cover
Contact Name
Antonius Prisma Jalu Permana
Contact Email
antonius.prisma@widyakarya.ac.id
Phone
+6281232754772
Journal Mail Official
asawika@widyakarya.ac.id
Editorial Address
Jln. Bondowoso No. 02 Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang 65115
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
ASAWIKA: Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya
ISSN : 25977210     EISSN : 27214133     DOI : 10.37832
Core Subject : Humanities, Social,
ASAWIKA merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Widya Karya Malang. Jurnal ASAWIKA terbit sebagai wadah bagi para dosen / pengabdi baik dari dalam universitas maupun dari luar yang ingin untuk mempublikasikan karya pengabdian yang telah dilakukan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 112 Documents
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH DAN MEWASPADAI DEMAM BERDARAH DENGUE Dewi Prabawati; Rosiana Ikawati; Yoan Yochela; Farolina Oktora; Henricus Andi
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.52

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia. Kondisi lingkungan di Indonesia yang hangat dengan kelembaban yang tinggi mengakibatkan penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan menyerang semua kelompok usia. Diagnosa penyakit DBD menjadi salah satu penyebab terbanyak pasien dirawat di rumah sakit yang dapat berakhir dengan kematian. Diperlukan peran serta aktif masyarakat tentang gerakan 4M sehingga pengontrolan vektor nyamuk menjadi lebih efektif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan tentang cuci tangan, materi terkait DBD, cara pencegahan dan pemberantasan nyamuk. Kegiatan ini diikuti oleh 23 pengunjung dan keluarga pasien yang dirawat di salah satu RS swasta di daerah Bekasi Barat. Kegiatan ini dilakukan secara blended yaitu dengan menggunakan aplikasi daring dan melakukan pertemuan di unit poliklinik dengan mematuhi protokol kesehatan. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan terlihat adanya peningkatan pengetahuan terkait penanganan dan pencegahan penularan DBD serta kemampuan peserta dalam melakukan cuci tangan dengan tepat. Selain itu, dari hasil kuesioner didapatkan bahwa mayoritas peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang pengetahuan dan pencegahan DBD sebesar 96%. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan perilaku dalam melakukan pencegahan penularan DBD dengan aktif melakukan 4M serta  menyebarkan informasi kepada keluarga dan komunitas.   Kata kunci: Cuci tangan; Demam Berdarah Dengue; Pendidikan kesehatan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of Indonesia's most serious public health issues. DHF is spread throughout the year due to Indonesia’s climate of warm weather and excessive humidity, beside it affects people of all ages. DHF is one of the most common reasons for people to be admitted to the hospital, and it can lead to death. In order to improve mosquito vector management, active community participation is required in the 4M activities. This community service activity aimed to deliver health information on hand wash, DHF, mosquito prevention and eradication. This activity was attended by 23 visitors and the families who were treated at a private hospital in the West Bekasi area. The activity was conducting using blended method by zoom application and face to face meeting at polyclinic unit by complying health protocols of Covid-19. The findings of the evaluation of community service activities demonstrate that participants' understanding of how to handle and prevent dengue transmission has improved, as well as their capacity to wash their hands properly. Furthermore, the results of the questionnaire revealed that 96% of the participants had an excellent understanding of DHF awareness and prevention. It is suggested that community carrying out 4M actively and spreading information to families and communities, thus the community may improve their behavior in preventing dengue transmission. Key words: Hand wash, Dengue Hemorrhagic Fever, Health Education  
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN SAMPAH KEPADA PENGELOLA WISATA RELIGI PETILASAN SRI AJI JAYABAYA DESA MENANG, PAGU, KEDIRI: Andilopa Ginting; Lilik Sulistyowati; M.Fauzi Hafa; Moh. Syarif
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.55

