cover
Contact Name
reza
Contact Email
reza.andrea@gmail.com
Phone
+6285388729017
Journal Mail Official
reza.andrea@gmail.com
Editorial Address
Jl. Samratulangi Samarinda 75131
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Buletin LOUPE (Laporan Umum Penelitian)
ISSN : 14118548     EISSN : 25805274     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Loop of the Politeknik Pertanian Negeri Samarinda is one of the most active centres of scientific work in agriculture in the Samarinda. Problems are attacked from two distinct points of view: the economic, in which the object is to show how crops may be produced a little more cheaply than at present, and the scientific, the problem being investigated for the sake of the general principles it may bring out. Two sets of bulletins are therefore issued, the popular bulletin, intended for farmers, dealing mainly with local problems, and always from the local point of view, and the research bulletins. The popular bulletins are fully equal to any others in the United States, and much ahead of anything we publish here for farmers; in the series before us the subjects dealt with include land drainage, curing of seed corn, control of various weeds, draft-horse judging, a discussion of the methods of paying for milk at cheese factories, and so on. The research bulletins are the scientific papers of the staff; as usual in the Samarinda, each paper is published separately, and there is no common journal in which they all appear.
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023" : 33 Documents clear
Kajian Kerusakan Lingkungan Perairan Air Tanah dan Air Rawa Akibat Aktivitas Domesik di Perkampungan Mendawai, Kota Palangka Raya Diepa Febriana Wulandari
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.1771

Abstract

Saat ini terlihat kecenderungan terjadinya penurunan kualitas air di beberapa daerah, terutama daerah perkotaan. Perkampungan Mendawai terletak di Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya merupakan daerah permukiman padat penduduk. Daerah ini merupakan kawasan rawa yang rawan luapan sungai yang difungsikan sebagai drainase kota. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis dan tingkat kerusakan air tanah dan air rawa. Metode yang digunakan untuk menentukan kualitas air tanah dan air rawa adalah dengan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan sampel air tanah terindikasi tercemar ringan berdasarkan Baku Mutu Air Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 dengan nilai indeks pencemaran pada titik 1 sebesar 2,293; titik 2 sebesar 3,66; titik 3 sebesar 1,78; titik 4 sebesar 2,47; titik 5 sebesar 2,76; titik 6 sebesar 3,18; titik 7 sebesar 2,59; titik 8 sebesar 1,31; dan titik 9 sebesar 3,493. Air rawa terindikasi tercemar ringan hingga sedang dengan nilai indeks pencemaran titik 1 sebesar 4,87; titik 2 sebesar 4,52; titik 3 sebesar 4,14; titik 4 sebesar 9,71 dan titik 5 sebesar 9,23. Dari data tersebut diketahui bahwa pencemaran yang terjadi pada air rawa turut berperan pada tercemarnya air tanah. Melalui penelitian ini dapat diketahui air tanah pada Perkampungan Mendawai kurang layak digunakan untuk air bersih masyarakat sehingga diperlukan adanya infrastruktur pengolahan air limbah domestik untuk mengurangi pencemaran air tanah serta sosialisasi kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar. Aktivitas domestik berpengaruh besar pada jenis maupun tingkat kerusakan air tanah dan air rawa terlihat dari tingginya nilai dari parameter-parameter baku mutu air bersih. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah setempat pada pengelolaan lingkungan.
Studi Pergeseran Hasil Rekontruksi Batas dalam Kepentingan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan Dyah Widyasasi; Dwi Agung Pramono; Hasanudin; Yoga Pratama; Nia Kurniadin
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2091

