan usaha budidaya rumput laut di kabupaten Belu dapat meningkat dan berkontribusi besar terhadap ekonomi daerah. 
PROSES PENGOLAHAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) LOIN MASAK BEKU DI PT. X - JAKARTA UTARA Anni Kholila Hutagalung; Yudi Prasetyo Handoko; Rahmat Yuliandri; Arpan Nasri Siregar; Martin Anjar Ginanjar; David Indra Widianto
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.71-83

Abstract

Ikan cakalang merupakan jenis ikan pelagis yang banyak dijumpai di perairan Indonesia, selain menjadi bahan konsumsi cakalang juga merupakan komoditas ekspor. Kelemahan ikan cakalang termasuk jenis komoditas yang mudah rusak (perishable food) apabila penanganan atau pengolahannya tidak dilakukan secara tepat dan cermat. Oleh karena itu selama mungkin, salah satunya yaitu dengan menjadikannya loin masak beku, dengan pengolahan yang menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui alur proses, mutu bahan baku dan produk akhir, penerapan suhu, rendemen, produktivitas tenaga kerja, penerapan penilaian kelayakan dasar dan pengelolaan limbah yang dihasilkan. Metode pengambilan data yang dilakukan primer dan sekunder. Pengolahan cakalang masak beku terdiri 25 tahapan proses, mutu bahan baku dan produk telah memenuhi standar, penerapan suhu diterapkan dengan baik, rendemen sudah memenuhi standar, produktivitas telah memenuhi standar, kebersihan kesehatan karyawan belum terpenuhi, dan pengolahan limbah padat dan cair sudah dilaksanakan dengan baik. Pengolahan yang dilakukan di PT. X telah diterapkan dengan baik.Skipjack tuna is a pelagic fish species that is a food for consumption and an export commodity. Applying GMP and SSOP in processing frozen cooked skipjack tuna products is needed to produce the best possible product quality. This study aims to determine the process flow, quality of raw materials and final products, application of temperature, yield, labor productivity, application of basic feasibility assessment, and waste management. Data collection methods were carried out by observation, participation, and use of secondary data. The results of this study are frozen cooked skipjack tuna processing consists of 25 stages of the process, the quality of raw materials and products has met the standards, the application of temperature is well applied, the yield has met the standards,productivity has met the standards. Employee health hygiene clauses found major discrepancies. Solid and liquid waste management has been implemented properly
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Sargassum sp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PELEMBAB BIBIR Widya Pangestika; Satriya Abrian; Deden Yusman Maulid; Vipi Herawati
MARLIN Vol 5, No 1 (2024): (FEBRUARI) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I1.2024.11-24

Abstract

Pelembab bibir merupakan produk yang mengandung bahan-bahan bermanfaat dengan tujuan untuk melembabkan, melindungi bibir tidak mudah kering dan pecah-pecah. Rumput laut coklat dengan jenis Sargassum sp memiliki kandungan antioksidan tinggi sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pelembab bibir. Pembuatan pelembab bibir ini bertujuan untuk menghasilkan produk pelembab bibir dengan penambahan Sargassum sp, mengetahui karakteristik fisik produk berupa: pH dan homogenitas, tingkat penerimaan konsumen, daya simpan produk, dan kelembaban pelembab bibir. Penelitian ini menggunakan empat perlakuan penambahan bubur rumput laut Sargassum sp, yaitu: kontrol (tanpa penambahan rumput laut), F1 (dengan penambahan Sargassum sp. 10 g), F2 (dengan penambahan Sargassum sp. 15 g), F3 (dengan penambahan Sargassum sp. 20 g). Hasil dari pengujian pH pada pelembab bibir yaitu kontrol 4,6; F1 5,3; F2 5,7; dan F3 5,8. Dari hasil uji homogenitas, diketahui bahwa perlakuan kontrol adalah satu-satunya perlakuan yang memiliki tekstur produk yang homogen. Perlakuan terbaik yang didapatkan berdasarkan tingkat kesukaan melalui uji hedonik oleh panelis yaitu pada P1 dengan nilai parameter aroma 3,57 (netral) warna 4,24 (suka) dan tekstur 4,18 (suka). Berdasarkan uji daya simpan produk pelembab bibir pada suhu ruang dapat bertahan selama lebih dari 35 hari. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa Sargassum sp. Dapat ditambahkan ke dalam pelembab bibir dengan tujuan untuk menambah daya kelembaban produk.
Pemberdayaan Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) Melalui Diversivikasi Produk Garam Scrub di Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Tatty Yuniarty; Nikita Nikita; Ina Restuwati; Hardiyono Hardiyono
MARLIN Vol 5, No 2 (2024): (Agustus) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V5.I2.2024.91-106

Abstract

Kecamatan Ambal adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu wilayah pesisir urut sewu yang memiliki beberapa segmen usaha perikanan yang tersebar diantaranya budidaya dan petambak garam. Permasalahan yang terdapat di Kecamatan Ambal salah satunya terdapat pada KUGAR (Kelompok Usaha Garam Rakyat) yang melakukan proses produksi garam yang kurang maksimal dikarenakan berbagai kendala. Maka perlunya dilakukan kegiatan penyuluhan berupa pemberdayaan kelompok usaha garam rakyat melalui diversifikasi produk garam dan pemasaran online dalam penerapan peran dan fungsi kelompok sebagai kelas belajar dan wahana kerja sama. Pelaksanaan penelitian berada di Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung dari tanggal 20 Februari – 20 Mei 2023. Metode yang digunakan ceramah, diskusi kelompok, sosialisasi dan pengamatan peran fungsi kelompok sebagai kelas belajar dan wahana kerja sama. Media yang digunakan  folder dan media sesungguhnya. Sasaran penyuluhan sebanyak 13 orang yaitu kelompok Tirto Asin dan kelompok Sinar Usaha berjumlah 13 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada Kegiatan penyuluhan Sosialisasi peran dan fungsi kelompok meningkat pada aspek pengetahuan 55% dan peningkatan sikap 67,3%. Kegiatan demonstrasi cara diversifikasi garam scrub meningkat pada evaluasi pengetahuan sebesar 45%, evaluasi sikap memiliki tingkat persetujuan sebanyak 40%, evaluasi keterampilan rata rata meningkat 33% dan adopsi inovasi diterapkan oleh 4 sasaran dari kelompok Tirto Asin dan sinar Usaha.Ambal District is one of the sub-districts in Kebumen Regency, Central Java Province and is one of the coastal areas of Sewu Sewu which has several fishery business segments, including salt cultivation and farming. One of the problems found in Ambal District is KUGAR (People's Salt Business Group) which does not make the salt production process optimal due to various obstacles. So it is necessary to carry out counseling activities in the form of empowering people's salt business groups through diversification of salt products and marketingonline in implementing the roles and functions of the group as a learning class and a vehicle for cooperation. The research was carried out in Ambal District, Kebumen Regency, Central Java Province, which took place from 20 February to 20 May 2023. The methods used were lectures, group discussions, outreach and observation of the role of group functions as a class for learning and a vehicle for collaboration. The media used is the actual folder and media. The target of counseling was 13 people, namely the Tirto Asin group and the Sinar Usaha group totaling 13 people. Based on the results of the study it can be concluded that there was an increase in counseling activities. Socialization of the roles and functions of the group increased in the aspect of knowledge by 55% and the increase in attitude by 67.3%. Demonstration activities on how to diversify scrub salt increase in knowledge evaluation by 45%, attitude evaluation has an approval level of 40%, the average skill evaluation increases 33% and innovation adoption is implemented by 4 targets from the Tirto Asin and Sinar Usaha groups.