Abstract

PKM peningkatan kapasitas pengelolaan sampah kepada pengelola wisata religi petilasan Sri AjiJayabaya, Desa Menang, Pagu, Kediri merupakan pelatihan untuk menunjang pengelolaan sampah di Kawasanwisata yang merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dosen dalam rangka mengamalkan tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Peserta dari pelatihan ini adalah pengelola dan masyarakatwisata religi petilasan Sri Aji Jayabaya yang berjumlah 23 orang. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaanpengabdian masyarakat ini adalah dengan empat tahap yaitu: tahap pertama, survey dan analisis kebutuhan, tahapkedua: pelaksanaan pelatihan manejemen pengelolaan sampah, tahap ketiga melaksanakan diskusi kelompokterfokus, dan tahap keempat dimana peserta semua di evaluasi dengan instrument yang telah diberikan setelahkegiatan berlangsung. Hasil yang di dapat dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: 1) mitra mampu memahamitentang manajemen pengelolaan sampah, 2) memberikan bantuan pengadaan alat bantu kebersihan, 3) membentuktim kebersihan dan relawan di wisata religi petilasan Sri Aji Jayabaya.Adapun berdasarkan hasil yang di peroleh maka beberapa saran perlu disampaikan yaitu: 1) Hasilpelatihan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan secara berkesinambungan 2) Diperlukan pelatihan lebihlanjut berkaitan kewirausahaan sebagai tindak lanjut dari pengelolaan sampah.Kata kunci: manajemen pengelolaan sampah, wisata religi, desa menang, pemetaan sosial, peningkatankapasitasAbstractCapacity building program of waste management for the superintendent of religious tourism of Sri AjiJayabaya, Menang Village, Pagu, Kediri is a form of community service training to reduce waste and itsmanagement in the context of practicing the Tri Dharma of Higher Education. The participants of this trainingwere the managers and community of Sri Aji Jayabaya religious tourism tours, totaling 23 people. The methodused in the implementation of this community service is in four stages, namely: the first stage, a survey and needsanalysis, the second stage: the implementation of waste management training, the third stage carrying out focusgroup discussions, and the fourth stage where all participants are evaluated with instruments that have been givenduring the training program. The results achieved in this training are as follows: 1) Partners are able to understandabout waste management, 2) Provide assistance in procurement of cleaning aids, 3) Composing a new cleaningcrew and teams of volunteers for Sri Aji Jayabaya religious tourism.As for the results obtained, several suggestions need to be submitted, namely: 1) The results of thistraining can be utilized to the fullest and on an ongoing basis 2) Further training is needed related toentrepreneurship as a follow-up to waste management.Keywords: waste management, religious tourism, Menang villages, social mapping, capacity building
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI KOMPOS PUPUK ORGANIK DESA REMBANG KAB.KEDIRI Lilik Sulistyowati
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.56

Abstract

PKM Pelatihan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Sebagai Kompos Pupuk Organik di Desa RembangKec.Ngadiluwih Kab.Kediri merupakan pelatihan untuk menunjang pengelolaan sampah di Kawasan sentratanaman hias di Desa Rembang. Peserta dari pelatihan ini adalah petani tanaman hias yang berjumlah 10orang. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah empat tahap yaitu: 1)melaksanakan need-assessment dan komunikasi atas kesedian mitra dalam mengikuti pelatihan ini, 2)memberikan materi pengabdian masyarakat dengan metode ceramah, 3)melaksanakan praktik mengolahsampah rumah tangga menjadi pupuk organik dengan alat komposter, dan 4) mengevaluasi dengan angketyang telah di berikan setelah kegiatan. Hasil yang didapat dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut: 90%peserta belum familiar dengan pupuk organik, terlebih belum pernah membuat pupuk organik denganmemanfaatkan limbah sampah rumah tangga. Namun, semua peserta setuju jika harga pupuk kimia mahaldan memberatkan petani tanaman hias. Sebanyak 70% dari peserta berpendapat bahwa membuat pupukkompos organik itu mudah dan tidak memberatkan bagi mereka, karena alat yang digunakan serta bahanemulator maupun bahan organik mudah digunakan serta dapat diakses dengan mudah. Selain itu, semuapeserta setuju jika pelatihan ini memberikan kebermanfaatan yang tinggi untuk mempermudah petani dalammengelola tanaman hias.Kata Kunci: Sampah Rumah Tangga, Pupuk Kompos Organik, Desa Rembang AbstractHousehold waste Utilization Community Empowerment Training For Compost Organic Fertilizer in thevillage of Rembang District of Ngadiluwih Kediri is held in order to provide guidance in the field of wastemanagement focusing on ornamental plants industry in the village of Rembang. Participants of this training isan ornamental plant growers, amounts to 10 people. The method used in the implementation of this communityservice are: (1) doing need-assessment, (2) lecturing process using provided teaching materials, (3)processing of turning household waste into organic fertilizer, and (4) Evaluating activities usingquestionnaire. The results obtained in this training are: 90% of participants are not familiar with organicfertilizers, furthermore they have never made organic fertilizers using household waste. However, allparticipants agreed that the price of chemical fertilizers was expensive and arduous for ornamental plantfarmers. As many as 70% of participants thought that making organic compost were easy and not taxing forthem because the method, equipments and its raw material are easy and easily accessible. In addition, allparticipants agreed that this training provided high benefits to make it easier for farmers to manageornamental plants.Keywords: Household waste, organic fertilizer, Rembang village
PELATIHAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI MASA PANDEMI COVID-19 Yuliana Sri Purbiyati; Samuel Jonathan; Ceicilia Jazulie; Cindy Apsari; Helen Novela; Stephanie
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.58