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya kasus mengenai sengketa batas yang timbul di suatu wilayah dimana di wilayah tersebut telah ditemukan sumber daya alam yang menguntungkan, misalnya pertambangan. Oleh karena itu diperlukannya rekonstruksi batas dan ditambah dengan proses pengukuhannya merupakan salah satu persyaratan teknis untuk mengajukan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui dan mengumpulkan data informasi tentang pergeseran batas dengan wilayah studi di PT. Alamjaya Bara Pratama. Metode yang digunakan adalah RTK untuk stake out areal jalan dan pit terbuka. Untuk menuju titik awal menggunakan GPS handheld selanjutnya stake out untuk areal tertutup, proses pengolahan data menggunakan software ArcGIS. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh orientasi rekonstruksi pal batas terdapat 281 pal batas terdiri dari 130 dengan kondisi bagus, 6 rusak, 138 hilang dan sisipan sebanyak 7 buah. Panjang batas yang direkonstruksi seluruhnya adalah 27.146,62 m (segmen A 5.800,11 m dan segmen B 376,68 m, segmen I dan 20.969,84 m).
Evaluasi Sistem Ancak Panen Berdasarkan Kuantitas dan Kualitas Panen Sawit di PT. Tritunggal Sentra Buana Rezha Enrico Susanto Rezha
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2140

Abstract

Pemanenan merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pemanenan adalah pemotongan tandan buah sawit yang telah matang dari pohon untuk diangkut ke pabrik. Untuk mendapatkan produksi panen yang tinggi perlu memperhatikan sistem ancak panen yang digunakan karena menjadi salah satu faktor penunjang kuantitas dan kualitas hasil panen kelapa sawit. Sistem ancak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem ancak giring tetap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas dan kualitas hasil panen dengan sistem giring tetap dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021 di PT. Tritunggal Sentra Buana. Metode penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah karyawan yang diamati sebanyak 20 orang karyawan pemanenan untuk mengamati kuantitas dan kualitas hasil panen yang diperoleh. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang tingkat kuantitas dan kualitas hasil panen dengan menggunakan sistem acak giring tetap sehingga dapat meningkatkan produksi hasil panen kelapa sawit di perusahaan.
Pengaruh Topsoil, Serabut Sawit dan Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan Tunas Stek Sungkai (Peronema canascens JACK) Elisa Herawati
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2382

Abstract

Komposisi media tanam yang tepat akan menentukan pertumbuhan bibit tanaman sehingga perlu dilakukan percoban yang dapat memberikan informasi efektifitas pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam topsoil, serabut sawit dan kombinasinya dalam menunjang pertumbuhan tunas stek sungkai (Peronema canescens JACK). Stek dari batang ortotrop (tunas vertical). Stek tidak terlalu tua dan muda. Parameter yang diukur adalah persentase tumbuh dan pertumbuhan panjang tunas. Rancangan percobaan menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan media tanam yaitu topsoil (P0), media tanam serabut sawit (P1) dan kombinasi topsoil 50% dan serabut sawit 50% (P2) dengan 15 kali ulangan. Hasil penelitian: (1) Persentase tumbuh tunas stek sungkai (P. canescens JACK) media tanam P0= 66.67%, P1=73.33% dan P2=86.67%. (2) Rata-rata pertumbuhan panjang Tunas. P2=13.66 cm, P1=7.75 cm dan P0=4.93 cm. Kesimpulan: Media tanam topsoil, serabut sawit dan kombinasi topsoil 50% dengan serabut sawit 50% menunjukan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tunas stek sungkai (P. canescens Jack). Media kombinasi topsoil 50% dengan serabut sawit 50% adalah media terbaik untuk pertumbuhan tunas stek sungkai (P. canescens Jack).
Hubungan Diameter dan Tinggi Pohon Ekaliptus (Eucalyptus pellita) di Areal Hutan Tanaman Industri PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL, Kabupaten Kutai Kartanegara Hasanudin Hasanudin; Muhammad Masrudy; Emy Malaysia; Dwinita Aquastini; Muhammad Fadjeri
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2411