Abstract

Dukungan kepada masyarakat sangatlah penting terlebih pada masa pandemi covid-19ini. Kerjasama yang baik antara masyarakat dan universitas dapat memeberikan kontribusi dan dukungan kepada masyarakat. Pengabdian yang dilakukan ini secara spesifik ditujukan kepada para ibu sebab para ibu memiliki peran sentral dalam keluarga termasuk dalam hal pengaturan keuangan. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan pembuatan sabun dan tali kait masker sebagai usaha pengembangan ekonomi kreatif. Kedua produk, yaitu sabun dan tali masker sebagai objek untuk diproduksi dan diharapkan bisa dijual sehingga bisa membantu keuangan keluarga di masa pandemi covid-19 ini. Selanjutnya juga diadakan pelatihan bagaimana mempromosikan produk serta membukukan keuangan usahanya. Promosi produk sangat penting supaya bisa menggait pelanggan dan diharapkan bisa memiliki pelanggan setia. Pembukuan keuangan juga tak kalah penting agar uang usaha bisa diatur dan diketahui peredarannya, sekalipun itu dalam lingkup usaha kecil.   Kata Kunci: pelatihan, sabun, tali kait masker, promosi, buku kas   ABSTRACT   Support for the community is very important, especially during this COVID-19 pandemic. Good cooperation between the community and the university can contribute and support the community. This service is specifically aimed at mothers because mothers have a central role in the family, including in terms of financial arrangements. The activities carried out were providing training in making soap and mask hooks as an effort to develop the creative economy. The two products, namely soap and mask straps, are objects to be produced and are expected to be sold so that they can help family finances during this COVID-19 pandemic. Furthermore, training was also held on how to promote products and record business finances. Product promotion is very important so that it can attract customers and is expected to have loyal customers. Financial bookkeeping is equally important so that business money can be regulated and its circulation known, even if it is within the scope of a small business.   Keywords: training, soap, mask hook rope, promotion, cash book
PENINGKATAN UPAYA PATIENT-CENTERED CARE (PCC) OLEH PERAWAT MELALUI OPTIMALISASI PERAN PERAWAT PENANGGUNG JAWAB ASUHAN (PPJA) Cicilia Ika Wulandari
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.65

Abstract

Pelayanan yang berpusat kepada pasien merupakan inti dari mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perawat memiliki peran penting dalam menjaga mutu kualitas asuhan pelayanan bagi pasien. Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA) harus memiliki kompetensi yang unggul agar dapat memberikan asuhan terbaik selama 24 jam bagi pasien. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang konsep PCC dan peran PPJA. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat antara lain metode ceramah, tanya jawab dan pemodelan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui Zoom CloudMeeting serta melibatkan 227 perawat dari beberapa rumah sakit. Melalui kegiatan abdimas ini diharapkan perawat PPJA mampu menerapkan asuhan keperawatan yang berpusat kepada pasien sehingga mutu layanan keperawatan semakin meningkat.Kata kunci: Mutu Keperawatan; Patient Centered Care; Perawat Penanggung Jawab Asuhan AbstractPatient-Centered Care (PCC) is the core of the quality of health services in hospital. Nurseshave an important role in maintaining the quality of service care for patients. Primary Nurseof care must have superior competence in order to provide the best 24 hour care for patients.This community service aims to increase nurse’s knowledge about the PCC concept and therole of Nurse in Charge. The methods used in community service include lecture, question andanswer and modelling methods. This community service though Zoom Cloud Meetings andinvolved 277 nurses from several hospital in Indonesia. Through this community serviceactivity, it is hoped that nurses will be able to implement the PCC to the patient so that thequality of nursing service will increase.Keyword: Nursing Quality; Patient-Centered Care, Primary Nurse
PELATIHAN PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK RT 31 RW 6 PADANLADUNG WAGIR MALANG Nereus Tugur Redationo
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Asawika Vol 6-2
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v6i2.74

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan masyarakat RT 31 RW 06 Pandanlandung Wagir Malang. Masalah yang dihadapi masyarakat adalah bahwa kesadaran penggunaan energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan, kebutuhan listrik yang penting, biaya listrik yang mahal, dan lisrrik PLN sering mati. Kegiatan yang dilakukan ini adalah membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai  penghasil listrik. Pelatihan ini memberikan pemahaman, sosialisasi, dan penyuluhan agar warga RT 31 bisa membuat dan menghasilkan energi listrik. Beberapa langkah yang dilakukan adalah sosialisasi/penyuluhan pembuatan PLTS serta Pembuatan, Pelatihan dan Pemahaman Pengoperasian dan Pemeliharaan. Sosialisai/penyuluhan  PLTS berisi tentang: Fisika dasar, Matahari sebagai sumber energi, Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Potensi PLTS di Indonesia, Aplikasi Teknologi PLTS: On-grid dan Off-grid dan Pedoman Perancangan PLTS. Pembuatan/perakitan PLTS ditunjukkan proses dan pemanfaatan penghasil listrik, langkah-langkah pengoperasian dan pemeliharaan. Prosedur pengoperasian PLTS yang dilakukan antara lain: persiapan pengoperasian, pemeriksaan awal, pemeriksaan tegangan keluaran, dan pengoperasian. Paska pengoperasian PLTS   dilakukan pemeliharaan dengan memperhatikan prosedur yang dilakukan.Hasil luaran yang dilakukan adalah pertemuan, handout sosialisasi/penyuluhan  PLTS, Panduan Pengoperasian dan Pemeliharaan dan pemanfaatan untuk penerangan Balai RT 31 RW 06 Pandanlandung Wagir Malang.   Kata kunci: listrik, pelatihan, panel surya,       Abstract  The community service carrying out were training and assistancing in the use of solar panels as an electricity producer at RT 31, RW 6, Pandanlandung Vilalge, Wagir District of Malang. The problem faced by the community is the ignorance of the use of the renewable alternative energy that is environmentally friendly. The need of electricity is important, but the cost of it is expensive, while the electricity managed by PLN often goes out. The activity carried out was to make a Solar Power Plant (SPP) as a producer of electricity by giving counseling and training to the residents about the construction, operation, and mantainance of PV mini-grid. They were also given knowledge about basic physics, the sun as an enery source, solar power plants, SPP potentials in Indonesia and its applications: On-grid and Ogg-grid, as well as SPP Dsign Guidelines. The process and utilization of electricity generators steps were also shown tho them. The output of this activity was the handout for SPP socialization and maintanance guidelines and utilization for lighting. Key words: solar panels, electricity producers, training
DESAIN FASILITAS RUANG SERBA GUNA WISATA KULINER DELES SURABAYA Widriyakara Setiadi; Ludovikus Susanto; Sebtian Bagus E. L; Tito C. Tasiribubut
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i1.80