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh hubungan (keeratan) diameter dengan tinggi pohon Ekaliptus (Eucalyptus pellita) umur 3 tahun yang ditanam di areal Hutan Tanaman Industri PT. ITCI Hutani Manunggal. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 pohon yang terdiri dari 35 pohon untuk menyusun suatu model penaksiran tinggi dan 15 pohon untuk validasi dari model yang terpilih. Pohon sampel dan pohon untuk validasi diambil dari lokasi yang sama dan dengan cara pengukuran yang sama. Berdasarkan hasil pengukuran data diperoleh sebaran diameter antara 6.0-14,2 cm dan tinggi antara 9,2 – 16.7 m. Hasil analisis didapat hubungan diameter dengan tinggi pohon ekaliptus (eucalyptus pellita) umur 3 tahun, yaitu log H = 0.4412261 + 0.67606319 log D atau H = 2.80622579D0.67606319 besarnya koefisien korelasi (r) 0.965929 dan koefisien determinasi sebesar 93.30%. Hasil validasi persamaan dengan menggunakan uji T didapat bahwa t-hitung lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel. Hal ini menunjukan bahwa persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksir tinggi pohon pada areal tersebut.
Analisis Kualitas Buah dan Losses Berondolan Kelapa Sawit pada Topografi Berbeda di PT. Tritunggal Sentra Buana Humairo Aziza; Wartomo; Sri Ngapiyatun; Elza Nurfauziah Marani
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2417

Abstract

Panen merupakan subsistem produksi di perkebunan kelapa sawit yang menjadi perhatian dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan (TM) dikarenakan menjadi faktor utama penyebab kehilangan produksi minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat kematangan Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanen berat losses berondolan kelapa sawit pada topografi yang berbeda yaitu datar dan berbukit, serta mengetahui kerugian yang ditimbulkannya. Penelitian dilakukan di 2 afdeling yakni Afdeling 1 yang bertopografi datar dan Afdeling 3 yang bertopografi berbukit dengan tahun tanam yang sama yakni 2007. Setiap afdeling diambil 4 blok sampel,yaitu Blok A01, A02, A03 dan A04 yang berada di Afdeling 1, serta Blok C05, C17, C22 dan C32 di Afdeling 3 dengan titik pengamatan di batang pokok, pasar pikul, piringan, TPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase rata-rata tandan buah mentah pada topografi datar dan berbukit yaitu 0,3% (tidak sesuai standar perusahaan), tandan buah matang pada topografi datar 94,9% dan berbukit 94% (tidak sesuai standar perusahaan), serta tandan buah lewat matang pada topografi datar 4,8% (sesuai standar perusahaan) sedangkan berbukit sebesar 5,7% (tidak sesuai standar perusahaan), jumlah rata-rata losses berondolan pada topografi datar sebanyak 18 butir dengan berat 0,29 kg atau 0,023% dari total tonase, lebih kecil bila dibandingkan yang terjadi pada lahan bertopografi berbukit dengan jumlah 29 butir dengan berat 0,61 kg atau 0,068% dari total tonase, total kerugian ekonomi dalam 1 hektar lahan perusahaan dalam 1 tahun sebesar Rp.1.420.723,- yang terdiri dari tandan buah mentah yang dipanen yaitu Rp. 463.104, tandan buah lewat matang senilai Rp. 931.872, dan losses berondolan senilai Rp. 25.747.
Studi Evaluasi Manajemen Penerapan Teknik Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Prinsip Empat Tepat (4T) di Perkebunan Sawit Long Mesangat Sri Ngapiyatun; Dinarti Payang; Robi; Humairo Aziza; wartomo; Emi Malaysia
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2418