Abstract

Menu aneka makanan yang murah meriah serta enak adalah daya tarik utama sebuah tempat kuliner, khususnya tempat wisata kuliner di kota Surabaya. Tempat dan letak yang strategis suatu wisata kuliner akan menjadi nilai tambah ekonomis tersendiri bagi wisata kuliner. Kelengkapan fasilitas pendukung pada sebuah wisata kuliner juga menentukan frekuensi minat pengunjung untuk datang terus menerus berkunjung kembali tempat tersebut. Di lain sisi, keterbatasan tempat, luas ruang, dan dana mengakibatkan sebuah wisata kuliner tidak dapat berkembang. Oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi agar sebuah wisata kuliner dapat terus berkembang, tidak terkecuali Wisata Kuliner Deles di Surabaya. Adapun, tujuan dari pengabdian masyarakat di Wisata Kuliner Deles ini adalah memberikan solusi desain bagaimana menambah kebutuhan ruang dan meningkatkan performa Wisata Kuliner Deles. Dengan adanya penambahan fasilitas Ruang Serba Guna dan wisata instagramable di Wisata Kuliner Deles akan menambah daya tarik wisata kuliner, meningkatkan nilai ekonomis serta membuat frekuensi pengunjung untuk terus kembali ke Wisata Kuliner Deles. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian masyarakat ini adalah observasi lapangan, sedangkan pengumpulan data dengan metoda wawancara, dokumentasi foto, dan studi literatur. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa faktor ketersediaan fasilitas ruang sangatlah penting. Hasil simpulan dalam penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan desain Ruang Serba Guna yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, baik bagi pengurus, pedagang, maupun pengunjung. Harapanya fasilitas Ruang Serba Guna ini akan meningkatkan penghasilan pedagang yang pada akhirnya menaikkan taraf kehidupan pedagang di Wisata Kuliner Deles. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Fasilitas Ruang, Pedagang Deles, Surabaya Abstract Inexpensive and tasty food menus are the main attraction of most culinary places, especially for the culinary tourism in the city of Surabaya. The strategic location and the place of a culinary site itself will be an economic added value for culinary tours. Completeness of the supporting facilities of culinary tourism also determines the frequency of visitor interest to return and visit the places continuously. On the other hand, limited place, space, and funds may cause a culinary site to fail to develop. Therefore, creativity and innovation are needed so that a culinary site can continue to develop, including the Wisata Kuliner Deles culinary site in Surabaya. The purpose of this community service in Wisata Kuliner Deles is to provide design solutions on how to increase space requirement and improve the performance of Wisata Kuliner Deles. With the addition of multipurpose room facilities and instagramable spots in Wisata Kuliner Deles, it will make the culinary site more attractive, increase economic value, and increase the frequency of visitors to continue returning to Wisata Kuliner Deles.The method used by the community service team was field observation, while the data was collected by interview, photo documentation, and literature study. The data obtained were then analyzed using qualitative descriptive methods. From the data obtained it shows that the availability of space facilities is very important.The conclusions of this study resulted in the design of a multipurpose room that can be used by all groups, whether for management, merchants, or visitors. The hope is that this multipurpose room facility will increase the site’s income, which in turn will increase the standard of living for merchants in Wisata Kuliner Deles. Keywords: culinary tourism, space facilities, Deles merchants, Surabaya
PROMOSI KESEHATAN MENCEGAH INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tuti Asrianti Utami; Irma Yulisa; Yohanes Neonbeni
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i1.81

Abstract

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang mudah menular terutama pada balita. Pendekatan kesehatan melalui Posyandu mulai berkurang, orang tua lebih memilih untuk anaknya tinggal di rumah saja daripada datang ke pelayanan kesehatan, Indonesia mengalami keadaan ini, saat masa pandemi Covid-19. Ketika anak dalam kondisi sakitpun keluarga masih berupaya untuk lebih memilih di rumah. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak dilakukan selama di rumah, masih banyak orangtua yang tinggal dengan balitanya tetap merokok, ventilasi udara tidak terbuka, pemenuhan kebutuhan makanan untuk menyusui dan gizi seimbang belum dilakukan secara maksimal. Sehingga banyak kejadian anak balita menderita ISPA. Promosi kesehatan merupakan salah satu cara agar masyarakat sadar akan pentingnya menerapkan PHBS. Kegiatan ini diikuti oleh 27 ibu bersama balitanya di sekitar rumah susun Cinta Kasih Cengkareng. Kegiatan ini dilakukan menggunakan aplikasi daring dengan Zoom Meeting. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam melakukan cuci tangan dan batuk efektif. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan perilaku dalam PHBS seperti mencuci tangan dengan sabun yang benar, menggunakan masker, tidak merokok di lingkungan, melakukan imunisasi sesuai jadwal dan memberikan gizi seimbang, agar anak dapat terhindar dari ISPA dan virus COVID-19. Kata Kunci: ISPA, PHBS, Promosi kesehatan. ABSTRACT Upper respiratory tract infections (URTIs) are a health problem that is easily transmitted, especially in toddlers. The health approach through Integrated Health Centers (IHCs) has begun to decline as parents prefer their children to stay at home rather than going to the clinics. This situation was widespread over Indonesia during the Covid-19 pandemic. When a child is ill, his/her family would still prefer at-home treatment. Clean and Healthy Behavior (CHB) was often not done while at home as there were many parents with toddlers who still smoked, their houses lack of adequate air ventilation, and lack of optimal food requirements and balanced nutrition for breastfeeding mothers. There were many cases of children under five who suffered from URTIs. Health promotion is one way for many people to be aware of the importance of implementing CHB. This community activity was attended by 27 mothers along with her toddlers in Cinta Kasih Flats, Cengkareng. This activity was carried out as online meetings via Zoom application. The results of the evaluation of community service activities show that there is an increase in the knowledge and ability of participants in carrying out effective hand washing and cough etiquette. It is hoped that the community can improve their CHB behavior such as washing hands with the appropriate soap, wearing masks, ceasing smoking in public spaces, taking vaccines according to schedule, and providing balanced nutrition, so that the children can avoid URTIs and the Covid-19 virus. Key words: URTIs, CHB, Health promotion
PENINGKATAN CINTA LINGKUNGAN MELALUI SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBENTUKAN BANK SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PARIS AGREEMENT Djoesept Harmat Tarigan; Pradono Budi Saputro; Fitri Sarasati; Andina Mustika Ayu
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i1.82

Abstract

Permasalahan lingkungan merupakan masalah yang hingga saat ini terus dihadapi oleh masyarakat di dunia sehingga dibuatlah paris agreement. Permasalahan ini juga dihadapi oleh mitra, yaitu masyarakat RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Pengetahuan mitra mengenai pentingnya lingkungan masih belum terlalu baik. Bagi mereka, sampah masih dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan tidak berguna. Padahal sampah juga dapat dimanfaatkan, bahkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, tim dosen FISIP USNI menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dengan menumbuhkan rasa cinta lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta lingkungan di kalangan mitra dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan yang diselenggarakan meliputi sosialisasi dan pelatihan. Tim dosen FISIP USNI yang terlibat dalam kegiatan ini menyediakan alat peraga dan media pendampingan serta menyiapkan materi sosialisasi dan hand-outs. Dalam melaksanakan kegiatan ini, perlu kesesuaian waktu dengan peserta. Hal ini perlu didukung oleh optimalisasi sosialisasi kepada para peserta, pemberian arahan dan pendampingan berdasarkan alur pelaksanakan kegiatan bank sampah yang benar, penyediaan fasilitas, monitoring, dan evaluasi. Kata kunci: sosialisasi, pelatihan, bank sampah dan paris agreement Abstract Environmental problems are problems that still continue to be faced by people around the world, from the global level to the local level. This problem is also faced by the community service partner, namely the community of RW 06, Jatimulya Village, Tambun Selatan District, Bekasi. The partner’s knowledge of the importance of the environment is still not very good. For them, waste is still considered dirty and useless. Even though waste can be recycled and can even help improve the people's welfare. Based on this idea, the USNI FISIP lecturer team held a community service activity in RW 06, Jatimulya Village, Tambun Selatan District, Bekasi. This community service activity aims to provide an understanding of the importance of good waste management by fostering a sense of care for the environment. This community service activity is expected to be able to foster a sense of care for the environment among the partner and improve the welfare of the local community. Activities held include knowledge dissemination and training. The team of FISIP USNI lecturers who were involved in this activity provided teaching aids and media assistance, as well as prepared the dissemination materials and hand-outs. In carrying out this activity, it is necessary to match the time with the participants. This was achieved by optimizing the training sessions, providing direction and assistance based on the correct flow of waste bank activities, providing facilities, monitoring, and evaluating. Keywords: dissemination, training, waste bank
PEMBUATAN MODUL DAN PELATIHAN PERMAINAN TRADISIONAL BAGI GURU KB DAN TKK SANTO YUSUP 3 MALANG Felik Sad Windu Wisnu Broto; Sahala Manalu; Santi Widyaningrum; Didit Prasetyo Nugroho
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i1.83