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemupukan harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang sehat dan berproduksi tinggi, untuk itu diperlukan strategi pemupukan kelapa sawit yang baik dan tepat dalam pelaksanaan pemupukan sehingga diperlukan penerapan prinsip 4 Tepat (4T) yaitu tepat takaran, tepat jenis, tepat tempat, tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemupukan prinsip 4 Tepat yang sesuai dengan SOP perusahaan kelapa sawit dan menentukan keberhasilan pemupukan prinsip 4 Tepat yang sesuai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa observasi kegiatan di lapangan observasi, dan wawancara serta data sekunder dari perusahaan. Untuk analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis yang meliputi nilai dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pemupukan di perkebunan sawit Long Mesangat memiliki karakteristik karyawan pemupukan pada usia rata-rata 25-30 tahun, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dengan persentase 59%, tingkat pendidikan SD sebanyak 14 orang dengan persentase 41%, dan masa kerja 0<.4 sebanyak 27 orang dengan persentase 79%. Penerapan prinsip 4 sudah tepat dalam kegiatan pemupukan telah memenuhi prinsip 4 T yaitu dengan persentase aplikasi tinggi yaitu 85% dan kategori sedang 15%, dengan prinsip tepat dosis 63%, tepat jenis 100%, tepat tempat 61 %, dan tepat waktu 95%.
Pemetaan Topografi di Area Perkebunan Kelapa Sawit Wanasari, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Andrew Stefano Andrew
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2419

Abstract

Pemetaan merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting pada bidang pembangunan, khususnya di zaman modern ini. Pemetaan yang akurat dan baik akan menghasilkan data-data yang baik pula, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam bidang pembangunan baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pemetaan hendaknya menggunakan alat yang mampu mengaplikasikan teknik-teknik pengukuran yang benar. Total station merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pemetaan tersebut. Total station merupakan alat digital yang mampu mengukur jarak dan sudut secara sekaligus dan dapat merekam data secara elektronik. Pemetaan ini bertujuan untuk memetakan suatu bidang tanah dengan output yang dihasilkan berupa peta topografi di area perkebunan kelapa sawit Wanasari Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Metode pengukuran menggunakan alat Total Station Sokkia Tipe CX 103 dengan menggunakan prisma dan pengolahan data menggunakan software PC-CDU, SOKKIA Link SOKKIA Tools, dan Land Dekstop. Hasil pengukuran didapatkan data elevasi permukaan tanah asli dengan luas 230,64 Ha. Titik terendah permukaan tanah berada pada titik P9 dengan elevasi 2,01 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan daerah rawa-rawa. Sedangkan elevasi tertinggi permukaan tanah berada pada titik Bench Mark (BM) dengan Elevasi 3,00 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan permukaan tanah yang berbukit.
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal Nasi Basi Daryono Daryono; Rusmini; Nur Hidayat; Yuanita; Riama Rita Manullang; Zainal Abidin; Rusli Anwar; Silvi Dwi Mentari; Roby; La Mudi; Faradilla; Anis Syauqi
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2440

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Penggunaan Pestisida Nabati Ekstrak Campuran Daun Sirsak (Annona muricata Linn) dengan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap Pencegahan dan Pemberantasan Hama Belalang pada Semai Jati (Tectona grandis L. f.) Agustina Murniyati; Rudi Djatmiko; Noorhamsyah; Sofyan Bulkis
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2443

Abstract

Keuntungan penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman adalah murah, mudah, ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak campuran daun Sirsak (Annona muricata L.), daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati terhadap pencegahan dan pemberantasan hama belalang pada semai Jati (Tectona grandis L.f.) dan mengetahui tingkat kerusakan akibat serangan hama belalang pada semai Jati (T. grandis L.f.). Penelitian dilaksanakan di Persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Ada tiga perlakuan yaitu kontrol, pencegahan dan pemberantasan dengan empat konsentrasi ekstrak campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati yaitu 0 %; 0.5%; 1.0% dan 1.5%. Hasil penelitian menunjukan pertambahan konsentrasi ekstrak campuran pestisida nabati campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen berbanding lurus dengan persentase kematian hama belalang. Adapun frekuensi semai jati yang terserang hama belalang dan intensitas serangan hama belalang menunjukkan sebaliknya.

Page 1 of 4 | Total Record : 33