Abstract

Usia Dini, baik itu usia Kelompok Bermain (KB) maupun usia Taman Kanak Kanak (TKK) adalah usia emas untuk perkembangan sosialisasi anak. Anak-anak memerlukan lingkungan yang baik untuk mendukung perkembangan sosialnya. Akan tetapi, sungguh ironis, di masa pandemi Covid 19 ini anak-anak justru tidak memiliki lingkungan yang baik untuk perkembangan sosialnya. Anak-anak terkungkung dan terbatasi geraknya karena situasi pandemi Covid 19. Akibatnya saat ini banyak sekali anak-anak yang memiliki permasalahan perihal kemampuan bersosialisasi. Sesuai dengan hasil penelitian Broto (2015) dan Ambaryani (2014), metode permainan tradisional mampu menstimulus dan mentriger kemampuan bersosialisasi anak, maka sangat urgen jika permainan tradisional kembali lagi dihidupkan dalam proses belajar mengajar di KB dan TKK. Atas dasar inilah program pengabdian ini diadakan. Ada empat metode yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini, yaitu (1) Focus Group Discussion (FGD) mengenai permainan tradisional, (2) Workshop pembuatan modul permainan tradisional untuk KB dan TKK, (3) Pelatihan permainan tradisional dan (4) Evaluasi. Keempat kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Luaran dari kegiatan ini diantaranya adalah video kegiatan, berita media massa online, hak cipta buku modul permainan tradisional untuk KB dan TKK dan draf jurnal ilmiah untuk pengabdian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pertama program ini sangat menjawab permasalahan sosial saat ini dimana sejak masa pandemi Covid 19 kemampuan bersosialisasi anak sangat menurun, kedua sekolah mengapresiasi secara positif program ini dan berharap ada tindaklanjut pendampingan saat implementasi. Kata-kata kunci: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, Kemampuan sosialisasi anak, Modul permainan tradisional, Pelatihan permainan tradisional. Abstract Early age, both the age of the Play Groups (KB) and the age of the Kindergartener (TKK) is the golden age for the development of children's social skills. Children need a good environment to support their social development. Ironically, during the Covid-19 Pandemic children lose this good environment for their social development. Children are confined and their movements are restricted due to the Pandemic. As a result, there are currently many children who have problems in their ability to socialize. In accordance with the results of Broto's (2015) and Ambaryani’s (2014) researches, traditional game methods should be able to stimulate and trigger children’s social skills, so it is very urgent to revive traditional games in the teaching and learning processes in KB and TKK. On this basis, the current community service was conducted. There were four methods carried out in this program, namely (1) Focus Group Discussion (FGD) regarding traditional games; (2) Workshop on making traditional game modules for KB and TKK; (3) Traditional Game Training; and (4) Evaluation. These four activities ran well and smoothly. The outputs of this activity include videos of the activities, online mass media news, copyright of traditional game module books for KB and TKK, and a community service journal article draft. The results of the evaluation indicate that firstly, this program was able to answer today’s social problems where following the Covid-19 Pandemic children’s social skills have greatly declined, and secondly, the school involved appreciated this program and expected a follow-up to the mentoring during the activity. Key words: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, children’s social skills, traditional game modules, traditional game workshop.

Page 6 of 12 | Total Record : 112